atheis kok ngoceh2 agama

Para Atheis Kumpul Bahas Islam dan Terorisme
Tema "Islam dan Terorisme" ini masuk dalam sesi "Harga dari Khayalan"
SABTU, 13 MARET 2010, 16:10 WIB
Arfi Bambani Amri

Aksi Damai Mengecam Terorisme Ritz Carlton dan Marriott (VIVAnews/Tri Saputro)
BERITA TERKAIT
Atheis Sedunia Berkumpul di Australia
Indonesia, AS Gelar Dialog Antar Agama
Jumlah Umat Kristen di AS Berkurang
Web Tools

VIVAnews - Konvensi Atheis Global yang berlangsung di Melbourne, Australia, berlangsung selama tiga hari dari 12-14 Maret 2010. Terdapat puluhan tokoh atheis yang akan menampilkan pandangannya dalam sejumlah sesi dalam acara yang berlangsung di Melbourne Convention and Exhibition Centre ini.

BBC melaporkan, salah tema yang dibahas adalah mengenai "Islam dan terorisme" dalam sesi berjudul "Harga dari Khayalan." Para peserta yang diperkirakan mencapai 2.500 orang ini nanti juga mendengarkan proposal film dan pembeberan dana publik yang dihabiskan untuk mensubsidi agama.

Selain itu, juga ada satu sesi untuk membahas "Fundamentalisme Atheistik" yang ingin dijauhi para peserta. Kemudian hasil pertemuan ini nanti adalah semacam pernyataan bersama mengenai efek-efek negatif dari agama.

Menurut BBC, pertemuan ini merupakan konvensi atheis terbesar di dunia. Sejumlah nama besar yang dikenal sebagai atheis terlibat dalam acara ini seperti Richard Dawkins, Taslima Nasrin, Peter Singer, John Perkins, Robyn Williams, hadir dalam acara ini.

Saking ramainya, "Daftar tunggu tiket untuk Konvensi Atheis Global telah ditutup." Begitu bunyi pengumuman di www.atheistconvention.org.au, Sabtu 13 Maret 2010. Sehingga bagi yang masuk daftar tunggu, berharaplah mendapatkan tiket dari orang yang ingin menjual tiket yang hanya dijual sebanyak 2.500.

Salah satu nama terkenal yang menjadi peserta aktif dalam konvensi ini adalah Taslima Nasrin. Taslima dilahirkan di sebuah keluarga muslim di India pada 1962. Meski kemudian berprofesi sebagai dokter, Taslima sering menulis tema-tema kontroversial bagi masyarakat India yang dikenal relijius itu.

Pada tahun 1993, novel dokumenternya "Lajja" dilarang pemerintah Bangladesh. Taslima bahkan dikenakan fatwa halal untuk dibunuh. Sejak 1994, Taslima kemudian hidup eksil di Swedia dan kemudian berkembang menjadi simbol kebebasan berpendapat.

• VIVAnews
Fahrini
13/03/2010 Banyak yang membenci dan menghina Atheis tapi saya masih sangat menghormati mereka karena tidak ada satupun seorang Atheis yang melakukan bom bunuh diri walaupun tuhannya Atheis mungkin setan tapi tuhannya tidak pernah mengajar untuk jadi teroris.
Doel
13/03/2010 Janganlah agama hanya dijadikan alat ukur untuk menilai seseorang, lihatlah dari kehidupan sehari-harinya. Orang atheis belum tentu tidak bermoral, dan orang beragama belum tentu perbuatannya tidak keji.
skakmate
13/03/2010 Agama menjadi sendi hidup, pengaruh menjadi penjaganya. Kalau tidak bersendi, runtuhlah hidup dan kalau tidak berpenjaga, binasalah hayat. Orang yang terhormat itu kehormatannya sendiri melarangnya berbuat jahat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu ITU PALING AROGAN, tidak ada yang lebih arogan

janji Jokowi (4) (ANTI GRATIFIKA$1): pilpres 2019

Allah di balik Sejarah: Penantian Baru BTP (hati nurani Pemilu 2024) #02