catatan REAL COUNT pilpres 2014 (dari banyak sumber) (2)
Jakarta -
Rekapitulasi perhitungan suara Pilpres 2014 telah memasuki
tingkatan kabupaten/kota. Dari hasil real count formulir DB1 yang telah
diunggah di situs resmi KPU, Jokowi-JK unggul dari Prabowo-Hatta.
detikcom
merekapitulasi formulir DB1 yang terverifikasi di situs resmi KPU,
Kamis (17/7/2014). Hasil rekapitulasi ini dikumpulkan selama kurang
lebih satu jam, dari pukul 12.00 WIB hingga 13.30 WIB. Formulir DB1 yang
terverifkasi baru sekitar 40%, yaitu dari 213 kabupaten/kota. Sementara
DB1 yang belum terverifikasi tak dimasukkan ke perhitungan.
Hasilnya,
Prabowo-Hatta meraih 48,75% atau 26.055.784 suara. Jokowi-JK unggul
dengan perolehan 51,25% atau 27.390.491 suara. Selisih suara keduanya
2,50% atau 1.334.707 suara.
Prabowo-Hatta unggul di Aceh,
Gorontalo, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Lampung, Maluku, NTB,
Riau, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.
Jokowi-JK unggul di
Bali, Bengkulu, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jambi, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kepulauan
Babel, Kepulauan Riau, Maluku Utara, NTT, Papua, Papua Barat, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi
Barat, dan Sumatera Utara.
Proses rekapitulasi masih terus berlangsung dan data masih terus berubah.
detik
Samarinda -
Pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla
mengungguli perolehan suara di 14 Kabupaten dan Kota di Provinsi
Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, melalui pleno rekapitulasi suara
Pilpres 2014 yang dilakukan KPU Kaltim di Samarinda.
Pleno KPU
Kaltim yang digelar sejak Jumat (18/7/2014) siang hingga Sabtu
(19/7/2014) dinihari ini, pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta
Rajasa mendapatkan 687.734 suara. Sedangkan nomor urut 2 Joko
Widodo-Jusuf Kalla meraih 1.190.156 suara.
Data model DC-1 PPWP
Halaman 3, pasangan Jokowi-JK menguasai kota Balikpapan, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Kabupaten Penajam Paser Utara, kota Samarinda, kota
Bontang, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Paser, Kabupaten Berau serta
Kabupaten Kutai Barat di Kalimantan Timur.
Demikian halnya di
Kalimantan Utara meliputi kota Tarakan, Kabupaten Bulungan, Kabupaten
Malinau, Kabupaten Tana Tidung serta Kabupaten Nunukan, Jokowi-JK juga
unggul disemua Kabupaten dan Kota pada Pilpres 9 Juli 2014 lalu.
"Nomor
urut 1 memperoleh 687.734 suara dan nomor urut 2 memperoleh 1.190.156
suara," kata Komisioner KPU Kaltim, Rudiansyah, dalam Pleno Terbuka
Rekapitulasi dan Penetapan Hasil Penghitungan Suara Pilpres 2014 di
Hotel Mesra Internasional, Jl Pahlawan, Samarinda, Sabtu (19/7/2014).
Jumlah
suara sah berjumlah 1.877.890 suara sah dan DPT se-Kaltim termasuk
Kaltara 1.558.573 pemilih laki-laki dan 1.366.757 pemilih perempuan
dengan total pemilih 2.925.330 pemilih.
"DPT sudah sesuai masing-masing Kabupaten dan Kota," ungkap Rudiansyah lagi.
Meski
begitu, hingga pukul 01.00 WITA dinihari, pleno terbuka KPU Kaltim
masih berlangsung. Terdapat sedikit koreksi ketidaksesuaian data di
Kabupaten dan Kota yang terus dimasukan ke dalam Berita Acara. Namun
diperkirakan hasil akhirnya tidak berubah signifikan.
"Berita
acaranya tolong di clear kan agar nanti kalau ada pertanyaan di
(penghitungan suara) tingkat nasional agar bisa selesai," kata Ketua
Bawaslu Kaltim, Khaerul Akbar
SURYA Online, SURABAYA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memastikan bahwa pasangan Jokowi-JK memenangi Pilpres di Provinsi Jatim. Penegasan tersebut disampaikan Sekretaris DPW PKB Jatim Thoriqul Haq, Jumat (18/7/2014) malam, ditengah berlangsungnya proses rekapitulasi penghitungan suara 38 kabupaten/kota se-Jatim, di Hotel Equator, Surabaya.
Menurut Thoriq, berdasar hasil real count rekapitulasi dari perhitungan model D1 PPWP (Desa/Kelurahan) dan hasil rekapitulasi dari DB1 KPU kabupaten/kota se-Jatim, Prabowo-Hatta meraup 10.277.115 suara (46,83 persen), sedangkan Jokowi-JK mendapat 11.669.345 suara (53,17 persen).
