jangan LENGAH, radikalisme dan kekerasan ITU SUKA BALAS DENDAM (130)
Tukang Becak Itu Sudah Rakit 2 Bom
Oleh: Laela Zahra
Nasional - Jumat, 17 Juni 2011 | 15:01 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Tersangka teroris jaringan Dulmatin, Sudirman alias Dirman alias Yasir, yang ditangkap di Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (16/6/2011) pagi, diketahui telah merakit dua rangkaian bom.
"Ditemukan dua buah rangkaian bom yang belum jadi, cuma masih berbentuk komponen," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal I Ketut Untung Yoga Ana, di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (17/6/2011).
Lokasi penggeledahan yang dilakukan di sebuah toko sport, di Jl. Gajah Mada No 90, Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (16/6/2011) malam. Tempat tersebut merupakan tempat tersangka teroris yang ditangkap di Pekalongan sebelumnya, Sugeng Setiaji. "Ada beberapa saklar bertombol, dan catatan cara merangkai bom," kata Yoga.
Apakah bom tersebut berdaya ledak tinggi? "Karena belum dirangkai, jadi belum tahu," jawab Yoga.
Dirman yang berprofesi sebagai tukang becak itu mahir merakit bom dilatih oleh Dulmatin, perakit bom Bali I dan II itu. "Diketahui dia cukup mahir sehingga sudah bisa melatih," kata Yoga.
Selain itu ditamukan juga buku harian milik Sugeng alias Tio yang mengisahkan tentang persenjataan. "Buku diktat tentang profil senjata, ada parang, pisau," jelas Yoga. [tjs]
Antisipasi Teroris, KAI Awasi Objek Vital Kereta
Jum'at, 17 Juni 2011 05:34 wib
BANYUMAS - Teror terhadap 36 lokasi yang akan diledakkan diseluruh Indonesia terkait putusan Abu Bakar Baasyir, membuat pihak Daop V Kereta Api Purwokerto Jawa Tengah, langsung melakukan pemeriksaan terhadap obyek vital kereta api.
Pemeriksaan yang dilakukan aparat kepolisian dan Daop V untuk mengantisipasi isu teror SMS tersebut. Sejumlah anggota Polsuska PT Kereta Api Daop V Purwokerto, melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah peralatan vital kereta api.
Peralatan vital yang diperiksa ini menyangkut seluruh keselamatan penumpang yaitu dari wesel rel, tangki pengisian bahan bakar, terowongan, jembatan hingga stasiun. Satu per satu peralatan vital diperiksa segel dan kunci pengaman. Selain itu, pada wesel pemindah rel juga diperiksa untuk mengantisipasi adanya benda yang mencurigakan.
Menurut Humas Daop V Purwokerto Surono mengatakan, pemeriksaan ini terkait adanya teror ancaman peledakkan yang akan dilakukan di 36 lokasi di Indonesia. “Kami melakukan pemeriksaan ini terkait adanya isu peledakan bom di 36 lokasi di seluruh Indonesia. Jadi ini sifatnya untuk mengantisipasi agar semua berjalan lancar dan tenang,” jelas Surono, Kamis (16/6/2011).
Dalam sms ancaman dengan nomor pengirim 082123552496 ini antara lain berbunyi: “Untuk jihad global yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kami telah memasang 36 peledak di seluruh Indonesia yang akan meledak bersamaan dengan ketuk palu hakim yang mengadili Abu Bakar Baasyir”.
Namun setelah dilakukan penyisiran dilokasi-lokasi vital wilayah Daop V Purwokerto, pihak kepolisian tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan yang dianggap membahayakan perjalanan kereta api.
(Saladin Ayyubi/Global/ram)
Oleh: Laela Zahra
Nasional - Jumat, 17 Juni 2011 | 15:01 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Tersangka teroris jaringan Dulmatin, Sudirman alias Dirman alias Yasir, yang ditangkap di Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (16/6/2011) pagi, diketahui telah merakit dua rangkaian bom.
"Ditemukan dua buah rangkaian bom yang belum jadi, cuma masih berbentuk komponen," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal I Ketut Untung Yoga Ana, di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (17/6/2011).
Lokasi penggeledahan yang dilakukan di sebuah toko sport, di Jl. Gajah Mada No 90, Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (16/6/2011) malam. Tempat tersebut merupakan tempat tersangka teroris yang ditangkap di Pekalongan sebelumnya, Sugeng Setiaji. "Ada beberapa saklar bertombol, dan catatan cara merangkai bom," kata Yoga.
Apakah bom tersebut berdaya ledak tinggi? "Karena belum dirangkai, jadi belum tahu," jawab Yoga.
Dirman yang berprofesi sebagai tukang becak itu mahir merakit bom dilatih oleh Dulmatin, perakit bom Bali I dan II itu. "Diketahui dia cukup mahir sehingga sudah bisa melatih," kata Yoga.
Selain itu ditamukan juga buku harian milik Sugeng alias Tio yang mengisahkan tentang persenjataan. "Buku diktat tentang profil senjata, ada parang, pisau," jelas Yoga. [tjs]
Antisipasi Teroris, KAI Awasi Objek Vital Kereta
Jum'at, 17 Juni 2011 05:34 wib
BANYUMAS - Teror terhadap 36 lokasi yang akan diledakkan diseluruh Indonesia terkait putusan Abu Bakar Baasyir, membuat pihak Daop V Kereta Api Purwokerto Jawa Tengah, langsung melakukan pemeriksaan terhadap obyek vital kereta api.
Pemeriksaan yang dilakukan aparat kepolisian dan Daop V untuk mengantisipasi isu teror SMS tersebut. Sejumlah anggota Polsuska PT Kereta Api Daop V Purwokerto, melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah peralatan vital kereta api.
Peralatan vital yang diperiksa ini menyangkut seluruh keselamatan penumpang yaitu dari wesel rel, tangki pengisian bahan bakar, terowongan, jembatan hingga stasiun. Satu per satu peralatan vital diperiksa segel dan kunci pengaman. Selain itu, pada wesel pemindah rel juga diperiksa untuk mengantisipasi adanya benda yang mencurigakan.
Menurut Humas Daop V Purwokerto Surono mengatakan, pemeriksaan ini terkait adanya teror ancaman peledakkan yang akan dilakukan di 36 lokasi di Indonesia. “Kami melakukan pemeriksaan ini terkait adanya isu peledakan bom di 36 lokasi di seluruh Indonesia. Jadi ini sifatnya untuk mengantisipasi agar semua berjalan lancar dan tenang,” jelas Surono, Kamis (16/6/2011).
Dalam sms ancaman dengan nomor pengirim 082123552496 ini antara lain berbunyi: “Untuk jihad global yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kami telah memasang 36 peledak di seluruh Indonesia yang akan meledak bersamaan dengan ketuk palu hakim yang mengadili Abu Bakar Baasyir”.
Namun setelah dilakukan penyisiran dilokasi-lokasi vital wilayah Daop V Purwokerto, pihak kepolisian tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan yang dianggap membahayakan perjalanan kereta api.
(Saladin Ayyubi/Global/ram)
Komentar
Posting Komentar