jangan dibiarken (12)

Tak Mau Diidentikkan Sebagai Kampus Teroris, Komaruddin Hidayat Ajak Mahasiswa Pantau Pengajian Aneh
Sabtu, 23 April 2011 , 18:35:00 WIB
Laporan: Ihsan Dalimunthe



RMOL. Otak peledakan bom di area pipa gas Serpong dan bom buku yang ditangkap di Aceh benama Pepi. Namanya muncul berdasarkan pengakuan tersangka lain. Menurut keterangan, Pepi adalah alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.

Agar kampusnya tidak diidentikan dengan kampus teroris, rektor UIN, Komaruddin Hidayat mengimbau mahasiswanya untuk berperan aktif dalam memberantas aliran ekstrimis yang memang semakin membuat resah masyarakat akhir-akhir ini.

"Kepada adik-adik mahasiswa, tolong ikut pantau jika ada pengajian dan gerakan yang aneh-aneh di kampus. Termasuk mereka yang suka maling laptop dan motor di kampus" kicau Komaruddin Hidayat dalam situs jejaring sosial, Twitter, Sabtu (23/4).

Sebelumnya, Komaruddin Hidayat mengatakan siap bekerjasama dengan kepolisian untuk membongkar jaringan terorisme di kampusnya. Namun, sebelum itu, Komaruddin akan mengkroscek kebenaran Pepi adalah alumni UIN.

"Kami akan klarifikasi apakah dia anak UIN aktif atau sudah keluar" ujarnya.

Komaruddin memang telah menduga kelompok ekstrem sudah menyantroni kampusnya. Namun ia masih belum yakin Pepi yang dijadikan tersangka oleh polisi itu bekas mahasiswanya. [arp]
"Doakan Supaya Mereka Mengaku!"
Ary Wibowo | Latief | Jumat, 22 April 2011 | 15:54 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Mabes Polri memaparkan kelanjutan perkembangan dari para pelaku teror bom buku dan bom Serpong, Jumat (22/4/2011). Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam seusai melaksanakan shalat Jumat di Mabes Polri.


"Sampai saat ini tim Densus 88 sudah menangkap 19 orang di tujuh titik," ujar Anton kepada wartawan.

Anton merinci, 1 orang ditangkap di Rawamangun, 3 orang ditangkap di Aceh, 5 orang ditangkap di Gunung Sindur, 3 orang ditangkap di Kramat Jati, 5 orang di Pondok Kopi, 1 di Bekasi, dan 1 orang ditangkap di Tangerang. Adapun 19 orang tersebut berinisial, J, P, F, P, A, A, E, R, F, D, Y, M, A, D, M, R, A, A, dan J.

Sementara itu, mengenai penemuan bukti-bukti di lapangan, kata Anton, pihak Polri menemukan 40 plastik berisi karbit. Dari 40 plastik tersebut tiga di antaranya terdapat detonator dan timer. Selain itu, ditemukan juga lima buah tas ransel berisi pipa alumunium sebesar tabung gas.

"Karbit itu digunakan untuk memicu ledakan. Maka dari itu, alhamdulillah bisa digagalkan. Karena jika ini meledak, sangat berbahaya," tuturnya.

Anton menambahkan, saat ini 19 pelaku tersebut masih menjalani pemeriksaan untuk pengembangan kasus.

"Tunggu saja. Ini kan masih dalam pengembangan, masih terus kami pelajari. Doakan supaya mereka mengaku, ya," ujarnya.
Sabtu, 23/04/2011 06:19 WIB
Mardigu Terkejut dengan Pemain Baru Bom Buku & Serpong foto
Suci Dian Firani - detikNews


Jakarta - 19 tersangka terorisme bom buku dan bom Serpong berada di luar jaringan yang selama ini eksis di Indonesia. Maka, tak heran bila pengamat terorisme yang juga sering digandeng Polri untuk menginterogasi teroris, Mardigu WP, merasa terkejut dengan hadirnya para pemain baru ini.

"Ini merupakan surprise lah menurut saya dan mereka pun tidak pernah ada sejarah ke Afganistan. Saya acungi jempol kepada pihak kepolisian yang telah berhasil membuka tabir kejahatan ini," kata Mardigu kepada detikcom, Jumat (23/4/2011).

Menurut Mardigu, para tersangka yang ditangkap pada Kamis (22/4), dua hari lalu itu, tidak punya pengalaman jihad ke negara-negara Timur Tengah seperti laiknya teroris lain. Mereka belajar paham terorisme dari buku, internet, dan video.

"Menurut saya, orang-orang ini memang dari awal telah memiliki pemahaman radikal dan passion yang menyala duluan sehingga dapat terinspirasi hanya dengan membaca buku," urai Mardigu.

Mengenai motif, lanjutnya, bisa jadi karena ingin mengacaukan keamanan negara dengan cara-cara kriminal. Tindakan itu mereka lakukan kemungkinan akibat ketidakpuasa terhadap pemerintah atau ketimpangan hidup yang sekarang terjadi di negeri ini.

"Saat ini motifnya jadi personal war, mungkin bisa saja karena ketidakpuasan terhadap pemerintah atau ketimpangan hidup yang sekarang ini terjadi. Jadi ini bukan lagi tindakan teroris, tapi hanya tindakan kriminal pengacau keamanan," tandasnya.

Seperti diketahui Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap 19 tersangka terkait teror bom buku dan bom di Serpong. Berikut tempat penangkapan dan inisial ke-19 tersangka tersebut:

1. Pondok Kopi, Jakarta Timur (Jaktim) ada 5 tersangka berinisial: A, D, M, R, A.
2. Kramat Jati, Jaktim, ada 3 tersangka berinisial: F, D, Y
3. Rawamangun, Jaktim ada seorang tersangka berinisial M
4. Bogor, Jawa Barat (Jabar) ada 5 tersangka berinisial: P, A, A, E, R
5. Bekasi, Jabar, satu tersangka berinisial A
6. Tangerang, Banten satu tersangka berinisial J
7. Aceh, NAD ada 3 tersangka berinisial: P, J, F


(irw/irw)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Allah di balik Sejarah: Penantian Baru BTP (hati nurani Pemilu 2024) #02

janji Jokowi (4) (ANTI GRATIFIKA$1): pilpres 2019

die hard of terrorism: final fate of ISiS (3): ISIS bukan ISLAM, menganut teologi PEMBUNUHAN