jangan DIBIARKEN (21)
Beda Nasib Ustad Abu dengan Panji Gumilang
Senin, 09 Mei 2011 , 10:25:00 WIB
Laporan: Zul Hidayat Siregar
RMOL. Amir Jamaah Anshorut Tauhid Abu Bakar Baasyir dan Pimpinan Pondok Pesantren Az Zaytun Panji Gumilang tampaknya mendapat perlakuan berbeda dari aparat Kepolisian.
Ustad Abu langsung diciduk Densus 88 setelah beberapa pelaku bom menyebut-nyebut namanya terkait dalam serangkaian aksi teror. Tapi, Panji Gumilang, meski sudah banyak pengakuan dari mantan pengurus Negara Islam Indonesia bahwa dirinya merupakan pimpinan NII KW 9, tetap saja masih melenggang hingga saat ini.
Keheranan itu lah yang diungkapkan anggota Komisi I DPR Teguh Juwarno saat berbincang dengan Rakyat Merdeka Online.
"Yang aneh, ketika bicara terorisme, Abu Bakar Baasyir langsung ditangkap. Tapi ketika ini NII sudah menjadi teroris, banyak sekali pengakuan korban, banyak saksi mata, bahkan mereka yang insyaf mengatakan bahwa memang Panji Gumilang (pemimpin NII), tapi tidak ditangkap, ada apa? Kan memang ada pembiaran," katanya.
Makanya, selain berencana memanggil Kepala Badan Intelijen Negara Sutanto dan juga Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, Komisi intelijen dan pertahanan ini juga berencana memanggil Panji Gumilang.
"Saya kira perlu juga untuk memberi tempat (kepada Panji Gumilang), meskipun kita harus solid dahulu dengan perspektif yang utuh, dimana kita perlu hadirkan tokoh-tokoh masyarakat yang tahu hal tersebut. Saya kira tidak ada salahnya (Panji Gumilang dipanggil)," tandas Sekretaris Fraksi PAN ini. [zul]
Jual Amunisi AK-47, Baim Ditangkap Densus 88
Oleh: Laela Zahra & MA Hailuki
Metropolitan - Minggu, 8 Mei 2011 | 10:56 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Densus 88 Polri meringkus dua orang terduga aksi terorisme berinisal FD dan E alias Baim di Depok, Sabtu (7/5/2011) malam.
Menurut Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar, Fd di tangkap di Jalan Raya Radem Saleh Studio Alam Depok terkait penjualan senjata api jenis FN.
Di hari yang sama Densus juga menangkap seorang berinisial E alias Baim di Kelurahan Mekarjaya Rt.06/ Rw 022 Depok terkait dengan penjualan amunisi berbagai jenis senpi.
Dari penyergapan itu Polisi menemukan 344 butir Amunisi senjata AK-47 dan SS-1, 8 magazen AK-47 yang sebagian terisi penuh,. Hasil penggeledahan di rumah ZL seorang pembeli senpi dari Fd juga di Depok, di temukan sepucuk Senpi FN dan 34 butir peluru . [mah]
Ansyad Mbai: Umar Patek Terlibat Bom Cirebon Nanti Kami Ungkap Jaringannya
Kamis, 05 Mei 2011 , 06:57:00 WIB
RMOL. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan aparat polisi dan TNI terus mewaspadai ancaman balas dendam atas tewasnya pemimpin Al Qaeda Osama Bin Laden.
”Sebenarnya Osama Bin Laden tewas atau masih hidup, kami tetap waspada terhadap aksi ancaman bom dengan motif balas dendam,’’ kata Ketua BNPT, Irjen Pol (Purn) Ansyad Mbai, di Jakarta, kemarin.
Pada umumnya bom yang terjadi di tanah air ada unsur balas dendam. Misalnya bom Natal merupakan balas dendam dari kasus Poso dan Ambon. Bom di Kedubes Philipina untuk membalas dendam atas mujahidin yang dibantai Philipina di Mindanau.
