Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2011

teologi teradikalisasi dan terAteisasikan... (2)

Suicide bomber detonates explosives outside church in Indonesia By Kathy Quiano, CNN September 25, 2011 -- Updated 1344 GMT (2144 HKT) Jakarta, Indonesia (CNN) -- A suicide bomber detonated explosives outside a church in central Java, Indonesia, on Sunday morning, wounding about 20 people. In the immediate aftermath of the blast in the town of Solo, officials provided conflicting figures for how many were killed. However, the Indonesian national police and local law enforcement confirmed later that only the suicide bomber died in the attack. The blast went off at the church's entrance as attendees were leaving a service, police said. Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono condemned the attack and ordered an intensive investigation. Tour d’Indonesia Will Still Make Solo Stop Despite Suicide Bombing Ami Afriatni & Arientha Primanita | September 26, 2011 Related articles NU Chairman Visits Solo Church, Victims 10:45pm Sep 27, 2011 Another Bomb Found in Ambon 3:36p...

YANG tidak TERHORMAT: koruptor (4)

detikNews Berita Rabu, 21/09/2011 11:56 WIB Banyak Peroleh Simpati, Hakim Albertina Ho Ucapkan Terimakasih Ari Saputra - detikNews Jakarta - Simpati masyarakat mengalir kepada hakim Albertina Ho yang akan dimutasi ke Sungailiat, Bangka Belitung. Banyak yang menilai, mutasi itu bertujuan mengasingkan hakim wanita yang berhasil membuktikan integritasnya terhadap kasus-kasus besar yang dia tangani. Mendapat simpati masyarakat tersebut, Albertina Ho menyatakan terimakasihnya. “Memang masyarakat punya hak menilai , berkomentar. Kalau yang baik, saya terima dengan senang hati. Itu masukan untuk saya. Komentar apapun diberikan oleh publik semuanya, itu masukan,“ kata Albertina di PN Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Rabu (21/92011). “Ada yang menyenangkan, saya terimakasih, ada simpati kepada saya. Saya tidak mengatakan pernah kecewa, saya tidak mengatakan saya tidak senang dengan mutasi ini. Sebagai bawahan, saya laksanakan , “ imbuhnya. Albertina menjamin, di Sungailiat ia...

teologi radikalisasi dan kekerasan TERAK$ELERA$I

Tragedi 9/11, Simbol Keberhasilan Islam Radikal Marieska Harya Virdhani - Okezone Minggu, 11 September 2011 21:10 wib DEPOK – Tragedi 11 September 2001 silam, merupakan hari yang kelam bagi masyarakat dunia setelah menara kembar World Trade Center di New York City dan Pentagon di Arlington, Virginia, AS ditabrakkan dua pesawat jet yang dibajak. Pengamat Terorisme Al Chaidar menilai, tragedi 9/11 merupakan peringatan keberhasilan bagi pergerakan Islam radikal. Sebab, kata dia, sebelum kejadian tersebut belum pernah ada kekuatan terorisme yang berhasil menembus negara adidaya Amerika Serikat. “11 September merupakan tanggal keberhasilan bagi kalangan pergerakan Islam radikal, selama ini Amerika susah untuk diserang, Uni Soviet sendiri enggak pernah berhasil menembus kalangan Amerika,” katanya kepada okezone, Minggu (11/09/2011). Meski begitu, lanjutnya, kalangan lain memang tetap menganggap 9/11 sebagai insiden yang suram dan telah menodai Islam, tak terkecuali bagi masyarakat Indon...

BAHA$A KEKERA$AN @ambon, lagi

Nasional Jawa Timur Polisi Temukan Bom Rakitan di Gereja Ambon Polisi memastikan bahwa benda mencurigakan itu adalah bom. Senin, 26 September 2011, 07:32 WIB Ismoko Widjaya VIVAnews - Selang sehari setelah insiden bom bunuh diri terjadi di Solo, Jawa Tengah, ancaman bom melanda Ambon. Polres Maluku hari ini menemukan bom rakitan aktif di depan Gereja Maranata, Jalan Pattimura, Ambon, sekitar pukul 08.30 WIT. Bom yang terbuat dari pipa besi itu ditemukan warga sekitar dua jam sebelumnya. "Itu memang bom, tapi kami belum tahu bom itu dirangkai dan dibuat oleh bahan apa saja," kata Kapolres Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ajun Komisaris Besar Polisi Djoko Susilo di lokasi kejadian, Jalan Pattimura, Ambon, Senin pagi 26 September 2011. Menurut Djoko, awalnya masyarakat mengaku melihat benda mencurigakan itu yang terletak hanya sekitar 20 meter dari gereja induk umat protestan Ambon itu. Lalu, warga melapor polisi. Setelah polisi mengolah tempat kejadian perkata, Djoko ...

