Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2010

Jakarta SUMBER sampah

Warga Jakarta dan Sekitarnya Intoleran Soal Agama Selasa, 30 November 2010 | 05:34 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta -Warga Jakarta dan sekitarnya menunjukkan kecenderungan intoleran dalam kehidupan beragama. Hal ini ditunjukkan, antara lain, oleh penolakan terhadap pendirian rumah ibadah penganut agama lain di lingkungan warga. Ini merupakan hasil survei lembaga SETARA Institute mengenai toleransi sosial masyarakat perkotaan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. "Tiga tahun terakhir menunjukkan intoleransi semakin menguat," ujar Manajer Program SETARA Institute, Ismail Ashani, di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, kemarin. Survei jajak pendapat ini dilakukan sepanjang 2010 dan melibatkan 1.200 responden. Mereka dipilih secara acak dengan kerangka sampel kartu keluarga. Menurut Ismail, ketegangan sosial dan pelanggaran kebebasan beragama yang paling serius adalah kasus tempat ibadah kelompok agama minoritas dan kriminalisasi jemaah Ahmadiyah. Yang menjadi sasar

ilahistik seolah-olah

buat umat beragama, pembunuhan apa pun motifnya adalah dosa dosa tidak bisa ditawar-tawar namun ada pandangan yang dikaitkan dengan ajaran agama, yaitu soal pembunuhan yang terkait kepentingan pemeluk agama tersebut pembunuhan yang terkait kepentingan pemeluk agama tersebut jelas adalah usaha pembenaran atas tindakan pembunuhan, yang adalah dosa tersebut pembenaran atas dosa adalah cara terbaik mengaburkan tujuan utama dengan tujuan SEOLAH-OLAH ilahi pembenaran atas dosa adalah pembenaran atas KESEOLAH-OLAHAN tindakan ilahistik yang ilahistik adalah tindakan Allah pada manusia pembenaran atas dosa adalah pembenaran atas KESEOLAH-OLAHAN TINDAKAN ALLAH PADA MANUSIA karena sang Allah tidak tampak, yang tampak adalah sang manusia pelakunya selalu menjadi pertanyaan dan ujian utama adalah Allah atau manusia itu sendiri yang melakukan TINDAKAN ALLAH yang diseolah-olahkan itu yang pedih dan perih, tindakan pembunuhan atas dasar tujuan utama MEMEGAHKAN KEPENTINGAN KELOMPOK dan tujuan

perempuan dikorbani

Inilah 11 Kekerasan Seks Dialami Wanita Minggu, 28 November 2010 | 18:40 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mencatat selama 1998 hingga 2010, kasus kekerasan seksual merupakan kasus kekerasan terhadap perempuan yang tertinggi. Menurut Koordinator Divisi Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan, Siti Maesaroh, dari total kasus kekerasan terhadap perempuan yang jumlahnya sebanyak 295.836, terdapat 30,8 persen atau 91.311 kasus kekerasan seksual. "Sekitar 76 persen dari total kasus kekerasan seksual itu dilakukan oleh orang yang memiliki hubungan darah, perkawinan maupun relasi intim. tercatat ada sebelas jenis kekerasan seksual yang dialami perempuan Indonesia yang dilakukan oleh orang dekat maupun asing," kata Siti Maesaroh di Jakarta, Minggu (28/11/2010). Sebelas kekerasan seksual itu antara lain perkosaan, perdagangan perempuan untuk tujuan seksual, pelecehan seksual, penyiksaan seksual, eksploitasi seksual, perbudakan seksual, intimidasi a

radikalisme ditolak, kekerasan dibenci (17)

