jangan LENGAH ( tetap waspadai radikalisme dan kekerasan) (12)

Pengajian Teroris Mirip Ikhwanul Muslimin Mesir

inilah.com
Oleh:
Nasional - Kamis, 27 Januari 2011 | 07:30 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Pengamat terorisme Al Chaidar mengungkapkan pola pengajian yang dilakukan para teroris sama dengan yang dilakukan oleh jaringan Ikhwanul Muslimin yang didirikan oleh Imam Hasan Al-Bana. Mereka melakukan pengajian secara bekelompok, membahas satu tema.

Pola tersebut tidak sama dengan pengajian pada umumnya. Pengajian kelompok atau yang biasa dikenal para teroris dengan pengajian halaqah sangat membuka peluang akan terjaganya rahasia-rahasia yang disampaikan Murabbi (guru ngaji) mereka.

"Kepercayaan mereka yang sudah direkrut ini biasanya sangat besar sekali. Ideologi mereka mengacu pada ideologi yang dianut oleh imam Hasan Al Bana, yaitu dalam Islam, pahala terbesar adalah jihad, yang mereka pahami dengan berperang melawan orang-orang di luar Islam", ujar Al Chaidar kepada INILAH.COM, Rabu (26/1/2011).

Hal itu disampaikan Al Chaidar mengomentari penangkapan delapan tersangka teroris di Sukoharjo dan Klaten Jawa Tengah, Selasa (25/1/2011). Tujuh di antaranya berusia remaja, yakni Agung, Joko Lelono, Nugroho, Argo, Tribudi, Sigit Purnomo, dan Yudo Anggoro. Mereka ditangkap bersamaan dengan perekrutnya Roki Apres Giyanto alias Antok (28).

Meskipun usia mereka tergolong remaja dan masih dalam masa sekolah, Polri akan tetap menjerat mereka dengan pasal terorisme karena melanggar UU No 15 tahun 2003 tentang Terorisme. Mereka didugua merupakan pelaku teror di rumah ibadah dan sarana umum lainnya, di wilayah Klaten dan Yogyakarta, pada November-Desember 2010. [tjs]


Ikhwanul Muslimun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Muslim Brotherhood
الإخوان المسلمون
Al-ikhwān al-muslimūn
Conservative Party logo
PemimpinMuhammad Mahdi Akif
Dibentuk1928
IsmailiaMesir
Ideologi/
posisi politik
Islam
Websitewww.ikhwanweb.com
Ikhwanul Muslimin (Arab:الاخوان المسلمون al-ikhwān al-muslimūn) sering hanya disebut (Arab الإخوان Al-Ikhwan) adalah salah satu jamaah dari umat Islam, mengajak dan menuntut ditegakkannya syariat Allah, hidup di bawah naungan Islam, seperti yang diturunkan Allah kepada Rasulullah saw, dan diserukan oleh para salafush-shalih, bekerja dengannya dan untuknya, keyakinan yang bersih menghujam dalam sanubari, pemahaman yang benar yang merasuk dalam akal dan fikrah, syariah yang mengatur al-jawarih (anggota tubuh), perilaku dan politik [1]. Di kemudian hari, gerakan Ikhwanul Muslimin tersebar ke seluruh dunia [2],

Daftar isi

 [sembunyikan]

[sunting]Sejarah

[sunting]Masa-masa awal

Jamaah Ikhwanul Muslimin berdiri di kota IsmailiyahMesir pada Maret 1928 dengan pendiri Hassan al-Banna, bersama keenam tokoh lainnya, yaitu Hafiz Abdul Hamid, Ahmad al-Khusairi, Fuad Ibrahim, Abdurrahman Hasbullah, Ismail Izz dan Zaki al-Maghribi. Ikhwanul Muslimin pada saat itu dipimpin oleh Hassan al-Banna. Pada tahun 1930, Anggaran Dasar Ikhwanul Muslimin dibuat dan disahkan pada Rapat Umum Ikhwanul Muslimin pada 24 September1930[3]. Pada tahun 1932, struktur administrasi Ikhwanul Muslimin disusun dan pada tahun itu pula, Ikhwanul Muslimin membuka cabang di SuezAbu Soweir dan al-Mahmoudiya. Pada tahun 1933, Ikhwanul Muslimin menerbitkan majalah mingguan yang dipimpin oleh Muhibuddin Khatib.

