Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2010

Ratu Republik Indonesia seh

Kamis, 30/12/2010 12:14 WIB Gejala Monarki Baru Kalau PD Benar Capreskan Ani Yudhoyono di 2014 Bagus Kurniawan - detikNews Yogyakarta - Pernyataan anggota Partai Demokrat (PD), Ruhut Sitompul untuk mengajukan Ani Yudhoyono sebagai calon presiden 2014 dinilai sebagai bentuk monarki baru. Hal ini merupakan sebuah pola untuk melanggengkan kekuasaan. "Itu gejala Indonesia. Ini juga gejala keluarga yang mau diangkat. Seperti halnya bupati, kemudian istrinya juga jadi bupati. Itu terjadi dimana-mana," ungkap Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM), Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Said Tutuleley disela-sela acara "Refleksi Akhir Tahun, Pemimpin Tanpa Nurani ditengah Rentetan Kekalahan Rakyat". Hal itu diungkapkan Said di kantor PP Muhammadiyah di Jl Cik Di Tiro Yogyakarta, Kamis, (30/12/2010). Said mengatakan bila benar PD akan mencalonkan Ani Yudhoyono sebagai calon presiden 2014 nanti, hal itu merupakan hal yang kurang sehat bagi Indonesia. Hal ini bis...

jangan lengah (radikalisme dan KEKERASAN patut diwaspadai) (11)

Sabtu, 25/06/2011 06:35 WIB PKS: Walikota Bogor Tak Bisa Dipecat Karena Menikah Empat Kali Elvan Dany Sutrisno - detikNews Jakarta - Walikota Bogor Diani Budiarto kembali menikah dengan seorang remaja bernama Siti Indrayani (19) sebagai pernikahaan keempatnya. PKS sebagai salah satu partai yang mengusung Diani menjadi Walikota Bogor menilai hal ini bukan pelanggaran yang bisa membuat Diani kehilangan jabatannya. "Nggak bisa, itu kan nggak melanggar hukum, juga nggak melanggar hukum agama. Kecuali kalau ada yang dilanggar," ujar Wasekjen PKS, Mahfudz Siddik. Hal ini disampaikan Mahfudz kepada detikcom, Sabtu (25/6/2011). Sebelumnya diberitakan pernikahaan keempat untuk Diani itu berlangsung dengan pengamanan ketat di Perumahan Bogor Nirwana Residence (BNR). Kabag Humas Pemkot Bogor Asep Firdaus membenarkan adanya acara sakral tersebut. Meski demikian, Asep membantah kalau Diani menikahi ABG. Menurut dia, istri keempatnya sudah berumur 19 tahun dan sudah dianggap ...

agama itu LEGA

Kebebasan Diingkari, Martabat Ternoda Sabtu, 25 Desember 2010 | 11:21 WIB ICHA RASTIKA JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Leopoldo Gallerli mengingatkan pentingnya menjaga kebebasan beragama di Indonesia. Kebebasan beragama merupakan suatu jalan menuju ketenangan yang justru akan menodai martabat manusia jika diingkari. Apabila kebebasan beragama ini diingkari, ada usaha menghambat orang menjalankan agamanya, maka martabat manusia sendiri itulah yang dinodai. -- Leopoldo Gallerli "Apabila kebebasan beragama ini diingkari, ada usaha menghambat orang menjalankan agamanya, maka martabat manusia sendiri itulah yang dinodai," katanya, dalam misa Natal Pontifikal di Gereja Katedral, Jakarta, Sabtu (25/12/2010). Kebebasan beragama yang dinodai, lanjut Leopoldo, kemudian akan menjadi ancaman bagi ketenangan dan keadilan seluruh umat beragama. Dia juga mengatakan, Indonesia membutuhkan Tuhan untuk tetap menjadi sebuah negara. "Agama memberik...

mendompleng citra (2)

Rabu, 29/12/2010 12:49 WIB Suporter Serukan Koruptor & Pengemplang Pajak Jauhi Timnas Didi Syafirdi - detikNews Jakarta - Ali (30), salah seorang suporter, menarik perhatian para pendukung Timnas lainnya di GBK, Senayan, Jakarta. Dia seorang diri membawa poster ukuran 1x1 meter bertuliskan 'Jauhkan Sepakbola Kita dari Para Koruptor dan Pengemplang Pajak'. Sambil memegang dan mengangkat poster tinggi-tinggi, Ali (30) keliling stadion GBK, Rabu (29/12/2010). Aksi Ali yang mengenakan kaos merah Timnas ini menarik perhatian suporter lainnya. "Setuju, setuju!" teriak suporter yang lainnya sambil tepuk tangan. Ali mengaku melakukan aksi itu atas inisiatif sendiri. Dia tidak disuruh dan dibayar siapapun. "Saya prihatin saja. Karena masih banyak koruptor dan pengemplang pajak di negara ini. Kalau itu tidak ada, saya yakin pemain Indonesia akan lebih sejahtera," kata Ali. Ali menilai, ada pihak-pihak yang memanfaatkan Timnas untuk mencari populari...