Suara tersebut didapat dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 30.640.941 jiwa, dimana suara sah 21.946.460 pemilih. "Ini berarti keunggulan pasangan Jokowi-JK atas pasangan Prabowo-Hatta mencapai 6,34 persen," ujarnya.
Kemenangan sebesar itu diraih setelah Jokowi-JK berhasil menang di 24 daerah, sementara Prabowo-Hatta hanya menang di 14 daerah. Kata Thoriq, 24 kabupaten/kota di Jatim dikuasai Jokowi-JK adalah Surabaya (64,14 persen), Batu (60,86 persen), Kota Madiun (61,31 persen), Kota Mojokerto (55,93 persen), Kota Malang (59,80 persen), Kota Blitar (65,04 persen), Kota Kediri (62,83 persen).
Tuban (58,21 persen), Ngawi (60,16 persen), Kab Madiun (57,42 persen), Nganjuk (61,85 persen), Jombang (57,56 persen), Kab Mojokerto (58,71 persen), Sidoarjo (54,23 persen), Kab Probolinggo (50,84 persen), Banyuwangi (59,87 persen) dan Jember (57,79 persen).
Kemudian Lumajang (55,49 persen), Kab Malang (61,16 persen), Kab Kediri (67,78 persen), Kab Blitar (71,56 persen), Tulungagung (65,55 persen), Trenggalek (65,51 persen) dan Ponorogo (52,85 persen).
Sedangkan 14 kabupaten/kota yang dimenangkan Prabowo-Hatta adalah Pacitan (64,64 persen), Bondowoso (60,68 persen), Situbondo (58,98 persen), Kab Pasuruan (57,92 persen), Magetan (52,01 persen), Bojonegoro (51,71 persen), Lamongan (51,85 persen) dan Gresik (52,90 persen).
Kemudian Bangkalan (81,20 persen), Sampang (74,47 persen), Pamekasan (73,69 persen), Sumenep (57,57 persen), Kota Probolinggo (54,31 persen) dan Kota Pasuruan (57,33 persen).
SURYA Online, KENDARI - Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan perolehan 622.217 suara atau 54,90 persen. Sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih 511.134 suara atau 45,10 persen, kata Ketua KPU Sultra Hidayatullah di Kendari, Jumat malam (18/7/2014).
Rapat pleno rekapitulasi suara pemilihan umum presiden dan wakil presidan yang dihadiri seluruh komisoner KPU kabupaten/kota serta Bawaslu Sultra dan panwas kabupaten/kota berjalan lancar dan dinamis.
Perdebatan antara saksi pasangan calon presiden, pengawas Pemilu dan penyelenggara hanya seputar akurasi data-data pemilih.
"Seluruh kabupaten/kota telah memaparkan rekapitulasi suara tanpa hambatan yang berarti," katanya.
Komisioner KPU Sultra memaparkan bahwa jumlah pemilih yang terdaftar pada pilpres 9 Juli 2014 sebanyak 1.827.083 orang.
Jumlah suara pengguna hak pilih sebanyak 1.139.678 orang namun yang dinyatakan sah tercatat 1.133.351 suara dan suara tidak sebanyak 6.329.
KPU Sultra mengagendakan rapat pleno rekapitulasi suara pilpres selama dua hari namun dapat diselesaikan dalam waktu satu hari.
Rapat pleno yang dikawal aparat kepolisian dihadiri saksi-saksi dari dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Prosesi rapat pleno diwarnai diskusi seputar data-data pemilih antara pengawas dan penyelenggara pemilihan.
Komisoner Bawaslu Sultra Munsir Salam mengatakan perdebatan saat pleno semata-mata untuk singkronisasi data pemilih.
"Masing-masing pihak memiliki wewenang dan tanggungjawab sehingga harus ada kepastian, khususnya data pemilih," kata Munsir.
radar jogja PURWOREJO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purworejo telah melakukan rapat pleno rekapitulasi perolehan suara Pilpres 2014 tingkat kabupaten (16/7). Hasilnya dibawa ke Semarang dengan pengawalan kepolisian (17/7). Berkas yang dibawa ke KPU Jawa Tengah yakni Formulir DB yang menyatakan hasil pleno rekapitulasi penghitungan suara pilpres 2014. Termasuk plano penghitungan. Proses pengiriman dipimpin Ketua KPU Purworejo Dulrokhim. Dia mengatakan, pengiriman logistik pilpres ke Semarang itu sesuai tahapan pemilu. Semua hasil pleno tingkat kabupaten akan dilakukan pleno rekapitulasi tingkat Provinsi Jawa Tengah, besok (18/7). ”Selain DB dan plano, kami juga menyertakan hasil pleno kecamatan. Namun itu hanya dilaporkan saja, yang akan dipergunakan tetap form DB dan planonya,” kata Dulrokhim.