[sunting]Perkembangan 1930-1948

Kemudian pada tahun 1934, Ikhwanul Muslimin membentuk divisi Persaudaraan Muslimah. Divisi ini ditujukan untuk para wanita yang ingin bergabung ke Ikhwanul Muslimin.[4] Walaupun begitu, pada tahun 1941 gerakan Ikhwanul Muslimin masih beranggotakan 100 orang, hasil seleksi dari Hassan al-Banna[5]. Pada tahun 1948, Ikhwanul Muslimin turut serta dalam perang melawan Israel di Palestina. Saat organisasi ini sedang berkembang pesat, Ikhwanul Muslimin justru dibekukan oleh Muhammad Fahmi NaqrasyiPerdana Menteri Mesir tahun 1948. Berita penculikan Naqrasyi di media massa tak lama setelah pembekuan Ikhwanul Muslimin membuat semua orang curiga pada gerakan Ikhwanul Muslimin.

[sunting]1950-1970

Secara misterius, pendiri Ikhwanul Muslimin, Hassan al-Banna meninggal dunia karena dibunuh pada 12 Februari 1949. Kemudian, tahun1950, pemerintah Mesir merehabilitasi organisasi Ikhwanul Muslimin. Pada saat itu, parlemen Mesir dipimpin oleh Mustafa an-Nuhas Pasha. Parlemen Mesir menganggap bahwa pembekuan Ikhwanul Muslimin tidak sah dan inkonstitusional. Ikhwanul Muslimin pada tahun 1950 dipimpin oleh Hasan al-Hudhaibi. Kemudian, tanggal 23 Juli 1952, Mesir dibawah pimpinan Muhammad Najib bekerjasama dengan Ikhwanul Muslimin dalam rencana menggulingkan kekuasaan monarki Raja Faruk pada Revolusi Juli. Tapi, Ikhwanul Muslimin menolak rencana ini, dikarenakan tujuan Revolusi Juli adalah untuk membentuk Republik Mesir yang dikuasai oleh militer sepenuhnya, dan tidak berpihak pada rakyat. Karena hal ini, Jamal Abdul Nasir menganggap gerakan Ikhwanul Muslimin menolak mandat revolusi. Sejak saat ini, Ikhwanul Muslimin kembali dibenci oleh pemerintah.

[sunting]1970-sekarang

Ketika Anwar Sadat mulai berkuasa, anggota Ikhwanul Muslimin yang dipenjara mulai dilepaskan. Menggantikan Hudhaibi yang telah meninggal pada tahun 1973Umar Tilmisani memimpin organisasi Ikhwanul Muslimin. Umar Tilmisani menempuh jalan moderat dengan tidak bermusuhan dengan penguasa. Rezim Hosni Mubarak saat ini juga menekan Ikhwanul Muslimin, dimana Ikhwanul Muslimin menduduki posisi sebagai oposisi di Parlemen Mesir.

[sunting]Pemikiran

Ikhwanul Muslimin merupakan sebuah organisasi Islam berlandaskan ajaran Islam dengan pengaruh Shufi yang kuat. Bisa dilihat dari pemikiran utama Ikhwanul Muslimin berikut.Ia merupakan salah satu jamaah dari beberapa jamaah yang ada pada umat Islam, yang memandang bahwa Islam adalah dien yang universal dan menyeluruh, bukan hanya sekedar agama yang mengurusi ibadah ritual (salat,puasahajizakat, dll) saja. Tujuan Ikhwanul Muslimin adalah mewujudkan terbentuknya sosok individu muslim, rumah tangga Islami, bangsa yang Islami, pemerintahan yang Islami, negara yang dipimpin oleh negara-negara Islam, menyatukan perpecahan kaum muslimin dan negara mereka yang terampas, kemudian membawa bendera jihad dan da’wah kepada Allah sehingga dunia mendapatkan ketentraman dengan ajaran-ajaran Islam[6]. Namun sayang sekali ajaran shufi kental sekali mempengaruhi organisasi iniIkhwanul Muslimin menolak segala bentuk penjajahan dan monarki yang pro-Barat.
Dalam perpolitikan di berbagai negara, Ikhwanul Muslimin ikut serta dalam proses demokrasi sebagai sarana perjuangannya, sebagaimana kelompok-kelompok lain yang mengakui demokrasi. Contoh utamanya adalah Ikhwanul Muslimin di Mesir yang mengikuti proses pemilu di negara tersebut [7].