jangan lengah (radikalisme dan kekerasan WAJIB diwaspadai) (10)

13 Temuan soal radikalisme agama di Jabodetabek-Jabar Oleh Anugerah Perkasa | 23 December 2010 bisnis indonesia JAKARTA: Riset Setara Institute sedikitnya mendapati 13 temuan tentang radikalisme agama di Jabodetabek dan Jawa Barat terkait dengan maraknya praktik intoleransi satu kelompok agama terhadap kelompok minoritas serta penyerangan rumah ibadah. Wakil Ketua Setara Bonar Tigor Naipospos mengatakan riset ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat perkotaan khususnya di kelas menengah bawah terhadap sejumlah isu yang berkaitan dengan toleransi. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan survei di Jabodetabek. Sedangkan pendekatan kualitatif dilakukan dengan wawancara aktor-aktor organisasi Islam radikal dan pegiat HAM dan demokrasi di Jabodetabek, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, dan Cianjur. "Pembiaran terhadap berbagai pelanggaran kebebasan berkeyakinan di Indonesia telah menciptakan preseden buruk bagi institusi hukum. Pembiaran negara berkombinasi deng...

jangan lengah (radikalisme dan kekerasan patut diwaspadai) (9)

Iraqi church officials call off Christmas festivities in 2 cities over fears of attacks By Associated Press 3:32 AM PST, December 22, 2010 BAGHDAD (AP) — Church officials in Iraq say they have canceled some Christmas festivities in two northern cities over fears of insurgent attacks. The Chaldean Catholic archbishop of Kirkuk, Louis Sako, says church officials will not put up Christmas decorations outside the church and urged worshippers to refrain from decorating homes. He says the traditional Santa Claus appearance outside one of the city's churches has also been called off. In Mosul, Syrian Orthodox priest Faiz Wadee says Christmas celebrations there have also been canceled. Christians across Iraq have been living in fear following a Baghdad church attack in October that left 68 people dead. An al-Qaida front group in Iraq threatened more attacks against Iraq's Christians in a statement Wednesday. THIS IS A BREAKING NEWS UPDATE. Check back soon for further...

jangan LENGAH (radikalisme dan kekerasan patut diwaspadai) (8)

Ada Indikasi Serangan Teroris Saat Natal Target teroris sekarang tak hanya terbatas pada tempat-tempat ibadah. Selasa, 21 Desember 2010, 19:02 WIB Arry Anggadha, Eko Huda S VIVAnews - Polda Metro Jaya mewaspadai serangan terorisme saat perayaan Hari Natal dan Tahun Baru 2011. Sehingga, antisipasi terhadap serangan teroris menjadi prioritas pengamanan Natal dan Tahun Baru. "Kemungkinan serangan teroris masih, karena sel-sel terorisme masih belum habis," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman di sela-sela rapat di Mabes Polri, Jakarta, Selasa 21 Desember 2010. "Ini juga terindikasi dengan kejadian di beberapa daerah seperti di Jawa Tengah, berarti selnya masih hidup. Oleh harena itu kita plot menjadi kerawanan yang harus kita hadapi bersama." Sutarman menambahkan, target teroris sekarang tak hanya terbatas pada tempat-tempat ibadah. Namun, target para teroris telah mengarah kepada personel Polri. "Termasuk juga personel-personel Polri y...

kejahatan kemanusiaan (8)

Dokumen WikiLeaks Perkuat Temuan TPF Munir Senin, 20 Desember 2010 | 06:10 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan anggota Tim Pencari Fakta kasus pembunuhan Munir, Usman Hamid, menyatakan dokumen yang dibocorkan WikiLeaks berkaitan dengan pembunuhan aktivis hak asasi Munir Said Thalib memperkuat temuan timnya. "Dokumen WikiLeaks memperkuat apa yang ditemukan dan diyakini oleh TPF saat itu," ujar Usman kepada Tempo kemarin. Akhir pekan lalu, seperti ditulis kantor berita The Sydney Morning Herald mengutip dari WikiLeaks, terungkap bahwa diplomat Amerika Serikat ragu Indonesia akan mengadili “dalang” di balik salah satu skandal terbesar di Indonesia, peracunan aktivis hak asasi manusia Munir Said Thalib, itu. Keraguan pejabat kedutaan Amerika di Jakarta itu didasari pengakuan seorang pejabat kepolisian Indonesia yang menyebutkan dugaan “keterlibatan tingkat tinggi” dalam pembunuhan itu. Dalam kawat yang dikirim pada April 2007, berjudul “Possible High Level Involvement”...

jangan lengah (radikalisme dan kekerasan patut diwaspadai) (8)

