Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

JANGAN DIBIARKEN (19), pak

Rabu, 27/04/2011 19:45 WIB Menko Polhukam: Tidak Usah Terlalu Khawatir dengan NII Anwar Khumaini - detikNews Jakarta - Organisasi Negara Islam Indonesia (NII) kembali menjadi buah bibir lantaran banyak kasus yang mengindikasikan keterlibatan NII. Namun masyarakat tidak perlu terlalu khawatir dengan isu merebaknya NII. Media juga diminta untuk tidak terlalu membesar-besarkan. "Jangan dibesar-besarkan, dalam artian bukan menyepelekan. Ini orang mempengaruhi orang lain. Jumlahnya berapa kita tidak tahu, gerakan oleh siapa dan organisasi apa kita tidak tahu," kata Menko Polhukam Djoko Suyanto di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (27/4/2011) petang. Djoko mengatakan, sejauh ini belum ada indikasi kuat adanya ancaman yang serius dari NII. Namun demikian, gerakan-gerakan yang ingin mengubah Indonesia, ataupun mempengaruhi orang, perlu diwaspadai. "Selama belum ada gerakan. Tapi mengubah pikran orang juga bahaya kan. Tapi gerakan untuk mengub...

jangan DIBIARKEN (18)

Sidney Jones:Butuh Polisi Tegas untuk Atasi Kekerasan Agama Selasa, 26 April 2011 , 18:19:00 WIB Laporan: N. Julius Permana RMOL. Peranan aparat penegak hukum dalam mengatasi persoalan kekerasan agama, termasuk pengrusakan rumah ibadah, yang marak terjadi belakangan ini sangat penting. "Peranan polisi sangat penting karena bila mereka tegas maka permasalahan itu tidak akan ada," ujar pengamat teroris, Sidney Jones dalam diskusi dan rilis Problematika Pendirian Gereja di Jabotabek, di Aula PGI, Salemba, Jakarta, Selasa (26/4). Sebagai gambaran, kata Sidney, kasus Cikeusik, Banten kasus-kasus kekerasan lain, termasuk pengrusakan rumah ibadah memperlihatkan betapa ringan hukuman yang diterima para pelaku kekerasan. Di sisi lain, menyoroti aturan Protap Kapolri nomor 1/2010 menyangkut penanganan aksi dan perilaku anarki, menurut Sidney, tidak cukup membantu. "Sayang, protap anarki itu jelek. Isinya seperti memberikan lampu hijau kepada polisi untuk menembak...

jangan DIBIARKEN (17)

Mampukah Pemerintah Cegah Terorisme & NII? Oleh: Ahluwalia Nasional - Selasa, 26 April 2011 | 08:16 WIB INILAH.COM, Jakarta - Terorisme dan operasi Negara Islam Indonesia (NII) di Indonesia bisa lebih mudah dicegah jika ditopang ketegasan pemerintah memberantas aksi teror dan kekerasan oleh kelompok radikal tersebut. Mampukah pemerintah? Maraknya terorisme dan operasi NII mencuci otak mahasiswa, remaja dan kaum muda, tak terlepas dari ketidaktegasan pemerintah dalam memberantas mereka. Malah, para analis khawatir terorisme dan NII dijadikan ‘proyek politis’ oleh penguasa untuk mencari dana dari dalam dan luar negeri. Tidak adanya ketidaktegasan pemerintah mengatasi terorisme dan gerakan NII yang liar, menyebabkan begitu banyak gangguan keamanan dan masalah sosial di negeri ini. Sejauh ini, kekerasan terorisme dan NII memakan banyak korban. Pemerintah beserta aparat keamanan harus bertindak tegas mengingat akhir-akhir ini aksi mereka mulai marak dan meresahkan masyarakat....

jangan dibiarken (16)

