latihan KERUSUHAN jelanK pemilu 2014

Selasa, 11/05/2010 14:21 WIB
Aksi Rusuh di Sragen
Tinggalkan Kantor Bupati, Massa Menuju Rumah Dinas
Muchus Budi R. - detikNews
Sragen - Setelah terlibat rusuh dengan aparat kepolisian, massa aksi bergeser menuju rumah dinas bupati Sragen yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari kantor bupati. Di kantor bupati Sragen, massa kembali terlibat kontak fisik dengan polisi yang membuat pagar betis berlapis di depan pintu gerbang.

Ratusan massa terlibat aksi dorong dengan polisi tepat di depan pagar betis. Polisi melarang massa masuk rumah dinas. Untuk memperkuat pengamanan, didatangkan bantuan dari Polres Karanganyar dan Polres Sragen.

Aksi dorong terus dilakukan. Bahkan massa mengancam akan melopati pagar tembok jika tetap di halang-halangi. Untuk mengantisipasi kemungkinan buruk, selain menjaga pintu gerbang polisi juga disebar membuat pagar betis di sepanjang pagar tembok bagian dalam.

Setelah melakukan aksi, massa membubarkan diri. Mereka mengancam akan melakukan aksi lebih besar.

Sementara itu hingga berita ini diturunkan ruas Jalan Sukowati di depan kantor bupati Sragen dan seputaran alun-alun belum sepenuhnya pulih. Banyaknya fasilitas umum yang dirusak dilemparkan ke tengah jalan. Kondisi tersebut mempersulit kendaraan umum yang lewat.

Seperti diberitakan sebelumnya, massa anti-bupati Untung Wiyono di Sragen terlibat bentrok dengan polisi. Sekitar seribu massa tersebut merusak fasilitas umum, pos polisi, membakar puluhan ban di sejumlah titik dan melempari kantor bupati.

Dari bendera partai yang dibawa, mereka berasal dari PDIP, Golkar, PPP, PAN, PNI Marhaenisme, Partai Sarikat Indonesia, PPDI, Partai Pemuda Indonesia, Partai Persatuan Daerah, PMB. Selain itu ada juga yang datang dari ormas seperti FKPPI, Pemuda Pancasila dan Pemuda Muhammadiyah.

(djo/djo)

Rabu, 28/04/2010 21:55 WIB
Rusuh PLTU Cirebon, Kapolres Dilempar Batu
Reno Nugraha - detikNews
Cirebon - Ratusan warga Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura Cirebon, menyerang lokasi pembangunan PLTU Cirebon. Sejumlah fasilitas di lokasi PLTU tersebut rusak dan empat sepeda motor milik pegawai dibakar massa.

Aksi massa dipicu kekesalan atas musyawarah yang dilakukan pihak PT Cirebon Electrik Power (CEP) selaku main kontraktor PLTU senilai Rp 7 triliun ini. Warga meminta adanya pengerukan sungai akibat pendangkalan yang disebabkan oleh aktifitas PLTU.

Massa menyerang kantor rekanan PLTU dan merusak fasilitasnya. Selain itu, massa juga melempari Kapolres Cirebon, AKBP Sufyan Syarif yang berusaha menenangkan massa.

"Pak Kapolres dilempar batu hingga giginya tanggal. Massa sangat beringas dan mengobrak-abrik kantor PLTU dari berbagai penjuru," ujar salah seorang perwira polisi di lokasi kejadian, Rabu (28/04/2010).

Sementara itu, Kapolres Cirebon AKBP Sufyan Syarif mengaku telah mengamankan lokasi kejadian dan meminta keterangan sejumlah saksi terkait kerusuhan ini. Namun ia membantah jika kerusahan ini menimbulkan korban jiwa.

"Tidak ada kerusuhan. Sebelumnya kami sudah antisipasi agar tidak meluas dan untuk motor yang dibakar sudah kami amankan. Kita akan memfasilitasi pertemuan ulang antar keduanya malam ini," papar Sufyan kepada sejumlah wartawan.

Dalam aksi kerusahan ini wartawan tidak diperkenankan masuk oleh petugas keamanan setempat tanpa alasan yang jelas dan sempat bersitegang. Sementara itu, polisi belum menahan satu pun pelaku tawuran yang telah merusak fasilitas PLTU berdaya 650 MW ini.

(mok/mok)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Allah di balik Sejarah: Penantian Baru BTP (hati nurani Pemilu 2024) #02

janji Jokowi (4) (ANTI GRATIFIKA$1): pilpres 2019

die hard of terrorism: final fate of ISiS (3): ISIS bukan ISLAM, menganut teologi PEMBUNUHAN