Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2010

ayo Moderasikan Teologi Supremasi

23/03/2010 - 21:14 Alumni IPNU: NU Harus Kawal Moderasi Paham Keagamaan Abdullah Mubarok INILAH.COM, Makassar - Fenomena radikalisasi pemikiran keagamaan yang menjadi embrio terorisme menjadi salah satu isu yang perlu disikapi peserta Muktamar NU ke-32 di Makassar. Hal ini juga menjadi perhatian serius Alumni Ikatan Pelajar NU. Ketua Umum Majelis Alumni IPNU Hilmi Muhammadiyah menegaskan pentingnya merawat tradisi pemikiran keagamaan yang mengedepankan "jalan tengah" dan mengaktualisasikan nilai kehidupan pesantren ke dalam perilaku organisasi. "Nilai kepesantrenan yang perlu diaktualkan adalah semangat kesederhanaan, kemandirian, dan paradigma pemikiran yang moderat jauh dari ekstrimitas dan liberalitas" ujar Hilmi Muhammadiyah usai Pembukaan Muktamar di Celebes Convention Center, Selasa (23/3). Sekretaris Jenderal Majelis Alumni IPNU Asrorun Niam Sholeh menambahkan bahwa NU memiliki tanggung jawab sosial untuk mengarusutamakan paham keagamaan moderat ya

yang bisa menjaga dirinya sendiri

22 MARET 2010 Mengapa Agama Tak Butuh Dilindungi Mohamad Guntur Romli *) Penulis, penggiat pluralisme ABRAHAH heran bukan kepalang. Abdul Muthallib, pembesar Mekah yang menemuinya, hanya peduli pada nasib unta yang dirampas penguasa dari negeri Habsyah (Ethiopia) itu, bukan nasib Ka'bah yang hendak dihancurkan. Kata Abrahah, "Mengapa kamu hanya peduli pada dua ratus ekor untamu, tapi tak peduli pada Bait (Ka'bah) yang merupakan agamamu dan agama moyangmu, yang hendak kuhancurkan?" Abdul Muthallib menjawab, "Aku peduli pada nasib unta, karena aku pemiliknya, sedangkan Bait itu punya Pemilik yang akan menjaganya." Inilah sekelumit dialog yang dikisahkan oleh Ibn Hisyam dalam Al-S�rah al-Nabawiyah, satu di antara biografi tentang Nabi Muhammad yang cukup otoritatif. Kalau zaman sekarang, Abdul Muthallib mungkin akan dituduh egois, pasif, dan "materialistik", hanya peduli pada hartanya, tapi tidak peduli pada agamanya. Namun, di balik sikap itu

ada apa dengan burhan sodiq aka burhan shadiq

http://pejuangkesepian.multiply.com/links/item/28. sebuah blog yang dengan berani menampilkan 2 hal, iklan sharp dan perekrutan kandidat teroris. tapi tidak jelas siapa sebenarnya di balik blog ini.

al qaidah foreveR

Terorisme: Pelajaran dari Aceh DITEMUKANNYA kamp pelatihan teroris di Aceh, dan munculnya Dulmatin di Pamulang, sangat mengejutkan saya dan banyak orang lain. Banyak pula pelajaran yang bisa kita petik. 1. Perubahan (mutasi) dalam jaringan ekstremis. Kelompok di sekitar Dulmatin dan ”Tanzim al-Qaeda untuk Serambi Mekkah” bukanlah Jamaah Islamiyah, meskipun Dulmatin, seperti Noor Din Top, sudah dibaiat menjadi anggota JI. Ini tampak dalam rekaman video yang dibuat kelompok tersebut—yang muncul di YouTube, 8 Maret—yang mengajak umat di Indonesia bergabung melakukan jihad tapi dengan keras mengkritik JI sebagai organisasi yang mandul dan tidak melakukan apa pun. Orang-orang yang bergabung dalam kelompok Aceh adalah orang-orang yang ditarik dari JI dan menginginkan aksi yang lebih besar. Kelompok ini tampaknya meliputi unsur-unsur yang tidak setia dari sejumlah organisasi yang berbeda-beda, termasuk JI, Jamaah Ansharut Tauhid, Mujahidin KOMPAK, Wahdah Islamiyah, dan sebagainya. Ini

