radikalisme ditolak kekerasan dibenci (10)
SMC: SBY-Boediono Sudah Tidak Dipercaya
Kamis, 30 September 2010 , 18:20:00 WIB
Laporan: Teguh Santosa
RMOL. Apa boleh buat, pemerintahan SBY-Boediono semakin tidak dipercaya dan kehilangan peran. Hal itu dapat dilihat dari serangkaian konflik di akar rumput yang semakin parah dan seakan tak terselesaikan.
“Masyarakat seolah tidak lagi melihat bahwa pemerintah dan aparat memiliki peran. Wajar ini terjadi, karena memang masyarakaat tidak melihat bahwa pemerintah memiliki fungsi yang efektif dalam mengatur ketertiban sosial,’’ kata Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Center (SMC) Syahganda Nainggolan.
Sejumlah konflik di akar rumput yang dimaksud Syahganda mulai dari kasus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Ciketing, Bekasi Timur, konflik antar golongan di Tarakan, Kalimantan Timur, perkelahian brutal para preman di Jakarta Selatan, serta peristiwa bentrok dua kelompok massa di Menteng, Jakarta Pusat, tadi siang (Kamis, 30/9).
Rangkaian konflik tersebut, menurut hemat Syahganda, sebenarnya tidak lagi bisa ditolerir karena sudah berseberangan dengan prinsip kehidupan bangsa yang sejak dulu dibangun berdasarkan keanekaragaman dan perdamaian. Apalagi, serangkaian konflik itu telah mencapai level yang membahayakan kerukunan bangsa, di samping mengganggu keamanan negara. Di Tarakan, misalnya, masyarakat yang merasa terancam terpaksa meninggalkan rumah mereka dan hidup dalam pengungsian.
“Sifat konfliknya sudah saling mengancam jiwa dan martabat kemanusiaan,” demikian Syahganda. [guh]
30/09/2010 - 16:02
Dua Kelompok Massa Bentrok di Menteng
Ilustrasi
(inilah.com/Agung Rajasa)
INILAH.COM, Jakarta - Belum hilang dalam ingatan kita, bentrok antar dua kelompok massa terjadi di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Rabu (30/9).
Kamis (30/9) siang, aksi saling serang terjadi di Jalan Sam Ratulangi, Menteng, Jakarta Pusat.
Belum diketahui dari mana dua kelompok yang bentrokan tersebut. Keduanya saling melempar batu dan membawa senjata tajam.
Kejadian pukul sekitar pukul 14.00 WIB. Belum diketahui juga berapa jumlah korban dan identitas kedua kelompok itu. [metrotvnews.com/bar/mah]
Kamis, 30 September 2010 , 18:20:00 WIB
Laporan: Teguh Santosa
RMOL. Apa boleh buat, pemerintahan SBY-Boediono semakin tidak dipercaya dan kehilangan peran. Hal itu dapat dilihat dari serangkaian konflik di akar rumput yang semakin parah dan seakan tak terselesaikan.
“Masyarakat seolah tidak lagi melihat bahwa pemerintah dan aparat memiliki peran. Wajar ini terjadi, karena memang masyarakaat tidak melihat bahwa pemerintah memiliki fungsi yang efektif dalam mengatur ketertiban sosial,’’ kata Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Center (SMC) Syahganda Nainggolan.
Sejumlah konflik di akar rumput yang dimaksud Syahganda mulai dari kasus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Ciketing, Bekasi Timur, konflik antar golongan di Tarakan, Kalimantan Timur, perkelahian brutal para preman di Jakarta Selatan, serta peristiwa bentrok dua kelompok massa di Menteng, Jakarta Pusat, tadi siang (Kamis, 30/9).
Rangkaian konflik tersebut, menurut hemat Syahganda, sebenarnya tidak lagi bisa ditolerir karena sudah berseberangan dengan prinsip kehidupan bangsa yang sejak dulu dibangun berdasarkan keanekaragaman dan perdamaian. Apalagi, serangkaian konflik itu telah mencapai level yang membahayakan kerukunan bangsa, di samping mengganggu keamanan negara. Di Tarakan, misalnya, masyarakat yang merasa terancam terpaksa meninggalkan rumah mereka dan hidup dalam pengungsian.
“Sifat konfliknya sudah saling mengancam jiwa dan martabat kemanusiaan,” demikian Syahganda. [guh]
30/09/2010 - 16:02
Dua Kelompok Massa Bentrok di Menteng
Ilustrasi
(inilah.com/Agung Rajasa)
INILAH.COM, Jakarta - Belum hilang dalam ingatan kita, bentrok antar dua kelompok massa terjadi di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Rabu (30/9).
Kamis (30/9) siang, aksi saling serang terjadi di Jalan Sam Ratulangi, Menteng, Jakarta Pusat.
Belum diketahui dari mana dua kelompok yang bentrokan tersebut. Keduanya saling melempar batu dan membawa senjata tajam.
Kejadian pukul sekitar pukul 14.00 WIB. Belum diketahui juga berapa jumlah korban dan identitas kedua kelompok itu. [metrotvnews.com/bar/mah]
Komentar
Posting Komentar