ditangkap LAGI
Senin, 09/08/2010 14:50:05 WIB
SBY belum 'ngantor' hingga siang
Oleh: Linda T. Silitonga
JAKARTA: Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang masih berada di rumahnya di Cikeas dan belum kunjung berkantor di Istana Presiden sampai menjelang sore pada hari ini, tidak ada kaitannya dengan faktor keamanan terkait ancaman teroris pada SBY.
Julian mengatakan saat ini Presiden Yudhoyono menggelar rapat internal di kediamannya di Cikeas, salah satunya adalah menyusun pidato kenegaraan yang akan disampaikan SBY pada 16 Agustus 2010.
"Ya [Presiden Yudhoyono masih] di Cikeas, ada rapat internal," kata Julian yang dihubungi pers dari Istana Presiden pada pukul 14.00, dan sampai pukul 14.45 WIB SBY tetap belum datang ke Istana Presiden.
Dia menampik ketidakhadiran SBY di Istana karena ada kekhawatiran terhadap ancaman teroris yang salah satunya ditujukan pada Presiden, seperti yang diungkapkan oleh Kepala Negara sewaktu melakukan kunjungan kerja ke Ciwidey, Jawa Barat pada Sabtu kemarin, dan kembali ditegaskan oleh Mabes Polri ada jumpa pers pada hari ini terkait penangkapan teroris dan Abu Bakar Ba'asyir.
Julian juga menampik kabar yang mengatakan adanya instruksi dari SBY agar pihak kepolisian menangkap Abu Bakar Ba’asyir. Melainkan tindakan kepolisian secara profesional setelah melakukan sejumlah pengungkapan.
"Itu bukan karena instruksi dari Presiden, karena Polri diinstruksikan bertindak profesional, terukur, dan transparan. Tidak pernah Presiden menginstruksikan secara personal tangkap si A atau tangkap si B," kata Julian.
Dia mengatakan Kapolri Bambang Hendarso Danuri memang telah melaporkan kasus penangkapan orang terkait aksi teroris kepada Presiden Yudhoyono pada pagi ini.
Dalam jumpa pers yang digelar siang ini, Mabes Polri menegaskan bahwa penangkapan tersangka teroris di Jawa Barat memang terkait kunjungan Presiden Yudhoyono. Tim Detasemen Khusus (Densus) sudah dikirim dulu ke sana sebelum Presiden mengunjungi Ciwidey.
"Agar tidak ada gangguan saat kunjungan kerja Presiden. Kita tahu kelompok ini jadikan Presiden salah satu target," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang.
Edward menegaskan bahwa penangkappan yang dilakukan hari ini, bukan dilakukan secara mendadak. Mabes Polri sudah mengendus kelompok ini semenjak 7 Agustus 2010.
Karena kunjungan Presiden dilakukan di tengah suasana seperti itu, maka pengawalan kunjungan ke Ciwidey sangat ketat. Pengamanan ini, semata-mata karena Mabes Polri sudah menerima informasi yang sangat matang dan berdasarkan pada penangkapan sebelumnya.
Seperti diketahui pada Sabtu lalu, lima orang terduga teroris yang ditangkap di wilayah Jawa Barat. Mereka ditangkap di Cibiru, Padalarang, Cileunyi, dan Subang.
Polri juga menangkap Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Abu Bakar Ba'asyir di Banjar Patroman, Ciamis, Jawa Barat, hari ini.
Sebelumnya Abu Bakar Ba'asyir pernah diadili karena kepemilikan dokumen palsu. (msw)
Senin, 09/08/2010 10:47 WIB
Kapolri Jumpa Pers Penangkapan Ba'asyir
Didit Tri Kertapati - detikNews
Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri akan memberikan keterangan seputar penangkapan Abu Bakar Ba'asyir di Banjar, Ciamis, Jawa Barat.
"Iya, saya membenarkan (Ba'asyir ditangkap). Nanti siang akan ada jumpa pers pukul 13.00 WIB dipimpin langsung oleh Kapolri," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (9/8/2010).
Ba'asyir ditangkap di Banjar Patroman, Ciamis, Jawa Barat, dalam perjalanan pulang ke Solo. Selain itu, istri Ba'asyir, Umi Aisyah Ba'asyir, dan istri Direktur Pesantren Ngruki Wahyuddin juga diamankan. Ba'asyir diduga ditangkap terkait terorisme di Aceh.
(aan/nrl)
JAKARTA, Aug 9, 2010 (AFP)
Indonesian police have arrested radical Islamist preacher Abu Bakar Bashir for alleged terrorist links, a police source said Monday, following the arrests of five terror suspects over the weekend.
"He was arrested this morning in Ciamis district, West Java, suspected of links with terrorism. He will be taken to the Jakarta police headquarters," a police source told AFP, without elaborating.
The police are expected to give a press conference later today.
On Saturday, police arrested five suspects and seized high-explosive materials in separate anti-terror raids in several areas in West Java province.
The target of the alleged terror plots was not immediately clear, but Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono on Saturday said the police had foiled a terror plot against him as he visited the province.
Bashir, 71, served almost 26 months for conspiracy over the 2002 terror attacks on Bali nightspots that killed more than 200 people, before being cleared and released in 2006.
He is known for his hardline rhetoric and was accused of providing spiritual leadership to the Jemaah Islamiyah regional terror group, a claim he denies.
