semoga damai itu MELUAS terus donk ... (6)
Mertua Noordin M. Top Ditangkap di Garut
Ditulis dalam POLITIK DAN HUKUM oleh holistikasaya di/pada Desember 24, 2009
Tags: Baridin, Densus 88, Mertua Noordin
Di tengah kesiapsiagaan aparat menjelang hari natal tahun ini, mertua Noordin M. Top, Baridin ditangkap di tempat persembunyiannya di selatan Garut, Jawa Barat.
Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri Brigjen Pol Tito Karnavian menyatakan, Baridin ditangkat pukul 05.00 WIB.
Baridin dikenal sebagai mertua Noordin M Top. Putrinya Arina dinikahi Noordin di Cilacap, Jawa Tengah pada 2006 lalu. Baridin menghilang bersama Noordin ketika polisi melakukan operasi di Cilacap pada Juni 2009.
Lelaki ini adalah pimpinan Pondok Pesantren Al-Muaddib Desa Pesuruhan, Kecamatan Binangun, Cilacap, Jawa Tengah. Putri Baridin, Ariani Rahma alias Arina, adalah salah satu istri dari almarhum Noordin M Top. Pada Selasa 14 Juli 2009, atau sekitar tiga hari sebelum dua ledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta, polisi menemukan beberapa peralatan pembuat bom di kediaman Baridin, di Cilacap.
Polisi menemukan alat-alat elektronik, kabel-kabel, lengkap dengan petunjuk rangkaian yang diduga alat membuat bom rakitan di kebun belakang Baridin, yang jaraknya sekitar 200 meter dari rumah. Alat membuat bom rakitan itu berada di dalam di jerigen biru, ditimbun dalam tanah. Hingga kini kepolisian belum mengetahui penangkapan Baridin.
Densus 88 sejak sebelum penemuan perakit bom pada Juli 2009 itu sudah mengejar Baridin yang tidak lain adalah paman Saefudin Zuhri. Saefudin Zuhri ini bukanlah buron yang tewas di Ciputat, Tangerang, melainkan kelompok teroris Jawa Tengah dan Lampung. Istri dan anak Noordin sendiri saat ini sudah kembali ke kampung halamannya, desa Pasuruan, Cilacap.
Keluarga Tahu Baridin Ditangkap dari SMS
Kamis, 24 Desember 2009 - 16:00 wib
CILACAP - Keluarga Bahrudin Latif alias Baridin mengaku sedih saat mengetahui tertangkapnya mertua Noordin M Top itu di Garut Selatan, Jawa Barat, Kamis dini hari.
Keluarga mengaku mengetahui pertama kali kabar tersebut dari pesan singkat telepon selular dari seseorang.
Aris Bunyamin, salah seorang keluarga, mengatakan istri Baridin, Astuti, langsung menangis saat menerima kabar suaminya ditangkap Densus 88. Anak Arina Rahmah, hasil pernikahannya dengan Noordin, juga sedih.
Keluarga mengaku sudah kehilangan kontak dengan Baridin sejak dia masuk dalam daftar pencarian orang oleh Mabes Polri.
Sementara itu, berdasarkan pantauan, Kamis (24/12/2009), kediaman Baridin di Desa Pasuruhan, Kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, tampak sepi. Astuti dan Arina juga tidak berada di rumah.
Namun Pondok Pesantren Al Muaddib yang dikelola keluarga Baridin, tetap beraktivitas seperti biasa. Ponpes yang terletak sekira 200 meter dari rumah Baridin itu tampak tidak terpengaruh dengan berita penangkapan tersangka teroris yang dituduh berperan dalam menyembunyikan Noordin saat dalam pelarian.
Hingga kini, pihak keluarga belum mengetahui di mana keberadaan Baridin. Polri belum memberitahukan keluarga perihal penangkapan tersebut.
Baridin ditangkap Densus 88 dalam penggerebekan di tempat persembunyiannya di Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Kamis dini hari. Mabes Polri menyatakan dalam penangkapan itu Baridin ditangkap bersama anaknya.
(Heri Susanto/RCTI/ton)
Kamis, 24/12/2009 17:43 WIB
Sembunyi di Garut Sejak Agustus 2009, Baridin Aktif di Pengajian
Andri Haryanto - detikNews
Foto: Noordin Jakarta - Mertua Noordin M Top, Baridin ternyata baru beberapa bulan tinggal di Desa Banyu Asin, Cikelet, Garut, Jawa Barat. Dia pun aktif bersosialisasi dengan warga dalam kegiatan keagamaan.
"Baridin tinggal sejak Agustus 2009," jelas salah seorang petugas Satpol PP Kecamatan Cikelet, Ruhiat (43), saat dihubungi detikcom lewat telepon, Kamis (24/12/2009).
Baridin juga aktif di pengajian di masjid setempat. Dia berbaur bersama warga lainnya.
"Dua bulan pertama aktif di masjid, tapi masuk bulan ketiga tiba-tiba menghilang," kata Ruhiat menuturkan ulang keterangan Ketua RT 03/11, Elat.
Baridin bersama putranya ditangkap di Kampung Banyu Asin RT 3/11, Desa Pamalayan, Cikelet, Garut. Penangkapan dilakukan sekitar pukul 05.00 WIB. Baridin telah lama menjadi buron karena menyembunyikan pelaku teroris Noordin M Top.
