jangan lengah (Radikalisme dan Kekerasan WAJIB DIWASPADAI) (3)

Indonesia holds 'terror trainer' Abu Tholut
A handout photo released by Indonesian police shows top terror suspect Abu Tholut Abu Tholut spent three years in jail for his part in bombing a shopping centre


One of Indonesia's most-wanted Islamic militant suspects has been arrested at his home, police say.

Abu Tholut, 49, is suspected of helping to set up a militant training camp in Aceh province, recruiting militants and raising funds for "terror activities".

He is also suspected of plotting attacks on foreigners in Jakarta and the assassination of political leaders.

Tholut, who has served jail time in the past for explosives offences, was held without a fight in Kudus, Central Java.

"Abu Tholut was deeply involved in terrorist training in Aceh and armed robberies in North Sumatra province," national police spokesman Boy Rafli Amar told reporters.

Anti-terrorist unit Densus 88 arrested Tholut, who is also known as Mostofa, Pranata Yuda and Imron Baehaqi.
Splinter groups

The authorities have made a series of arrests linked to the discovery of a militant training camp in Aceh in February.

Among the highest-profile arrest was cleric Abu Bakar Ba'asyir, who for decades has given spiritual leadership to many of Indonesia's radical groups.




It is thought Tholut and Ba'asyir have been associates for many years.

Tholut, who fought with the Taliban in Afghanistan during the 1990s, is suspected of providing military expertise at the Aceh camp.

The Aceh group was allegedly plotting a Mumbai-style attack on foreigners at luxury hotels and several high-profile assassinations, including President Susilo Bambang Yudhoyono.

Police are also linking Tholut to a bank robbery in the city of Medan earlier this year, which they say aimed to raise funds for militant groups.

In 2004, Tholut was jailed for seven years for the bombing of a shopping centre in Jakarta but was released in 2007 for good behaviour.

In the past, the former medical student has also been accused of establishing training centres for groups with links to al-Qaeda in the Philippines.

Indonesia has suffered a number of bomb attacks over the past decade - many of them linked to the Jemaah Islamiah (JI) group.

The police believe many of those involved in the Aceh camp were disaffected former JI militants.

Analysts say JI militancy has been on the wane for some time, and the authorities are now more concerned with splinter groups.

Indonesia's worst militant attack came in 2002 when two nightclubs in Bali were bombed, killing 202 people, many of them Australian.

In recent years, Indonesia has introduced a combination of new laws, anti-terror training, international co-operation and reintegration measures to tackle militancy.

Minggu, 12/12/2010 13:48 WIB
Sukirno, Pemilik M16 Dikenal Sosok yang Tertutup
Tamam Mubarrok - detikSurabaya


Jombang - Sukirno (45), terduga teroris yang terlibat pelatihan militer di Aceh dan perampokan Bank CIMB Niaga di Medan, dikenal pribadi yang tertutup. Sukirno jarang berkomunikasi dengan warga Dusun Besuk, Desa Curahmalang, Kabupaten jombang.

Warga setempat mengaku, tidak pernah melihat Sukirno pulang ke rumahnya. Pria yang ditangkap karena pemilik senjata api berjenis M16 ini memang asli warga Besuk, baru sekitar 2 tahun lalu dia menempati dusun tersebut.

"Sebelumnya dia tinggal di Sumatera bersama isteri dan anaknya yang baru lahir,' kata Mujian (46), tetangga Sukirno kepada detiksurabaya.com di depan rumahnya, Minggu (12/12/2010).

Saat ditanya mengenai profesi dan latar belakang Sukirno, warga setempat tidak mau menjawab, dengan alasan takut. "Jangan tanya terus mas, saya takut nanti disangkutpautkan," tutur Mujian.

Mujian mengungkapkan, isteri Sukirno seringkali terlihat memakai pakaian hitam, memakai cadar dan berkaos kak. ","sejak itu saya merasa ada yang tidak beres pada keluarga Sukirno," tutur Mujian.

Data yang berhasil dihimpun, di kartu keluarga tertulis nama Sukirno adalah kepala keluarga, dan isterinya bernama Ifah Rifai dan ketiga anaknya, yakni Imroatus Sholikhah, Faris Ahadi dan Amrul Fahmi.

Rumah sederhana milik Sukirno kini menjadi tontonan warga. Apalagi banyak jurnalis yang datang mengambil gambar rumah Sukirno pasca penangkapannya. Istri Sukirno yang bernama Ifah Rifai dan ketiga anak mereka tidak diketahui keberadaannya.
(wln/wln)

Tak Ada Bom Meledak Lagi, Bukti Densus 88 Sukses
Minggu, 12 Desember 2010 - 07:03 wib
K. Yudha Wirakusuma - Okezone

JAKARTA - Sejak bom di dua hotel mewah di kawasan Kuningan, Jakarta pada 17 Juli 2009 lalu, praktis tak ada lagi teror bom yang betul-betul menggunjang Indonesia.

