Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2010

penggerebekan saat riuh nazril irham

Rabu, 23/06/2010 21:37 WIB Penggerebekan Teroris di Klaten Polisi Tangkap Abdullah Sunata, Sogir dan Agus Mahmudi Ramadhian Fadillah - detikNews Jakarta - Polisi menembak mati 1 orang teroris dan menangkap 3 orang lainnya dalam penggerebekan di Klaten. Salah satu yang ditangkap adalah Abdullah Sunata. Pria ini diduga salah satu pimpinan jaringan Pamulang-Aceh. Informasi yang dikumpulkan detikcom Rabu (23/6/2010), dari pihak kepolisian, pria yang tewas dalam penyergapan sore tadi adalah Yuli Karsono. Pria ini disebut-sebut terlibat dalam penembakkan polisi di Purworejo, beberapa waktu lalu. Seorang lagi yang ditangkap bernama Sogir. Pria ini adalah residivis bom Kedubes Australia, dan pernah belajar ke Dr Azahari. Sedangkan yang terakhir bernama Agus Mahmudi. Belum diketahu data tentang pria ini. (rdf/asp) Abdullah Sonata, Mujahiddin Freelance Yang Berpengaruh RABU, 23 JUNI 2010 | 20:26 WIB Besar Kecil Normal Abdullah Sonata. TEMPO/Yosep Arkian TEMPO Interaktif, Ja

LENGKAP SUDAH, reputasi saja AMAT RENTAN (2)

June 22, 2010 Loss Completes France’s Dishonor By JERÉ LONGMAN JOHANNESBURG — France exited in disgrace from the World Cup on Tuesday with no victories and little sympathy for a team that infamously used an intentional handball to get into the tournament and self-destructed on the way out. The French team’s petulant image did not gain much redemption in its final match, a 2-1 defeat to host South Africa in Bloemfontein, south of here. Les Bleus, as the French team is known, played the final 65-plus minutes a man short after midfielder Yoann Gourcuff was ejected for elbowing an opponent in the head. Afterward, the eccentric and departing French coach, Raymond Domenech, declined to shake hands with his South African counterpart, Carlos Alberto Parreira. Apparently, Parreira said, the snub was related to his criticism of the way France had qualified for the World Cup: the illegal handling of the ball by Thierry Henry, which was unseen by the referee and led to the decisive goal in

transaksionalitas komunikasi

Rabu, 23/06/2010 00:02 WIB Indra Bantah Balas Dendam Dipecat dari Peterpan Oris Ridwan Budiana - detikhot Bandung Andhika dan Indra diberhentikan dari Peterpan. Sempat terjadi cekcok antara keduanya. Hal tersebut membuat banyak dugaan menyebut keduanya dicurigai sebagai penyebar video porno Ariel. Apalagi salah satu dari 6 orang yang diselidiki polisi sebagai penyebar video adalah teman dekat Ariel. Dugaan pun semakin kuat setelah keduanya muncul di Mabes Polri, Selasa (21/6/2010) untuk ditanyai polisi mengenai kasus tersebut. "Dari pihak polisi nggak ada indikasi mencurigai saya sama Andhika. Yang jelas polisi lebih ingin mengetahui sejarah terbentuknya Peterpan. Kita nggak ada sedikitpun upaya untuk balas dendam setelah keluar dari Peterpan," ujar Indra ditemui di 9 Square Bar & Resto, Jl Sulanjana, Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/6/2010). Indra juga membantah jika hubungannya dengan personel band Ariel lainnya tidak baik. Urusan antara mereka sudah selesai d

mirip menKOMGOS (menteri komunikasi gosip)

Tokoh Nasional Minta Tifatul Minta Maaf Klarifikasi Tifatul melalui facebook ataupun twitter dinilai tidak cukup. SENIN, 21 JUNI 2010, 20:29 WIB Siswanto, Suryanta Bakti Susila (VIVAnews/ Gestina Rachmawati) BERITA TERKAIT Luna Maya akan Jalani Pemeriksaan Fisik Tifatul Minta Maaf Soal Kata "Mirip" "Ada Pihak yang Mau Menjegal Karir Ariel" OC Kaligis: Sampai Mati Pun No Comment OC Kaligis: Ariel Makin Ketakutan Web Tools VIVAnews - Sejumlah tokoh lintas agama mengecam Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring terkait pernyataannya yang menganalogikan debat teologis penyaliban Yesus dengan kasus video porno mirip artis. Tifatul dinilai tidak sensitif terhadap perasaan keberagamaan masyarakat. "Dengan menyampaikan persoalan dunia hiburan dengan persoalan teologis yang sangat sensitif, bisa menimbulkan potensi perasaan dilecehkan bagi kalangan umat kristiani," kata Yenny Zannuba Wahid ketika membacakan "Pernyataan Sikap Para Toko

