Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2009

uang dan politik, emang dipelajari di SEKOLAH POLITIK seh

ANALISIS POLITIK Dampak Sistemik Politik Uang Selasa, 29 Desember 2009 | 02:45 WIB J KRISTIADI Pelajaran sangat penting dan mahal yang dapat dipetik dari ”huru-hara” Bank Century adalah kecurigaan masyarakat terhadap penyalahgunaan dana penyelamatan sebesar Rp 6,7 triliun untuk kepentingan politik. Beberapa parpol bahkan menduga-duga sebagian dana mengarah ke Partai Demokrat dan Tim Sukses SBY-Boediono. Prasangka rakyat tersebut absah karena selama ini keuangan dan dana kampanye parpol dikelola secara tertutup. Rakyat buta sama sekali dari mana asal-usul uang yang dimiliki oleh parpol atau tokoh-tokohnya. Rakyat hanya menyaksikan bahwa setiap pertarungan memperebutkan kekuasaan, mulai dari pemilu legislatif di tingkat pusat sampai daerah, juga pemilu presiden, dana mereka tidak terbatas. Kasus Bank Century merupakan dampak sistemik dari politik uang yang melekat hampir dalam proses politik. Rakyat tidak dapat habis pikir dari mana mereka mendapatkan uang. Sebab, dengan mengan

DAMAI itu TIDAK MUDAH meluas (5)

[ Selasa, 29 Desember 2009 ] Selama Penyelidikan, Baridin Berbelit-Belit dan Kurang Kooperatif JAKARTA - Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Ito Sumardi memastikan perburuan terhadap sisa-sisa jaringan Noordin tidak berhenti. Setelah Baridin, ada beberapa orang yang sekarang masuk target operasi. "Detailnya nanti saja," kata Ito kemarin (28/12). Mantan Koordinator Staf Ahli Kapolri itu menjelaskan, saat ini tim Densus 88 yang dipimpin Brigjen Tito Karnavian masih bekerja keras di lapangan. "Kami belum bisa memastikan siapa sebenarnya yang sekarang menjadi pengganti Noordin," ujar Ito. Saat ditanya soal nama Para Wijayanto (Jawa Pos, 26-27/12), Ito terdiam. "Sebaiknya nanti saja," katanya lalu tersenyum. Para merupakan senior Noordin di kamp Hudaibiyah, Moro, Filipina. Jabatan terakhirnya di Jamaah Islamiyah adalah ketua bidang pelatihan. Menurut Ito, pengejaran terhadap orang-orang yang diduga terlibat dalam jaringan teror

whoever he is, HE IS WANTED and CAUGHT

Selasa, 29/12/2009 19:28 WIB Nasir Abbas: Baridin Itu Fans Noordin, Bukan Anggota JI Aprizal Rahmatullah - detikNews Jakarta - Mertua Noordin M Top, Baridin yang ditangkap Densus 88 Kamis, 24 Desember lalu bukanlah anggota jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Baridin diduga hanya seorang pengagum Noordin M Top belaka. "Baridin itu hanya orang ngefans saja. Ngefans sama Noordin, menyediakan tempat sampai menikahkan anaknya untuk Noordin," kata mantan anggota JI Nasir Abbas saat berbincang dengan detikcom, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Selasa (29/12/2009). Menurut pria asal Malaysia ini, generasi baru JI belum lagi muncul setelah zamannya Noordin. Meski begitu kita semua tetap harus waspada munculnya sosok 'Noordin' baru. "Dulu yang ambisius itu Hambali tapi sudah ditangkap. Lalu dilanjutkan oleh Noordin M Top tapi tewas. Tadinya saya anggap Syaifuddin Zuhri penggantinya, namun sudah tewas juga," ungkapnya. Nasir menjelaskan, sementara generasi

dilarang atawa dibolehkan, BETI dah

Larang Buku Gurita Cikeas, Kejagung Wajib Klarifikasi Selasa, 29 Desember 2009 - 16:30 wib TEXT SIZE : Maria Ulfa Eleven Safa - Okezone JAKARTA - Pro dan kontra rencana dilarangnya buku Membongkar Gurita Cikeas yang ditulis George Aditjondro masih terus berlanjut. Ketua Fraksi PDIP, Tjahjo Kumolo, menilai sepanjang ada undang-undang yang bisa melarang diterbitkannya sebuah buku, maka pelarangan diperbolehkan. "Itu memang isu lama yg sudah banyak saya dengar tapi belum tentu kebenarannya. Sepanjang ada UU yang dengan tegas menyebutkan adanya pelarangan, silahkan saja," papar Tjahjo di Jakarta, Selasa (29/12/2009). Jika tetap dilakukan pelarangan, Kejaksaan Agung sebaiknya mengklarifikasi terlebih dahulu dari pihak George selaku penulis dan pihak-pihak yang disebutkan dalam buku tersebut. "Tapi kalau Jaksa Agung main larang tanpa klarifikasi dan penjelasan dari pihak George Tjondro selaku penulis, maupun pihak-pihak yang disebutkan dalam buku tersebut, maka

semoga damai itu MELUAS terus donk ... (6)