Pengamat teroris Mardigu Wowieq Prasantyo mengatakan fakta tersebut menunjukkan bahwa kepolisian sukses membatasi gerak para teroris.

Mantan Amir Jamaah Ansorut Tauhid (JAT) Abu Bakar Baasyir adalah yang dinilai sebagai tokoh kunci dibalik berbagai ancaman terror di Indonesia.

“Ya karena dikunci Baasyir, nggak disiksa kok Baasyir dipenjara, tapi lihat setelah Hotel JW Marriott, nggak ada seperti Bom Bali atau Bom Natal,” paparnya saat berbincang dengan okezone, Sabtu (11/12/2010) malam.

Dia menambahkan Baasyir merupakan sosok yang sangat cerdas untuk melakukan pembiusan terhadap pola pikir. ”Kita lihat seperti Soekarno atau Bung Hatta saat diasingkan, apa ada gerakan perlawanan yang masif,” imbuhnya.

Setahun yang lalu, kata Mardigu, dirinya sudah menyatakan bahwa kunci gerakan terorisme di Indonesia ada di Baasyir. Namun tanpa adanya bukti, tudingan itu akan dikatakan fitnah.

“Tapi kalau di bidang intelijen itu kan ada petunjuk banyak, namun tidak ada bukti atau fakta yang nyata. Makanya waktu itu, Baasyir tidak ada dari sisi hukum yang dapat menjeratnya,” cetusnya.(ful)

Jawab Kritikan, Densus Tak Tembak Mati Abu Tholut
Minggu, 12 Desember 2010 - 06:00 wib
K. Yudha Wirakusuma - Okezone


JAKARTA - Pengamat teroris Mardigu Wowieq Prasantyo menyatakan sebelum berhasil membekuk Abu Tholut, Densus 88 telah melakukan pengintaian selama sekira dua pekan.

Pengintaian salah satunya dilakukan di sekitar kediaman istri DPO teroris atas nama Musthopa alias Pranata alias Imron Baihqi alias Abu Tholut di Kudus, Jawa Tengah. Hal ini dilakukan agar Abu Tholut dapat ditangkap hidup-hidup.

“Dua minggu pihak kepolisian memantau lokasi tersebut selain karena banyak kritikan katanya banyak dibunuh teroris kami juga ingin mengetahui sejumlah informasi. Hingga akhirnya polisi mengambil momentum yang tepat hingga dia tidak melawan,” ujarnya kepada okezone, Sabtu (11/12/2010) malam.

Dia menambahkan dengan ditangkapnya Abu Thalut dan beberapa kaki tangannya tidak berarti penangkapan para teroris akan selesai. “Penangkapan akan menimbulkan penangkapan lain,” imbuhnya.

Saat disinggung tentang bom yang ditemukan Klaten, Jawa Tengah, serta beberapa lokasi lain akhir-akhir ini, Mardigu menyatakan tidak memiliki kaitan dengan jaringan teroris pimpinan Abu Tholut.

“Nggak, tiga bom terakhir, tidak menunjukkan ada hubungan. Atau ada yang bermain. Mereka (bom di Klaten) sangat tidak profesional dan ceroboh. Itu ecek-ecek saja yang mau mengklaim,” tutupnya.(ful)

Polisi Tetapkan Sukirno Sebagai Tersangka Teroris
Minggu, 12 Desember 2010 - 02:00 wib
K. Yudha Wirakusuma - Okezone


JAKARTA - Penggerebekan Sabtu kemarin yang dilakukan Densus 88 di rumah kontrakan milik Solikhin bin Nur tak hanya menyita sejumlah senjata api, namun juga penyewa rumah, Sukirno.

Dia ditangkap berikut sejumlah barang bukti. “Satu senpi jenis M 16, enam magazen, lima magazen panjang dan satu pendek, berisi amunisi penuh sejumlah 170 butir peluru 5,56 mm, 75 butir peluru 9 mm, serta kasur kecil tempat menyimpan senpi,” ucap Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Iskandar Hasan dalam pesan singkatnya kepada okezone, Sabtu (11/12/2010) malam.

Jenderal bintang dua ini juga menambahkan saat ini Sukirno, telah ditetapkan sebagai tersangka. “Tersangka masih dikembangkan di lapangan,” tandasnya.(ful)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu ITU PALING AROGAN, tidak ada yang lebih arogan

janji Jokowi (4) (ANTI GRATIFIKA$1): pilpres 2019

Allah di balik Sejarah: Penantian Baru BTP (hati nurani Pemilu 2024) #02