pengalihan isu
1. mula2 ada soal CALON KAPOLRI 2.lalu beralih ke isu terorisme 3. menyusul isu HAM terkait aksi densus 88 4. serentak 2 kota bergolak, tarakan dan jakarta (jalan Ampera) 5. soal2 seperti ini uda jadi KEPAKARAN PARA PETINGGI indon lah 6. abis ini apa lagi ya
29/09/2010 - 22:01
Kerusuhan Ampera Berdarah
Kecolongan, Polisi Berdalih Fokus Amankan Sidang
Bayu Hermawan
INILAH.COM, Jakarta - Polri membantah gagalnya intelijen Polisi dalam bentrokan berdarah yang terjadi di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu siang (29/9).
Menurut Kepala Bidang Penerangan Umum Polri Kombes Pol Marwoto Soeto, petugas kepolisian lebih memfokuskan
pengamanan dalam sidang yang berjalan didalam Pengadilan Negeri.
"Bukan gagal, kita sudah mengamankan sidangnya. Tapi diluar itu ada ekses yang Pro dan Kontranya," ucap Marwoto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/09).
Dirinya juga yakin saat itu petugas sudah mengetahui akan ada pro dan kontra dari kelompok massa terhadap sidang yang berjalan di dalam pengadilan negeri, namun petugas lebih fokus pada pengamanan pelaksanaan sidang.
"Mesti udah tahu. ada pro kontra, dari kelompok massa tersebut, kita menjalankan penanganan terbuka. Prioritas pengamanan terbuka terhadap orang melaksanakan sidang. Walau ada di luar gedung di halaman ada kelompok massa tersebut," ucapnya.
Marwoto menambahkan, petugas tidak bisa menyita senjata tajam yang dibawa anggota kelompok yang bertikai di luar Pengadilan Negeri Jaksel tersebut.
"Pada saat di gedung tidak ada. Karena ada pemeriksa elektronik tidak mungkin senjata bisa masuk. Tapi buat yang diluar ruangan tidak mungkin ketahuan kalau ada yang membawa. Karena fokus kita mengamankan
sidang sebetulnya," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Rabu (29/9) siang saat sidang kasus Blowfish digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terjadi bentrokan di antara dua kelompok massa. Dalam bentrokan tersebut tiga orang tewas serta tiga anggota polisi terluka oleh benda tajam dan senjata api. [mah]
29/09/2010 - 22:01
Kerusuhan Ampera Berdarah
Kecolongan, Polisi Berdalih Fokus Amankan Sidang
Bayu Hermawan
INILAH.COM, Jakarta - Polri membantah gagalnya intelijen Polisi dalam bentrokan berdarah yang terjadi di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu siang (29/9).
Menurut Kepala Bidang Penerangan Umum Polri Kombes Pol Marwoto Soeto, petugas kepolisian lebih memfokuskan
pengamanan dalam sidang yang berjalan didalam Pengadilan Negeri.
"Bukan gagal, kita sudah mengamankan sidangnya. Tapi diluar itu ada ekses yang Pro dan Kontranya," ucap Marwoto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/09).
Dirinya juga yakin saat itu petugas sudah mengetahui akan ada pro dan kontra dari kelompok massa terhadap sidang yang berjalan di dalam pengadilan negeri, namun petugas lebih fokus pada pengamanan pelaksanaan sidang.
"Mesti udah tahu. ada pro kontra, dari kelompok massa tersebut, kita menjalankan penanganan terbuka. Prioritas pengamanan terbuka terhadap orang melaksanakan sidang. Walau ada di luar gedung di halaman ada kelompok massa tersebut," ucapnya.
Marwoto menambahkan, petugas tidak bisa menyita senjata tajam yang dibawa anggota kelompok yang bertikai di luar Pengadilan Negeri Jaksel tersebut.
"Pada saat di gedung tidak ada. Karena ada pemeriksa elektronik tidak mungkin senjata bisa masuk. Tapi buat yang diluar ruangan tidak mungkin ketahuan kalau ada yang membawa. Karena fokus kita mengamankan
sidang sebetulnya," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Rabu (29/9) siang saat sidang kasus Blowfish digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terjadi bentrokan di antara dua kelompok massa. Dalam bentrokan tersebut tiga orang tewas serta tiga anggota polisi terluka oleh benda tajam dan senjata api. [mah]
Komentar
Posting Komentar