teror1$ juga MANU$14

Osama Sempat Punya Empat Anak dari Istri Muda Tribunnews.com - Sabtu, 31 Maret 2012 07:53 WIB TRIBUNNEWS.COM - Istri termuda Osama bin Laden mengungkapkan bahwa mereka memiliki empat anak saat sang suami dalam masa pelarian. Demikian dilansir The Sun, Sabtu (31/3/2012). Dua di antaranya malah dilahirkan di rumah sakit pemerintah di Pakistan di mana pemimpin Al Qaida ini bersembunyi selama berbulan-bulan setelah serangan 11 September 2001. Sang istri, Amal Abdulfattah (29) mengatakan keluarga mereka berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain di Pakistan sebelum akhirnya memutuskan menetap di Abbottabad. Di Abbottabad inilah Osama ditemukan dan ditembak mati dalam sebuah serangan yang dilakukan US Navy Seals, Mei tahun lalu. Amal, kelahiran Yaman, tertembak di kaki saat itu. Dalam pengakuannya, Amal mengaku menyerahkan dirinya ke Osama tahun 2000 agar bisa menikahi Osama yang disebutnya "pahlawan suci". Amal sempat tinggal bersama dua istri Osama lainnya di Kandahar, Afghanistan, lalu melahirkan putri pertamanya dan diberi nama Saifa. Setelah serangan tahun 2001, Osama bersembunyi di wilayah Tora Bora, Afganistan, sementara Amal melarikan diri ke Pakistan. "Kami benar-benar hancur," demikian pernyataan Amal yang disampaikan ke tim penyidik. Terduga Teroris Sumedang Miliki 10 KTP dengan Nama Berbeda | Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Jumat, 23 Maret 2012 | 05:28 WIB SUMEDANG, KOMPAS.com — Kasat Reskrim Polres Sumedang Ajun Komisaris Tri Suhartanto mengatakan bahwa Ar (Arli) memiliki beberapa nama alias serta mempunyai sedikitnya 10 KTP. "Terduga teroris berinisial Ar itu memiliki 10 KTP dengan nama berbeda-beda," kata Tri, Kamis (22/3/2012). Pengelola kontrakan, Irwan Mulyawan (40), mengatakan, harga sewa untuk gerai itu besarnya Rp 8 juta. "Uangnya dibayar lunas untuk satu tahun. Mereka mengatakan tadinya akan buka gerai di Jatinangor, tapi harganya mahal sehingga memilih mencari di Sumedang," katanya. Dalam menjalankan usahanya, gerai itu dijaga oleh Catur. "Yang ditangkap tadi itu Catur, pegawainya. Ia juga berasal dari Subang. Saat kontrak pertama, Catur datang bersama istrinya dan tiga anaknya. Dia juga jarang bicara dan sikapnya biasa saja," timpal Ilah, istri Irwan. Selama tiga bulan itu, Arli sering pergi dari kontrakan. "Bilangnya sih ke Bandung dan Jakarta untuk membeli peralatan perbaikan ponsel," kata Ilah. Setiap hari, Catur lebih banyak berada di belakang komputer dan melayani konsumennya. "Sehari-harinya ya dia jaga toko dan berada di belakang komputer sampai melayani pembeli. Saya sempat ngobrol kalau sekitar tiga minggu sudah tak bisa menghubungi Arli," beber Ilah lagi. Catur, seperti dituturkan Ilah, menyebutkan, saat dihubungi ponsel Arli tidak aktif. "Selama pergi sekitar tiga minggu lalu itu, Arli tak bisa dihubungi," katanya. Menurut Ilah, setelah tak ada kabar selama tiga pekan itu, ternyata pada Kamis (22/3/2012) kontrakan Arli digeledah karena dituduh terlibat jaringan terorisme. "Sejak sebulan lalu anggota Densus 88 sudah ada di kawasan Angkrek dan mengontrak rumah persis di depan kontrakan yang digeladah Densus," kata sumber Tribun di Mapolres Sumedang. Pimpinan Teroris di Bali Warga Pendatang di Bandung Barat Iman Herdiana - Okezone Jum'at, 23 Maret 2012 03:06 wib BANDUNG - Pimpinan terduga teroris yang ditembak di Bali, HN (32), merupakan warga pendatang baru di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Kepala