Mertua Noordin M. Top Ditangkap di Garut Ditulis dalam POLITIK DAN HUKUM oleh holistikasaya di/pada Desember 24, 2009 Tags: Baridin, Densus 88, Mertua Noordin Di tengah kesiapsiagaan aparat menjelang hari natal tahun ini , mertua Noordin M. Top, Baridin ditangkap di tempat persembunyiannya di selatan Garut, Jawa Barat. Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri Brigjen Pol Tito Karnavian menyatakan, Baridin ditangkat pukul 05.00 WIB. Baridin dikenal sebagai mertua Noordin M Top. Putrinya Arina dinikahi Noordin di Cilacap, Jawa Tengah pada 2006 lalu. Baridin menghilang bersama Noordin ketika polisi melakukan operasi di Cilacap pada Juni 2009. Lelaki ini adalah pimpinan Pondok Pesantren Al-Muaddib Desa Pesuruhan, Kecamatan Binangun, Cilacap, Jawa Tengah. Putri Baridin, Ariani Rahma alias Arina, adalah salah satu istri dari almarhum Noordin M Top. Pada Selasa 14 Juli 2009, atau sekitar tiga hari sebelum dua ledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta, polisi menemukan bebe

DAMAI itu TIDAK MUDAH meluas (4)

Lima Buku Dilarang Edar Rabu, 23 Desember 2009 22:55 WIB 66 Dibaca | 0 Komentar Iskamto (kanan)--MI/Mohamad Irfan JAKARTA--MI: Kejaksaan Agung telah melakukan pelarangan peredaran terhadap lima buku yang dianggap telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Dalam laporan akhir tahun 2009, Jaksa Agung Muda Intelejen (JAM Intel) Iskamto di Jakarta, Rabu (23/12) menyatakan pelarangan terhadap lima buku itu. "Secara resmi pelarangan peredaran buku ini sudah diberlakukan," ujarnya seusai pelantikan Wakil Jaksa Agung, di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (23/12). Buku itu adalah Dalih Pembunuhan Massal Gerakan G30 S/PKI dan Kudeta Soeharto karya John Rosa, Suara Gereja Bagi Umat Tertindas Penderitaan, Tetesan Darah dan Cucuran Air Mata Umat Tuhan di Papua Barat Harus Diakhiri karya Cocratez Sofyan Yoman, Lekra Tak Membakar Buku, Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakjat 1950-1965 karya Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M Dahlan, Enam Jalan Menuju Tuhan karya

indon emang GA JAUH DARI TAKHAYUL ...

Selasa, 22/12/2009 17:18 WIB Markus Berkedok Dukun Tipu Pejabat BI Rp 3 M E Mei Amelia R - detikNews Jakarta - Semua pejabat Bank Indonesia (BI) tentunya berotak encer. Meski begitu masih ada juga yang percaya pada aroma mistis. Hal itu menjadi ladang empuk bagi SY guna menipu pejabat Bank Indonesia (BI), HB, selama 11 tahun. Kini HB telah pensiun. SY mengiming-imingi HB untuk membantu perkara yang melilitnya melalui ritual melarung sesajen di laut. Uang HB sebesar Rp 3 miliar pun dikuras. Kasus ini diungkapkan Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Idham Azis yang diwakili Kasat Jatanras AKBP Nico Afinta dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Selasa (22/12/2009). "Kami mengungkap tindak pidana pasal 368 KUHP tentang pemerasan dengan tersangka SY. Dia memeras korban dengan modus apabila pelaku tidak diberi uang maka korban akan meninggal dunia," kata Nico. Barang bukti yang disita berupa 24 slip bukti setoran BCA dari HB ke SY. Tersan

semoga damai itu MELUAS terus donk ...(5)

