mirip menKOMGOS (menteri komunikasi gosip)

Tokoh Nasional Minta Tifatul Minta Maaf
Klarifikasi Tifatul melalui facebook ataupun twitter dinilai tidak cukup.
SENIN, 21 JUNI 2010, 20:29 WIB
Siswanto, Suryanta Bakti Susila

(VIVAnews/ Gestina Rachmawati)
BERITA TERKAIT
Luna Maya akan Jalani Pemeriksaan Fisik
Tifatul Minta Maaf Soal Kata "Mirip"
"Ada Pihak yang Mau Menjegal Karir Ariel"
OC Kaligis: Sampai Mati Pun No Comment
OC Kaligis: Ariel Makin Ketakutan
Web Tools

VIVAnews - Sejumlah tokoh lintas agama mengecam Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring terkait pernyataannya yang menganalogikan debat teologis penyaliban Yesus dengan kasus video porno mirip artis. Tifatul dinilai tidak sensitif terhadap perasaan keberagamaan masyarakat.

"Dengan menyampaikan persoalan dunia hiburan dengan persoalan teologis yang sangat sensitif, bisa menimbulkan potensi perasaan dilecehkan bagi kalangan umat kristiani," kata Yenny Zannuba Wahid ketika membacakan "Pernyataan Sikap Para Tokoh Lintas Agama Atas Statement Menkominfo" di The Wahid Institue, Jakarta Senin 21 Juni 2010.

Hadir dalam jumpa pers itu Pendeta Gomar Gultom (PGI), Romo Benny Susetyo (KWI), Todung Mulya Lubis, Ahmad Suaedi serta Ahmad Syafii Maarif yang tampil dalam video testimoni.

Syafii Maarif menilai pernyataan Tifatul yang memberikan analogi antara Ariel dengan Luna mirip dalam perdebatan teologis nabi Isa dan Yesus, terlalu jauh. Itu sebabnya dia minta Tifatul menarik ucapannya dan meminta maaf serta mengaku salah.

"Tidak usah malu-malu lah, Nabi Adam juga salah, dia taubat cepat kan diampuni Tuhan," katanya.

Romo Beny juga menilai pernyataan Tifatul keluar karena sang menteri tidak memiliki jiwa negarawan. Dia meminta presiden memberi teguran tegas. "Kami masih menunggu reaksi presiden," katanya.

Senada, Todung Mulya Lubis juga mendesak Tifatul minta maaf kepada publik. Bila tidak, kata dia, presiden harus bertindak tegas. Bukan saja menegur, tetapi meminta Tifatul mengundurkan diri.

"Karena merusak sendi-sendi kemajemukan. Dalam konteks Indonesia, kemajemukan ini harga tidak bisa ditawar sebagai bangsa," katanya.

Yenny maupun Todung menilai klarifikasi Tifatul melalui facebook ataupun twitter tidak cukup. Sebab, pernyataan tersebut dimuat dalam media mainstream.

"Tidak bisa melalui facebook, twitter, itu tidak bisa diasumsikan pada publik. Dia harus menjelaskan kepada publik," kata Todung.

Tadi siang, Tifatul membantah telah mengait-ngaitkan video mesum dengan persoalan Nabi Isa dan Yesus.

"Berkait dengan istilah 'mirip' ini, tanpa berpretensi apa-apa saya sampaikan dalam forum, ada pelajaran dari sejarah yang juga menjadi pengetahuan kita bersama. Dalam soal analogi mirip ini saya katakan dalam sejarah terjadi di mana umat Islam meyakini bukan Nabi Isa As yang disalib, melainkan seseorang yang mirip Nabi Isa-lah yang disalib. Sementara umat Nasrani meyakini bahwa Yesus-lah yang disalib. Dengan tidak bermaksud mengaitkan aspek teologi, soal mirip-mirip ini ternyata berimplikasi panjang dalam sejarah," kata Tifatul.

Selanjutnya, dia menyatakan permintaan maaf. "Terima kasih atas kemaklumannya dan mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Semoga menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh pihak, termasuk untuk saya pribadi." (umi)

• VIVAnews

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu ITU PALING AROGAN, tidak ada yang lebih arogan

janji Jokowi (4) (ANTI GRATIFIKA$1): pilpres 2019

Allah di balik Sejarah: Penantian Baru BTP (hati nurani Pemilu 2024) #02