Injak Merah Putih, PKS Sungguh Terlalu... TB Ardi Januar - Okezone Senin, 25 April 2011 10:38 wib JAKARTA – Kasus penginjakan kain berwarna merah putih dalam acara milad Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Tasikmalaya, terus menuai kecaman. PKS pun diminta bertanggungjawab. “Merah putih itu simbol negara. Kalau kata Haji Oma Irama ini sungguh terlalu,” kata Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul, Senin (25/4/2011). Karena itu, Ruhut meminta agar PKS bertanggungjawab atas kejadian ini. PKS pun diminta untuk tidak berkelit dan mencari pembenaran dengan beragam alasan. “Proses hukum harus tetap dilakukan, PKS jangan sampai cuci tangan dalam kasus ini. Ini dapat dikategorikan tindakan makar,” tandas mantan pengacara ini. Perayaan HUT Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Tasikmalaya, berujung insiden memalukan. Pengisi acara diamankan kepolisian setempat karena menginjak-injak kain berwarna merah dan putih berukuran 2x6 meter, saat aksi teatrikal. Berikut penjelasan Wakil Se...

jangan dibiarken (15)

Selasa, 26/04/2011 18:27 WIB Polisi Sita 25 Buku Jihad di Rumah Pepi Mega Putra Ratya - detikNews Jakarta - Rumah mertua Pepi Fernando di Komplek Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat sempat digeledah oleh polisi. Selain bahan peledak, polisi juga menyita 25 buku dan 1 kliping tentang Islam di rumah itu. "Beberapa buku yang ditemukan di rumah mertua Pepi sudah disita," kata Kabag Penum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar, Jl Trunojoyo, Jakarta, Selasa (26/4/2011). Buku-buku yang disita itu antara lain; Konsepsi Negara Demokrasi Indonesia, Sepak Terjang KW 9 Abu Toto Menyelewengkan NII Pasca Kartosoewiryo, Mega Proyek Kedua Alqaida, Prinsip Jihad Dr Abdullah Azzam, Penggetar Iman di Medan Jihad, 53 Tahun Aceh Merdeka di bawah Pemerintahan Ratu, Membina Angkatan Mujahidin dan Jihad dan Khas Kelompok yang Dijanjikan. Judul buku ini adalah buku-buku yang menjadi bacaan Pepi. Dan bukan buku yang akan dijadikan bom buku. "Yang saya omongin ini buku betulan," u...

jangan DIBIARKEN (14) hidden agenda

Menyibak Benang Merah Pepi, DK, & Gories Mere Headline Oleh: MA Hailuki Nasional - Senin, 25 April 2011 | 08:32 WIB INILAH.COM, Jakarta - Sosok Pepi Fernando (32) menjadi sorotan setelah terungkap sebagai dalang di balik aksi teror bom buku dan upaya peledakan pipa gas di Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Pepi diketahui lulusan Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2001. Sebelum menjadi pembuat film dokumenter, Pepi pernah bekerja di dunia infotainmen. Saat kuliah maupun ketika masih menggeluti dunia infotainmen, Pepi dikenal sebagai sosok gaul bahkan agak urakan. Menurut teman-temannya saat kuliah, Pepi senang bermain kartu gaple dan bukanlah aktivis Islam. "Tiap malam suka main gaple di kos-kosan sama teman-teman," ujar Dede, rekan satu kos Pepi di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten kepada INILAH.COM. Berdasarkan informasi, Pepi memiliki istri berinisial DK yang bekerja di Badan Narkotika Nasional (BNN) pimpin...

jangan DIBIARKEN (13)

Waspadai, Sasaran Berikut Depo Pertamina C. Windoro AT. | Benny N Joewono | Sabtu, 23 April 2011 | 23:27 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Tugas Densus 88 menghentikan aksi pemboman di Tanah Air setelah meraih sukses menangkap 20 tersangka kasus bom paket buku ala Poso dan bom bumbung ala Aceh, ternyata belum selesai. Sumber yang layak dipercaya menyebutkan, Depo-depo Pertamina di Jawa Tengah bakal menjadi sasaran pemboman. Produk bom berasal dari tabung-tabung gas yang dimodifikasi. Menurut sumber tersebut, sudah 90 tabung disebar . Selebihnya adalah enam ranjau darat yang ditanam. Di Pelabuhan Padang Bai, Bali-Lombok, para teroris dikabarkan siap meledakkan tiga bom listrik. Aksi bom ini dirancang dalam pertemuan kelompok garis keras yang dipimpin AMD di Desa PR, Wonogiri, Jawa Tengah pada tanggal 17-19 April 2011. Pertemuan dilanjutkan pada tanggal 19-20 di Desa PH, Manyaran, Wonogiri. Selain depo-depo Pertamina, para pelaku juga berencana membom sejumlah Polsek, tempat ibada...