Bom Natal Masih Hantui Amerika Headline Setelah heboh bom mobil di Times Square New York, aparat AS membekuk lagi seorang pemuda yang berusaha melakukan tindakan serupa. Kali ini sasarannya, perayaan Natal. Oleh: Asteria Sabtu, 27 November 2010 | 21:12 WIB INILAH.COM, Oregon – Pemuda 19 tahun ini akhirnya ditangkap, terkait rencananya meledakkan bom mobil di sebuah upacara cahaya Natal tahunan di Portland, Oregon, pada Jumat malam. Osman Mohamed Mohamud adalah warga naturalisasi AS dari Somalia. Ia ditangkap karena dicurigai mencoba menggunakan senjata pemusnah massal. Demikian pengumuman dari Kementerian Hukum AS, Sabtu (27/11). Mohamud adalah penduduk Corvallis, Oregon dan mahasiswa di Oregon State University. Ia ditangkap Biro Investigasi Federal (FBI) dan Kepolisian Portland, setelah berusaha meledakkan sebuah mobil van sarat bahan peledak. Kendaraan itu diparkir dekat Portland Pioneer Courthouse Square. Di tempat itu sedang digelar seremonial tahunan untuk menyalakan poh

hidung belang, keluarga kerajaan Inggris

Uskup Inggris: Pernikahan Pangeran Williams Cuma Tujuh Tahun Minggu, 21 November 2010 | 08:28 WIB TEMPO Interaktif, London - Uskup Gereja Inggris Pete Broadbent mengagetkan masayarakat Inggris. Dia mengeluarkan pernyataan soal lama perkawinan Pangeran Williams dan Kate Middleton. "Saya beri mereka waktu selama tujuh tahun," kata Broadbent dalam laman Facebooknya. (Baca juga: Apa Kata Peramal Soal Pernikahan Pangeran William-Kate Middleton) Broadbent mennggambarkan bahwa keluarga Kerajaan Inggris adalah "Hidung Belang" dengan rekor putus perkawinan yang tinggi. Dia juga mencela perkawinan anggota keluarga Kerajaan sebagai "omong kosong memuakkan" dan "tipuan nasional". Sebagai contoh, Broadbent merujuk pada perkawinan Pangeran Charles dan Putri Diana pada 1981. "Saya berhasil menghindar dari bencana terakhir yang berjalan seperti sebuah adegan slow motion antara Si Kuping besar dan Boneka Porselen. Semoga saya juga terhindar dari y

radikalisme ditolak, kekerasan dibenci (16)

Siapa Pemilik Bom Kelapa Gading? Bari bau yang tercium, bom rakitan itu itu mengandung bahan peledak jenis potasium. Jum'at, 19 November 2010, 07:23 WIB Eko Priliawito VIVAnews - Pemilik bom rakitan yang terbungkus dengan plastik hitam masih misterius. Benda mencurigakan yang belakangan diketahui mengandung potasium ditemukan di rumah kontrakan Jalan Kompi Udin RT 06 RW 05, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Berdasarkan keterangan Kepala Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Imam Margono, benda berupa tabung yang terhubung dengan tiga rangkaian kabel merupakan bahan peledak rakitan. "Rakitan. Harus dilakukan uji laboratoriun untuk lebih jelasnya," ujar Imam kepada VIVAnews. Dari bau yang tercium pada benda itu, bom rakitan mengandung bahan jenis potasium, yang banyak digunakan nelayan untuk menangkap ikan. Tapi siapa pemilik barang terlarang itu masih belum diketahui. Garis polisi masih terpasang di lokasi penemuan, dan penjagaan dilakuka

radikalisme ditolak, kekerasan dibenci (15)

Kamis, 18/11/2010 18:22 WIB Kronologi Penangkapan Thoyib Versi Saksi Muchus Budi R. - detikNews Solo - Joko Daryono alias Thoyib ditangkap anggota Densus 88/AT saat sedang berada di perjalanan bersama kakaknya. Namun sang kakak kemudian dilepas lagi. Polisi bahkan sempat menawari uang kepadanya, meskipun akhirnya tawaran itu ditolak. Penangkapan itu dilakukan di jalan di daerah Laweyan, Solo, Kamis (18/11/2010) sekitar pukul 10.00 WIB. Kakak Thoyib, Joko Daryanto, memaparkan saat penangkapan terjadi dia dan adiknya sedang berada di dalam mobil pick up yang dikemudikannya. Menurut Daryanto, dia dan adiknya saat itu sedang dalam perjalanan untuk bisnis pembuatan timbangan yang memang merupakan profesi mereka. Namun sesampai tak jauh dari gedung lumbung batik Laweyan, mobilnya dihentikan oleh dua orang berpakaian preman yang mengendarai sepeda motor. Salah seorang diantaranya lalu menodongkan pistol dan kemudian menarik Thoyib masuk mobil yang telah disiapkan di belakangnya. &