Sabtu, 18/12/2010 12:37 WIB Ricuh di GBK, Papan Nama PSSI Dicopot Adi Nugroho - detikNews Jakarta - Ratusan suporter Timnas yang sudah menunggu berjam-jam di Stadion Gelora Bung Karno akhirnya emosi karena loket pembelian tiket tak kunjung dibuka. Kericuhan pun tak bisa dihindari. Setelah membakar bendera PSSI, papan nama PSSI pun ikut dibakar. Pantauan detikcom di Stadion GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (18/12/2010), pukul 12.35 WIB, massa mulai memanas. awalnya massa menggebrak-gebrak pintu pagar kantor PSSI. Setelah terbuka, beberapa orang masuk ke halaman kantor PSSI. Kemudian mereka menurunkan bendera PSSI. Bendera tersebut diinjak-injak, diludahi, dan dibakar. Sambil membakar, mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya dan teriak "Revolusi PSSI, Nurdin Mundur". Tak hanya bendera, keset kaki PSSI pun ikut dibakar. Tak puas membakar bendera dan keset, massa kemudian mencopoti papan nama PSSI. Ada dua orang suporter Timnas yang mencopotnya. Seorang di antaranya...

kejahatan KEMANUSIAAN (6)

Arsyad: Saya Bukan Mundur tapi Ajukan Pensiun Jum'at, 17 Desember 2010 - 19:10 wib Ferdinan - Okezone JAKARTA - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) M Arsyad Sanusi meralat pernyataannya soal rencana mengundurkan diri sebagai hakim MK. Arsyad mengaku hanya mengajukan surat pemberitahuan pensiun untuk Mei 2011. "Saya ajukan ke Ketua MK (Mahfud MD) surat pemberitahuan masa pensiun, karena umur hakim dibatasi 67 tahun. Tanggal 1 Mei 2011 saya sudah pensiun jadi bukan mengundurkan diri," kata Arsyad saat dikonfirmasi okezone, Jumat (17/12/2010) Tadi siang, Arsyad mengaku akan mundur karena malu dianggap telah menerima suap dalam kasus Pemilukada Bengkulu. Keputusan tersebut akan diambilnya walaupun sidang sidang kode etik tidak dapat membuktikan diri dan keluarganya menerima suap. "Saya akan mengundurkan diri walaupun jabatan saya sisa enam bulan, saya malu, keluarga saya malu, mau main golf atau hanya sekadar ke mall mau minum-minum saya malu," katanya di Gedun...

jangan LENGAH (radikalisme dan kekerasan WAJIB DIWASPADAI) (6)

Jumat, 17/12/2010 06:14 WIB Interpol Duga Al Qaeda Akan Serang AS dan Eropa Ramadhian Fadillah - detikNews Jakarta - Pihak Interpol menerima kabar dari kantor mereka di Baghdad. Isinya kemungkinan akan ada serangan Al Qaeda di Amerika Serikat dan Eropa. "Kami telah menerima kabar dari kantor Interpol di Baghdad tentang kemungkinan adanya serangan terutama di AS dan Eropa, sesuai perintah yang diterima sel Al Qaeda dari pemimpin mereka," ujar jubir pihak polisi global tersebut seperti ditulis AFP, Jumat (17/12/2010). Interpol pun telah memberi peringatan kepada 188 anggotanya akan kemungkinan serangan ini. Informasi ini disampaikan lewat markas besar mereka di Lyon, Perancis. Menurut mereka, saat ini Eropa sedang dalam kondisi siaga. Masyarakat Eropa cukup khawatir akan adanya serangan teroris menjelang perayaan Natal hingga tahun baru nanti. Serangan teroris pertama telah terjadi lewat aksi bom bunuh diri di Swedia, Sabtu (11/12) lalu. Pihak keamanan bahkan mend...

kejahatan kemanusiaan (5)

20 Desember 2010 Siapa Minta Pelicin Rp 100 Miliar? AZAN isya baru saja selesai berkumandang dari Masjid Baiturrahman di kompleks Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta, ketika dua puluhan anggota Komisi XI berkumpul di ruang pimpinan, Selasa pekan lalu. Malam itu, Komisi yang membidangi soal keuangan dan perbankan itu akan melakukan rapat bersama Dewan Gubernur Bank Indonesia untuk membahas anggaran tahunan bank sentral. Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dan anggota Dewan Gubernur Budi Rochadi, Hartadi A. Sarwono, dan Budi Mulia telah menunggu di luar ruang Komisi XI. Tapi, setengah jam berlalu pimpinan Komisi tak juga memulai rapat. Rupanya, mereka masih membahas perkara lain: isu permintaan uang oleh anggota Komisi XI kepada pejabat Bank Indonesia. "Anggota Komisi tak mau memulai rapat pembahasan anggaran tahunan BI sebelum ada klarifikasi," kata Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Azis kepada Tempo di Jakarta, pekan lalu. Dua pekan terakhir, kabar tak sedap...