[sunting]Al-Ikhwan Berbeda & Menolak Al-Qaeda

Di berbagai media khususnya media negara-negara Barat, Ikhwanul Muslimin sering dikait-kaitkan dengan Al-Qaeda. Pada faktanya, Ikhwanul Muslimin berbeda jauh dengan Al-Qaeda. Ideologi, sarana, dan aksi yang dilakukan oleh Al-Qaeda secara tegas ditolak oleh pimpinan Ikhwanul Muslimin. Ikhwanul Muslimin lebih mendukung ide perubahan dan reformasi melalui jalan damai [8] dan dialog yang konstruktif yang bersandarkan pada al-hujjah (alasan), al-mantiq (logika), al-bayyinah (jelas), dan ad-dalil (dalil)[9]Kekerasan atauradikalisme bukan jalan perjuangan Ikhwanul Muslimin, kecuali jika negara tempat Ikhwanul Muslimin berada, terancam penjajahan dari bangsa lain. Inipun, kekerasan di sini sebenarnya lebih tepat disebut sebagai perlawanan, bukan radikalisme atau kekerasan sebagaimana yang dilakukan oleh kelompok teroris. Sebagai contoh adalah Hamas yang merupakan perpanjangan tangan Ikhwanul Muslimin di Palestina.Syekh Ahmad Yassin pendiri Hamas adalah tokoh Ikhwanul Muslimin [10]. Selain mengikuti proses pemilu (baca: demokrasi) di Palestina, Hamas juga melakukan perlawanan bersenjata melawan penjajah Israel untuk memperjuangkan kemerdekaan negara Palestina [11].

[sunting]Al-Ikhwan Bukan Wahabi

Di berbagai media, Ikhwanul Muslimin juga sering dikait-kaitkan dengan gerakan Wahabi. Pada faktanya, antara Al-Ikhwan dengan Wahabi berbeda jauh. Pengkait-kaitan Al-Ikhwan dengan Wahabi pada dasarnya disebabkan adanya kesamaan nama. Di dalam sejarah Wahabi diArab Saudi, mereka memang pernah memiliki pasukan tempur yang bernama Al-Ikhwan, nama yang sama persis dengan Al-Ikhwan yang di Mesir. Seorang penulis bernama Robert Lacey dalam catatan kaki bukunya yang berjudul "Kerajaan Pertrodolar Saudi Arabia" di halaman 180 sudah mewanti-wanti bahwa kelompok Al-Ikhwan dari Nejd ini tidak ada kaitannya dan tak boleh dicampuradukkan dengan Al-Ikhwan Al-Muslimun yang dibentuk di Mesir di tahun 1930-an dan masih aktif sampai saat ini [12] [13]. Secara pemikiran pun antara Ikhwanul Muslimin dengan Wahabi saling bertolak belakang. Ikhwanul Muslimin masuk ke dalam wilayah politik dalam perjuangannya (bahkan membentuk partai politik), sedangkan Wahabi sebaliknya, yaitu antipati terhadap partai politik.

[sunting]Kredo

Ikhwanul Muslimin memiliki kredo berupa:
  1. Allah tujuan kami (Allahu ghayatuna)
  2. Rasulullah teladan kami (Ar-Rasul qudwatuna)
  3. Al-Qur'an landasan hukum kami (Al-Quran dusturuna)
  4. Jihad jalan kami (Al-Jihad sabiluna)
  5. Mati syahid di jalan Allah cita-cita kami yang tertinggi (Syahid fiisabilillah asma amanina)
Walaupun begitu, Ikhwanul Muslimin tetap mengikuti perkembangan teknologi dan tidak meninggalkannya. Sebagai organisasi Islam moderat, Ikhwanul Muslimin diterima oleh segala lapisan dan pergerakan. Ikhwanul Muslimin menekankan adaptasi Islam terhadap era globalisasi. Pemikiran dan pergerakan Ikhwanul Muslimin mencakup delapan aspek yang mencerminkan luasnya cakupan Islam sebagai ideologi yang mereka anut, yaitu Dakwah salafiyah (dakwah salaf), Thariqah sunniyah (jalan sunnah), Hakikat shufiyah (hakikat sufi), Hai'ah siyasiyah (lembaga politik), Jama'ah riyadhiyah (kelompok olahraga), Rabithah 'ilmiyah tsaqafiah (ikatan ilmiah berwawasan), Syirkah iqtishadiyah (perserikatan ekonomi), dan Fikrah ijtima'iyah (pemikiran sosial[14].