LAPOR POLISI: no way!

teman gw kemalingan, doi cuma seorang ibu yang tinggal sendiri tanpa pekerja rumah tangga kejadiannya sekira seminggu yang lalu, saat doi sedang di luar rumah di satu sisi tentu saja, untung lah, badannya tidak mengalami kejadian apa pun di sisi lain, doi kehilangan beberapa benda yang berharga dan punya nilai sejarah keluarga lalu doi ingat kejadian yang dialami oleh salah seorang saudara iparnya: kantor saudara iparnya juga kemalingan ... orang kantor lapor ke polisi, tapi BUKAN YANG DIMALINGIN KEMBALI, MALAH KANTOR DIPERAS BAK PESAKITAN ... jadi atas anjuran saudara ipar, doi TIDAK BERANI MELAPORKAN PADA POLISI well, sekali lagi rahasia umum berlaku: HILANG KAMBING, LAPOR POLISI HILANG SAPI (well, jadi ingat hari kurban ya hari ini) kalo liat gejala2 kehidupan bangsa dan negara ini, cuma kehidupan orang yang punya kekuasaan saja yang BERGELIMANG KENIKMATAN, KENYAMANAN, dan kekayaan, tentu saja .... well, OCK bukan teman gw, doi ini seleb : Metro Pukul 03.00, Pencuri Satron

internetan bikin kesepian

Paus Benediktus XVI: Internet Bikin Kesepian dan Disorientasi Fino Yurio Kristo - detikinet Vatikan - Tak dapat dipungkiri, kaum muda zaman sekarang makin menggilai internet. Menanggapi tren seperti ini, pemimpin agama Katolik, Paus Benediktus XVI, coba memberi wejangan bahwa internet memiliki sisi negatif. Menurut sang Paus asal Jerman ini, internet tidak membuat orang lebih manusiawi, namun malah menyebabkan pengakses berisiko merasa kesepian dan disorientasi. Risiko ini rentan menghinggapi para anak muda penggemar dunia maya. "Sejumlah besar kaum muda, melakukan pola komunikasi yang tidak meningkatkan kemanusiaan namun malah melonjakkan risiko perasaan kesendirian dan disorientasi," ucap Paus Benediktus XVI, seperti detikINET kutip dari AFP, Senin (15/11/2010). Sang Paus menambahkan, sebagian anak muda menjadi seakan mati rasa dengan keberadaan internet. Dia menilai, teknologi adalah sebuah tantangan yang harus ditanggapi dengan pintar. Pemimpin Vatikan ini me

poligami v. mutilasi

Senin, 15/11/2010 11:32 WIB Mutilasi di Cililitan Jalani Rekonstruksi Pembunuhan, Muryani Salami Tetangganya Andri Haryanto - detikNews Jakarta - Muryani (53), tersangka pelaku pembunuhan disertai mutilasi terhadap terhadap suaminya, Karyadi (53) menjalani rekonstruksi pembunuhan di rumahnya, Jalan Anggrek RT 4 RW 2 kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Meski telah membunuh suaminya dengan memotong hingga 9 bagian, Muryani tetap mendapat sambutan jabat tangan dari para tetangga. Pantauan detikcom, Senin (15/11/2010), Muryani datang ke rumahnya sekitar pukul 10.30 WIB. Muryani datang dengan mengenakan baju berwarna hitam dan jilbab hitam. Muryani datang dengan pengawalan ketat polisi disambut dengan kerumuman warga yang hendak melihat lebih dekat. Beberapa tetangga Muryani juga sempat menjabat tangan istri kedua Karyadi tersebut. Muryani juga melambaikan tangannya kepada para tetangga. Sementara itu, pihak kepolisian menjaga dua gang yang menjadi jalan masuk

radikalisme ditolak, kekerasan dibenci (14)

