ketauan DAN DIBABAT

Arifinto PKS Mundur Tanpa Paksaan

Oleh: R Ferdian Andi R
Selasa, 12 April 2011 | 00:28 WIB

INILAH.COM, Jakarta- Politikus PKS yang juga anggota Komisi Infrastruktur dan Perhubungan DPR Arifinto akhirnya mengundurkan diri dari posisinya sebagai anggota DPR.

Seketaris Fraksi PKS DPR Abdul Hakim menyebutkan kemunduran diri Arifinto dari anggota DPR tidak ada paksaan oleh siapapun. Keputusan tersebut diambil atas kesadaran Arifinto. "Tidak ada paksaan dari pihak manapun," katanya di gedung DPR, Jakarta, Senin (11/4/2011). Berikut wawancara lengkapnya:

Apa komentar Anda atas kemunduran Arifinto dari DPR RI?

Saya kira kemunduran Arifinto demi kebaikan partai, bangsa, dan negara. Ini juga memberikan contoh dan pembelajaran bagaimana pejabat publik ketika ada pemberitaan yang menganggu perasaan publik, dengan gentlement mengundurkan diri dari DPR.

Kami dari Fraksi PKS dan DPP PKS menyatakan simpati dan penghargaan terhadap Arifinto atas kebesaran hatinya. Dengan gentlement beliau menyatakan kemunduran dirinya tanpa dipaksa oleh siapapun.

PKS dikenal dengan penguatan sistem yang cukup kuat. Nah, dalam kasus Arifinto ini, sistem PKS cenderung tidak berjalan?

Di partai ada namanya Badan Disiplin Penegak Organisasi (BPDO) dan Dewan Syariah, lembaga tersebut akan terus bekerja untuk mempelajari terkait dengan kejadian ini.

Kemunduran Arifinto ini akhirnya tanpa melalui proses internal PKS namun lebih disebabkan oleh trial by press. Bagaimana komentar Anda?

Tergantung memandangnya. Ini akan kita proses sesuai AD/ART, pengunduran dirinya akan diproses melalui mekanisme partai. Tentu partai setelah menerima surat secara adminitratif.

Kemunduran Arifinto ini bukan atas sikap DPP PKS namun dari pribadi beliau. Ini semakin menegaskan DPP PKS tidak responsif atas masalah ini?

Iya, tidak ada paksaan dari pihak manapun. Ini bentuk kesadaran dan tanggungjawab dari pribadinya. Kalau bicara DPP, kita punya mekanisme, sekarang sedang bekerja.

Kapan ada hasilnya?

Saya kira lebih cepat lebih baik. Itu akan menjadi pertimbangan partai untuk mengambil langkah

Apakah mungkin Arifinto dikeluarkan dari PKS?

Saya belum memutuskan itu, tentu tergantung dari tingkat kesalahannya. Yang jelas yang terjadi seperti Yusuf Supendi (dipecat dari partai) tentu ada mekanismenya. Biarkan saja dewan syariah bekerja. Nanti kita akan undang photografer serta para ahli agar keputusan DPP menjadi komprehensif. [mdr]

Ba'asyir Sebut Arifinto PKS Muslim Sesat

Oleh: Renny Sundayani
Nasional - Senin, 11 April 2011 | 10:23 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Pemimpin Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Abu Bakar Ba'asyir sangat menyayangkan kelakuan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Arifinto, yang ketahuan melihat gambar porno saat sidang paripurna, Jumat (8/4/2011).

"Masak ngaku Islam nonton video seks, muslim sesat itu," ucap Ba'asyir di ruang sel tahanan khusus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (11/4/2011).

Ba'asyir meminta agar Arifinto dipecat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) karena telah terbuki melakukan kesalahan. "Ini jelas-jelas mungkar, apalagi dari partai PKS," ujarnya.

Seperti diberitakan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Arifinto tertangkap kamera sedang melihat gambar porno saat sidang paripurna penutupan masa sidang III tahun 2010-2011, Jumat (8/4/2011).

Arifinto mengaku mendapatkan link email. Setelah diklik ternyata isinya gambar porno. Anggota Komisi V tersebut mengaku menghapus gambar tersebut setelah melihatnya. [bar]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Allah di balik Sejarah: Penantian Baru BTP (hati nurani Pemilu 2024) #02

janji Jokowi (4) (ANTI GRATIFIKA$1): pilpres 2019

die hard of terrorism: final fate of ISiS (3): ISIS bukan ISLAM, menganut teologi PEMBUNUHAN