pena SENJATA MENAKUTKAN
Todung: Erwin Arnada Jurnalis, bukan Teroris!
Sabtu, 09 Oktober 2010 , 19:20:00 WIB
Laporan: Frida Astuti
RMOL. Pengawalan super ketat aparat terhadap Pemimpin Redaksi Majalah Playboy, Erwin Arnada, membuat kuasa hukumnya, Todung Mulya Lubis gerah.
Todung tak terima dengan perlakuan aparat bersenjata lengkap itu yang memperlakukan kliennya seolah-olah seperti seorang teroris. Padahal, tegas Todung, Erwin adalah seorang jurnalis.
Hal itu dikatakan Todung Mulya Lubis saat mendampingi Erwin di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, petang ini (Sabtu, 9/10)
"Kami datang dari Bali jam 13.15 persisnya. Dan kami berharap berjalan lancar. Tapi tadi di Bandara Udara Soekarno Hatta, kami melihat banyak polisi dan kami kecewa karena seolah-olah Erwin diperlakukan sebagai teroris padahal dia wartawan biasa," ungkap Todung kesal.
Pengamanan terhadap Erwin yang super ketat ini karena menurut kabar yang berkembang, Front Pembela Islam (FPI) akan melakukan unjuk rasa terkait kedatangan Erwin tersebut.
"Sepengetahuan saya di dalam itu (bandara) ada dua polisi yang mengawal. Tahu-tahu ada banyak. Kabaranya ada isu demo FPI," tandasnya. [zul]
Sabtu, 09 Oktober 2010 , 19:20:00 WIB
Laporan: Frida Astuti
RMOL. Pengawalan super ketat aparat terhadap Pemimpin Redaksi Majalah Playboy, Erwin Arnada, membuat kuasa hukumnya, Todung Mulya Lubis gerah.
Todung tak terima dengan perlakuan aparat bersenjata lengkap itu yang memperlakukan kliennya seolah-olah seperti seorang teroris. Padahal, tegas Todung, Erwin adalah seorang jurnalis.
Hal itu dikatakan Todung Mulya Lubis saat mendampingi Erwin di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, petang ini (Sabtu, 9/10)
"Kami datang dari Bali jam 13.15 persisnya. Dan kami berharap berjalan lancar. Tapi tadi di Bandara Udara Soekarno Hatta, kami melihat banyak polisi dan kami kecewa karena seolah-olah Erwin diperlakukan sebagai teroris padahal dia wartawan biasa," ungkap Todung kesal.
Pengamanan terhadap Erwin yang super ketat ini karena menurut kabar yang berkembang, Front Pembela Islam (FPI) akan melakukan unjuk rasa terkait kedatangan Erwin tersebut.
"Sepengetahuan saya di dalam itu (bandara) ada dua polisi yang mengawal. Tahu-tahu ada banyak. Kabaranya ada isu demo FPI," tandasnya. [zul]
Komentar
Posting Komentar