penipuan dan keanehan, sahabat kental

Pemilik Ular Berkepala Manusia Ditangkap
SENIN, 14 JUNI 2010 | 14:20 WIB


TEMPO Interaktif, Blitar: Kepolisian Resor Blitar akhirnya menangkap Zamroji, pemilik ular berkepala manusia di Desa Sukosewu, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Zamroji dituduh merekayasa ular berkepala manusia itu untuk menciptakan sensasi demi keuntungan ekonomi.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar Ajun Komisaris Polisi Edy Herwianto mengatakan, penangkapan ini dilakukan siang ini setelah polisi mendatangi rumah pelaku. Kepada petugas Zamroji mengaku jika benda tersebut merupakan titipan orang lain untuk dipajang di rumahnya. Selanjutnya dia diminta menyebarkan kabar tersebut kepada masyarakat agar menonton. “Itu benda mati yang tidak berarti apa-apa,” kata Edy Herwianto.
Agar terkesan mistis, Zamroji sengaja mengarang cerita tentang mimpi bertemu seorang perempuan yang diikuti dengan penemuan ular berkepala manusia di lahan pertaniannya, Jumat lalu. Rekayasa ini berhasil memancing kehadiran masyarakat yang ingin menyaksikan ular berkepala manusia dengan kompensasi uang.

Saat ini Zamroji dan benda anehnya itu tengah diamankan di Mapolres Blitar. Polisi juga mengamankan pemilik benda yang masih dirahasiakan identitasnya. Diduga pelaku telah melakukan praktik serupa di sejumlah daerah untuk mencari keuntungan ekonomi.

Sebelumnya kabar penemuan ular berkepala manusia ini pernah berhembus di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2008 dan di Kabupaten Trenggalak pada tahun 2009. Meski benda yang ditunjukkan sama, namun para penemu sekaligus pemilik benda selalu memberikan cerita mistis berbeda. ”Disinilah unsur penipuan itu,” kata Edy.
Dia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah mempercayai sesuatu yang tidak masuk akal, terutama yang diikuti dengan penarikan uang. Edy berharap penangkapan ini bisa memberikan efek jera kepada pelaku serupa.

HARI TRI WASONO

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu ITU PALING AROGAN, tidak ada yang lebih arogan

janji Jokowi (4) (ANTI GRATIFIKA$1): pilpres 2019

Allah di balik Sejarah: Penantian Baru BTP (hati nurani Pemilu 2024) #02