Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2010

Radikalisme DITOLAK, Kekerasan DIBENCI (5)

Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mencatat sekitar 40 perusahaan pembiayaan terjebak permasalahan dengan oknum yang mengatasnamakan organisasi masyarakat dan agama tertentu yang melindungi konsumen nakal. Ketua Umum APPI Wiwie Kurnia mengatakan persoalan dengan ormas itu sejak lama menimpa multifinance, khususnya di wilayah luar DKI Jakarta seperti Tasikmalaya dan Cirebon. Kondisi ini sangat memprihatinkan multifinance dan memicu stagnannya pertumbuhan bisnis pembiayaan. “Di daerah banyak oknum menggunakan nama ormas yang menyalahgunakan wewenang, bahkan menyerang multifinance, salah satunya di Tasikmalaya. Ini sangat meresahkan kami selaku pelaku usaha,” katanya di Jakarta, kemarin. Sayangnya, kata dia, aparat penegak hukum belum bertindak dan terkesan lepas tangan. “Ini sudah sering terjadi dan polisi belum sesuai harapan, ormas tertentu melindungi konsumen bermasalah dan menghambat industri,” katanya. Wiwie mengungkapkan hal ini bermula dari ormas yang menuduh

Radikalisme DITOLAK, Kekerasan DIBENCI (4)

GERAKAN ISLAM Islam Transnasional Mengkhawatirkan Sabtu, 28 Agustus 2010 | 20:37 WIB JAKARTA, KOMPAS.com- Gerakan kelompok-kelompok islam garis keras atau Islam transnasional di Indonesia dinilai mengkhawatirkan. Sejak memulai gerakan 10 tahun lalu, mereka terus menggelar aksi menuntut penerapan syariat islam, melakukan razia, bahkan hingga jihad didaerah-daerah konflik, terutama di wilayah Indonesia Timur. "Membuat kita semua khawatir, jangan-jangan kalau dibiarkan mereka akan mampu ambil alih ruang publik di negara yang mayoritasnya muslim moderat," kata Noorhaidi Hasan, ahli Fundamentalis Islam, saat peluncuran buku edisi revisi Ilusi Negara Islam Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia di Kantor The Wahid Institute di Jakarta, Sabtu (28/8/2010). Noorhaidi menilai, saat ini kelompok-kelompok Islam radikal itu masih berada di pinggir dari arus utama. Namun, suara mereka yang lantang dan keras meneriakan isu penerapan Syariat Islam membuat kekhawatiran itu tet

majikan dan mantan pegawai

Dua Perampok Cimahi Tertangkap, Diduga Bekas Karyawan Korban KAMIS, 26 AGUSTUS 2010 | 10:14 WIB TEMPO Interaktif, Bandung - Dua pelaku perampokan Toko Besi Cimahi (Ban Ciang) di Jalan Pasar Antri Gandawijaya 147 Kota Cimahi yang terjadi Kamis (26/8) dini hari tadi tertangkap tak lama setelah peristiwa terjadi. Kedua pelaku berinisial Sy, 18 tahun, warga Jalan Baros dan Tn (18), warga Majalaya Kabupaten Bandung. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Cimahi Ajun Komisaris Ahmad Zubair menyebutkan, pelaku terdiri dari dua orang. "Keduanya diduga bekas karyawan toko bersangkutan,"kata Zubair saat dihubungi Kamis (26/8) pagi. Dari para tersangka, polisi menyita barang bukti berupa dua pisau sangkur dan barang rampasan dari korban antara lain telepon genggam. Seperti diketahui, perampok beraksi di Toko Besi Cimahi (Ban Ciang) Jalan Pasar Antri Gandawijaya Nomor 149 Kota Cimahi, Kamis (26/8) dinihari sekitar pukul 02.00. Para pelaku membunuh tiga pemilik dan penghuni toko

