KEMI$K1N4N akar RADIKALISME n T3R0R1$M3 (1)
3 Kali Survei, Pelaku Penembakan Beraksi
Nurul Hidayat | Laksono Hari W | Sabtu, 28 Mei 2011 | 11:34 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bagian Penerangan Umum Markas Besar Kepolisian Negara RI Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, pelaku penembakan di Palu, Sulawesi Tengah, sudah mempelajari lokasi sasaran sebelum beraksi. Pelaku mendatangi lokasi sebanyak tiga kali untuk memastikan waktu yang tepat guna melancarkan aksinya.
"Yang jelas tindak pidana pembunuhan sudah direncanakan karena mereka sudah menyurvei tempat itu sebanyak tiga kali dan mencari kesempatan yang dirasakan paling tepat pada siang itu," kata Boy saat dijumpai di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (27/5/2011).
Lebih lanjut Boy mengatakan, untuk mempersangkakan pelaku dengan tindak pidana terorisme, kepolisian masih mengumpulkan bukti-bukti yang berkaitan dengan tindakan terorisme. "Sedang didalami kasus tindak pidana teroris karena perlu ada alat bukti untuk mempersangkakan yang bersangkutan dengan tindakan terorisme," ujar Boy.
Boy mengatakan, kedua pelaku yang tertangkap belum mempunyai catatan kriminal, khususnya di wilayah Sulawesi Tengah. Kepolisian sudah menelusuri latar belakang keluarga dan sudah diketahui identitas pelaku.
"Untuk mengetahui latar belakang mereka, kepolisian mencari informasi dari pihak keluarga. Keduanya warga Poso, F berprofesi sebagai buruh dan A non-job atau pengangguran," kata Boy.
Seperti diberitakan, empat pelaku datang dengan dua sepeda motor sekitar pukul 11.00 wita. Dua orang di antaranya turun dari sepeda motor, lalu menyerang tiga anggota Direktorat Pengamanan Obyek Vital—yang berjaga di pos di dekat kantor Bank BCA Jalan Emy Saelan, Palu—dengan senjata api laras panjang, Rabu (25/5/2011).
Akibat penyerangan itu, dua polisi, yakni Bripda Gustiar Yudistira dan Bripda Prawira, tewas dengan tiga sampai lima luka tembak. Satu polisi lagi, Bripda Dedi Edwar, terluka di bagian lengan. Dedi dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Palu.
Setelah melakukan penembakan, pelaku tidak merampok Bank BCA. Mereka hanya mengambil senjata api milik anggota itu, lalu melarikan diri. Dalam hitungan jam, kepolisian berhasil menangkap dua orang yang diduga pelaku penembakan terhadap tiga polisi di Jalan Emy Saelan, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (25/5/2011). Dua pelaku lainnya masih diburu.
Nurul Hidayat | Laksono Hari W | Sabtu, 28 Mei 2011 | 11:34 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bagian Penerangan Umum Markas Besar Kepolisian Negara RI Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, pelaku penembakan di Palu, Sulawesi Tengah, sudah mempelajari lokasi sasaran sebelum beraksi. Pelaku mendatangi lokasi sebanyak tiga kali untuk memastikan waktu yang tepat guna melancarkan aksinya.
"Yang jelas tindak pidana pembunuhan sudah direncanakan karena mereka sudah menyurvei tempat itu sebanyak tiga kali dan mencari kesempatan yang dirasakan paling tepat pada siang itu," kata Boy saat dijumpai di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (27/5/2011).
Lebih lanjut Boy mengatakan, untuk mempersangkakan pelaku dengan tindak pidana terorisme, kepolisian masih mengumpulkan bukti-bukti yang berkaitan dengan tindakan terorisme. "Sedang didalami kasus tindak pidana teroris karena perlu ada alat bukti untuk mempersangkakan yang bersangkutan dengan tindakan terorisme," ujar Boy.
Boy mengatakan, kedua pelaku yang tertangkap belum mempunyai catatan kriminal, khususnya di wilayah Sulawesi Tengah. Kepolisian sudah menelusuri latar belakang keluarga dan sudah diketahui identitas pelaku.
"Untuk mengetahui latar belakang mereka, kepolisian mencari informasi dari pihak keluarga. Keduanya warga Poso, F berprofesi sebagai buruh dan A non-job atau pengangguran," kata Boy.
Seperti diberitakan, empat pelaku datang dengan dua sepeda motor sekitar pukul 11.00 wita. Dua orang di antaranya turun dari sepeda motor, lalu menyerang tiga anggota Direktorat Pengamanan Obyek Vital—yang berjaga di pos di dekat kantor Bank BCA Jalan Emy Saelan, Palu—dengan senjata api laras panjang, Rabu (25/5/2011).
Akibat penyerangan itu, dua polisi, yakni Bripda Gustiar Yudistira dan Bripda Prawira, tewas dengan tiga sampai lima luka tembak. Satu polisi lagi, Bripda Dedi Edwar, terluka di bagian lengan. Dedi dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Palu.
Setelah melakukan penembakan, pelaku tidak merampok Bank BCA. Mereka hanya mengambil senjata api milik anggota itu, lalu melarikan diri. Dalam hitungan jam, kepolisian berhasil menangkap dua orang yang diduga pelaku penembakan terhadap tiga polisi di Jalan Emy Saelan, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (25/5/2011). Dua pelaku lainnya masih diburu.
Komentar
Posting Komentar