denb**s 88 in action

[ Kamis, 18 Maret 2010 ] Sasaran Dulmatin Mengarah pada Pejabat Polri, Pemerintah, dan TNI JAKARTA - Prajurit-prajurit Dulmatin ternyata dilatih untuk mengincar orang-orang yang berposisi strategis. Karena itu, pola serangan menggunakan bom di tempat-tempat umum dan hotel asing diubah. Mereka kini menggunakan senjata api dan mengincar pejabat sebagai sasaran. Fakta itulah yang diungkapkan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) kemarin (17/3). ''Sasaran teroris diduga berubah. Dari hasil perkembangan, Dulmatin sudah memerintah saksi yang kami tangkap hidup untuk fa'i. Jadi, fa'i itu adalah serangan dengan kekerasan-kekerasan kepada sasaran tertentu,'' kata jenderal berbintang empat tersebut di kompleks Istana Presiden kemarin. Pola-pola itu sebenarnya ada sejak lama. ''Tapi, sekarang mereka lebih fokus,'' ujar alumnus Akpol 1974 tersebut. Menurut Bambang, target mereka mengarah pada pejabat Polri, pemerintah, dan TNI. ''Ya ka

malink TERIAK maling (lanjutkan)

Panda Nabanan Siap Buka-bukaan Dalam Sidang Panda mengaku, hingga kini dia belum menerima surat panggilan dari Pengadilan Tipikor. KAMIS, 18 MARET 2010, 17:32 WIB Arry Anggadha, Mohammad Adam Panda Nababan (VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis) BERITA KORUPSI TERKAIT Hamka Bagi-Bagi Cek ke Fraksi Golkar Hamka Yandhu Terancam Tambahan 5 Tahun Bui Paskah Suzetta Disebut Terima Cek Rp 600 Juta Fraksi Golkar Terima Jatah Cek Rp 7,35 Miliar "Ini Ada Rezeki dari Miranda" Web Tools VIVAnews - Nama Panda Nababan disebut berulang kali dalam kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Namun, politisi PDI Perjuangan itu masih enggan berkomentar. "Itu soal pengadilan, kita buka-bukaan nanti," kata Panda di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 18 Maret 2010. "Biar cantik mainnya." Panda mengaku, hingga kini dia juga belum menerima surat panggilan dari Pengadilan Tipikor untuk bersaksi dalam persidangan. "Belum ada,

atheis kok ngoceh2 agama

Para Atheis Kumpul Bahas Islam dan Terorisme Tema "Islam dan Terorisme" ini masuk dalam sesi "Harga dari Khayalan" SABTU, 13 MARET 2010, 16:10 WIB Arfi Bambani Amri Aksi Damai Mengecam Terorisme Ritz Carlton dan Marriott (VIVAnews/Tri Saputro) BERITA TERKAIT Atheis Sedunia Berkumpul di Australia Indonesia, AS Gelar Dialog Antar Agama Jumlah Umat Kristen di AS Berkurang Web Tools VIVAnews - Konvensi Atheis Global yang berlangsung di Melbourne, Australia, berlangsung selama tiga hari dari 12-14 Maret 2010. Terdapat puluhan tokoh atheis yang akan menampilkan pandangannya dalam sejumlah sesi dalam acara yang berlangsung di Melbourne Convention and Exhibition Centre ini. BBC melaporkan, salah tema yang dibahas adalah mengenai "Islam dan terorisme" dalam sesi berjudul "Harga dari Khayalan." Para peserta yang diperkirakan mencapai 2.500 orang ini nanti juga mendengarkan proposal film dan pembeberan dana publik yang dihabiskan untuk mensubs