write-off

Selasa, 24/08/2010 08:30 WIB Sebut Aulia Pohan Bukan Koruptor, Marzuki Lecehkan KPK Muhammad Nur Hayid - detikNews Jakarta - Ketua DPR Marzuki Alie menyebut Aulia Pohan bukanlah seorang koruptor. Pernyataan itu dianggap melecehkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta lembaga penegak hukum lainnya. "Pernyataan itu dapat dianggap sebagai melecehkan KPK dan jajaran penegak hukum lainnya, serta boleh merendahkan martabat parlemen Indonesia di mata rakyat bangsa dan publik internasional," terang Wakil Ketua DPD, Loede Ida kepada detikcom, Selasa (24/8/2010). KPK adalah pihak yang berhasil menjerat besan Presiden SBY tersebut. Aulia dijerat KPK dalam perkara aliran dana BI. Menurut Loede, jangan disalahkan jika ada anggapan di masyarakat bahwa pernyataan Marzuki itu merupakan pesan dari SBY. Apalagi, lanjut Laode, Marzuki baru saja bertemu dengan SBY di Cikeas dalam acara buka puasa bersama. "Dan kalau ini terjadi, maka sungguh sangat tak jelas gerakan pemberan

uang BUKAN SEGALANYA

Curahan Hati Elin Nordegren soal Tiger Woods Elin malu luar biasa tidak mengetahui kelakuan asli mantan suaminya itu. KAMIS, 26 AGUSTUS 2010, 10:41 WIB Irvan Beka, Zika Zakiya BERITA TERKAIT Tiger Woods dan Istri Resmi Berpisah Tiger Woods Resmi Menjadi Duda Tiger Woods Bantah Nikahi Wanita Simpanannya Tiger Woods Ingin Menikahi Selingkuhannya Soal Uang, Messi Kalah dari Tiger Woods VIVAnews - Setelah sembilan bulan memilih untuk menjauh dari publikasi, mantan istri Tiger Woods, Elin Nordegren, akhirnya buka suara. Perempuan asal Swedia ini membuka alasan perceraiannya dengan Woods. Wawancara yang dilakukan Nordegren dengan majalah 'People' ini dijanjikan Nordegren sebagai wawancara pertama dan terakhirnya soal kehidupan pribadi. "Saya sangat malu tidak pernah mengetahui soal (perselingkuhan) itu. Tidak satu pun," kata Nordegren seperti dilansir Yahoo Sport, Rabu 25 Agustus 2010. Nordegren juga menampik kalau pernikahannya bersama Woods hanya demi po

sebuah tempat, sebuah bangunan, sebuah pendapat

Muslim center dispute sparks New York rallies Sun, Aug 22 2010 By Edith Honan and Chris Michaud NEW YORK (Reuters) - Supporters and opponents of a proposed Muslim cultural center and mosque near the World Trade Center site staged competing rallies in downtown Manhattan on Sunday, kept apart by police and barricades. The emotionally charged debate, which has gained national political significance, centers on plans to build the center two blocks from the site of the September 11, 2001 attacks by al Qaeda, which killed nearly 3,000 people. Republicans against the project are using it to attack Democratic President Barack Obama ahead of midterm elections, where his party is fighting to retain control of Congress. Opponents of the center, which would include a prayer room, say its proposed location is insensitive and fear it will harbor religious extremism. Those who back it cite the right to religious freedom and a need to promote tolerance and understanding. Hundreds of opponents

menjelaskan sambil menghindar

Jumat, 20/08/2010 20:14 WIB Heboh Skandal Asmara Darwin Saleh: Insya Allah Tidak Begitu Anwar Khumaini - detikNews Darwin Saleh Jakarta - Menteri ESDM Darwin Saleh membantah adanya isu skandal asmara dirinya dengan sekretaris pribadinya, Dina. Darwin pun meminta agar kabar tersebut tidak dibesar-besarkan. "Di bulan Ramadan saya kira tidak usah diperpanjang. Tapi Insya Allah tidak begitu. Kita tidak usah membincangkan hal-hal yang tidak baik," kata Darwin saat dicegat wartawan usai buka puasa bersama Presiden di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Jumat (20/8/2010). Darwin hanya bisa mengucapkan istighfar saja. "Saya bersama istri saya sama-sama istighfar saja dalam keadaan seperti ini, mendapat cobaan seperti itu," kata Darwin sampil menoleh istrinya yang berada di belakangnya. Istri Darwin tampak diam saja saat mendampingi suaminya yang menjawab pertanyaan perihal skandal asmara tersebut. Sesekali wanita cantik berhidung mancung itu menunduk. Darwin b

yang jadi berita BE$AR(p)