Thursday, Nov. 11, 2010 Iraq's Christians Vow to Survive — With Muslim Help By Nizar Latif / Baghdad with Charles McDermid / Sulaymaniyah A series of deadly attacks on Iraq's Christians has left the religious community, one with ancient roots in Mesopotamia, feeling vulnerable and reeling with fear. One expatriate cleric has even called for the remaining Christians of what is called the Assyrian Catholic Church to abandon Iraq. But Yonadam Kanna isn't going anywhere. "These attacks express the contempt and hatred of terrorist organizations for Christians," says Kanna, one of less than a dozen Christians in the 325-member Iraqi parliament, "but we will remain whatever they do. Iraq is our country and we won't leave." There has been no let-up, however, in the campaign against his religion. On Wednesday, synchronized bombings struck at least 11 Christian locations across in Baghdad, killing at least six people and wounding more than 30. The strike

hiburan KERAS

Kamis, 11/11/2010 12:32 WIB 'In the Name of God': Pernyataan Politik yang Keras tapi Menghibur Ekky Imanjaya - detikMovie Jakarta - Akhirnya film 'Khuda Kay Liye' (In The Name of God) karya sutradara Pakistan, Shoaib Manshoor diputar di bioskop regular. Film yang pernah diputar di Jakarta International Film Festival (JIFFest) 2008 ini cukup unik posisinya. Dia film yang laris manis di negerinya, dan menjadi film terlaris kedua dalam sejarah sinema Pakistan, tapi juga menang dan diputar di banyak festival film dunia—di antaranya menang di 31st Cairo International Film Festival, dan Fukuoka Audience Award. Artinya, film ini diakui secara komersial sekaligus mutunya. Dan inilah film Pakistan pertama yang diputar di India. Film ini berlokasi di Pakistan, Inggris, Amerika Serikat, dan Afghanistan. Berkisah tentang abang-adik (Sarmad dan Manshoor, dimainkan oleh Shaan dan Fawad Khan) yang sukses dalam industri musik, namun terpisah jalan. Si abang meneruskan kuliah S2 m

radikalisme ditolak, kekerasan dibenci (13)

Densus 88 Tangkap Komplotan Sonata di Solo Rabu, 10 November 2010 - 17:14 wib text TEXT SIZE : Share Fahmi Firdaus - Okezone Ilustrasi JAKARTA- Mabes Polri menangkap Muhammad Bahrunaim Anggih Tamtomo alias Naim (27), warga Jalan Metrodanan RT 02/03, Kampung Merodanan, Kecamatan Pasar kliwon, Surakarta. Bahrunaim ditangkap karena kedapetan menyimpan 200 butir peluru. Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Iskandar Hasan, mengatakan Bahrunaim ditangkap di depan pos dan giro Pasar kliwon, Solo. "Ini merupakan pengembangan Densus 88 dan pada 9 November berhasil ditangkap Bahrunim. Saat diinterograsi, tersangka menerangkan bahwa di rumahnya menyimpan 200 butir peluru," lewat pesan singkatnya, Rabu (10/11/2010). Dari pemeriksaan itu, hari ini sekira pukul 05.00 WIB langsung dilakukan penggeledahan rumah pada alamat di Metrodanan. Benar saja, di dalam rumah tersebut ditemukan peluru AK 56 sebanyak 547 butir, peluru 9mm sebanyak 32 butir, dan komputer 6 unit. "Untuk