NII, fenomena baru MOTIVASI JADUL

Rabu, 27/04/2011 17:27 WIB Al Chaidar: NII KW 9 Program Palsu agar NII Tak Berdiri Nograhany Widhi K - detikNews Jakarta - Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah (NII KW) 9 diduga adalah program palsu yang dibuat oleh pemerintah. Tujuannya, supaya negara Islam (NII) yang diperjuangkan Kartosoewirjo tidak pernah berhasil berdiri di Indonesia. Namun sayang, cara ini banyak mengorbankan kemanusiaan. Bak virus, NII (asli) dilemahkan, dibuat vaksin dan kembali disuntikkan untuk mendapatkan antibodi anti-NII. "Iya-iya betul seperti itu, supaya NII yang sebenarnya tidak berdiri dan supaya citra NII jadi jelek," jelas mantan pentolan Darul Islam/NII Al Chaidar yang juga penulis buku 'Sepak Terjang KW9 Abu Toto Syekh A.S. Panji Gumilang Menyelewengkan NKA-NII Pasca S.M. Kartosoewirjo' Ketika berbincang dengan detikcom, Al Chaidar menyatakan sebenarnya NII KW 9 ini adalah program palsu yang banyak memakan korban kemanusiaan. Dia pun mendesak pemerintah yang d...

jangan dibiarken (12)

Tak Mau Diidentikkan Sebagai Kampus Teroris, Komaruddin Hidayat Ajak Mahasiswa Pantau Pengajian Aneh Sabtu, 23 April 2011 , 18:35:00 WIB Laporan: Ihsan Dalimunthe RMOL. Otak peledakan bom di area pipa gas Serpong dan bom buku yang ditangkap di Aceh benama Pepi. Namanya muncul berdasarkan pengakuan tersangka lain. Menurut keterangan, Pepi adalah alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Agar kampusnya tidak diidentikan dengan kampus teroris, rektor UIN, Komaruddin Hidayat mengimbau mahasiswanya untuk berperan aktif dalam memberantas aliran ekstrimis yang memang semakin membuat resah masyarakat akhir-akhir ini. "Kepada adik-adik mahasiswa, tolong ikut pantau jika ada pengajian dan gerakan yang aneh-aneh di kampus. Termasuk mereka yang suka maling laptop dan motor di kampus " kicau Komaruddin Hidayat dalam situs jejaring sosial, Twitter, Sabtu (23/4). Sebelumnya, Komaruddin Hidayat mengatakan siap bekerjasama dengan kepolisian untuk membongkar jaringan teror...

jangan DIBIARKEN (11)

JB Akhirnya Muncul di Panggung! Teguh Prayoga Sudarmanto | Pepih Nugraha | Sabtu, 23 April 2011 | 20:51 WIB BOGOR, KOMPAS.com - Sang idola, Justin Bieber, akhirnya muncul juga. Tepat setelah penunjuk detik di layar habis, pukul 20.00 WIB, gemuruh mulai bergelora, asap mengepul, tampillah sang pelantun itu pada konser "My World Tour"-nya di Sentul International Convention Center (SICC), Sabtu (23/4/2011). Dengan memakai celana putih baju biru kehitam-hitaman dan jaket mengkikap dibalut warna silver, Justin Bieber dengan empat penari latar menyanyikan tembang "Love Me". Juga dengan topi kas ala skater yang bersarang di atas kepalanya, penyanyi berambut pirang itu semakin menarik perhatian para penikmat musiknya. Bieber muncul semenjak aktivitas penyembunyiannya di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jumat (22/4/2011) lalu. Bahkan, penyembunyian ini tak jarang menuai kekecewaan bagi para penggemarnya di Indonesia yang dikabarkan terbesar kedua di dunia setelah...