Julian: Tak benar SBY akan copot Kapolri OLEH LINDA T. SILITONGA Bisnis Indonesia JAKARTA Article Rank : Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menepis rumor yang menyebutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mencopot Bambang Hendarso Danuri sebagai Kapolri terkait mutasi dan rotasi sembilan Kapolda. “Tidak [benar akan ada pencopotan Bambang Hendarso sebagai Kapolri lebih cepat dari masa pensiunnya]. Itu rumor yang ke luar di dunia maya. Saya tidak dengar hal-hal yang sifatnya di luar kelaziman,“ tegasnya kepada pers di Istana Presiden, kemarin. Isu pencopotan Kapolri, menurut kabar yang beredar di kalangan wartawan Istana, terkait dengan pencopotan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Alex Bambang Riatmodjo yang kini menjadi staf ahli Kapolri. Alex Bambang pernah menjadi staf Susilo Bambang Yudhoyono saat menjabat sebagai Menko Polkam. Julian mengatakan Presiden Yudhoyono merupakan sosok yang taat pada aturan konstitusi yang berlaku. Karena itu, soal masa jabatan Bam

umat berkitab, sami2 (2)

Kamis, 19/08/2010 22:01 WIB Tokoh Pluralisme Temui JK Bahas Penolakan Hari Pembakaran Alquran Muhammad Taufiqqurahman - detikNews (Foto: dok detikcom) Jakarta - Gerakan Peduli Pluralisme (GPP) menemui mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka meminta dukungan terhadap gerakan menolak 'Hari Pembakaran Al Quran Sedunia'. "Meminta Bapak Jusuf Kalla untuk mebuat pernyataan untuk meminta pembatalan Hari Pembakaran Al Quran Sedunia karena akan memicu pertikaian antar agama di seluruh dunia," ujar Kordinator GPP Damien Dematra di kediaman Jusuf Kalla, Jl Brawijaya IV, Jakarta Selatan, Kamis (19/8/2010). Damien juga meminta kepada JK utnuk menghimbau masyarakat Indonesia agar tidak terpancing dengan isu tersebut, dapat menahan diri dan menjunjung nilai toleransi. "Kita juga meminta saran kepada bapak Jusuf Kalla tentang langkah-langkah yang diambil untuk menyelesaikan malasah ini," terangnya. Selain itu, JK juga diminta untuk bisa menghimbau pemerintah

utamakan penghayatan, halau kekerasan

Beragama yang (Tidak) Hegemonik Senin, 16 Agustus 2010 - 10:05 wib TEXT SIZE : Suatu ketika, pada tahun ketiga setelah hijrah, Abu al- Husain dari keluarga Bani Salim Ibn Auf datang menemui Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu, kondisi umat Islam sudah cukup kuat. Jumlah kaum muslim terus bertambah. Abu al-Husain memiliki dua orang anak laki-laki yang memeluk agama Nasrani sebelum kenabian Muhammad. Setelah datangnya Islam, kedua anak Abu al-Husain menyusul ke Madinah. Sebagai seorang ayah, Abu al-Husain berusaha sedemikian rupa agar kedua anaknya memeluk Islam. ”Saya tidak akan membiarkan kamu berdua hingga kamu masuk Islam,” kata Abu al- Husain. Demi melihat sikap ayahnya yang selalu memaksakan kehendaknya, mereka bertiga menghadap Rasulullah. Di hadapan Rasulullah, Abu al-Husain berkata: ”Apakah sebagian tubuhku akan masuk neraka dan aku diam saja?” Pertanyaan Abu al-Husain dijawab Allah dengan menurunkan wahyu surat Al-Baqarah, 2:256: ”Tidak ada paksaan dalam (menganut) ag