Ada tiga orang yang akan mengawal kotak suara hingga pleno tingkat provinsi. Ketiganya, Komisioner KPU Divisi Penghitungan Suara Akmaliyah, didampingi Kasi Teknik dan serta Operator dari Sekretariat KPU Purworejo. ”Saya hanya mengantarkan sampai Semarang dan langsung ikut pulang ke Purworejo lagi. Kami dikawal enam polisi sekaligus dua kendaraan operasional kepolisan,” ujarnya. Dulrokhim menjelaskan, dalam rapat pleno tingkat kabupaten, KPU telah menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai pemenang Pilpres 2014 di Purworejo.
Dalam pleno rekapitulasi perhitungan suara yang diadakan di Aula KPU Purworejo, Jokowi mendapat 262.246 suara. Sedangkan Prabowo-Hatta mendapat 166.190 suara. ”Jika dipersentasekan, Prabowo-Hatta mendapatkan 38,79 persen suara, sementara Jokowi-JK 61,21 persen dari jumlah pemilih yang datang baik yang sesuai dengan DPT, DPTb, DPK maupun DPKTb,” jelasnya. (tom/iwa)
jpnn SURABAYA--Pasangan Joko
Widodo-Jusuf Kalla masih unggul di kawasan yang disebut-sebut sebagai
battle ground, Jawa Timur. Setidaknya bagi PKB. Hasil real count 100
persen partai berlambang bola dunia dengan sembilan bintang tersebut
menyebutkan Jokowi unggul pada posisi 53 persen.
Rinciannya, pasangan Jokowi-JK mendapat 11.666.192 atau meraih 53,18 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Hatta hanya meraih 10.272.236 atau 46,82 persen. Jokowi-JK menang di 24 kabupaten, dan 14 sisanya direbut oleh pasangan Prabowo-Hatta.
Rinciannya, pasangan Jokowi-JK mendapat 11.666.192 atau meraih 53,18 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Hatta hanya meraih 10.272.236 atau 46,82 persen. Jokowi-JK menang di 24 kabupaten, dan 14 sisanya direbut oleh pasangan Prabowo-Hatta.
Menurut Sekretaris DPW PKB Jatim
Thoriqul Haq, pasangan Jokowi memang unggul di kawasan Arek (Surabaya,
Sidoarjo, dan Malang Raya). "Di sana memang merupakan basis PDIP, dan
juga nadhliyin. Maka, wajar bila menang," ucapnya.
Di Malang dan Surabaya, yang merupakan
kota dengan DPT (daftar pemilih tetap) paling besar, Jokowi menunjukkan
dominasinya. Di Surabaya, margin kemenangannya berselisih hampir 30
persen. Sementara di Kabupaten Malang, pasangan koalisi merah putih
hanya meraih 38,84 persen, dan pasangan Jokowi-JK merebut 61,16 persen.
Hasil rekapitulasi KPU Surabaya
menunjukkan bahwa margin cukup besar terjadi di Surabaya, Yakni,
berselisih sekitar 400 ribu suara. Jumlah yang cukup untuk nomboki
jebloknya suara Jokowi-JK di Madura. Di empat kabupaten di Madura,
pasangan Prabowo memang unggul.
Di kawasan Tapal Kuda, situasinya agak
berimbang. Pasangan Jokowi-JK menang di Banyuwangi, Jember, Lumajang,
dan Kabupaten Probolinggo. Sementara Prabowo unggul di Kota Probolinggo,
Situbondo, Bondowoso, dan Pasuruan. Di Banyuwangi, selisih kemenangan
Jokowi lumayan besar. Yakni, 59,87 persen berbanding 40,13 persen yang
diraih Prabowo.
Sementara itu, di kawasan Mataraman yang
merupakan basis kental kaum nasionalis, pasangan Jokowi menunjukkan
keunggulannya. Di kawasan ini, hanya di Magetan dan Pacitan saja yang
kalah. Sisanya seperti Kota dan Kabupaten Madiun, Ponorogo, Trenggalek
disapu bersih oleh Jokowi.
Hanya di kawasan Pantura, pasangan
Jokowi agak kedodoran. Dari empat kabupaten di daerah ini (Tuban,
Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik), Jokowi hanya mencuri kemenangan di
Tuban saja. Tiga kawasan lainnya harus mengakui keunggulan Prabowo.
Menurut Thoriq, pihaknya memang baru
merampungkan perhitungan dua hari lalu. 'Karena total ada 75 ribu TPS di
Jatim, dan kami harus menginput satu-satu,' terangnya.
