umat berkitab, sami2 (2)
Kamis, 19/08/2010 22:01 WIB
Tokoh Pluralisme Temui JK Bahas Penolakan Hari Pembakaran Alquran
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
(Foto: dok detikcom) Jakarta - Gerakan Peduli Pluralisme (GPP) menemui mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka meminta dukungan terhadap gerakan menolak 'Hari Pembakaran Al Quran Sedunia'.
"Meminta Bapak Jusuf Kalla untuk mebuat pernyataan untuk meminta pembatalan Hari Pembakaran Al Quran Sedunia karena akan memicu pertikaian antar agama di seluruh dunia," ujar Kordinator GPP Damien Dematra di kediaman Jusuf Kalla, Jl Brawijaya IV, Jakarta Selatan, Kamis (19/8/2010).
Damien juga meminta kepada JK utnuk menghimbau masyarakat Indonesia agar tidak terpancing dengan isu tersebut, dapat menahan diri dan menjunjung nilai toleransi.
"Kita juga meminta saran kepada bapak Jusuf Kalla tentang langkah-langkah yang diambil untuk menyelesaikan malasah ini," terangnya.
Selain itu, JK juga diminta untuk bisa menghimbau pemerintah agar dapat melakukan langkah antisipasi agar tidak terjadi pertikaian di masyakarat. "Terutama daerah-daerah rawan konflik di tanah air," katanya.
JK menerima tamunya pada pukul 20.45 WIB dengan mengenakan batik berwarna cokelat. Tokoh-tokoh yang hadir antara lain mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Maarif, Ketua Konferensi Wali Indonesia (KWI) Romo Benny Susetyo, Slamet Effendy Yusuf dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Jeirry Sumampouw dari Persekutuan Gereja Indoensia (PGI).
(fiq/nwk)
Kamis, 19/08/2010 23:11 WIB
JK: Umat Beragama Harus Protes dan Tolak Isu Pembakaran Alquran
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
(Foto: dok detikcom) Jakarta - Mantan Presiden Jusuf Kalla (JK) mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak terpancing dengan isu "Hari Pembakaran Alquran Sedunia" di Amerika Serikat (AS) pada 11 September mendatang. Umat beragama harus menolak isu itu.
"Ada kelompok kecil orang di Amerika yang memprovokasi pembakaran Alquran. Kita umat beragama memprotes dan menolak isu tersebut," ujar JK di kediamannya, Jl Brawijaya IV, Jakarta Selatan, Kamis (19/8/2010).
JK menghimbau masyarakat Indonesia untuk tidak terpancing dengan isu pembakaran Alquran yang akan dilakukan oleh kelompok bernama Dove World Outreach Centre.
"Semuanya harus menentang dan menolak hal itu dan untuk Indonesia dengan penduduk 237 juta jiwa termasuk di dalamnya," tegasnya.
Mantan Ketum Golkar ini juga mendoakan jangan sampai pembakaran itu benar-benar terjadi. "Efeknya bisa berantai, seperti di negara Islam yang besar yang mempunyai kelompok pemikiran keras," terangnya.
Selain itu, JK melihat kelompok Dove World Outreach Centre hanya ingin mencari sensasi dari tindakannya.
"Karena pasti akan dilarang juga di negaranya. Belum ada dalam sejarah orang saling membakar kitab suci," jelasnya.
(fiq/nwk)
Tokoh Pluralisme Temui JK Bahas Penolakan Hari Pembakaran Alquran
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
(Foto: dok detikcom) Jakarta - Gerakan Peduli Pluralisme (GPP) menemui mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka meminta dukungan terhadap gerakan menolak 'Hari Pembakaran Al Quran Sedunia'.
"Meminta Bapak Jusuf Kalla untuk mebuat pernyataan untuk meminta pembatalan Hari Pembakaran Al Quran Sedunia karena akan memicu pertikaian antar agama di seluruh dunia," ujar Kordinator GPP Damien Dematra di kediaman Jusuf Kalla, Jl Brawijaya IV, Jakarta Selatan, Kamis (19/8/2010).
Damien juga meminta kepada JK utnuk menghimbau masyarakat Indonesia agar tidak terpancing dengan isu tersebut, dapat menahan diri dan menjunjung nilai toleransi.
"Kita juga meminta saran kepada bapak Jusuf Kalla tentang langkah-langkah yang diambil untuk menyelesaikan malasah ini," terangnya.
Selain itu, JK juga diminta untuk bisa menghimbau pemerintah agar dapat melakukan langkah antisipasi agar tidak terjadi pertikaian di masyakarat. "Terutama daerah-daerah rawan konflik di tanah air," katanya.
JK menerima tamunya pada pukul 20.45 WIB dengan mengenakan batik berwarna cokelat. Tokoh-tokoh yang hadir antara lain mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Maarif, Ketua Konferensi Wali Indonesia (KWI) Romo Benny Susetyo, Slamet Effendy Yusuf dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Jeirry Sumampouw dari Persekutuan Gereja Indoensia (PGI).
(fiq/nwk)
Kamis, 19/08/2010 23:11 WIB
JK: Umat Beragama Harus Protes dan Tolak Isu Pembakaran Alquran
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
(Foto: dok detikcom) Jakarta - Mantan Presiden Jusuf Kalla (JK) mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak terpancing dengan isu "Hari Pembakaran Alquran Sedunia" di Amerika Serikat (AS) pada 11 September mendatang. Umat beragama harus menolak isu itu.
"Ada kelompok kecil orang di Amerika yang memprovokasi pembakaran Alquran. Kita umat beragama memprotes dan menolak isu tersebut," ujar JK di kediamannya, Jl Brawijaya IV, Jakarta Selatan, Kamis (19/8/2010).
JK menghimbau masyarakat Indonesia untuk tidak terpancing dengan isu pembakaran Alquran yang akan dilakukan oleh kelompok bernama Dove World Outreach Centre.
"Semuanya harus menentang dan menolak hal itu dan untuk Indonesia dengan penduduk 237 juta jiwa termasuk di dalamnya," tegasnya.
Mantan Ketum Golkar ini juga mendoakan jangan sampai pembakaran itu benar-benar terjadi. "Efeknya bisa berantai, seperti di negara Islam yang besar yang mempunyai kelompok pemikiran keras," terangnya.
Selain itu, JK melihat kelompok Dove World Outreach Centre hanya ingin mencari sensasi dari tindakannya.
"Karena pasti akan dilarang juga di negaranya. Belum ada dalam sejarah orang saling membakar kitab suci," jelasnya.
(fiq/nwk)
Komentar
Posting Komentar