IMAN dan kekerasan teror, TIDAK NYAMBUNG teru$ (seharusnya)

Terrorism not linked to faith: Pravin Parekh News Comments (0) pakistan today LAHORE - Supreme Court Bar Association of India President Pravin H Parekh said on Friday that terrorism was not linked to faith and nationality, adding that India and Pakistan needed to make joint efforts to defeat this evil in any part of the world. A 70-member delegation of Indian lawyers arrived in Lahore through the Wahga border to attend a three-day seminar titled “Justice for all and impunity for none”. The delegation was welcomed by Supreme Court Bar Association of Pakistan President Asma Jahangir. Addressing the international moot on justice, Parekh said India and Pakistan shared a number of commonalities and pooling their ideas at an intellectual level could help overcome various challenges, including terrorism.

merah putihnya 911

Peringati Tragedi 9/11, Merah Putih Raksasa Dibentangkan Fitriyah Tri Cahyani - Okezone Minggu, 11 September 2011 09:51 wib JAKARTA - Sekelompok orang yang menamakan dirinya Komunitas Kerja Sosial "Nasionalis Bersatoe", membentangkan bendera merah putih raksasa di depan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta. Aksi tersebut dilakukan untuk memperingati tragedi pembajakan tiga pesawat jet yang selanjutnya ditabrakkan ke menara kembar World Trade Center di New York City dan Pentagon di Arlington, Virginia, AS pada 11 September 2001 silam. "Besarnya 10 x 15 M. Bendera berwarna merah dipegangbentangkan dengan tiga bambu. Satu bambunya tiga orang yang memegang. Sedangkan warna putihnya dipegang oleh 15 orang sambil meneriakkan kata "Merdeka"," ujar Budi Jarot, pembina Komunitas Nasionalis Bersatoe, Minggu (11/9/2011). Budi menjelaskan, aksi tersebut rencananya akan dilakukan mulai perempatan Sarinah menuju Bundaran HI, namun hal tersebut tidak dizinkan oleh...

Munir, the unsung hero

Anhar Gonggong Sepakat Munir Dapat Gelar Pahlawan Tri Kurniawan - Okezone Kamis, 8 September 2011 07:00 wib 0 4 Email0 Aktitivs HAM Munir (Foto: Dok Okezone) Aktitivs HAM Munir (Foto: Dok Okezone) JAKARTA - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir dinilai sejumlah kalangan berhak mendapatkan gelar pahlawan nasional. Usulan tersebut tentu bukan tanpa alasan. Munir yang meninggal tujuh tahun lalu itu, dikenal gigih dalam memperjuangkan HAM. Sejarawan LIPI Anhar Gonggong, setuju dengan wacana penerimaan gelar pahlawan untuk Munir. Anhar beralasan, ikut mengagumi perjuangan Munir dalam membela korban-korban kemanusiaan. "Dia (Munir) sosok yang mungkin bisa mendapatkan kualifikasi itu (gelar pahlawan) tetapi kan apakah pendapat saya bisa disepakati orang lain di Departemen Sosial (Depsos) itu lain persoalan," katanya kepada okezone, Rabu (7/9/2011) malam. Secara pribadi, Anhar mengaku kenal dekat dengan Munir. Kendati demikian untuk memberikan gelar pahlawan kepada seseorang, k...

Allende, at last

SANTIAGO, Sept 7, 2011 (AFP) The funeral for Salvador Allende, the Chilean president who died in a bloody 1973 military coup, will be held in private out of respect for victims of the weekend's plane crash at Robinson Crusoe Island, the family said in a statement. Allende's remains were exhumed in May and examined in a bid to unravel mysteries surrounding his death during the coup. Experts concluded he committed suicide, and was not murdered as some had alleged. Allende, who was president from 1970 to 1973, was originally scheduled to be reburied September 4 in a public ceremony scheduled to coincide with the 41th anniversary of the elections that swept the socialist Allende to office. The funeral however was postponed following the September 2 plane crash that killed 21 people, including top Chilean media personalities. Allende's bones are being held at the Legal Medical Service, where the remains of several crash victims have been taken. Separately, President Seba...

jangan-jangan emang LENGAH, disengaja ?