Polri: Ideologi Terorisme Berpotensi Berkembang 2010 21/12/2009 17:03:53 WIB JAKARTA, investorindonesia.com Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror Badan Reserse Kriminal Polri Kombes Pol Tito Karnavian mengatakan, ideologi terorisme yang mengajarkan kekerasan untuk mencapai tujuan tetap berpotensi berkembang di tahun 2010 kendati sejumlah gembong terorisme telah tertangkap dan tewas. Tito mengatakan hal itu di Jakarta, Senin, usai menerima rombongan studi banding (study trip) 34 mahasiswa Stanford Business Graduates School, Amerika Serikat. “Ancaman teror memang akan jauh berkurang dengan tewasnya Noordin M Top dan kawan-kawannya namun bukan berarti masalah terorisme akan selesai karena ideologi untuk itu masih ada di tengah masyarakat,” katanya. Ia mengatakan, ideologi terorisme itu bisa akan menguat kembali karena ada pengaruh baik dari dalam maupun dari luar negeri. Pengaruh dalam negeri yang akan menyebarkan terorisme lagi antara lain konflik lokal yang disertai de

DAMAI itu TIDAK MUDAH meluas (3)

Polisi Kejar Provokator Perusakan Gereja Jum'at, 18 Desember 2009 | 17:25 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepolisian Resor Kota Bekasi mengejar provokator perusakan Gereja Santo Albertus di Kompleks Harapan Indah semalam (17/12). Kapolres Ajun Komisaris Besar Imam Sugianto mengatakan polisi sementara ini sudah memeriksa 28 saksi. "Mereka tidak tahu apa-apa, cuma ikut-ikutan saja karena ada yang provokasi," kata dia melalui telepon, Jum'at (18/12). Semalam, sekitar pukul 23.00 WIB, Gereja Albertus yang sedang dalam proses pembangunan diserbu sekitar 600 orang. Gereja sendiri belum ditempati, pembangunan baru selesai 60 persen. Bangunan bedeng tempat tinggal para pekerja bangunan dan kantor konsultan pembangunan rata dengan tanah dan dibakar. "Mereka belum sempat ke Gereja karena berhasil dihalau oleh Dalmas," kata Imam. Saat aksi itu, polisi berhasil mengamankan Amat Rosidi, 25 tahun, warga Babelan yang tertangkap tangan mencuri alat bor dari lokasi ke

3 isteri = MIsteri

Misteri Century By: daniri Bisnis Indonesia, Selasa, 25 November 2008 Tak biasa undangan makan siang datang dari Wadirut Bank Century Hamidy. Akan tetapi, itu terjadi pada Selasa, 28 Oktober 2008. Pernah dia mengajak bertemu menjelang akhir 2005, saat PT Bank Century Tbk, bank hasil merger dari Danpac, Pikko dan CIC itu, sedang giat berkonsolidasi setelah penggabungan. Akhir bulan lalu, Hamidy tidak sendiri. Dia didampingi Deni Daruri, Direktur Eksekutif Center for Banking Crisis. Pokok perbincangan adalah perlunya pemerintah memberikan blankeet guarantee, hal yang sudah menjadi diskusi umum para bankir. Satu-satunya sinyal yang diberikan Hamidy adalah adanya penarikan dana di Bank Century, setelah penjaminan penuh di Singapura, Malaysia dan Australia. Dia mensinyalir dana bank kini beralih ke negara-negara itu. Kesulitan likuiditas membayangi Bank Century. Benar. Rabu 13 November, sejak pagi hari beredar kabar bank ini mengalami kesulitan likuiditas bersama sejumlah bank lai

harap dibaca semua teroris

Islam Haramkan Terorisme dan Bunuh Diri Jumat, 11 Desember 2009 22:37 WIB 172 Dibaca | 0 Komentar JEDDAH--MI: Ulama dan akademisi Islam dalam seminar di Lahore mengeluarkan deklarasi yang mengharamkan tidak saja aksi bunuh diri, tetapi juga seluruh tindak kegiatan terorisme. Deklarasi tersebut, seperti yang dikutip oleh Saudi Post, Jumat (11/12), dikeluarkan dalam seminar bertema Kiprah Ulama Membasmi Terorisme yang diselenggarakan oleh Kelompok Pengenang Mir Khalil-ur-Rahman (MKRMS) di Lahore, Pakistan. Tidak disebutkan waktu penyelenggaraan seminar yang antara lain dihadiri oleh Mendagri Pakistan, Rahman Malik, Khatib Mesjid Badshahi Mualana Abdul Kabir dan Direktur Dewan Gubernur Universitas Lahore Abdul Rauf Chaudry dan Ketua Federasi Islam-Kristen, Abdul Kadir Qamoush itu. Rahman mengimbau agar para pemuka agama terus menyerukan kutukan terhadap aksi-aksi kekerasan yang mengait-ngaitkan Islam dan menjustifikasi aksi-aksi mereka dengan berlindung di bawah keteduhan