[sunting]Pimpinan

Pimpinan Ikhwanul Muslimin disebut Mursyid 'Am atau Sekretaris Jenderal. Adapun tugas dari Mursyid 'Am adalah untuk mengatur organisasi Ikhwanul Muslimin di seluruh dunia. Berikut ini adalah daftar Mursyid 'Am yang pernah memimpin Ikhwanul Muslimin:

[sunting]Ikhwanul Muslimin di Indonesia

Syahrir, Nazir Pamoncak, MZ Hasan bertemu Hasan Al-Banna di Kantor Pusat Ikhwanul Muslimin untuk menyampaikan rasa terima kasih bangsa Indonesia atas sokongan Ikhwanul Muslimin yang kuat sekali pada kemerdekaan RI (Hassan, M.Z. 1980. Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri. Bulan Bintang. Jakarta. Hal. 277)
Ikhwanul Muslimin masuk ke Indonesia melalui jamaah haji dan kaum pendatang Arab sekitar tahun 1930. Pada zaman kemerdekaan, Agus Salimpergi ke Mesir dan mencari dukungan kemerdekaan. Waktu itu, Agus Salimmenyempatkan untuk bertemu kepada sejumlah delegasi Indonesia.Templat:Hassan, M.Z. 1980. Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri. Bulan Bintang. Jakarta. Hal. 220
H. Agus Salim, Ketua Delegasi RI, bersama H. Rasyidi menyampaikan terima kasih bangsa Indonesia kepada Syaikh Hasan Al-Banna, Mursyid Am Al-Ikhwan Al-Muslimun, yang kuat sekali menyokong perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sumber gambar:Hassan, M.Z. 1980. Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri. Bulan Bintang. Jakarta. Hal. 220
Ikhwanul Muslimin memiliki peran penting dalam proses kemerdekaan Republik Indonesia. Atas desakan Ikhwanul Muslimin, negara Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia, setelah dijajah olehBelanda. Dengan demikian, lengkaplah syarat-syarat sebuah negara berdaulat bagi Republik Indonesia[21].
Ikhwanul Muslimin kemudian semakin berkembang di Indonesia setelahMuhammad Natsir mendirikan partai yang memakai ajaran Ikhwanul Muslimin, yaitu Partai Masyumi[22].
Partai Masyumi kemudian dibredel oleh Soekarno dan dilarang keberadaannya. Kemudian pada Pemilu tahun 1999 berdiri partai yang menggunakan nama Masyumi, yaitu Partai Masyumi Baru dan Partai Politik Islam Indonesia Masyumi (PPII Masyumi)[23]. Selain itu berdiri juga Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan (PK) yang sebelumnya banyak dikenal dengan jamaah atau kelompok Tarbiyah. PBB mendeklarasikan partainya sebagai keluarga besar pendukung Masyumi[24]. Sedangkan menurut Yusuf QaradhawiPartai Keadilan (kini berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS) merupakan perpanjangan tangan dari gerakan Ikhwanul Muslimin Mesir yang mewadahi komunitas terbaik kalangan muda intelektual yang sadar akan agama, negeri, dunia, dan zamannya [25]. Namun tulisan ulama yang kini bermukim di Qatar itu belum pernah mendapat konfirmasi dari para pengurus DPP PKS [26]. Jika dilihat dari Piagam Deklarasi PKS [27] dan AD/ART PKS [28], PKS tidak pernah menyebutkan hubungannya dengan Ikhwanul Muslimin.
Selain partai-partai di atas, ada juga ormas Islam di Indonesia yang terinspirasi dari Ikhwanul Muslimin ini, paling tidak itu terlihat dari nama ormas tersebut. Ormas yang dimaksud, antara lain adalah Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) yang berafiliasi ke PPP, danIkhwanul Muslimin Indonesia (IMI). Parmusi saat ini diketuai oleh Bachtiar Chamsyah[29]. Sedangkan IMI yang dideklarasikan di Depok pada tahun 2001, diketuai oleh Habib Husein Al Habsyi[30].
Lalu pada Pemilu tahun 2004, Partai Masyumi Baru dan PPII Masyumi tidak dapat mengikuti pemilu lagi karena tidak lolos electoral threshold. Partai Masyumi Baru bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)[31]. PBB masih dapat terus mengikuti pemilu[32]. Sedangkan PK mengikuti Pemilu 2004 setelah berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Setelah pemilu 2004, PBB hampir tidak bisa mengikuti pemilu 2009 karena tidak lolos electoral threshold. Pada akhirnya PBB bisa mengikuti pemilu 2009 sebagaimana PKS dan PPP yang masih dapat terus mengikuti pemilu 2009 karena lolos electoral threshold.
Jadi secara umum, Ikhwanul Muslimin cukup banyak memberikan inspirasi pada organisasi-organisasi di Indonesia. Namun tidak jelas mana yang benar-benar berhubungan secara resmi dengan Ikhwanul Muslimin di Mesir. Jika diringkas, organisasi di Indonesia yang terinspirasi dari Ikhwanul Muslimin antara lain:
  1. Partai Masyumi
  2. Persaudaraan Muslimin Indonesia
  3. Partai Masyumi Baru (1998)
  4. Partai Politik Islam Indonesia Masyumi (1998)
  5. Partai Bulan Bintang (1998)
  6. Partai Keadilan (1998)
  7. Ikhwanul Muslimin Indonesia (2001)
  8. Partai Keadilan Sejahtera (2002)