sentuhan HEBOH

Gambar
rasanya sentuhan fisik dan sentuhan kalbu BISA DIPERDAMAIKAN jika sosok manusianya memang memahami batas-batas relasi antar manusia sentuhan fisik yang dahsyat sekali pun TIDAK BERMAKNA APA-APA pada seorang pekerja seksual sentuhan kalbu yang dahsyat sekali pun TIDAK AKAN MENIMBULKAN IMBAS FISIK APA PUN pada interaksi seorang superego dan seorang pengikutnya kekacauan pemahaman antara sentuhan fisik dan sentuhan kalbu seharusnya tetap bisa diperdamaikan demi relasi kemanusiaan yang lebih bermutu Pilihan Gaya Michelle Obama Kamis, 11 November 2010 | 06:16 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta -Kunjungan singkat Presiden Amerika Serikat Barack Obama bersama istrinya, Michelle Obama, ke Indonesia tak hanya memberi angin segar seputar hubungan diplomatik kedua negara. Yang tak kalah menarik dan menyita perhatian publik pada kunjungan ini adalah gaya busana first lady, Michelle Obama. Sejak Obama terpilih sebagai presiden, gaya busana dan penampilan Michelle memang menyita perhatian kalan

incar mengincar LAH

Gambar
Jaksa Sebut Teroris di Aceh Incar Obama Edward Panggabean 09/11/2010 23:32 Liputan6.com, Jakarta: Kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia, ternyata dijadikan target bagi jaringan teroris Aceh. Hal ini diungkapkan jaksa penuntut umum (JPU) saat persidangan terdakwa Abdul Haris alias Haris Amir Falah yang dianggap anggota kelompok jaringan teroris Aceh di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (9/11). Dalam dakwaan, jaksa mengatakan rencana itu diajukan saat kelompok jaringan teroris usai menonton video pelatihan militer bersama ustaz Abu Bakar Ba`asyir (ABB) dan Luthfi Haidaro alias Ubaid. Seusai menonton, Luthfi meminta kepada Ba`asyir agar dapat menjadi amir dalam tandzim kelompok asykari yang sedang melaksanakan i`dad (latihan asykari) di Nanggroe Aceh Darussalam . "Di saat pertemuan itu, ustaz ABB meminta Luthfi Haidaro alias Ubaid agar memanfaatkan momen kedatangan Presiden Amerika Serikat Barak Obama ke Indonesia. Namun, tidak ada pembahasan

kamu KETAHUAN ... 091110

Insiden Tifatul Salami Michelle Obama Ramai di Twitter Selasa, 09 November 2010 | 17:40 WIB Presiden AS Barack Obama tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (9/11). Obama melakaukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia selama dua hari 9-10 November 2010. TEMPO/Subekti TEMPO Interaktif, Jakarta -Jabat tangan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dengan Ibu Negara Amerika Serikat Michelle Obama jadi bahan pergunjingan di Twitter. Maklum, sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera, dia terkenal pantang berjabat tangan dengan lawan jenis. "Tiffie kok mau salaman bersentuhan tangan dengan Michelle obama?," tulis @purplerebel, Selasa (9/11) petang. "Salaman sama Michelle! Tapi sama rakyat Sumut yang perempuan tak pernah mau," tulis @aviantumengkol. Meski dalam upacara resmi mendampingi Presiden Yudhoyono menyambut tamu negara, Tifatul masih sempat menjawab gunjingan itu. "Sudah ditahan dua tangan, eh Bu Michele nya nyodorin tangannya m

saat nama TUHAN dibawa-bawa

Terorisme, Jihad, dan Musik Sabtu, 06 November 2010 | 07:52 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta - -------- Judul: In The Name of God Genre: Drama Produksi: Shoman Production Sutradara: Shoaib Mansoor Pemain: Shan, Fawad Khan, Iman Ali, Alex Edwards, Rasheed Naz --------- Mary (Iman Ali) tak bisa menggapai impiannya untuk menikahi Dave, pria bule nonmuslim yang dipacarinya. Sepupu Mary, Sarmad (Fawad Khan), berubah menjadi mujahidin setelah menanggalkan identitasnya sebagai pemusik. Dan Mansoor (Shaan) tiba-tiba menjadi tertuduh tindakan teroris 11 September 2001. Kisah pilu ketiganya mengantarkan penonton pada sebuah pemahaman Islam dan norma-norma yang dianut negara Pakistan. Dalam film bertajuk In The Name of God, sang sutradara Shoaib Mansoor mencoba menuturkan sebuah pemahaman Islam moderen yang tumbuh di sela-sela himpitan budaya yang ketat di Pakistan. Film yang pernah di putar di Jakarta International Film festival (Jiffest) 2008 ini tengah ditayangka