Perolehan yang sama juga dicatat oleh
PDIP. "Hampir sama dengan data PKB. Tak banyak berbeda. Persentase sama,
margin kemenangan sama," kata Sekretaris DPD PDIP Jatim Kusnadi.
Sementara itu, Ketua DPW PKS Jatim Hamy
Wahjunianto belum bisa dihubungi. Sekedar diketahui, masalah saksi dan
perhitungan di kubu Prabowo, memang PKS yang menjadi ujung tombaknya.
Hamy hanya bisa dihubungi pada Rabu (9/7) malam, usai coblosan dan
mengatakan hasil quick count pihaknya masih menang Jokowi. Hanya,
kemudian Hamy tak bisa dihubungi lagi ketika dimintai secara rinci real
count pihaknya.
Sementara itu, juru bicara DPW PKS Jatim
Shiddiq Baihaqi mengatakan bahwa pihaknya tidak ada komentar atau pun
rilis dulu terkait Pilpres di Jatim. "Semua data dan pernyataan melalui
satu pintu," kata Baihaqi. Hanya, dia mengatakan bahwa sebaiknya
menunggu hasil resmi KPU terlebih dahulu.
Di bagian lain, Ketua KPU Jatim Eko
Sasmito mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa mengomentari apa pun
sebelum rekapitulasi resmi dilakukan. "Nanti saja, toh habis ini
rekapitulasi," katanya.
Komisioner KPU Jatim Khoirul Anam mengaku telah menerima semua hasil rekapitulasi dari kabupaten/kota di Jatim. "Tadi (kemarin) yang terakhir masuk Ngawi," jelas Khoirul Anam.
Komisioner KPU Jatim Khoirul Anam mengaku telah menerima semua hasil rekapitulasi dari kabupaten/kota di Jatim. "Tadi (kemarin) yang terakhir masuk Ngawi," jelas Khoirul Anam.
Dia mengatakan hasil rekapitulasi mulai
masuk sejak kemarin. Pertama, Kota Problinggo. Meski semua hasil
rekapitulasi telah masuk, namun dia belum mampu mengumumkan capres siapa
yang memenangi pemungutan suara.
"Kami belum boleh mengumumkan,"
jelasnya. KPU Jatim akan memulai rekapitulasi untuk semua
kabupaten/kota, hari ini mulai pukul 10.00.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Jatim
Sufyanto mengatakan bahwa ada satu TPS di Blitar yang harus dilakukan
PSU (pemungutan suara ulang).
"Karena kami menemukan bahwa jumlah yang
mencoblos di atas jumlah DPT," katanya. Menurutnya, pihaknya masih
menelusuri sejumlah laporan yang sama terkait masalah tersebut. (ano/git)
jpnn SIMEULUE - Pasangan
Capres dan Cawapres RI Nomor urut 2, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, meraih
suara hingga 71,3 persen di Kabupaten Simeulue, Aceh.
Pasangan Jokowi dan JK meraup sebanyak
29.538 perolehan, sedang Prabowo dan Hatta, hanya memperoleh 28,7 persen
atau 11.889 suara.
Hal itu disampaikan Ketua KIP Kabupaten Simeulue, M Nagur, yang dihubungi Rakyat Aceh (Grup JPNN), Kamis (17/7).
'"Hasil pleno, pasangan Capres nomor
urut 2, memperoleh 29.538 suara. Sedangkan Capres nomor urut 1, hanya
11.889 suara," imbuh Nagur.
Nagur menambahkan, dari jumlah 53.046
DPT, yang menggunakan hak suaranya sebanyak 41.700 orang dan 11.073
tidak menggunakan hak suaranya atau golput, serta 273 lembar surat suara
yang rusak. Sebelumnya KIP Simeulue memprediksikan jumlah golput dalam
Pilpres 9 Juni 2014, kurang dari 8.000 orang.
Hasil dari sidang pleno tersebut, pihak
tim KIP Kabupaten langsung menyerahkan kepada pihak KIP Provinsi Aceh,
melalui transportasi laut dan darat. "Saya masih dalam kapal feri, untuk
mengantar langsung ke KIP Provinsi, hasil pleno kita kemarin," ujar
Nagur. (mag-53)
jpnn ACEH UTARA -
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Utara, menggelar rapat pleno
rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pemilu presiden dan
wakil presiden di Aceh Utara, di gedung Hasbi Assidiqi Mon Geudong
Lhokseumawe, kemarin sore.
Hasil rapat pleno dari 27 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Aceh Utara, pasangan Capres Prabowo-Hatta masih teratas.
Pasangan Prabowo-Hatta memperoleh
125.359 suara atau 60,41 persen dan nomor urut dua capres Jokowi- Yusuf
Kalla hanya mampu meraih 82.486 suara atau 39.59 persen. Total suara sah
kedua pasangan itu mencapai 207.845.
Kemudian suara tidak sah 9.688 lembar
dengan jumlah warga yang menggunakan hak pilih 217.533 jiwa atau 53.63
persen. Sedangkan warga tidak ikut memilih pada Pilpres 9 Juli lalu
sebanyak 178.633 orang atau 45,37 persen.
Demikian disampaikan Ketua KIP Aceh
Utara, Jufri Sulaiman, didampingi Sekretarisnya A. Rahman, TB, kepada
Rakyat Aceh (Grup JPNN), usai rapat pleno kemarin. Dia mengatakan,
proses rapat pleno itu berlangsung lancar tanpa adanya kendala yang
berarti.
Sementara itu, hadir dalam acara
tersebut tim sukses kedua pasangan, anggota DPRK, TNI/Polri, Panwaslu,
para saksi dan undangan lainnya. (arm)
Perbandingan Real Count Timses Jokowi dengan Hitung Cepat SMRC
Hasil
real count atau hitung manual sementara perolehan suara Jokowi JK di
pusat tabulasi di di kantor DPP Partai Nasdem, Jalan RP Soeroso,
Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/7). (sumber: Suara Pembaruan/Joanito
De Saojoao)
Jakarta -
Kubu calon presiden Joko Widodo (Jokowi) merilis hasil penghitungan
riil perolehan suara di pemilihan presiden 2014, Selasa (15/7), yang
menyebutkan keunggulan Jokowi dengan perolehan suara 53,46%.
Lebih lanjut menurut klaim tim sukses Jokowi, hasil ini didasarkan pada rekapitulasi di formulir C1 dengan akumulasi suara masuk di atas 90%.
Tabel berikut menunjukkan perbandingan suara real count dengan hasil hitung cepat (quick count) oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Lebih lanjut menurut klaim tim sukses Jokowi, hasil ini didasarkan pada rekapitulasi di formulir C1 dengan akumulasi suara masuk di atas 90%.
Tabel berikut menunjukkan perbandingan suara real count dengan hasil hitung cepat (quick count) oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Pasangan capres/cawapres Joko Widodo dan
Jusuf Kalla meraih 53,46 persen. Sedangkan Prabowo-Hatta meraih 46,54
persen. Kemenangan Jokowi-JK itu diraih dari 24 provinsi.
Sedangkan hasil quick count SMRC
menunjukkan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla unggul dengan memperoleh
suara sebesar 52,98 persen di atas pasangan Prabowo - Hatta Rajasa yang
memperoleh suara 47,02 persen.
Menurut hitung cepat SMRC, Prabowo-Hatta
ungggul di 11 provinsi, sedangkan menurut hitungan kubu Jokowi, mereka
hanya kalah di sembilan provinsi.
Hitung cepat SMRC mengatakan Jambi,
Kalimantan Selatan dan Riau dimenangi Prabowo, namun menurut timses
Jokowi, tiga provinsi itu mereka menangkan.
Perbedaan juga terjadi pada hasil di
Sulawesi Utara, di mana menurut SMRC Jokowi menang dengan perolehan
suara 56,76 persen, sementara menurut timses Jokowi justru Prabowo
menang cukup telak 55,90 persen. Di luar empat provinsi tersebut, hasil
menang-kalah antara SMRC dan timses Jokowi sama.
Prosentase total hasil akhir yang sama-sama memenangkan Jokowi juga tidak berbeda jauh, hanya selisih 0,48 percentage point.
Penulis: Heru Andriyanto/HA
berita satu Jayapura - Setelah unggul
di tiga kabupaten/kota di Papua, yakni Kota Jayapura, Kabupaten
Jayapura, dan Kabupaten Yahukomi kemarin, pasangan nomor urut 2
Jokowi-JK kembali unggul di lima kabupaten di Provinsi Papua berdasarkan
rekapitulasi suara Pilpres 2014 tingkat kabupaten/kota.
Informasi kemenangan Jokowi-JK di lima kabupaten itu diperoleh SP, Kamis (17/7) pagi, dari Juru Bicara dan Tim Hukum Jokowi-JK Provinsi Papua, Anthon Raharusun.
"Ya, pleno (rekapitulasi suara pilpres, Red) itu dilakukan kemarin (Rabu 16 Juli) dan relawan serta tim-tim pemenangan melaporkannya," ujar Anthon.
Dari data yang diperolehnya, di Kabupaten Jayawijaya, pasangan Prabowo-Hatta meraih 26.321 dan Jokowi-JK 197.746 suara. Meski demikian, masih ada data yang belum masuk, yakni dari Distrik Kurulu dan Pyramid.
Di Kabupaten Nabire, Prabowo-Hatta meraih 41.061 suara, sedangkan Jokowi-JK meraup 90.541 suara.
Demikian juga di Kabupaten Merauke, pasangan nomor urut 1 mendapat 47.584 suara dan nomor urut 2 meraih 49.748 suara.
Selanjutnya, di Kabupaten Biak Numfor, Prabowo-Hatta hanya mampu mendapat 9.300 suara, sedangkan Jokowi-JK mendulang 47.257 suara dan di Kabupaten Waropen, Prabowo-Hatta juga tertinggal dengan 3.233 suara dan Jokowi-JK 18.302 suara.
Sementara itu, anggota KPU Provinsi Papua, Beatrix Wanane, mengatakan pada Jumat (18/7) pagi akan dilakukan rapat pleno penetapan perolehan suara tingkat Provinsi Papua di Aula Dinas Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (DPTIK) Provinsi Papua.
"Rencana pleno dilakukan dua hari," ujarnya.
Informasi kemenangan Jokowi-JK di lima kabupaten itu diperoleh SP, Kamis (17/7) pagi, dari Juru Bicara dan Tim Hukum Jokowi-JK Provinsi Papua, Anthon Raharusun.
"Ya, pleno (rekapitulasi suara pilpres, Red) itu dilakukan kemarin (Rabu 16 Juli) dan relawan serta tim-tim pemenangan melaporkannya," ujar Anthon.
Dari data yang diperolehnya, di Kabupaten Jayawijaya, pasangan Prabowo-Hatta meraih 26.321 dan Jokowi-JK 197.746 suara. Meski demikian, masih ada data yang belum masuk, yakni dari Distrik Kurulu dan Pyramid.
Di Kabupaten Nabire, Prabowo-Hatta meraih 41.061 suara, sedangkan Jokowi-JK meraup 90.541 suara.
Demikian juga di Kabupaten Merauke, pasangan nomor urut 1 mendapat 47.584 suara dan nomor urut 2 meraih 49.748 suara.
Selanjutnya, di Kabupaten Biak Numfor, Prabowo-Hatta hanya mampu mendapat 9.300 suara, sedangkan Jokowi-JK mendulang 47.257 suara dan di Kabupaten Waropen, Prabowo-Hatta juga tertinggal dengan 3.233 suara dan Jokowi-JK 18.302 suara.
Sementara itu, anggota KPU Provinsi Papua, Beatrix Wanane, mengatakan pada Jumat (18/7) pagi akan dilakukan rapat pleno penetapan perolehan suara tingkat Provinsi Papua di Aula Dinas Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (DPTIK) Provinsi Papua.
"Rencana pleno dilakukan dua hari," ujarnya.
berita satu Manado -
Hasil rekapitulasi suara Pemilihan Presiden 2014 yang dilakukan KPU
Manado, Sulawesi Utara, menempatkan Capres-Cawapres Joko Widodo-Jusuf
Kalla unggul mengalahkan pesaingnya pasangan Prabowo Subianto-Hatta
Rajasa.
"Berdasarkan hasil penghitungan suara yang dilakukan dalam pleno, pasangan calon Jokowi-JK menang di daerah kita," kata Ketua KPU Manado Eugenius Paransi di Manado, Rabu (16/7). Dia tidak menyebutkan hasil total rekapitulasi semua kecamatan dan prosentasenya.
Paransi mengatakan secara umum pasangan Jokowi-JK unggul dari saingannya Prabowo-Hatta di Manado, dengan selisih rata-rata 1.000 sampai 3.000 suara di setiap kecamatan.
"Kami melakukan pemeriksaan dengan ketat, agar tidak ada lagi masalah yang bisa saja timbul. Kalau terjadi masalah langsung diselesaikan di tingkatannya," katanya.
Ia menyebutkan untuk Kecamatan Tuminting, pasangan calon nomor urut satu mengumpulkan suara 11.647 sedangkan Joko Widodo sebanyak 15.979 suara.
Kemudian di Kecamatan Bunaken pasangan calon nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla juga menjadi pemenang dengan perolehan 6.979 suara dan pasangan nomor urut satu sebanyak 4.428 suara.
Di Kecamatan Bunaken Kepulauan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla juga menjadi pengumpul suara terbanyak dengan perolehan 2.454 suara sedangkan Prabowo-Hatta mengumpulkan 1.232 suara.
Di Kecamatan Paal Dua pasangan nomor urut dua juga menjadi pemenang dengan 14.326 suara sedangkan Prabowo-Hatta mengumpulkan 8.885 suara. Demikian juga di Malalayang pasangan Jokowi-JK unggul dengan perolehan 15.726 suara dan nomor urut satu 13.513 suara.
Di Mapanget Joko Widodo-Jusuf Kalla mengumpulkan 15.891 suara dan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa meraih 10.914 suara.
Di Sario pasangan nomor urut dua mengumpulkan sebanyak 6.556 suara sedangkan pesaingnya mendapat 5.209 suara, kemudian di Tikala Jokowi-JK mendapatkan 9.586 suara, Prabowo-Hatta meraih 6.045 suara dan di Singkil sebanyak 14.405 suara untuk Joko Widodo dan Prabowo-Hatta 10.854 suara.
"Berdasarkan hasil penghitungan suara yang dilakukan dalam pleno, pasangan calon Jokowi-JK menang di daerah kita," kata Ketua KPU Manado Eugenius Paransi di Manado, Rabu (16/7). Dia tidak menyebutkan hasil total rekapitulasi semua kecamatan dan prosentasenya.
Paransi mengatakan secara umum pasangan Jokowi-JK unggul dari saingannya Prabowo-Hatta di Manado, dengan selisih rata-rata 1.000 sampai 3.000 suara di setiap kecamatan.
"Kami melakukan pemeriksaan dengan ketat, agar tidak ada lagi masalah yang bisa saja timbul. Kalau terjadi masalah langsung diselesaikan di tingkatannya," katanya.
Ia menyebutkan untuk Kecamatan Tuminting, pasangan calon nomor urut satu mengumpulkan suara 11.647 sedangkan Joko Widodo sebanyak 15.979 suara.
Kemudian di Kecamatan Bunaken pasangan calon nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla juga menjadi pemenang dengan perolehan 6.979 suara dan pasangan nomor urut satu sebanyak 4.428 suara.
Di Kecamatan Bunaken Kepulauan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla juga menjadi pengumpul suara terbanyak dengan perolehan 2.454 suara sedangkan Prabowo-Hatta mengumpulkan 1.232 suara.
Di Kecamatan Paal Dua pasangan nomor urut dua juga menjadi pemenang dengan 14.326 suara sedangkan Prabowo-Hatta mengumpulkan 8.885 suara. Demikian juga di Malalayang pasangan Jokowi-JK unggul dengan perolehan 15.726 suara dan nomor urut satu 13.513 suara.
Di Mapanget Joko Widodo-Jusuf Kalla mengumpulkan 15.891 suara dan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa meraih 10.914 suara.
Di Sario pasangan nomor urut dua mengumpulkan sebanyak 6.556 suara sedangkan pesaingnya mendapat 5.209 suara, kemudian di Tikala Jokowi-JK mendapatkan 9.586 suara, Prabowo-Hatta meraih 6.045 suara dan di Singkil sebanyak 14.405 suara untuk Joko Widodo dan Prabowo-Hatta 10.854 suara.
Penulis: /HA
Sumber:Antara
berita satu Bondowoso -
Pasangan Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa unggul dalam perolehan
suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 di Kabupaten Bondowoso
dan Situbondo, Jawa Timur.
Informasi dari KPU Bondowoso, Rabu (16/7) malam menyebutkan bahwa pasangan capres dan cawapres urut nomor 1 itu memperoleh 270.778 suara, sedangkan pasangan nomor urut 2 Joko Widodo dengan M Jusuf Kalla (Jokowi-Jusuf Kalla) memperoleh 175.467 suara dengan suara tidak sah 6.117 suara.
Sementara itu di Kabupaten Situbondo, pasangan Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa memperoleh 220.034 suara, sedangkan Joko Widodo dengan Jusuf Kalla memperoleh Jokowi 153.018 dengan suara tidak sah 2.592 suara.
Kemenangan pasangan Koalisi Merah Putih di daerah basis NU dan PKB itu diyakini banyak kalangan tidak lepas dari peran dan dukungan ulama berpengaruh di Situbondo, yakni KH Kholil As'ad Syamsul Arifin, salah satu putra dari tokoh NU terkemuka, almarhum KH As'ad Syamsul Arifin.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bondowoso Hairul Anam mengatakan bahwa hasil perolehan suara kedua pasangan capres dan cawapres itu dikumpulkan dari 23 Kecamatan di daerah yang dikenal sebagai penghasil tapai itu.
Ia menjelaskan bahwa secara umum pelaksanaan pemilu di Bondowoso berjalan lancar dan aman. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilpres ini lebih rendah dibandingkan dengan pemilihan legislatif.
"Kalau saat pemilihan legislatif tingkat partisipasi masyarakat mencapai 80 persen, di Pilpres ini turun menjadi 75 persen," katanya.
Informasi dari KPU Bondowoso, Rabu (16/7) malam menyebutkan bahwa pasangan capres dan cawapres urut nomor 1 itu memperoleh 270.778 suara, sedangkan pasangan nomor urut 2 Joko Widodo dengan M Jusuf Kalla (Jokowi-Jusuf Kalla) memperoleh 175.467 suara dengan suara tidak sah 6.117 suara.