[sunting]Catatan kaki

  1. ^ www.al-ikhwan.net
  2. ^ Gerakan Keagamaan dan Pemikiran BAB II halaman 13
  3. ^ ikhwanweb.com
  4. ^ ikhwanweb.com
  5. ^ Gerakan Keagamaan dan Pikiran bab 2 halaman 8
  6. ^ www.al-ikhwan.net
  7. ^ www.al-ikhwan.net
  8. ^ www.al-ikhwan.net
  9. ^ www.al-ikhwan.net
  10. ^ www.al-ikhwan.net
  11. ^ www.al-ikhwan.net
  12. ^ Kerajaan Pertrodolar Saudi Arabia, Robert Lacey, Pustaka Jaya, 1986
  13. ^ dirantingcemara.blogspot.com
  14. ^ Hasan Al-Banna, "Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin (Buku ke-1)", Cetakan ke-12, 2005, Era Intermedia, Solo.
  15. ^ www.al-ikhwan.net
  16. ^ www.al-ikhwan.net
  17. ^ www.al-ikhwan.net
  18. ^ www.al-ikhwan.net
  19. ^ www.al-ikhwan.net
  20. ^ www.al-ikhwan.net
  21. ^ www.al-ikhwan.net
  22. ^ Majalah Sabili, edisi khusus tahun 2004
  23. ^ http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_Umum_Indonesia_1999
  24. ^ pbb-online.org
  25. ^ Qaradhawi, DR. Yusuf (2001), Umat Islam Menyongsong Abad ke-21, Era Intermedia, Solo, ISBN 979-9183-56-1 pp. 92;
  26. ^ eramuslim.com
  27. ^ www.pk-sejahtera.org
  28. ^ www.pk-sejahtera.org
  29. ^ republika.co.id
  30. ^ republika.co.id
  31. ^ Koran Kompas, Rabu, 3 September 2003
  32. ^ http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_Umum_Indonesia_2004

[sunting]Bacaan lanjut

[sunting]Pranala luar

Empat Fraksi Boikot Pelantikan Nur Mahmudi
KAMIS, 27 JANUARI 2011 | 07:31 WIB


TEMPO Interaktif, Depok - Sebanyak 36 anggota dari empat fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok memboikot pelantikan Nur Mahmudi Ismail-Idris Abdul Shomad sebagai wali kota dan wakil wali kota periode 2011-2016. "Empat fraksi sepakat untuk tidak menghadiri pelantikan," kata Babai Suhaimi, Ketua Fraksi Golkar, kemarin. Keempat fraksi itu adalah Golkar, PDIP, Gerindra, dan Demokrat.