Radikalisme DITOLAK, Kekerasan DIBENCI (3)

Jumat, 20/08/2010 10:19 WIB Senjata Api Marak Beredar Gara-gara Polri & Intel Mandul Mengawasi Hestiana Dharmastuti - detikNews Jakarta - Senjata api bak menjadi primadona untuk melakukan aksi kejahatan di masyarakat. Peran pengawasan senjata api yang dipegang oleh Polri dan aparat intelijen dinilai mandul. "Pengawasan di Polri dan intelijen tidak jalan, mandul. Ini karena masalah ekonomi yang berimplikasi pada hukum sehingga tidak jalan pengawasannya," kata penasihat Indonesian Police Watch (IPW) Jhonson Panjaitan kepada detikcom, Jumat (20/8/2010). Menurut dia, maraknya senjata api di masyarakat dikarenakan pemikiran para kaum kelas menengah, profesional, dan pemerintah telah rusak. "Contohnya, Mendagri mau mempersenjatai penegak sipilnya, itu kan otaknya rusak. Pengacara banyak yang bangga punya senjata. Padahal untuk apa? Awalnya bela diri, (kini) malah jadi prestise. Bahkan, mereka berusaha beli dari luar (negeri), dengan mengurus izin yang melangga

happy BIRTHDAY, both of YOU

Selasa, 17/08/2010 19:46 WIB Ulang Tahun, Ba'asyir Buka Puasa Bareng Keluarga di Tahanan Aprizal Rahmatullah - detikNews Jakarta - Pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Jawa Tengah, Abu Bakar Ba'asyir menggelar acara buka puasa bersama dengan keluarga dan kerabat di Rutan Mabes Polri. "Ustad dibesuk oleh istrinya Umi Aisyah dan anaknya Ustad Abdurrrahim dan 7 orang kerabat," ujar Hasyim Abdullah, asisten pribadi Ba'asyir saat dihubungi detikcom, Selasa (17/8/2010). Menurut Hasyim, selain keluarga, Ba'asyir juga dijenguk oleh 100 anggota Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Jakarta dan Abu Jibril. Dia membenarkan bahwa hari ini Ba'asyir genap berusia 72 tahun, namun pada acara buka bersama tadi tidak ada perayaan ulang tahun. "Memang beliau hari ini berusia 72 tahun, tapi beliau tidak merayakannya karena tidak ada syariatnya Islam merayakan ulang tahun. Jadi hanya buka bersama saja," ungkapnya. Hasyim menambahkan setelah beberapa har

pikiran, hati, amunisi

16 AGUSTUS 2010 Imam Pemberontak dari Malangbong DI Teluk Jakarta, sang "Imam" mengembuskan napas terakhir setelah tubuhnya diterjang peluru regu tembak. Toh, hampir lima puluh tahun setelah kematiannya, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo masih terus mengilhami berbagai kelompok di negeri ini yang ingin menegakkan sebuah "Negara Islam"-baik dengan jalan damai maupun kekerasan. Kendati dikenal sebagai pemimpin Islam, pria kelahiran Cepu, Jawa Tengah, 7 Januari 1907, itu sesungguhnya sosok yang tak terlalu "islami". Ayahnya, Kartosoewirjo, adalah seorang mantri candu-pangkat yang cukup tinggi untuk seorang "inlander" di masa kolonial. Candu dan Islam jelas bukan pasangan yang padan. Keluarga Kartosoewirjo memang tergolong priayi feodal, dan bukan pemeluk Islam yang taat. "Keluarga kami cenderung abangan," kata salah seorang anggota keluarga di Cepu. Masa kecil Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo pun tak karib dengan pendidikan agama.