Bocoran Wikileaks: Mendanai FPI adalah Tradisi Polri dan BIN TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wikileaks kembali membocorkan sejumlah dokumen rahasia Amerika Serikat yang terkait dengan Indonesia. Kali ini dalam dokumen terbarunya, Wikileaks memaparkan mengenai hubungan antara polisi dengan ormas Front Pembela Islam (FPI). Selain mengungkapkan mengenai FPI yang dijadikan ‘attack dog’ Polri, telegram rahasia itu juga mengungkapkan bahwa mantan Kapolri yang kini menjadi Kepala BIN, Jenderal (Purn) Sutanto, adalah tokoh yang telah mendanai FPI. Pendanaan dari Sutanto itu diberikan sebelum serangan yang dilakukan FPI ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Februari 2006 silam. Namun kemudian Sutanto menghentikan aliran dananya setelah serangan terjadi. "Yahya Asagaf, seorang pejabat senior BIN mengatakan, Sutanto yang saat itu menjadi Kapolri menganggap FPI bermanfaat sebagai ‘attack dog’,” ungkap telegram rahasia yang dipublikasikan oleh Wikileaks itu. Saat pejabat kedutaan AS men...

YANG tidak TERHORMAT: korupt0R (3)

KETUA UMUM PP MUHAMMADIYAH DIN SYAMSUDDIN "Idul Fitri: Pemimpin yang Korup Bertobatlah" "Silaturahmi itu harusnya dari atas ke bawah, dari pemimpin ke bawahan. Bukan sebaliknya." SELASA, 30 AGUSTUS 2011, 00:01 WIB Eko Huda S VIVAnews - Setelah berpuasa selama bulan Ramadan, umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri. Mereka merayakannya dengan berbagai macam cara, dan juga kondisi. Ada yang mudik, atau pulang ke kampung halaman bersama keluarga. Ada pula yang harus merayakan Lebaran di tanah rantau. Bagi Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr. H. Din Syamsuddin, perayaan Lebaran bisa dinikmati dalam berbagai cara dan kondisi. Pria kelahiran Sumbawa Besar 31 Agustus 1958 itu juga memiliki bermacam pengalaman dalam merayakan Lebaran. Sebagai tokoh masyarakat, Din punya pendapat sendiri tentang kebiasaan open house yang kerap digelar oleh para tokoh elit. Selain itu, Din juga memiliki harapan terhadap Bangsa Indonesia setelah menjalani puasa di Bulan Ramadan dan merayakan ...

YTH: k0R(p)upt0R(p) (2)

PKS Heran Zulkieflimansyah Pasok Info ke AS Zulkieflimansyah - inilah.com/Wirasatria Oleh: Agus Rahmat Nasional - Senin, 5 September 2011 | 13:10 WIB TERKAIT Giliran Foke Digelitik Wikileaks Golkar: Tak Ada Setoran dari Foke Sisi Gelap Bocoran Biaya Politik PKS ke Kedubes AS Wikileaks: Foke Beli Suara di Pilkada 2007 PDIP Siap Dikonfrontir Dengan Foke INILAH.COM, Jakarta - PKS mempertanyakan motif dan motivasi Zulkieflimansyah memberikan informasi kepada pihak Kedubes AS terkait pendanaan pilkada gubernur DKI. Menurut Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal, pihaknya tidak mengetahui mengapa rekan sejawatnya itu memberi bocoran ke Kedubes AS. "Saya tidak tahu juga berbicara atas dasar apa dan kapasitas apa," ujar Mustafa ketika dikonfirmasi INILAH.COM, di Jakarta, Senin (5/9/2011). Tekait apakah akan ada sanksi untuk Zulkieflimansyah, dia tidak bisa berspekulasi. "Kita di DPP tidak tahu persis soal Pilgub DKI," elaknya. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Zulkiefli...

