Dai KONDANG, istri MERIANG

Keluarga Aa Gym Merasa Cukup Memberi Keterangan

Teh Ninih
Oleh: Yatni Setianingsih
Jabar - Sabtu, 15 Januari 2011 | 05:15 WIB

Daarut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, merasa sudah cukup
memberikan komentar tentang perceraian Aa Gym dan Hj Ninih Muthmainnah atau Teh Ninih yang saat ini hangat dibicarakan masyarakat.

"Dari pihak keluarga, penjelasan yang kemarin-kemarin sepertinya sudah cukup untuk mewakili, tidak perlu ada lagi penjelasan baru," kata adik kandung Aa Gym, Abdurahman Yuri yang biasa disapa Aa Deda dengan meminta maaf saat dihubungi INILAH.COM, Jumat (14/1/2011).

Pihak keluarga Teh Ninih sendiri mengaku kecewa dengan sikap dai kondang
tersebut yang menjatuhkan talak dua dan belum mendaftarkan ke pangadilan. Keluarga Teh Ninih yang bermukim di kawasan Cijulang, Kabupaten Ciamis itu meminta agar Aa Gym segera mengurus perceraian ke pengadilan agama. Namun hingga saat ini, Aa Gym belum juga mendaftarkan perceraiannya tersebut.

Bahkan menurut juru bicara keluarga Teh Ninih, ayah Teh Ninih pernah sengaja datang dari Ciamis ke Ponpes Daarut Tauhid di kawasan Gegerkalong, Kota Bandung untuk menyelesaikan masalah perceraian tersebut. Namun pihak Aa Gym belum juga menyelesaikannya. Karena perceraian tidak juga didaftarkan ke pengadilan agama, pihak keluarga Teh Ninih berencana melayangkan gugatan.

Kabar perceraian Aa Gym dengan Teh Ninih sendiri sudah beredar sejak lama, setelah Aa Gym memutuskan berpoligami dengan menikahi Alfarini
Eridani, janda beranak tiga, Desember 2006 lalu. Sejauh ini belum ada
klarifikasi dari Aa Gym soal perceraiannya tersebut.

Alfarini Eridani atau akrab disapa Teh Rini merupakan mantan sekretaris di
MQ Corporation. Pernikahan mereka juga disaksikan Ketua MUI Kota Bandung KH Miftah Faridl. Dari pernikahan dengan Teh Rini, Aa Gym dikaruniai seorang
anak.

Aa Gym menikahi Teh Ninih pada 1987 lalu. Dari pernikahannya tersebut, Aa
Gym dikaruniai tujuh anak, yakni Ghaida Tsuraya, Muhammad Ghazi Al-Ghifari,
Ghina Raudhatul Jannah, Ghaitsa Zahira Shofa, Ghefira Nur Fatimah, Ghaza
Muhammad Al-Ghazali, dan Gheriya Rahima. [den]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Allah di balik Sejarah: Penantian Baru BTP (hati nurani Pemilu 2024) #02

janji Jokowi (4) (ANTI GRATIFIKA$1): pilpres 2019

die hard of terrorism: final fate of ISiS (3): ISIS bukan ISLAM, menganut teologi PEMBUNUHAN