penipuan dan keanehan, sahabat kental

Pemilik Ular Berkepala Manusia Ditangkap SENIN, 14 JUNI 2010 | 14:20 WIB TEMPO Interaktif, Blitar: Kepolisian Resor Blitar akhirnya menangkap Zamroji, pemilik ular berkepala manusia di Desa Sukosewu, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Zamroji dituduh merekayasa ular berkepala manusia itu untuk menciptakan sensasi demi keuntungan ekonomi. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar Ajun Komisaris Polisi Edy Herwianto mengatakan, penangkapan ini dilakukan siang ini setelah polisi mendatangi rumah pelaku. Kepada petugas Zamroji mengaku jika benda tersebut merupakan titipan orang lain untuk dipajang di rumahnya. Selanjutnya dia diminta menyebarkan kabar tersebut kepada masyarakat agar menonton. “Itu benda mati yang tidak berarti apa-apa,” kata Edy Herwianto. Agar terkesan mistis, Zamroji sengaja mengarang cerita tentang mimpi bertemu seorang perempuan yang diikuti dengan penemuan ular berkepala manusia di lahan pertaniannya, Jumat lalu. Rekayasa ini berhasil memancing kehadiran

populer, kaya, dan BODOH

Suami Minta Cut Tari Lebih Jaga Sikap Yusuf selalu memberikan kebebasan kepada Cut Tari. SELASA, 8 JUNI 2010, 17:30 WIB Finalia Kodrati, Beno Junianto VIVAnews - Untuk kesekian kalinya, rumah tangga Cut Tari dan Yusuf Subrata menghadapi cobaan. Kali ini disebabkan oleh video porno yang pelakunya mirip dengan Cut Tari. Yusuf mengaku rumah tangganya tak akan goyah karena masalah video itu. Tetapi, dia juga berpesan kepada istrinya untuk lebih hati-hati dalam berperilaku. "Saya pengen dia lebih menjaga sikapnya. Apalagi, dia itu kan publik figur yang selalu disorot," kata Yusuf saat ditemui di kediamannya di Jalan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Selasa 7 Juni 2010. Pria yang menikahi Cut Tari pada 2004 silam itu menjelaskan selama ini dirinya memang memberikan kebebasan kepada istrinya untuk melakukan kegiatannya sebagai artis. Dia juga mengaku jika selama menjalani rumah tangga dengan artis yang akrab disapa Tari itu, pria berkulit putih ini tak pernah me

PANCASILA bukan pancasial (2)

Pancasila is better than no ideology, experts say Ridwan Max Sijabat, The Jakarta Post, Jakarta | Tue, 06/01/2010 11:34 AM | Headlines Indonesia may face disintegration if its national ideology, Pancasila, is replaced by sharia, said politicians and historians Monday. Pancasila was developed by Indonesia's founding fathers as a middle way to accommodate the interests of numerous ethnic, cultural and religious groups in Indonesia. Any attempt to replace it with religious ideology would trigger civil conflict and tear Indonesia apart, experts said. Indonesia will observe today the 65th anniversary of the birth of Pancasila on June 1, 1945. The People's Consultative Assembly (MPR) will host the celebration for the first time in 20 years, and President Susilo Bambang Yudhoyono is expected to attend. Irman Gusman, Speaker of the Regional Representatives Council (DPD), said that the celebration would strengthen Pancasila's position as the ideology that glues the nation's

sekolah anti terorisme

Pelaku Teroris Akan Disekolahkan Lagi "Rencana ini untuk mencegah aksi terorisme di masa depan." SELASA, 1 JUNI 2010, 10:20 WIB Ita Lismawati F. Malau Pemeriksaan Teroris Di Aceh (AP Photo/Heri Juanda) BERITA TERKAIT Terdakwa Marriott Divonis 8 Tahun Bui Rochim Tersangka karena Simpan AK 47 Densus 88 Lepas Satu Mahasiswa UMS Tersangka Bom Ritz-Marriot Dituntut 10 Tahun Keluarga 2 Mahasiswa ke Jakarta Temui Densus Web Tools VIVAnews - Pemerintah Indonesia berencana mendirikan sekolah-sekolah rehabilitasi bagi pelaku kasus terorisme. Dalam pusat rehabilitasi ini, para tersangka dan teroris akan diberikan pendidikan Islam lagi. Seperti dikutip dari laman The Telegraph edisi Senin 31 Mei 2010, pusat rehabilitasi ini akan membantu para teroris untuk membangun bisnis baru dan memberikan konseling agama dari para tokoh muslim moderat. Selain itu, anak-anak para teroris pun dimasukkan ke sekolah milik pemerintah. "Rencana ini untuk mencegah aksi

PANCASILA bukan pancasial

Selasa, 01/06/2010 07:56 WIB Megawati Pidato di Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni Laurencius Simanjuntak - detikNews Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila ke-65 yang jatuh pada hari ini, 1 Juni 2010. Ketua Umum Megawati Soekarnoputri akan menjadi inspektur upacara. Upacara akan dilangsungkan di lapangan parkir Kantor DPP PDIP, Jl Lenteng Agung, Jaksel, (1/6/2010) pukul 08.30 WIB. Upacara juga akan dihadiri massa simpatisan PDIP. Selain menjadi inspektur upacara, Megawati direncanakan menyampaikan pidato politik tentang Pancasila 1 Juni yang menjadi ideologi PDIP sejak Kongres II di Bali tahun 2005. PDIP menganggap Pancasila pertama kali lahir dalam pidato pertama Bung Karno tentang konsep Indonesia Merdeka di hadapan sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945. Proklamator RI itu menyatakan lima prinsip dasar yang penting bagi kemerdekaan Indonesia. Kelima prinsip itu adalah (1) Keban