Desa Sukamulya Anton Hilman menyebutkan, HN berdomisili di Kampung Jalancagak, Desa Sukamulya, Kecamatan Cipongkor. "HN itu penduduk di sini. HN ini warga pendatang," kata Anton saat dihubungi, Kamis (22/3/2012). Menurutnya, HN menikah dengan perempuan berinisial AH tiga tahun lalu. Setelah nikah, HN pernah tinggal di Kampung Jalancagak. Namun tidak lama. "Lalu dia memboyong istri dan anak-anaknya ke Kota Bandung," terangnya. Usai penembakan lima terduga teroris di Bali, tuturnya, memang ada polisi yang mendatangi kampung tersebut. Polisi mendatangi rumah Anton untuk memastikan identitas HN sesuai dengan identitas yang tertera di KTP-nya. Lanjut Anton, warga kampung sangat terkejut saat mengetahui bahwa HN (32) yang tewas setelah ditembak oleh Densus 88 Anti Teror. Terlebih Mabes Polri menyebut HN sebagai pimpinan kelompok teroris Bali dan masuk daftar pencarian orang (DPO) karena terlibat perampokan di CIMB Medan. Selain itu, HN dikenal sebagai sosok yang baik dan rajin beribadah. Sehingga warga tidak merasa curiga. "Warga di sini terkejut sekaligus tidak percaya jika HN teroris," ungkapnya. Selain itu, HN dikenal sebagai sosok yang baik dan rajin beribadah. Sehingga warga tidak merasa curiga. Seperti diberitakan, lima orang yang diduga teroris tewas ditembak dalam penyergapan oleh Densus 88 Anti Teror pada Minggu 18 Maret lalu. Disebutkan, mereka kelompok teoris terkait DPO CIMB Medan. Dalam penyergapan di dua tempat itu menewaskan HN (32) asal Bandung, AG (30) warga Jimbaran. Dua orang ini disergap di kawasan Gunung Soputan. Tiga orang lainnya UH alias Kapten, Dd (27) asal Bandung, dan M alias Abu Hanif (30) asal Makasar yang disergap di kawasan Jalan Danau Poso. (tri) (abe) 20 Maret 2012 | BP Bali Jadi Target Kumpulkan Dana Aksi Terorisme Jakarta (Bali Post) -Lima terduga teroris yang ditembak mati Densus 88, rupanya berencana melakukan aksi perampokan di tiga lokasi. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol. Saud Usman Nasution, Senin (19/3) kemarin menyatakan, keberadaan kelompok teroris pimpinan Taufik Hidayat tersebut terlacak pada 17 Maret 2012 di dua hotel berbeda di Bali. ''Dari membuntuti, mereka sudah merencanakan target untuk melaksanakan perampokan terhadap toko emas, money changer, dan kafe yang ada di daerah Bali,'' terangnya. Selain tiga tempat tersebut, ia menyatakan bahwa para terduga teroris juga tak menutup kemungkinan akan menargetkan tempat lain untuk menjadi sasaran aksi terorismenya. Sementara itu, terkait ditembaknya kelima terduga teroris, mantan Kadensus 88 Antiteror Mabes Polri tersebut mengatakan bahwa polisi terpaksa memuntahkan timah panas pada kelima terduga teroris, lantaran mereka berusaha melawan tim Densus yang hendak membekuknya. Tak hanya berhasil menembak mati para terduga teroris, pihak kepolisian juga berhasil menyita beberapa barang bukti berupa dua pucuk senjata api jenis FN di dua TKP, dua magazine dan peluru sebanyak 14 butir di TKP Soputan, 35 butir di Danau Poso, serta penutup wajah. Menurutnya, polisi belum bisa menyimpulkan apakah kelima orang tersebut berafiliasi dengan kelompok Aceh ataupun Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Baasyir. Selain perampokan, lima terduga teroris itu akan melakukan aksi terornya saat upacara melasti berlangsung. Sebab, mereka mencari lokasi yang ramai. Sumber di kepolisian di Denpasar menyebutkan, dari dokumen yang diamankan, rencana mereka salah satunya beraksi saat upacara melasti. Selain itu, juga ada rencana akan melakukan perampokan di sejumlah tempat, seperti di toko emas, money changer dan kafe. (kmb21) Senin, 19 Maret 2012 | 12:18 WIB Kisah Perempuan Saat Penggerebekan Teroris di Bali TEMPO.CO, Denpasar - Penembakan terduga teroris di bungalo 99X di Sanur, Bali, menyisakan kisah seorang perempuan yang diduga sempat diminta melayani mereka. Rina, sebut saja namanya begitu, menceritakan saat kejadian penembakan kemarin. Kedatangannya di tempat ini untuk menagih utang. "Tiba-tiba aku dibentak dan dilarang masuk," ujarnya, Senin, 19 Maret 2012. Ternyata yang membentaknya adalah polisi berbaju preman. Gagal menagih utang, ia menunggu sambil duduk di teras ruko yang berseberangan dengan lokasi kejadian. Dari sana, dia melihat polisi sedang membawa dua orang yang tangannya diborgol. "Mungkin itu yang tertangkap di lokasi lain," katanya. Mereka kemudian dibawa masuk ke bungalo. Dari dalam bungalo lantas terdengar teriakan menyerah berkali-kali. Lalu terdengar letusan tembakan 3 kali. "Kupikir petasan, tapi keras sekali," katanya. Menurut Rina, di dalam bungalo ada juga beberapa cewek yang dibawa masuk untuk melayani para terduga teroris itu. "Ada empat cewek yang dibawa dari tempat lain," ujarnya sambil menyebutkan nama mereka. Kini Rina diselimuti kekhawatiran akan nasib pinjamannya. "Mereka punya pinjaman berjuta-juta," ujarnya. Ia mencoba menghubungi sejumlah wanita yang semalam terperangkap dalam kejadian itu. Sebelumnya, 5 orang terduga teroris tewas ditembak mati di Bali. Mereka diduga tengah merencanakan perampokan di PT Bali Money Changer, di Jalan Sriwijaya, Kuta, dan toko emas di Jalan Uluwatu, Bali. ROFIQI HASAN Terduga Teroris Bali Pesan Wanita, Penjaga Hotel: Ceweknya Seksi & Mulus Gede Suardana - detikNews Senin, 19/03/2012 13:57 WIB Dok Detikcom Jakarta Sebelum digerebek polisi, tiga terduga teroris yang menginap di sebuah hotel di kawasan Jalan Danau Poso, Bali, sempat memesan wanita. Wanita yang dipesan mereka adalah yang seksi dan mulus. Namun wanita pesanan itu batal memenuhi pesanan karena ditahan polisi. "Saat masuk hotel, mereka (wanita) ditahan. Setelah aman, baru polisi menggerebek," kata penjaga hotel, Made Tama, ketika ditemui di lokasi kejadian, Senin (19/3/2012). Made mengaku tidak tahu ke mana 3 wanita itu diamankan. Namun mereka tidak sampai mendekat kamar para terduga teroris. Made menambahkan dirinya sempat melihat para wanita yang dipesan terduga teroris. "Seksi dan mulus," katanya sambil tersenyum. Tiga terduga teroris itu berinisial (UH) alias Kapten, Dd (27) asal Jawa Barat, Bandung, dan M alias Abu Hanif (30) asal Makasar. Mereka tewas pada saat dilakukan penangkapan karena melakukan perlawanan. Sempat terjadi saling tembak antara polisi dengan para terduga teroris. Sementara dua terduga teroris lainnya, HN dan AGU, tewas ditembak di Jl G Sopotan. Selain menembak mati para terduga teroris, turut diamankan pula 2 pucuk senjata api jenis FN yang didapat dari dua lokasi berbeda yakni 1 pucuk didapat dari TKP di Soputan dan 1 pucuk dari TKP Jalan Danau Poso, 2 magasin dan peluru berjumlah 48 butir kaliber 9 milimeter serta sebuah penutup wajah. (try/vta)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu ITU PALING AROGAN, tidak ada yang lebih arogan

janji Jokowi (4) (ANTI GRATIFIKA$1): pilpres 2019

Allah di balik Sejarah: Penantian Baru BTP (hati nurani Pemilu 2024) #02