radikalisme ditolak, kekerasan dibenci (20)

Polri Waspadai Bom Natal dan Tahun Baru
Jumat, 3 Desember 2010 | 19:59 WIB
Persda Network/Bian Harnansa


JAKARTA, KOMPAS.com — Mabes Polri telah memerintahkan kepada seluruh jajarannya untuk mewaspadai ancaman bom menjelang Natal 2010 dan Tahun Baru 2011. Perintah itu menyusul penemuan bom rakitan di empat lokasi di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Kita ingin pelaksanaan Natal dan Tahun Baru berlangsung tertib dan aman.
-- Irjen Iskandar Hasan

"Asop Kapolri (Irjen Soenarko) sudah perintahkan seluruh jajaran untuk waspadai hal-hal demikian," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Iskandar Hasan di Mabes Polri, Jumat (3/11/2010).

Iskandar mengatakan, daerah-daerah yang patut seperti di Medan, Pekanbaru, Lampung, Palembang, di beberapa wilayah di Jawa, dan Bali. "Seluruhnya sudah diperintahkan untuk waspadai agar tidak terjadi ledakan bom menjelang Natal dan Tahun Baru," kata dia.

Seperti diberitakan, bom rakitan ditemukan di dua pos polisi lalu lintas Karang dan pos lalu lintas depan Rumah Sakit Islam, Klaten, Jawa Tengah. Lokasi ketiga di Kapel Santa Ancilla, Klaten, dan di Kompleks Peziarahan Sendang Sriningsih, Prambanan.

Menurut Iskandar, jika dilihat dari isinya, maka komponen semua bom hampir sama, yaitu weker, detonator, baterai, botol minum 600 mililiter masing-masing 5 botol dan ada 4 botol berisi bensin. "Hampir sama semua. Kalau dilihat, pelakunya satu kelompok," katanya.

Hingga saat ini, menurut Iskandar, Tim Densus 88 Anti Teror, intel, serta reserse dari polda dan polres sedang menelusuri para pelaku, khususnya di sekitar Jawa Tengah. "Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama ada perkembangan, apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru. Kami ingin pelaksanaan Natal dan Tahun Baru berlangsung tertib dan aman," tambah Iskandar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Allah di balik Sejarah: Penantian Baru BTP (hati nurani Pemilu 2024) #02

janji Jokowi (4) (ANTI GRATIFIKA$1): pilpres 2019

die hard of terrorism: final fate of ISiS (3): ISIS bukan ISLAM, menganut teologi PEMBUNUHAN