Radikalisme ditolak, kekerasan dibenci (12)

Toni Togar Bentuk Kumpulan Mujahidin di Penjara Jum'at, 29 Oktober 2010 | 16:11 WIB TEMPO/Imran TEMPO Interaktif, Jakarta - Selain merancang perampokan Bank CIMB Niaga Medan, Toni Togar ternyata juga membentuk Kumpulan Mujahidin Indonesia. Semua kegiatan itu dirancang Toni dari dalam Penjara Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara. " Kelompok Mujahidin itu membawahi sejumlah jaringan di Indonesia. Misalnya membawahi kumpulan Mujahidin Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Riau, Lampung, Kalimantan dan Medan" kata Brigadir Jenderal I Ketut Untung Yoga, Wakil Juru Bicara Mabes Polri di kantornya, Jumat (29/10). Bahkan Toni Togar, kata Untung Yoga, juga telah mengangkat dirinya sebagai Amir Jemaah atau pimpinan KMI. Semasa di dalam tahanan, kendali KMI dipegang oleh Fadli Sadama, eks napi perampokan Bank Lippo Medan tahun 2003. "Fadli juga masuk dalam Daftar Pencarian Orang perampokan CIMB Niaga Medan," ujarnya. Kelompok ini, menurut Yoga, memang memiliki renc

Radikalisme ditolak, kekerasan dibenci (11)

Pusat Kajian Deradikalisasi Agama Perlu Diperbanyak Minggu, 31 Oktober 2010 | 15:42 WIB TEMPO Interaktif, Malang - Pusat kajian deradikalisasi agama perlu diperbanyak didirikan di tiap perguruan tinggi agama Islam (PTAI) di seluruh Indonesia. Ke depan, pusat kajian semacam itu semakin dibutuhkan untuk meminimalisir dan menetralisir ideologi radikal yang kian mengarah pada bentuk-bentuk kejahatan terorisme. “Dengan adanya pusat kajian semacam itu, pemerintah semakin terbantu menemukan teknis dan strategi secara ilmiah dalam mengatasi aksi-aksi radikal atau aksi-aksi fundamentalisme dalam bentuk apa pun, khususnya yang dalam bentuk terorisme,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, di Malang, Minggu (31/10). Yusgiantoro menyampaikan hal itu seusai menutup Simposium Nasional Deradikalisasi Agama yang bertema “Upaya Mewujudkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin” di Gedung Rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Malik Maulana Ibrahim, Malang. Menurutnya, pusat kajian deradikal

ini DARURAT pak

Irwan Prayitno Hanya Diberi Sanksi Teguran Kamis, 11 November 2010 | 03:18 WIB TEMPO/Yosep Arkian TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi hanya akan memberikan sanksi teguran kepada Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. "Teguran tertulis, mengingatkan supaya lain kali mempedomani," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/11). Menurut Gamawan, pertimbangan sanksi teguran ini dikarenakan Irwan sempat menyatakan tidak mengetahui mengenai kelengkapan berkas-berkas yang dibutuhkan. "Kata stafnya sudah lengkap, mungkin ada yang lupa. Bukan disengaja pula, cukuplah (teguran), karena dia orang baru," ujarnya. Seperti diketahui, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno melakukan kunjungan kerja ke Jerman dalam rangka memenuhi undangan Duta Besar RI di Berlin pada 31 Agustus 2010. Ia menyebutkan, melakukan kunjungan karena menghargai undangan. Apalagi ia menjadi salah satu pembicara pada promosi terpadu tourism Trade an Investment (TTI).