jangan DIBIARKEN (10)

Terduga Pelaku Bom Lulusan Sarjana dan Keluarga Kaya Tribunnews.com - Jumat, 22 April 2011 19:10 WIB Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian dari 19 terduga pelaku bom buku dan bom di Serpong, diketahui lulusan sarjana S-1 dan berasal dari keluarga kaya. Ke-19 orang yang ditangkap Densus Antiteror 88 Polri umumnya masih berusia muda. "Banyak di antara mereka yang sarjana," kata Kabag Penum Polri di Mabes Polri, Jumat (22/4). Boy tak menjelaskan, siapa saja mereka yang lulusan sarjana dan dari kalangan berada tersebut. Namun, dia merinci 19 terduga pelaku bom buku dan bom di gereja Christ Katredal Serpong ditangkap Densus Antiteror 88 Polri di tujuh tempat terpisah pada Kamis (21/4/2011). Boy menyebutkan, tiga orang berinisial P, J, dan F ditangkap di Aceh. Lima berinisial P, A, A, E, R ditangkap di gunung Sindur Bogor Jawa Barat, dan tiga orang berinisial F, D, Y di Kramat Jati Jakarta Timur, serta seorang berinisial M di Ra...

jangan DIBIARKEN (9)

SATU-SATUNYA CARA MENCEGAH TERORIS BERDIAM DI LINGKUNGAN KITA ADALAH PEDULI; CARI TAU SIAPA ORANG/ORANG-ORANG YANG MENUTUP DIRI DI LINGKUNGAN KITA; sebelum kita menjadi KORBAN BERIKUTNYA

jangan DIBIARKEN (8)

DPR Dukung Status Siaga Satu Rakyat tidak boleh dikalahkan oleh aksi teror. JUM'AT, 22 APRIL 2011, 08:09 WIB Nur Farida Ahniar, Suryanta Bakti Susila VIVAnews- Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mendukung status siaga I yang ditetapkan pemerintah menyusul serangkaian aksi teror bom. Dia mendesak seluruh alat negara termasuk intelejen agar melakukan langkah terbaik untuk melindungi semua warga. "Secara kolektif masyarakat luas dan kita semua harus bahu-membahu menangkal semua bentuk teror," katanya kepada VIVAnews, Kamis 21 April 2011. Priyo minta aparat segera bertindak mengusut siapa sebenarnya peneror itu. Rakyat tidak boleh dikalahkan oleh aksi teror. "Kemarin masjid, sekarang mengancam gereja. Kelompok macam apa yang tega melakukan tindakan keji seperti ini? Alat-alat negara harus bertindak," katanya. Seperti diketahui pemerintah memberlakukan status siaga I di seluruh Indonesia pasca penemuan paket bom yang diletakkan di jalur pipa gas PGN di deka...

traffic source

though the traffic to my blog is not that high, most traffic at this period came from the USA perhaps some of them were concerned with the situation in Indonesia let's hope the best for all of Indonesian during the terrorism alert period

jangan DIBIARKEN (7)

Kamis, 21/04/2011 17:04 WIB 19 Orang yang Ditangkap: Pelaku Bom Buku Sekaligus Perencana Bom Gereja Rachmadin Ismail - detikNews Jakarta - 19 Orang telah ditangkap aparat Densus 88 Antiteror hari ini. Mereka adalah tersangka kasus bom buku sekaligus perencana bom Gereja Christ Cathedral, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, yang ditemukan di pipa gas. "Tersangka bom buku ini sekaligus orang yang merencanakan bom di gereja. Pelakunya sama, semua ditangkap. Ternyata semua orang ini sedang merencakan bom gereja," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai usai rapat bidang keamanan di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2011). Hadir juga dalam rapat Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI George Toisutta, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Imam Sufaat, Panglima TNI Laksmana Agus Suhartono, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarm...