Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2011

YUK nonton, ya (26 Oktober 2011)

Korban bom bikin film ‘Ramadhan untuk Sakinah’ Oleh Stefanus Arief Setiaji Selasa, 25 Oktober 2011 | 19:38 WIB bisnis indonesia JAKARTA: Asosiasi Korban Bom Terorisme Indonesia (Askobi) bekerjasama dengan produser & sutradara film Damien Dematra akan meluncurkan film layar lebar berjudul ‘Ramadhan untuk Sakinah’ paling lambat 2011 ini {pada Juli 2011?}. Ketua Umum Askobi Wahyu Adiartono mengatakan film ini diangkat dari sebuah buku yang berjudul sama dengan film tersebut dengan kisah cerita tentang kekuatan untuk memaafkan dari seorang korban ledakan bom di Jakarta. “Kita ingin membawa pesan bahwa kekerasan tidak harus selalu dibalas dengan kekerasan. Melalui media film ini pulalah kami ingi mengkampanyekan gerakan cinta damai serta membekali generasi muda agar tidak mudah terpengaruh oleh paham kekerasan ,” ujarnya di sela press confrence pembuatan film, hari ini. Sebagai organisasi yang beranggotakan tak kurang 900 anggota korban bom terorisme, Askobi menilai pesan damai h

JANGAN LENGAH, waspadai (as always) RADIKALISASI dan kekerasan (200)

Tim Inafis Geledah Rumah Orang Tua Buron Bom Cirebon Jum'at, 21 Oktober 2011 | 10:44 WIB TEMPO Interaktif, Cirebon - Tim Inafis (Indonesian Automatic Fingerprint Identification System) Mabes Polri menggeledah rumah orang tua Yadi Supriyadi alias Yadi Al Hasan, Jumat, 21 Oktober 2011. Berdasarkan pantauan, Tim Inafis tiba di rumah orang tua Yadi di Gang Supena RT 02 RW 01 Desa Pasindangan, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat sekitar pukul 10.00 WIB. Terlihat 1 mobil Inafis, 5 mobil patroli polisi termasuk bantuan dari Kodim Sumber, Kabupaten Cirebon di lokasi rumah orang tua Yadi. Namun baik wartawan maupun warga tidak diperbolehkan mendekati area karena seluruh area yang mengitari rumah orangtua Yadi dipasang garis batas polisi (police line). Penggeledahan dipimpin oleh Kasatreskrim Polres Cirebon Kota, AKP Agah Sonjaya. Dan disaksikan oleh kuwu (Kepala desa) Pasindangan, Misnadi, ketua RT, ketua RW, termasuk Siti Rokayah dan Aceng, ibu dan kakak kandung Yadi

terorisme BELUM TAKLUK, jangan LENGAH, tetap WASPADA (bersama)

Hasyim Muzadi: Terorisme-Radikalisme Harus Ditanggulangi Bersama Minggu, 16 Oktober 2011 | 21:36 DEPOK - Aksi terorisme dan radikalisme tidak bisa hanya dilakukan satu institusi saja, tetapi harus bersama-sama yang melibatkan berbagai unsur. "Aksi terorisme dan gerakan radikalisme sudah menjadi ancaman bagi masyarakat untuk itu penangannya harus dilakukan bersama-sama," kata Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholar (ICIS) KH Hasyim Muzadi di sela acara "training of trainers" ulama dan pimpinan pondok pesantren se-Indonesia di Pesantren Al-Hikam, Depok, Jawa Barat, Minggu. Mantan Ketua Umum PBNU tersebut mengatakan, dengan Islam moderat yang tetap mengadopsi kearifan lokal perlu terus dikembangkan, karena berdasarkan pengalaman konsep Islam moderat yang sering disampaikannya dalam berbagai forum internasional mendapatkan sambutan yang cukup baik. "Di Indonesia penerapan hidup berdampingan dan toleransi antar sesama berjalan deng

GKI Yasmin ajang kehausan

Jumat, 14/10/2011 21:24 WIB Megawati Sebut Kasus GKI Yasmin Bentuk Erosi Konstitusi Laurencius Simanjuntak - detikNews Jakarta - Megawati Soekarnoputri menilai di negara ini telah terjadi apa yang dinamakan erosi konstitusi. Salah satu bentuknya adalah tidak dihormatinya hak beribadah warga negara, seperti yang dialami jemaat GKI Taman Yasmin, Bogor. "Saya tidak berbicara sebagai ketua umum PDI Perjuagan, tetapi sebagai pengamat kehidupan, sebagai warga bangsa, bahwa telah terjadi erosi konstitusi, orang tidak lagi melihat konstitusi kita," kata Megawati. Hal itu dikatakan Megawati dalam jumpa pers usai rapat pleno di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (14/10/2011). Megawati mengatakan, konstitusi mengatur hak setiap warga negara untuk memeluk agama dan menjalankannya sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Pancasila juga mewajibkan penghormatan kepada warga negara lain atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Megawati

YANG tidak TERHORMAT: korupt0r (5)

Rapat Konsultasi DPR - KPK Antiklimaks Senin, 03 Oktober 2011 | 21:50 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta - : Rapat konsultasi antara DPR, KPK, Polri dan Kejaksaan Agung, Senin 3 Oktober 2011 berakhir antiklimaks. Rapat dibiarkan mengambang, tanpa ada kesimpulan. Bahkan yang terjadi selama rapat konsultasi adalah aksi serangan para politisi DPR yakni para pimpinan komisi III bertubi-tubi mencecar pimpinan KPK. Substansi rapat yang seharusnya membahas soal penyamaan persepsi terkait pemeriksaan pimpinan Badan Anggaran melebar hingga memposisikan kelembagaan KPK. Terutama cara KPK menangani kasus korupsi hingga mencecar KPK yang tidak jelas menyelesaikan kasus Century dan kasus suap Wisma Atlet. Rapat konsultasi hari ini sebenarnya tindak lanjut rapat serupa pada hari Kamis pekan lalu yang tidak dihadiri pimpinan KPK. Rapat yang berlangsung selama hampir dua jam tadi dihadiri oleh seluruh pimpinan DPR, empat komisioner KPK kecuali Bibit Samad Rianto, Kepala Polri Jen