Akibatnya, pelantikan yang berlangsung di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kota Depok tersebut hanya dihadiri 14 anggota Fraksi Keadilan Sejahtera dan Amanat Nasional yang mendukung pasangan nomor urut tiga ini.

Sidang pelantikan kemudian dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Prihandoko. Sedangkan Ketua DPRD Rintis Yanto dari Fraksi Demokrat tak hadir. Rintis sendiri tak bisa dihubungi lantaran teleponnya tidak aktif.


Babai bahkan mengatakan enam dari sembilan partai di Dewan sepakat berkoalisi untuk menjadi oposisi pemerintahan. Enam partai tersebut adalah Demokrat, Golkar, PDIP, Gerindra, PKB, dan PDS. Partai-partai tersebut terbagi ke dalam empat dari enam fraksi di parlemen. “Kita membangun koalisi oposisi secara permanen.”

Namun hal ini dibantah oleh anggota komisi C dari partai Demokrat, Edi Sitorus. Edi menampik pernyataan bahwa keenam partai tersebut sepakat menjadi oposisi pemerintah. Namun ia tak membantah bahwa partai-partai tersebut membentuk koalisi.


Kemenangan Nur Mahmudi diwarnai protes dan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Namun MK tetap menyatakan Nur Mahmudi sebagai pemenang. Merasa dirugikan atas putusan tersebut, para kandidat lain kemudian mengajukan keberatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara, yang kemudian membatalkan surat keputusan Komisi Pemilihan Umum Daerah Depok tentang penetapan pemenang Pemilihan Kepala Daerah. Putusan tersebut belum berkekuatan hukum lantaran KPUD Depok mengajukan banding.


Meski demikian, Ketua KPUD Depok M. Hasan menegaskan, boikot tak mempengaruhi kesahihan pelantikan. "Tetap sah," ujar Hasan. Adapun mengenai proses hukum dan administratif menurut Hasan tetap berjalan. “Konsekuensinya terhadap pelantikan nanti mahkamah saja yang menentukan.”


Nur Mahmudi menolak berkomentar atas aksi boikot tersebut. Kepada wartawan, Nur Mahmudi lebih banyak mengungkapkan rencana kerja lima tahun ke depan. Ia berjanji akan mendorong perkembangan sektor perdagangan dan jasa. "Kita akan susun RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), berfokus membangun Depok sebagai kota perdagangan dan jasa," kata Nur Mahmudi.


Pengamanan sepanjang pelantikan pun berlangsung ketat. Kepolisian Resor Depok mengerahkan sekitar 1.200 personel. Menurut Kepala Bagian Operasional Polres Depok Komisaris Suratno, pengamanan juga dibantu dua kompi pengendali massa, pasukan Brimob Polda Metro Jaya, 10 personel Gegana, 2 truk kawat berduri, 2 mobil water canon, 1 panser Barracuda, serta empat anjing penjaga. “Namun karena situasi aman hanya dikerahkan personel dari Polres. Lainnya standby,” ujar Suratno dalam kesempatan terpisah.


Ketatnya pengamanan untuk mengantisipasi kerusuhan yang sempat terjadi pada Senin lalu. Massa dari Dewan Presidium Rakyat Depok Menggugat, yang menolak pelantikan Nur Mahmudi, terlibat bentrok dengan polisi di depan kantor KPUD Depok. Akibat bentrok tersebut, jatuh dua korban, yakni Briptu Ferry Handoko dan wartawan SunTV, Iyung Rizky.


ANANDA BADUDU | SITA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Allah di balik Sejarah: Penantian Baru BTP (hati nurani Pemilu 2024) #02

die hard of terrorism: final fate of ISiS (3): ISIS bukan ISLAM, menganut teologi PEMBUNUHAN

janji Jokowi (4) (ANTI GRATIFIKA$1): pilpres 2019