generasi muda bercuap-cuap di pdip
Siapa Penulis Pidato Megawati
Prananda Prabowo disebut sebagai yang memberikan kutipan-kutipan Soekarno pada pidato
SELASA, 6 APRIL 2010, 14:55 WIB
Arfi Bambani Amri, Mohammad Adam
Megawati Soekarnoputri (Antara/ Andika Betha)
BERITA TERKAIT
Komentar Taufiq Kiemas atas Pidato Megawati
Di Kongres, Mega Berpesan Khusus Soal Century
Megawati: Pemilu 2009 Seperti Sinetron
Megawati: Mundur Hancur, Mandek Amblek
Mega: PDIP Melawan Politik Citra & Transaksi
Web Tools
VIVAnews - Pidato Megawati Soekarnoputri saat membuka Kongres III Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendapat sejumlah sanjungan. Prananda Prabowo, anak kedua Mega, diketahui menjadi salah satu kontributor di pidato tersebut.
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut Prananda ikut mengonsep pidato bersama tim. "Terutama dalam memberi ruh kutipan kata-kata Bung Karno," kata Hasto di sela-sela Kongres di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Selasa 6 April 2010.
Prananda pula yang diduga memberikan sejumlah kutipan bernas Bung Karno dalam pidato Mega. Salah satu kutipan misalnya "Mundur hancur, mandek (berhenti) amblek (runtuh), bongkar maju terus. Tak boleh balik lagi." Megawati mengulang lagi pernyataan Soekarno itu dalam pidato di hadapan peserta Kongres.
Andreas Pereira, salah seorang fungsionaris PDIP, juga menyatakan Prananda sebagai salah satu konseptor. "Tema yang ingin dikedepankan Prananda, PDIP butuh arah baru," kata Andreas.
Sebuah sumber VIVAnews juga menyebut Budiman Sudjatmiko sebagai salah satu yang masuk tim penulis pidato. Budiman yang menamatkan master ilmu politik dari Universitas Cambridge, Inggris, itu diperkirakan menulis bagian mengenai peran partai dalam politik. Budiman juga salah satu yang menyusun usulan struktur baru di Dewan Pimpinan Pusat yakni Majelis Ideologi.
Megawati sendiri juga berperan menyusun pidato ini. Putri Bung Karno ini menjadi editor terakhir sebelum pidato dibacakan hari ini.
• VIVAnews
Prananda di Belakang Pidato Berapi-Api Megawati
Selasa, 6 April 2010 - 14:18 wib
TEXT SIZE :
Ferdinan - Okezone
DENPASAR - Pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri selama 45 menit mengundang kekaguman dari peserta kongres PDIP III.
Tapi tahukah Anda, ternyata putra kedua Mega, Prananda Prabowo ikut andil dalam pidato yang menegaskan sikap politik PDIP dan harapan-harapan Mega terhadap Kongres ke 3 PDIP ini.
"Prananda ikut mengonsep pidato bersama tim," kata anggota steering comitte Hasto Kristianto kepada wartawan di Hotel Inna Grand Beach, Sanur, Bali (6/4/2010).
Hasto menambahkan, Prananda lebih banyak memberi kutipan kalimat-kalimat kakeknya Bung Karno.
Pengakuan yang sama juga datang dari anggota SC lainnya, Andreas Parera. Menurutnya, Prananda memasukkan pesan arah perjuangan PDIP ke depan.
"Penyunting akhir adalah Prananda," katanya.
Prananda sendiri hingga kini belum pernah berbicara di hadapan media. Ketika didekati wartawan, Prananda selalu mencoba menghindar.
Dalam pidato pembukaan kongres ke-3 PDIP dihadapan sejumlah petinggi partai politik dan kader partai itu, Mega beberapa kali mengait-ngaitkan PDIP dengan Bung Karno.