saat komunikasi saat KONTROVERSI

Sisi Gelap Komunikasi Sabtu, 13 Maret 2010 | 02:35 WIB Triyono Lukmantoro Terorisme merupakan persoalan komunikasi. Itulah problem yang sering kali diabaikan. Acapkali terorisme dilihat sebagai aksi kekerasan oleh sebuah organisasi yang didasarkan pada kekeliruan memahami ajaran keagamaan. Di situlah hujatan tajam pada kelompok religi tertentu kemudian berhamburan. Memang, tak terlalu meleset jika kecaman selalu digulirkan sebab kelompok teroris telah menjalankan kebiadaban yang menewaskan banyak korban. Namun, yang dilupakan, mengapa organisasi radikal semacam itu tak gampang dikalahkan. Pembahasan tentang terorisme juga bermuara pada sorotan perubahan strategi yang dilaksanakan para pelaku. Jika awalnya terorisme dikenali melalui aksi-aksi pengeboman atau bom bunuh diri mematikan, saat ini ada sinyalemen tindakan terorisme dioperasikan dengan mekanisme pemberontakan. Analisis itu memang tak terlampau berlebihan karena mampu mendorong aparat keamanan negara bertindak antisipa

RIP: Dulmatin ... 090310

Rabu, 10 Maret 2010 | 15:07 TERORISME Dulmatin Dipastikan Tewas, Data DNA Orang Tua dan Anak Cocok JAKARTA. Pihak kepolisian memastikan jenazah yang tewas di Pamulang dengan identitas Yahya Ibrahim adalah Dulmatin alias Mansyur alias Joko Pitono. Kepastian itu didapat dari hasil tes DNA dan juga pencocokan ciri fisik. Kepala Pusdokkes Mabes Polri Brigjen Pol dr Musaddeq Ishaq mengatakan, ciri identik yaitu tahi lalat di bawah bibir sebelah kanan. "Kemudian alis cocok dan dagu cocok," kata Musaddeq, Rabu (10/3). Selanjutnya, ketika dibandingkan dengan foto-foto semasa korban hidup juga memiliki kesamaan ketika dicocokan dengan foto jenazah. "Keduanya juga cocok," ujar Musaddeq. Untuk memperkuat data, polisi juga mengambil data pembanding dengan tes DNA lewat Hj Asmiyati dan Ali Usman yang tak lain ibu kandung Dulmatin dan anaknya. "Jenazah nomor 001 match 100% dengan profil DNA di data kepolisian," tegasnya. Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Da

pEmAkZulaN ala Indonesia

Aktivis: Oktober, Momentum Makzulkan SBY Minggu, 26 September 2010 - 16:10 wib Tri Kurniawan - Okezone JAKARTA - Lima belas orang dari berbagai elemen LSM, mahasiswa dan organisasi massa berkumpul di Doekoen Coffee, Pancoran, Jakarta Selatan. Mereka menyatukan misi menjatuhkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Aktivis Petisi 28 Haris Rusli mengatakan tiga momentum penting yang harus dimanfaatkan untuk menggulingkan Pemerintahan SBY. "Ini dilakukan untuk membuat perubahan dari opinion power menjadi real power," katanya di Doekoen Coffee, Minggu (26/9/2010). Ketiga momentum yang dimaksud yakni, 20 0ktober mendatang yang bertepatan dengan satu tahun pemerintahan SBY, 28 Oktober di hari Sumpah Pemuda, dan 10 November bertepatan dengan hari Pahlawan. Sementara itu Ketua BEM Indonesia Adiyatma mengatakan Pemerintahan SBY masih semu, masih banyak rakyat yang belum merdeka. "Selama ini kita masih mengoreksi rencananya pada 28 Oktober. Kami akan evaluasi pemeri