Ansyad menilai perlu ada upaya progresif untuk menekan acaman teror yang terjadi di Indonesia, salah satunya melalui program deradikalisasi. Ini tidak cukup dilakukan dengan khutbah yang dilakukan para ulama, tetapi harus ada pendekatan fisik.
“Yang paling mendesak untuk dilakukan adalah rehabilitasi para teroris yang sudah kembalil ke masyarakat. Kami bekerja sama dengan polisi, lembaga kemasyarakatan dan Kementerian Agama,” paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Umar Patek ditemukan di Pakistan, apa ada hubungannya dengan Osama Bin Laden?
Keberadaan Umar Patek di Pakistan ingin berjihad di sana. Sedangkan keterkaitannya dengan bom bunuh diri di Cirebon, dia satu kelompok. Nanti akan kami ungkap jaringannya secara lengkap.
Kenapa masjid yang dibom?
Teroris itu tidak peduli soal sasaran, tempatnya boleh di mana saja.
Bagi mereka siapapun yang menghambat tujuannya, itu adalah musuh dan harus diperangi. Kalau masjid itu punya pemerintah dan tidak sesuai dengan pahamnya, maka mereka berkeyakinan tidak masalah bila dibom. Sebab, dianggap masjid kafir.
Berapa macam kelompok radikal di Indonesia?
Ada dua kelompok radikal, yakni radikal teroris dan radikal non-teroris. Kelompok radikal teroris itu melakukan aksi teror fisik. Sedangkan radikal non-teroris melakukan aksi dakwah ke beberapa masjid untuk menyebarkan pandangan mereka.
Apa motivasinya sama?
Betul. Kedua kelompok ingin melakukan jihad. Lebih jelasnya memformalkan syariat Islam menjadi sebuah dasar negara. Jadi yang membedakannya soal strategi saja.
Isu apa saja yang disampaikan mereka?
Kelompok radikal teror pada mulanya mengusung isu internasional, seperti simbol-simbol Amerika dan Yahudi. Tetapi sekarang mengusung isu lokal bahwa negara dianggap kafir.
Teroris terasa sulit diberantas, begitu tokohnya tewas, muncul tokoh yang lain, kenapa bisa begitu?
Memang kondisinya seperti itu. Setiap teroris yang tewas, pasti muncul teroris baru. Ini memang menjadi persoalan untuk memberantasnya sampai tuntas.
Apakah kedua kelompok radikal ini mendapat dana dari Al Qaeda?
Pendanaan mereka tidak semata-mata dari Al-Qaeda, itu sudah terbukti. Coba saja lihat, mereka merekrut orang untuk dicuci otak, mengambil laptop dan nyari duit dari kejahatan. Artinya kita tidak bisa salahkan dari luar saja, tapi dari dalam juga. Mereka merampok Bank Cimb Niaga dan merampok toko emas yang katanya merampok kekayaan musuh dalam perang.
Bagaimana mengatasi kemungkinan teror di Asean Summit?
Saya rasa pelaksanaan Asean Summit itu membuktikan bahwa Indonesia dalam kondisi aman. Tetapi kami tetap waspada dalam melakukan pengamanan. TNI dan Polri terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, tidak terkecuali dengan pihak keamanan dari negara-negara tetangga.
Bagaimana Anda melihat paham NII?
Saya setuju dengan pendapat bahwa gerakan ini adalah makar. Tentu sudah sewajarnya dituntaskan juga.
Paham NII sudah menyebar ke kampus, bukankah semakin sulit memberantasnya?