(ahy/ndr)
Ditulis dalam POLITIK DAN HUKUM oleh holistikasaya di/pada Desember 24, 2009
Tags: Baridin, Densus 88, Mertua Noordin
Di tengah kesiapsiagaan aparat menjelang hari natal tahun ini, mertua Noordin M. Top, Baridin ditangkap di tempat persembunyiannya di selatan Garut, Jawa Barat.
Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri Brigjen Pol Tito Karnavian menyatakan, Baridin ditangkat pukul 05.00 WIB.
Baridin dikenal sebagai mertua Noordin M Top. Putrinya Arina dinikahi Noordin di Cilacap, Jawa Tengah pada 2006 lalu. Baridin menghilang bersama Noordin ketika polisi melakukan operasi di Cilacap pada Juni 2009.
Lelaki ini adalah pimpinan Pondok Pesantren Al-Muaddib Desa Pesuruhan, Kecamatan Binangun, Cilacap, Jawa Tengah. Putri Baridin, Ariani Rahma alias Arina, adalah salah satu istri dari almarhum Noordin M Top. Pada Selasa 14 Juli 2009, atau sekitar tiga hari sebelum dua ledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta, polisi menemukan beberapa peralatan pembuat bom di kediaman Baridin, di Cilacap.
Polisi menemukan alat-alat elektronik, kabel-kabel, lengkap dengan petunjuk rangkaian yang diduga alat membuat bom rakitan di kebun belakang Baridin, yang jaraknya sekitar 200 meter dari rumah. Alat membuat bom rakitan itu berada di dalam di jerigen biru, ditimbun dalam tanah. Hingga kini kepolisian belum mengetahui penangkapan Baridin.
Densus 88 sejak sebelum penemuan perakit bom pada Juli 2009 itu sudah mengejar Baridin yang tidak lain adalah paman Saefudin Zuhri. Saefudin Zuhri ini bukanlah buron yang tewas di Ciputat, Tangerang, melainkan kelompok teroris Jawa Tengah dan Lampung. Istri dan anak Noordin sendiri saat ini sudah kembali ke kampung halamannya, desa Pasuruan, Cilacap.
Keluarga Tahu Baridin Ditangkap dari SMS
Kamis, 24 Desember 2009 - 16:00 wib
CILACAP - Keluarga Bahrudin Latif alias Baridin mengaku sedih saat mengetahui tertangkapnya mertua Noordin M Top itu di Garut Selatan, Jawa Barat, Kamis dini hari.
Keluarga mengaku mengetahui pertama kali kabar tersebut dari pesan singkat telepon selular dari seseorang.
Aris Bunyamin, salah seorang keluarga, mengatakan istri Baridin, Astuti, langsung menangis saat menerima kabar suaminya ditangkap Densus 88. Anak Arina Rahmah, hasil pernikahannya dengan Noordin, juga sedih.
Keluarga mengaku sudah kehilangan kontak dengan Baridin sejak dia masuk dalam daftar pencarian orang oleh Mabes Polri.
Sementara itu, berdasarkan pantauan, Kamis (24/12/2009), kediaman Baridin di Desa Pasuruhan, Kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, tampak sepi. Astuti dan Arina juga tidak berada di rumah.
Namun Pondok Pesantren Al Muaddib yang dikelola keluarga Baridin, tetap beraktivitas seperti biasa. Ponpes yang terletak sekira 200 meter dari rumah Baridin itu tampak tidak terpengaruh dengan berita penangkapan tersangka teroris yang dituduh berperan dalam menyembunyikan Noordin saat dalam pelarian.
Hingga kini, pihak keluarga belum mengetahui di mana keberadaan Baridin. Polri belum memberitahukan keluarga perihal penangkapan tersebut.
Baridin ditangkap Densus 88 dalam penggerebekan di tempat persembunyiannya di Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Kamis dini hari. Mabes Polri menyatakan dalam penangkapan itu Baridin ditangkap bersama anaknya.
(Heri Susanto/RCTI/ton)
Kamis, 24/12/2009 17:43 WIB
Sembunyi di Garut Sejak Agustus 2009, Baridin Aktif di Pengajian
Andri Haryanto - detikNews
Foto: Noordin Jakarta - Mertua Noordin M Top, Baridin ternyata baru beberapa bulan tinggal di Desa Banyu Asin, Cikelet, Garut, Jawa Barat. Dia pun aktif bersosialisasi dengan warga dalam kegiatan keagamaan.
"Baridin tinggal sejak Agustus 2009," jelas salah seorang petugas Satpol PP Kecamatan Cikelet, Ruhiat (43), saat dihubungi detikcom lewat telepon, Kamis (24/12/2009).
Baridin juga aktif di pengajian di masjid setempat. Dia berbaur bersama warga lainnya.
"Dua bulan pertama aktif di masjid, tapi masuk bulan ketiga tiba-tiba menghilang," kata Ruhiat menuturkan ulang keterangan Ketua RT 03/11, Elat.
Baridin bersama putranya ditangkap di Kampung Banyu Asin RT 3/11, Desa Pamalayan, Cikelet, Garut. Penangkapan dilakukan sekitar pukul 05.00 WIB. Baridin telah lama menjadi buron karena menyembunyikan pelaku teroris Noordin M Top.
(ahy/ndr)
Komentar
Posting Komentar