emang top namanya

Jumat, 11/12/2009 18:26 WIB Noordin M Top Rajai Yahoo Selama 2009 Wicak Hidayat - detikinet ilustrasi (AFP) Jakarta - Siapa yang paling populer di Indonesia selama 2009? Jika melihat data Yahoo!, maka 'gelar' itu layak disandang oleh mendiang gembong teroris Noordin M Top. Demikian data pencarian yang paling diminati dari Yahoo! Indonesia 2009 Year In Review yang diterima detikINET, Jumat (11/12/2009). Ulasan tahunan ini disebut memperhitungkan miliaran pencarian di Indonesia yang dilakukan selama 2009. Noordin M Top, virus H1N1 (flu babi) dan gempa sumatera barat adalah tiga pencarian paling atas yang dicatat Yahoo! Indonesia. Sedangkan untuk tim sepakbola, Manchester United --yang batal mengunjungi Indonesia pada 2009-- bertengger di puncak. Nah, kalau pencarian lewat ponsel datanya ternyata jauh berbeda. Yahoo! mengungkapkan, pencarian paling diminati di Yahoo! Indonesia yang dilakukan dari ponsel adalah Premier League, disusul oleh Sarah Azhari dan Bumi Resourc

hari ham, harimau2 mengaum

Obama accepts peace Nobel, defends "just war" 3:09pm EST By Ross Colvin and Wojciech Moskwa OSLO (Reuters) - President Barack Obama defended the right of the United States to wage "just wars" as he accepted the Nobel Peace Prize on Thursday, acknowledging that as a wartime president he was a controversial choice. In a speech at the award ceremony in Oslo, preceded by a fanfare of trumpets, Obama declared he would not "stand idle" in the face of threats to the United States. He raised the specter of a new nuclear arms race, potentially in the Middle East or East Asia, and called for tough sanctions against nations that did not abide by international laws, a warning to Iran and North Korea. Obama also acknowledged criticism that he does not deserve the prize and has few tangible gains to show from his nearly 11 months in office, saying he was "at the beginning, and not the end, of my labors on the world stage." The president's acceptanc

kelangsungan dan pelaksanaan

Yudhoyono, Bali, dan Gerakan 9/12 Rabu, 09 Desember 2009 | 21:58 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta -Rabu sore itu (9/12), menjelang matahari tenggelam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyempatkan diri untuk menikmati keindahan pantai Pulau Dewata. Mengenakan kaos berkerah biru tua, dipadu celana training biru muda, Yudhoyono tampak santai duduk di kursi pantai. Sesekali ia melemparkan senyum kepada Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono yang tengah menikmati deburan ombak lembut dan pasir pantai yang putih. Yudhoyono pun sepertinya ingin lepas dari protokoler yang ketat. Ia melarang pasukan pengamanan presiden untuk membatasi wisatawan yang tengah menikmati Pulau Dewata karena kehadirannya. Pantai di The Laguna Resort yang terletak di kawasan Nusa Dua itu memang indah. Ombaknya tidak terlalu besar, suasananya pun tenang di padu dengan pemandangan indah khas Pulau Bali. Presiden mungkin tengah mencoba menenangkan diri dan rehat sejenak di tengah pekerjaan dan tekanan yang menumpuk.

ditonton, dinikmati, dan dibedakan

Balibo Antara Film dan Realita Larangan pemutaran film Balibo menyegarkan ingatan tentang tewasnya lima wartawan asing di Timor Timur, 1975. Seorang saksi pelaku, mantan perwira Komando Pasukan Sandi Yudha, menilai unsur dramatisasi tak terelakkan. Sebuah film fiksi—memberikan imaji visual akan militer yang brutal. DENGAN celana denim hitam dan kaus biru pudar, hampir tak ada yang mengenali pria 62 tahun berperawakan kecil itu. Wajahnya mulai berkeriput, rambutnya menipis dan beruban. Dengan santai, dia duduk berselonjor di pojok ruang Teater Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis akhir pekan lalu, menanti dimulainya pemutaran film Balibo, yang mengisahkan kematian lima wartawan Australia di Timor Timur pada Oktober 1975. Dia Kolonel (Purn.) Gatot Purwanto, mantan perwira Komando Pasukan Sandi Yudha (kini Kopassus), yang pernah bertugas lama di Timor Timur (kini Timor Leste). Posisi terakhirnya adalah Asisten Intelijen Komando Pelaksana Operasi di Timor Timur. Dia kehilangan jabatannya t