Ada penelitian menyebutkan bahwa banyak guru agama yang membenarkan aksi-aksi intoleran. Untuk itu perlu peran dari rektor dan dosen. Kalau tidak salah Mendiknas sudah memanggil semua rektor, tapi saya tidak tahu hasilnya. Saya rasa poinnya adalah memperhatikan masalah ini. [RM]
Senin, 09 Mei 2011 , 10:25:00 WIB
Laporan: Zul Hidayat Siregar
RMOL. Amir Jamaah Anshorut Tauhid Abu Bakar Baasyir dan Pimpinan Pondok Pesantren Az Zaytun Panji Gumilang tampaknya mendapat perlakuan berbeda dari aparat Kepolisian.
Ustad Abu langsung diciduk Densus 88 setelah beberapa pelaku bom menyebut-nyebut namanya terkait dalam serangkaian aksi teror. Tapi, Panji Gumilang, meski sudah banyak pengakuan dari mantan pengurus Negara Islam Indonesia bahwa dirinya merupakan pimpinan NII KW 9, tetap saja masih melenggang hingga saat ini.
Keheranan itu lah yang diungkapkan anggota Komisi I DPR Teguh Juwarno saat berbincang dengan Rakyat Merdeka Online.
"Yang aneh, ketika bicara terorisme, Abu Bakar Baasyir langsung ditangkap. Tapi ketika ini NII sudah menjadi teroris, banyak sekali pengakuan korban, banyak saksi mata, bahkan mereka yang insyaf mengatakan bahwa memang Panji Gumilang (pemimpin NII), tapi tidak ditangkap, ada apa? Kan memang ada pembiaran," katanya.
Makanya, selain berencana memanggil Kepala Badan Intelijen Negara Sutanto dan juga Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, Komisi intelijen dan pertahanan ini juga berencana memanggil Panji Gumilang.
"Saya kira perlu juga untuk memberi tempat (kepada Panji Gumilang), meskipun kita harus solid dahulu dengan perspektif yang utuh, dimana kita perlu hadirkan tokoh-tokoh masyarakat yang tahu hal tersebut. Saya kira tidak ada salahnya (Panji Gumilang dipanggil)," tandas Sekretaris Fraksi PAN ini. [zul]
Jual Amunisi AK-47, Baim Ditangkap Densus 88
Oleh: Laela Zahra & MA Hailuki
Metropolitan - Minggu, 8 Mei 2011 | 10:56 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Densus 88 Polri meringkus dua orang terduga aksi terorisme berinisal FD dan E alias Baim di Depok, Sabtu (7/5/2011) malam.
Menurut Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar, Fd di tangkap di Jalan Raya Radem Saleh Studio Alam Depok terkait penjualan senjata api jenis FN.
Di hari yang sama Densus juga menangkap seorang berinisial E alias Baim di Kelurahan Mekarjaya Rt.06/ Rw 022 Depok terkait dengan penjualan amunisi berbagai jenis senpi.
Dari penyergapan itu Polisi menemukan 344 butir Amunisi senjata AK-47 dan SS-1, 8 magazen AK-47 yang sebagian terisi penuh,. Hasil penggeledahan di rumah ZL seorang pembeli senpi dari Fd juga di Depok, di temukan sepucuk Senpi FN dan 34 butir peluru . [mah]
Ansyad Mbai: Umar Patek Terlibat Bom Cirebon Nanti Kami Ungkap Jaringannya
Kamis, 05 Mei 2011 , 06:57:00 WIB
RMOL. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan aparat polisi dan TNI terus mewaspadai ancaman balas dendam atas tewasnya pemimpin Al Qaeda Osama Bin Laden.
”Sebenarnya Osama Bin Laden tewas atau masih hidup, kami tetap waspada terhadap aksi ancaman bom dengan motif balas dendam,’’ kata Ketua BNPT, Irjen Pol (Purn) Ansyad Mbai, di Jakarta, kemarin.
Pada umumnya bom yang terjadi di tanah air ada unsur balas dendam. Misalnya bom Natal merupakan balas dendam dari kasus Poso dan Ambon. Bom di Kedubes Philipina untuk membalas dendam atas mujahidin yang dibantai Philipina di Mindanau.