YANG TERHORMAT: korupt0R(p) (1)

Senin, 05/09/2011 12:22 WIB Bebas dari Penjara, Aulia Pohan Jadi Penasihat Dimana-mana Herdaru Purnomo - detikFinance Jakarta - Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Aulia Pohan sudah bebas dari penjara sejak tahun lalu. Mantan terpidana kasus aliran dana BI yang juga besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu kini mengaku sibuk dengan menjadi penasihat dimana-mana. "Saya jadi penasihat dimana-mana saat ini. Ya kalau masih bisa mengabdi kepada negara kenapa tidak," ujar Aulia Pohan ketika ditemui di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (5/9/2011). BI memang sempat didera berbagai masalah dengan ditahannya para mantan petinggi otoritas moneter tersebut. Namun Aulia mengakui, BI saat ini jauh lebih baik dibawah kepemimpinan Darmin Nasution. Menurut Aulia, Darmin bisa membersihkan bank sentral dari unsur politik. "Pak Darmin itu bagus, membersihkan dari politik," jelasnya. Dalam kesempatan tersebut, Aulia juga berbicara mengenai p...

jangan REMEHkan teologi radikal dan pro-KEKERASAN (153)

Kamis, 01/09/2011 22:31 WIB Kisah Teroris Seharga Rp 8 Miliar Dekat Osama Tapi Mengemis di Pakistan M. Rizal - detikNews Jakarta - Hujan deras tengah mengguyur Abbottabad, Pakistan. Kalender menunjukkan hari itu tanggal 16 Januari 2011. Di luar rumah Abdul Hameed, ada sepasang orang asing tengah berteduh. Mereka menggigil kedinginan dan tampak kelaparan. Putri Hameed yang tidak tega lantas meminta sang ayah agar menolong orang asing itu. Orang asing itu adalah gembong teroris Umar Patek dan Rukkayah, istrinya. Atas persetujuan istrinya, Hameed pun mengizinkan sepasang orang asing itu menginap di kamar kosong di lantai dua. "Kami pikir, mereka sesama manusia yang membutuhkan bantuan, bagaimana kami tega menolak," kata Hameed yang merupakan pensiunan akuntan itu seperti dilansir AFP. Singkat cerita, pasangan orang asing itu pun tinggal satu rumah dengan keluarga Abdul Hameed. Abdul memang mengakui, ada keanehan perilaku pasangan orang asing yang telah diizinkan menumpan...

AYO BANGUN agama YANG KRITIS

The role of religion as social critique Achmad Munjid, Philadelphia | Fri, 09/02/2011 7:00 AM In offering its system of meaning, religion has two dialectical functions in public life: social critique and instrument of legitimacy. When the first function doesn’t effectively work, the second one will go unchecked, and religion becomes prone to abuse of power. We can find this in the history of world religions and in our Indonesian reality today. Sociologically, most major religions emerged in times of crisis initially and primarily as ethical, moral and social critiques of the status quo. Founders of religions are strident social critics who, at times, have to suffer alienation, persecution, expulsion or even crucifixion. As such religion emerged as a radical challenge and prophetic alternative to the existing confining social praxis, moral decadence, corrupt tradition and false system of consciousness. In this way, religion also provides inspiration, social energy and vision to crea...

jangan BIARKEN teologi RADIKALISASI dan KEKERASAN (152)

Kamis, 01/09/2011 10:56 WIB Kisah Teroris Seharga Rp 8 Miliar Rahasia Pertemuan Umar Patek & Osama M. Rizal - detikNews Jakarta - Osama Bin Laden tewas di kota yang sama dengan tempat ditangkapnya Umar Patek. Osama juga tewas setelah 4 bulan Patek ditangkap. Adakah semua itu hanya kebetulan? Umar Patek ditangkap di Abbottabad, Januari 2011 lalu. Gembong teroris asal Pemalang, Jawa Tengah itu, meninggalkan Filipina untuk menemui Osama di Pakistan. Perjalanan ke Pakistan sebenarnya merupakan perjalanan yang berisiko bagi Patek. Filipina adalah tempat persembunyian yang aman untuk Patek dari buruan petugas keamanan dan intelijen 4 negara, Indonesia, Filipina, Australia dan AS yang mengincarnya. Patek memiliki kedekatan dengan kelompok pemberontak Abu Sayyaf di Mindano, Morro. Kedekatannya dengan kelompok Abu Sayyaf ini membuat Patek akrab dengan keponakan Osama, Jamal Al Khalifah. Keponakan Osama ini mendapatkan tugas langsung membantu perjuangan Abu Sayap atau Moro Islamic Lib...