SBY belum 'ngantor' hingga siang
Oleh: Linda T. Silitonga
JAKARTA: Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang masih berada di rumahnya di Cikeas dan belum kunjung berkantor di Istana Presiden sampai menjelang sore pada hari ini, tidak ada kaitannya dengan faktor keamanan terkait ancaman teroris pada SBY.
Julian mengatakan saat ini Presiden Yudhoyono menggelar rapat internal di kediamannya di Cikeas, salah satunya adalah menyusun pidato kenegaraan yang akan disampaikan SBY pada 16 Agustus 2010.
"Ya [Presiden Yudhoyono masih] di Cikeas, ada rapat internal," kata Julian yang dihubungi pers dari Istana Presiden pada pukul 14.00, dan sampai pukul 14.45 WIB SBY tetap belum datang ke Istana Presiden.
Dia menampik ketidakhadiran SBY di Istana karena ada kekhawatiran terhadap ancaman teroris yang salah satunya ditujukan pada Presiden, seperti yang diungkapkan oleh Kepala Negara sewaktu melakukan kunjungan kerja ke Ciwidey, Jawa Barat pada Sabtu kemarin, dan kembali ditegaskan oleh Mabes Polri ada jumpa pers pada hari ini terkait penangkapan teroris dan Abu Bakar Ba'asyir.
Julian juga menampik kabar yang mengatakan adanya instruksi dari SBY agar pihak kepolisian menangkap Abu Bakar Ba’asyir. Melainkan tindakan kepolisian secara profesional setelah melakukan sejumlah pengungkapan.
"Itu bukan karena instruksi dari Presiden, karena Polri diinstruksikan bertindak profesional, terukur, dan transparan. Tidak pernah Presiden menginstruksikan secara personal tangkap si A atau tangkap si B," kata Julian.
Dia mengatakan Kapolri Bambang Hendarso Danuri memang telah melaporkan kasus penangkapan orang terkait aksi teroris kepada Presiden Yudhoyono pada pagi ini.
Dalam jumpa pers yang digelar siang ini, Mabes Polri menegaskan bahwa penangkapan tersangka teroris di Jawa Barat memang terkait kunjungan Presiden Yudhoyono. Tim Detasemen Khusus (Densus) sudah dikirim dulu ke sana sebelum Presiden mengunjungi Ciwidey.
"Agar tidak ada gangguan saat kunjungan kerja Presiden. Kita tahu kelompok ini jadikan Presiden salah satu target," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang.
Edward menegaskan bahwa penangkappan yang dilakukan hari ini, bukan dilakukan secara mendadak. Mabes Polri sudah mengendus kelompok ini semenjak 7 Agustus 2010.
Karena kunjungan Presiden dilakukan di tengah suasana seperti itu, maka pengawalan kunjungan ke Ciwidey sangat ketat. Pengamanan ini, semata-mata karena Mabes Polri sudah menerima informasi yang sangat matang dan berdasarkan pada penangkapan sebelumnya.
Seperti diketahui pada Sabtu lalu, lima orang terduga teroris yang ditangkap di wilayah Jawa Barat. Mereka ditangkap di Cibiru, Padalarang, Cileunyi, dan Subang.
Polri juga menangkap Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Abu Bakar Ba'asyir di Banjar Patroman, Ciamis, Jawa Barat, hari ini.
Sebelumnya Abu Bakar Ba'asyir pernah diadili karena kepemilikan dokumen palsu. (msw)
Senin, 09/08/2010 10:47 WIB
Kapolri Jumpa Pers Penangkapan Ba'asyir
Didit Tri Kertapati - detikNews
Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri akan memberikan keterangan seputar penangkapan Abu Bakar Ba'asyir di Banjar, Ciamis, Jawa Barat.
"Iya, saya membenarkan (Ba'asyir ditangkap). Nanti siang akan ada jumpa pers pukul 13.00 WIB dipimpin langsung oleh Kapolri," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (9/8/2010).
Ba'asyir ditangkap di Banjar Patroman, Ciamis, Jawa Barat, dalam perjalanan pulang ke Solo. Selain itu, istri Ba'asyir, Umi Aisyah Ba'asyir, dan istri Direktur Pesantren Ngruki Wahyuddin juga diamankan. Ba'asyir diduga ditangkap terkait terorisme di Aceh.
(aan/nrl)
JAKARTA, Aug 9, 2010 (AFP)
Indonesian police have arrested radical Islamist preacher Abu Bakar Bashir for alleged terrorist links, a police source said Monday, following the arrests of five terror suspects over the weekend.
"He was arrested this morning in Ciamis district, West Java, suspected of links with terrorism. He will be taken to the Jakarta police headquarters," a police source told AFP, without elaborating.
The police are expected to give a press conference later today.
On Saturday, police arrested five suspects and seized high-explosive materials in separate anti-terror raids in several areas in West Java province.
The target of the alleged terror plots was not immediately clear, but Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono on Saturday said the police had foiled a terror plot against him as he visited the province.
Bashir, 71, served almost 26 months for conspiracy over the 2002 terror attacks on Bali nightspots that killed more than 200 people, before being cleared and released in 2006.
He is known for his hardline rhetoric and was accused of providing spiritual leadership to the Jemaah Islamiyah regional terror group, a claim he denies.
Komentar
Posting Komentar