radikalisme ditolak, kekerasan dibenci (23)

Ledakan di Swedia
Sebelum Menyerang, Pengebom Kirim e-mail Ancaman
Senin, 13 Desember 2010 - 20:08 wib
Fajar Nugraha - Okezone


STOCKHOLM - Pihak keamanan Swedia mengkonfirmasi jika pria yang tewas dalam serangan bom di Stockholm, hari Sabtu 11 Desember lalu, sempat mengirimkan e-mail ancaman sebelum melakukan pengeboman.

Juru bicara Kepolisian Swedia Sara Kvarnstrom menyatakan, pria yang mengirim email ancaman tersebut adalah pria sama yang melakukan pengeboman. Pelaku sendiri tewas dalam insiden bom bunuh diri itu. Demikian dilansir Associated Press, Senin (13/12/2010).

Sebelumnya beredar kabar pelaku adalah pria 28 tahun bernama Taymor Abdel Wahab. Ia tinggal di Swedia bagian selatan dan sempat kuliah di University of Bedfordshire di Luton, Inggris.

Sementara Kepolisian Swedia menolak untuk mengumumkan identitas dari pelaku. Mereka masih terus menyelidiki aksi pengeboman, yang jarang sekali terjadi di Swedia.

Sebelumnya, Taymour Abdel Wahab, diakui sebagai pelaku pengeboman oleh kelompok Shoumoukh al-Islam dalam website mereka. "Anggota kami yang tewas sebagai mujahidin Taymor Abdel Wahab, menjadi pelaku pengeboman di Stockholm," menurut website tersebut.

Namun pihak Dinas Intelijen Swedia Saepo tidak serta merta mempercayai keterangan kelompok teroris yang mengaku memiliki kaitan dengan Al-Qaeda itu.

Polisi Inggris bahkan sempat melakukan penggerebekan disebuah rumah di Bedfordshire, namun tidak menangkap seorang pun dalam operasi tersebut.
(faj)
Korban Bom di Swedia Kemungkinan Juga Pelaku
Bom mobil itu tidak dipersiapkan secara matang sehingga tidak timbul kerusakan dahsyat
Senin, 13 Desember 2010, 07:51 WIB
Renne R.A Kawilarang


VIVAnews - Polisi di Kota Stockholm menduga bahwa seorang korban tewas akibat ledakan di suatu mobil Sabtu pekan lalu adalah seorang pengebom bunuh diri. Serangan di ibukota Swedia tersebut terjadi setelah pihak keamanan setempat menerima sejumlah peringatan ancaman terorisme oleh kaum ekstrimis. Insiden itu juga melukai dua orang.

Menurut laman The Washington Post, pria yang tewas itu merupakan seorang imigran berusia 29 tahun dan berdomisi di Swedia bagian selatan. Dia tewas di salah satu dari kedua mobil yang meledak dalam waktu yang hampir bersamaan. Insiden itu terjadi di dekat lokasi pusat perbelanjaan pada Sabtu malam, 11 Desember 2010 waktu setempat.

Penyelidikan sementara mengungkapkan bahwa sedikitnya jumlah korban kemungkinan akibat bom mobil itu tidak dipersiapkan secara matang sehingga tidak menimbulkan kerusakan dahsyat.

Menurut pihak keamanan Swedia, sebelum terjadi insiden, suatu kantor media setempat mengaku menerima suatu ancaman tertulis. Isinya, memperingatkan hukuman yang bakal terjadi bila Swedia masih menempatkan tentara di Afganistan dan mentolerir pemuatan karikatur Nabi oleh seorang kartunis.

Polisi masih menyelidiki keterkaitan antara ancaman itu dengan insiden bom mobil. Namun, Perdana Menteri Fredrik Reinfeldt, mengimbau rakyat agar tidak menaruh prasangka buruk atas golongan masyarakat tertentu menyusul insiden itu.

Menurut kelompok pengkaji intelijen di AS, SITE, korban tewas yang dicurigai sebagai pelaku pengeboman bernama Taymour Abdulwahab alias Taymour Abdulwahab Al-Abdaly. Dia diketahui memiliki dua putri dan lahir di Baghdad, Irak. Pada 1992, Taymour hijrah ke Swedia.






• VIVAnews

Senin, 13/12/2010 05:49 WIB
Al-Qaeda Disebut-sebut di Balik Ledakan Stockholm
Febrina Ayu Scottiati - detikNews



Jakarta - Pemerintah Swedia tengah menyelidiki ledakan dua bom yang menewaskan satu orang di pusat perbelanjaan Stockholm Minggu (12/12) kemarin. Peledakan itu disebut-sebut sebagai serangan teroris, sejak situs Al-Qaeda mengklaim salah satu militannya telah melakukan bom bunuh diri.

Sebuah situs Islam bernama Shoumoukh Al-Islam telah mempublikasikan sebuah foto yang diduga pelaku bom bunuh diri tersebut. Demikian seperti dilansir AFP, Senin (13/12/2010).

"Ini adalah saudara kita, Mujahid Taynour Abdel Wahab yang melakukan operasi syahid di Stockholm," tulis dalam situs tersebut sambil menunjukkan foto seorang lelaki yang mengenakan kacamata hitam dan berpakaian ala Barat.

Kepala Unit Keamanan Intelijen Domestik Saepo, Andreas Thornberg, mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan kejahatan teroris.
"Kami menduga bahwa ledakan tersebut adalah bom bunuh diri," kata Thornberg.

Thornberg menambahkan, pria yang tewas tersebut bisa saja sebagai pelakunya. Namun pihaknya tak mau ambil cepat keputusan.

"Jika itu bom bunuh diri, maka itu menjadi yang pertama di Swedia," ujarnya.

Namun seorang juru bicara Saepo, Carolina Ekeus, menolak untuk berkomentar dengan pengklaiman situs Islam tersebut.

Thomborg mengatakan, dua orang cedera ketika sebuah mobil dikemas dengan tabung gas meledak sekitar di pusat perbelanjaan Stockholm pukul 17.00 waktu setempat. Ledakan kedua terjadi tak lama kemudian, berjarak sekitar 300 meter dari lokasi pertama dan membunuh seorang pria.
(feb/lrn)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu ITU PALING AROGAN, tidak ada yang lebih arogan

janji Jokowi (4) (ANTI GRATIFIKA$1): pilpres 2019

Allah di balik Sejarah: Penantian Baru BTP (hati nurani Pemilu 2024) #02