kekerasan SELALU bersama ... 080110

Jumat 08/01/2010 14:19 WIB
Foto News
3 Gereja di Malaysia Dibakar
Fotografer - Pool

Tiga gereja di Malaysia dibakar oleh sekelompok orang. Meski tidak memakan korban jiwa, pembakaran ini menyebabkan gereja-gereja tersebut rusak.
PM Malaysia Kecam Pembakaran Gereja
Jum'at, 8 Januari 2010 - 13:43 wib
TEXT SIZE :
Fajar Nugraha - Okezone

Salah gereja yang dibakar (Foto: The Star)
PUTRAJAYA - Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak mengecam keras pembakaran gereja di Klang Valley. Tiga gereja sebelumnya dibakar oleh orang tidak dikenal tadi pagi. Aksi ini dipicu keluarnya izin penggunaan kata 'Allah' bagi warga nonmuslim Malaysia.

"Tindakan (pembakaran) ini dapat menganggu harmonisasi Malaysia. Pemerintah tidak akan memberi ruang bagi pihak yang mencoba menganggu kedamaian dalam kehidupan warga Malaysia yang beragam," ucap Najib Razak seperti dikutip The Star, Jumat (8/1/2010).

Atas insiden ini Najib telah memerintahkan Kepala Polisi Malaysia Tan Sri Musa Hassan untuk meningkatkan kewaspadaan serta keamanan gereja-gereja yang ada di negeri jiran tersebut.

Selain Najib, aksi anarkis ini juga dikecam Menteri Besar Selangor Tan Sri Khalid Ibrahim. Khalid Ibrahim yang mengunjungi salah satu gereja yang menjadi sasaran pembakaran massa. Bersyukur jika pihak gereja Malaysia memberikan jaminan untuk tidak bereaksi keras atas aksi anarkis ini.

Kekecawaan juga disampaikan Ketua Pemuda Umno, Khairy Jamaludin yang menilai tindakan ini telah mencoreng wajah Malaysia. "Ini (pembakaran gereja) aksi yang memalukan. Ini bukan Malaysia yang saya kenal," komentar Jamaludin.

Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein juga memberikan peringatan keras atas aksi ini. Menurut Hishammuddin, Pemerintah Malaysia tidak akan main-main menindak pelaku pembakaran. Pemerintah kemungkinan juga akan mengenakan Internal Security Act (ISA) bagi pihak-pihak yang berada di balik aksi anarkis itu.

Pembakaran tiga gereja di Malaysia terkait dengan polemik penerbitan izin bagi warga Kristen menggunakan kata 'Allah'. Warga berencana melakukan protes terkait keputusan Pengadilan Tinggi, setelah salat Jumat. (faj)(rhs)
Protes 'Allah' Berlangsung Damai
Jum'at, 8 Januari 2010 - 17:14 wib

Fajar Nugraha - Okezone

KUALA LUMPUR - Protes umat muslim Malaysia yang menentang keluarnya izin penggunaan kata 'Allah' bagi warga nonmuslim berakhir dengan damai. Tidak ada tanda-tanda kericuhan dalam protes yang berlangsung hingga sore hari di negeri jiran tersebut.

Kekhawatiran akan ricuhnya aksi protes ini menyusul terjadinya tindak pembakaran terhadap tiga gereja pada Jumat pagi di wilayah Petaling Jaya. Sementara protes ini sendiri dipusatkan pada tiga masjid besar di Malaysia. Demikian diberitakan The Straits Times, Jumat (8/1/2010).

Aksi pertama berlangsung di Masjid Nasional di Kuala Lumpur. Usai salat Jumat, 200 jemaah langsung berkumpul di halaman masjid untuk menyuarakan keprihatinannya. Protes ini berlangsung damai, mungkin dikarenakan sebagian besar jamaah lansung pulang saat Salat Jumat selesai.

Sementara aksi serupa juga berlangsung di Masjid Jamek, Kampung Baru. Seperti halnya di Masjid Nasional, protes ini hanya diikuti sebagian jemaah. Sementara sisanya langsung pulang meninggalkan masjid.

Dalam protes ini pemuka agama setempat mengumpulkan petisi yang isinya menolak izin bagi warga nonmuslim menggunakan kata 'Allah'. Di sela-sela protesnya, pemuka agama tersebut sempat mengecam peristiwa pembakaran tiga gereja yang terjadi sebelumnya di Petaling Jaya.

Di Masjid Shah Alam, Selangor, para pendemo justru melayangkan kekesalan mereka kepada Menteri Besar Selangor, Khalid Ibrahim dan Anggota Parlemen Malaysia dari partai PAS, Khalid Samad. Kedua sosok tersebut dianggap sebagai pengkhianat karena membiarkan izin penggunaan 'Allah' diterbitkan. Pendemo bahkan ada yang menginjak-injak foto dari Khalid Ibrahim.

Polemik penggunaan kata 'Allah' terus memanas usai Pengadilan Tinggi Malaysia mengeluarkan izin bagi warga nonmuslim pekan lalu. Pengadilan tinggi memutuskan jika pihak nonmuslim khususnya kalangan gereja Katolik, diperbolehkan menggunakan kata 'Allah' sebagai pengganti 'Tuhan'.

Keputusan ini membuat warga Malaysia yang mayoritas beragama Islam menjadi berang. Mereka menilai, kata 'Allah' hanya boleh digunakan oleh umat muslim Malaysia. Sementara Perdana Menteri Malaysia Najib Razak meminta rakyatnya untuk tetap tenang dan menyerahkan segalanya kepada hukum yang berlaku di Malaysia. (faj)(rhs)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu ITU PALING AROGAN, tidak ada yang lebih arogan

janji Jokowi (4) (ANTI GRATIFIKA$1): pilpres 2019

Allah di balik Sejarah: Penantian Baru BTP (hati nurani Pemilu 2024) #02