Dengan wajah memerah, Mega mengutip kata-kata Bung Karno, “Majulah terus, mundur hancur, mandeg ambleg," tegas Mega. Kakak dari Guruh Soekarnoputra ini juga menyinggung soal ideologi PDIP, seperti yang diajarkan oleh Soekarno agar dibangun lagi sebagai roh partai dalam menyusun program dan kerja partai.(fit)
(mbs)
Prananda Prabowo disebut sebagai yang memberikan kutipan-kutipan Soekarno pada pidato
SELASA, 6 APRIL 2010, 14:55 WIB
Arfi Bambani Amri, Mohammad Adam
Megawati Soekarnoputri (Antara/ Andika Betha)
BERITA TERKAIT
Komentar Taufiq Kiemas atas Pidato Megawati
Di Kongres, Mega Berpesan Khusus Soal Century
Megawati: Pemilu 2009 Seperti Sinetron
Megawati: Mundur Hancur, Mandek Amblek
Mega: PDIP Melawan Politik Citra & Transaksi
Web Tools
VIVAnews - Pidato Megawati Soekarnoputri saat membuka Kongres III Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendapat sejumlah sanjungan. Prananda Prabowo, anak kedua Mega, diketahui menjadi salah satu kontributor di pidato tersebut.
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut Prananda ikut mengonsep pidato bersama tim. "Terutama dalam memberi ruh kutipan kata-kata Bung Karno," kata Hasto di sela-sela Kongres di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Selasa 6 April 2010.
Prananda pula yang diduga memberikan sejumlah kutipan bernas Bung Karno dalam pidato Mega. Salah satu kutipan misalnya "Mundur hancur, mandek (berhenti) amblek (runtuh), bongkar maju terus. Tak boleh balik lagi." Megawati mengulang lagi pernyataan Soekarno itu dalam pidato di hadapan peserta Kongres.
Andreas Pereira, salah seorang fungsionaris PDIP, juga menyatakan Prananda sebagai salah satu konseptor. "Tema yang ingin dikedepankan Prananda, PDIP butuh arah baru," kata Andreas.
Sebuah sumber VIVAnews juga menyebut Budiman Sudjatmiko sebagai salah satu yang masuk tim penulis pidato. Budiman yang menamatkan master ilmu politik dari Universitas Cambridge, Inggris, itu diperkirakan menulis bagian mengenai peran partai dalam politik. Budiman juga salah satu yang menyusun usulan struktur baru di Dewan Pimpinan Pusat yakni Majelis Ideologi.
Megawati sendiri juga berperan menyusun pidato ini. Putri Bung Karno ini menjadi editor terakhir sebelum pidato dibacakan hari ini.
• VIVAnews
Prananda di Belakang Pidato Berapi-Api Megawati
Selasa, 6 April 2010 - 14:18 wib
TEXT SIZE :
Ferdinan - Okezone
DENPASAR - Pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri selama 45 menit mengundang kekaguman dari peserta kongres PDIP III.
Tapi tahukah Anda, ternyata putra kedua Mega, Prananda Prabowo ikut andil dalam pidato yang menegaskan sikap politik PDIP dan harapan-harapan Mega terhadap Kongres ke 3 PDIP ini.
"Prananda ikut mengonsep pidato bersama tim," kata anggota steering comitte Hasto Kristianto kepada wartawan di Hotel Inna Grand Beach, Sanur, Bali (6/4/2010).
Hasto menambahkan, Prananda lebih banyak memberi kutipan kalimat-kalimat kakeknya Bung Karno.
Pengakuan yang sama juga datang dari anggota SC lainnya, Andreas Parera. Menurutnya, Prananda memasukkan pesan arah perjuangan PDIP ke depan.
"Penyunting akhir adalah Prananda," katanya.
Prananda sendiri hingga kini belum pernah berbicara di hadapan media. Ketika didekati wartawan, Prananda selalu mencoba menghindar.
Dalam pidato pembukaan kongres ke-3 PDIP dihadapan sejumlah petinggi partai politik dan kader partai itu, Mega beberapa kali mengait-ngaitkan PDIP dengan Bung Karno.
Dengan wajah memerah, Mega mengutip kata-kata Bung Karno, “Majulah terus, mundur hancur, mandeg ambleg," tegas Mega. Kakak dari Guruh Soekarnoputra ini juga menyinggung soal ideologi PDIP, seperti yang diajarkan oleh Soekarno agar dibangun lagi sebagai roh partai dalam menyusun program dan kerja partai.(fit)
(mbs)
Komentar
Posting Komentar