Ansyad menilai perlu ada upaya progresif untuk menekan acaman teror yang terjadi di Indonesia, salah satunya melalui program deradikalisasi. Ini tidak cukup dilakukan dengan khutbah yang dilakukan para ulama, tetapi harus ada pendekatan fisik.
“Yang paling mendesak untuk dilakukan adalah rehabilitasi para teroris yang sudah kembalil ke masyarakat. Kami bekerja sama dengan polisi, lembaga kemasyarakatan dan Kementerian Agama,” paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Umar Patek ditemukan di Pakistan, apa ada hubungannya dengan Osama Bin Laden?
Keberadaan Umar Patek di Pakistan ingin berjihad di sana. Sedangkan keterkaitannya dengan bom bunuh diri di Cirebon, dia satu kelompok. Nanti akan kami ungkap jaringannya secara lengkap.
Kenapa masjid yang dibom?
Teroris itu tidak peduli soal sasaran, tempatnya boleh di mana saja.
Bagi mereka siapapun yang menghambat tujuannya, itu adalah musuh dan harus diperangi. Kalau masjid itu punya pemerintah dan tidak sesuai dengan pahamnya, maka mereka berkeyakinan tidak masalah bila dibom. Sebab, dianggap masjid kafir.
Berapa macam kelompok radikal di Indonesia?
Ada dua kelompok radikal, yakni radikal teroris dan radikal non-teroris. Kelompok radikal teroris itu melakukan aksi teror fisik. Sedangkan radikal non-teroris melakukan aksi dakwah ke beberapa masjid untuk menyebarkan pandangan mereka.
Apa motivasinya sama?
Betul. Kedua kelompok ingin melakukan jihad. Lebih jelasnya memformalkan syariat Islam menjadi sebuah dasar negara. Jadi yang membedakannya soal strategi saja.
Isu apa saja yang disampaikan mereka?
Kelompok radikal teror pada mulanya mengusung isu internasional, seperti simbol-simbol Amerika dan Yahudi. Tetapi sekarang mengusung isu lokal bahwa negara dianggap kafir.
Teroris terasa sulit diberantas, begitu tokohnya tewas, muncul tokoh yang lain, kenapa bisa begitu?
Memang kondisinya seperti itu. Setiap teroris yang tewas, pasti muncul teroris baru. Ini memang menjadi persoalan untuk memberantasnya sampai tuntas.
Apakah kedua kelompok radikal ini mendapat dana dari Al Qaeda?
Pendanaan mereka tidak semata-mata dari Al-Qaeda, itu sudah terbukti. Coba saja lihat, mereka merekrut orang untuk dicuci otak, mengambil laptop dan nyari duit dari kejahatan. Artinya kita tidak bisa salahkan dari luar saja, tapi dari dalam juga. Mereka merampok Bank Cimb Niaga dan merampok toko emas yang katanya merampok kekayaan musuh dalam perang.
Bagaimana mengatasi kemungkinan teror di Asean Summit?
Saya rasa pelaksanaan Asean Summit itu membuktikan bahwa Indonesia dalam kondisi aman. Tetapi kami tetap waspada dalam melakukan pengamanan. TNI dan Polri terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, tidak terkecuali dengan pihak keamanan dari negara-negara tetangga.
Bagaimana Anda melihat paham NII?
Saya setuju dengan pendapat bahwa gerakan ini adalah makar. Tentu sudah sewajarnya dituntaskan juga.
Paham NII sudah menyebar ke kampus, bukankah semakin sulit memberantasnya?
Ada penelitian menyebutkan bahwa banyak guru agama yang membenarkan aksi-aksi intoleran. Untuk itu perlu peran dari rektor dan dosen. Kalau tidak salah Mendiknas sudah memanggil semua rektor, tapi saya tidak tahu hasilnya. Saya rasa poinnya adalah memperhatikan masalah ini. [RM]
Komentar
Posting Komentar