Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

wtc, yasmin, ahmadiyah, salihara, dan UGM (5)

Irshad Manji: Mereka Bukan Tuhan "Konstitusi mengatur kebebasan berpikir. Kau boleh tak setuju, tapi tak boleh memaksa." Jum'at, 11 Mei 2012, 22:14 WIB Denny Armandhanu VIVAnews - Seorang pemikir, wanita Kanada kelahiran Uganda, pekan lalu muncul di berbagai media tanah air. Saat itu, ratusan massa ormas-ormas Islam dan primordial menolak acara diskusi yang melibatkan dirinya di bilangan Salihara, Jakarta Selatan. Menghindari kekerasan dan bentrokan, polisi berinisiatif membubarkan diskusi yang dihadiri para tokoh liberal Indonesia, dengan alasan acara diadakan tanpa izin. Namanya sontak menjadi buah bibir di kalangan liberal, fundamental, bahkan masyarakat awam: Irshad Manji. Tidak banyak yang tahu siapa Manji sebenarnya sebelum insiden tersebut terjadi. Mempromosikan buku terbarunya yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, "Allah, Liberty and Love", wanita 44 tahun ini menawarkan pendekatan baru dalam menginterpretasi Islam. Manji menyebut dirinya sebagai

wtc, yasmin, ahmadiyah dan SALIHARA (4)

Sabtu, 05 Mei 2012 | 09:09 WIB Kronologi Pembubaran Diskusi di Salihara TEMPO.CO, Jakarta - Acara diskusi dan peluncuran buku berjudul Iman, Cinta dan Kebebasan oleh tokoh feminis asal Kanada, Irshad Mandji, di Komunitas Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dibubarkan paksa oleh polisi. Pembubaran itu dilakukan setelah acara itu diprotes massa Front Pembela Islam, Jumat, 4 Mei 2012. Berikut ini kronologi pembubaran paksa yang dilakukan pihak kepolisian berdasarkan siaran pers Komunitas Salihara: Pukul 18.00 WIB Sekuriti Salihara mendapat SMS dari Intel Polsek Pasar Minggu yang meneruskan SMS permintaan penghentian paksa diskusi dengan Irshad Manji. Bunyi SMS-nya: “Mohon dihentikan santapan rohani dari Irshad Manji, tokoh lesbian dari Kanada, karena akan diserang oleh umat Islam.” Panitia menawarkan mengundang perwakilan FPI untuk menyampaikan aspirasi dan berdialog dengan Irshad Manji secara langsung. Salah seorang anggota FPI mengatakan bahwa akan datang massa dari daerah lai

GALAU neh YA (2)

Sabtu, 9 Juni 2012 15:11:19 Foke minta umat beragama di DKI hidup rukun Reporter: Muhammad Mirza Harera Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo hari ini telah melantik Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI). Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Foke ini mengingatkan seluruh umat beragama di Jakarta termasuk yang beragama Katolik dapat hidup berdampingan damai. "Kemarin ada salah satu calon gubernur yang mengatakan untuk patuh pada ayat-ayat konstitusi. Saya tegaskan mematuhi dan mengamalkan ayat-ayat suci sehingga siapa pun wajib untuk menghormatinya," kata Foke dalam sambutannya di Wisma Cition, Jakarta, Sabtu (9/6). Dalam pertemuan itu dihadiri FMKI cabang Kelapa Gading, Pulogadung, Duren Sawit, Cengkareng, Grogol, Kosambi, Kebun Jeruk, dan Kalideres. Dia menambahkan, sebagai umat beragama, sudah sepatutnya untuk mengindahkan ayat-ayat suci. Namun demikian, sudah menjadi kewajiban pula sebagai warga negara yang baik untuk mematuhi ayat-ayat konstitusi agar selaras

Yth. Mr Splitted Terror

May 3, 2012 Recovered Bin Laden Letters Show a Divided Al Qaeda By PETER BAKER nyt WASHINGTON — Sitting in his secret refuge, hiding from the world, Osama bin Laden spent the last months of his life rethinking strategy, worrying about his legacy and struggling to maintain control over the sprawling terrorist network that operated in his name. He had grown disgruntled with far-flung offshoots theoretically under his umbrella and fretted that too many of the “brothers” were alienating Muslims with attacks on fellow believers. He agitated for spectacular missions, including the assassination of President Obama. He considered a marketing campaign to change the infamous network’s name. And he gave granular instructions about everything down to how to handle ransom money. “Make sure to get the money exchanged at money exchangers,” he wrote. “You should also get rid of the bag that the money was in because it might have a chip. The brother should take the money, get in a taxi, and go to the

Yang Dihormati : ANTI TEROR apa pun

Gambar
Sebagian Besar Warga Muslim Tolak Al Qaeda | Egidius Patnistik | Rabu, 2 Mei 2012 | 08:05 WIB WASHINGTON, KOMPAS.com - Sebagian besar warga Muslim di negara-negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam memiliki pandangan negatif terhadap jaringan organisasi militan Al Qaeda. Demikian hasil jajak pendapat terbaru Pew Research Center, lembaga riset yang bermarkas di Washington DC, AS, yang dirilis Senin (30/4). Jajak pendapat, yang menjadi bagian dari Pew Research Center’s Global Attitudes Project, itu, digelar di lima negara berpenduduk mayoritas Muslim, yakni Mesir, Jordania, Lebanon, Turki, dan Pakistan. Hasil jajak pendapat menunjukkan, 71 persen responden di Mesir memiliki pandangan negatif terhadap Al Qaeda dan hanya 21 persen yang memiliki pandangan positif terhadap gerakan tersebut. Di Jordania, 77 persen responden menyatakan tak suka dengan Al Qaeda dan hanya 15 persen yang mendukung langkah jaringan itu. Di Turki, perbandingan responden yang mendukung dan menolak Al