Sementara itu di Kabupaten Situbondo, pasangan Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa memperoleh 220.034 suara, sedangkan Joko Widodo dengan Jusuf Kalla memperoleh Jokowi 153.018 dengan suara tidak sah 2.592 suara.
Kemenangan pasangan Koalisi Merah Putih di daerah basis NU dan PKB itu diyakini banyak kalangan tidak lepas dari peran dan dukungan ulama berpengaruh di Situbondo, yakni KH Kholil As'ad Syamsul Arifin, salah satu putra dari tokoh NU terkemuka, almarhum KH As'ad Syamsul Arifin.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bondowoso Hairul Anam mengatakan bahwa hasil perolehan suara kedua pasangan capres dan cawapres itu dikumpulkan dari 23 Kecamatan di daerah yang dikenal sebagai penghasil tapai itu.
Ia menjelaskan bahwa secara umum pelaksanaan pemilu di Bondowoso berjalan lancar dan aman. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilpres ini lebih rendah dibandingkan dengan pemilihan legislatif.
"Kalau saat pemilihan legislatif tingkat partisipasi masyarakat mencapai 80 persen, di Pilpres ini turun menjadi 75 persen," katanya.
Penulis: /HA
Sumber:Antara
Banyuwangi -
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla,
meraih suara cukup signifikan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Menurut hasil rapat pleno rekapitulasi perhitungan surat suara Pilpres 2014, yang digelar KPU Banyuwangi, di Aula Pondok Wina, Rabu (16/7), pasangan Jokowi - JK meraih 59,87 persen berbanding 40,13 persen dari Prabowo - Hatta.
Ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin, mengaku bersyukur tahapan rekapitulasi suara tingkat kabupaten berlangsung lancar dan aman, di mana berdasarkan hasil rekap dari 24 kecamatan, pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 361.727 suara sedangkan Jokowi-JK meraih 539.625 suara.
"Secara umum proses rekap berjalan lancar, dimana pasangan no 1 meraih suara mencapai 361.727 suara sedangkan no 2 Jokowi-JK meraih 539.625 suara ," ungkap Syamsul seperti dikutip Radio Republik Indonesia (RRI).
Berdasarkan data yang ada, pasangan Jokowi-JK berhasil menang di 24 kecamatan yang ada di Banyuwangi.
Menanggapi hasil tersebut kedua saksi sama-sama menerima hasil rekap tersebut, namun saksi pasangan Prabowo- Hatta memberikan keberatan terkait banyaknya pemilih yang mengunakan KTP.
Saksi pasangan no urut 1, Dwi Wahyu mengatakan, secara umum pihaknya menerima hasil rekap KPU Banyuwangi, namum ada keberatan karena di kecamatan Muncar tepatnya di desa Tembokrejo dan Kedungrejo jumlah pemilih yang mengunakan KTP lebih dari 2 persen.
"Kami menemukan jumlah pemilih yang mengunakan KTP lebih dari 2 persen, dan sesuai UU Pemilu seharusnya hanya dibawah 2 persen," ungkap Dwi Wahyu.
Menurut hasil rapat pleno rekapitulasi perhitungan surat suara Pilpres 2014, yang digelar KPU Banyuwangi, di Aula Pondok Wina, Rabu (16/7), pasangan Jokowi - JK meraih 59,87 persen berbanding 40,13 persen dari Prabowo - Hatta.
Ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin, mengaku bersyukur tahapan rekapitulasi suara tingkat kabupaten berlangsung lancar dan aman, di mana berdasarkan hasil rekap dari 24 kecamatan, pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 361.727 suara sedangkan Jokowi-JK meraih 539.625 suara.
"Secara umum proses rekap berjalan lancar, dimana pasangan no 1 meraih suara mencapai 361.727 suara sedangkan no 2 Jokowi-JK meraih 539.625 suara ," ungkap Syamsul seperti dikutip Radio Republik Indonesia (RRI).
Berdasarkan data yang ada, pasangan Jokowi-JK berhasil menang di 24 kecamatan yang ada di Banyuwangi.
Menanggapi hasil tersebut kedua saksi sama-sama menerima hasil rekap tersebut, namun saksi pasangan Prabowo- Hatta memberikan keberatan terkait banyaknya pemilih yang mengunakan KTP.
Saksi pasangan no urut 1, Dwi Wahyu mengatakan, secara umum pihaknya menerima hasil rekap KPU Banyuwangi, namum ada keberatan karena di kecamatan Muncar tepatnya di desa Tembokrejo dan Kedungrejo jumlah pemilih yang mengunakan KTP lebih dari 2 persen.
"Kami menemukan jumlah pemilih yang mengunakan KTP lebih dari 2 persen, dan sesuai UU Pemilu seharusnya hanya dibawah 2 persen," ungkap Dwi Wahyu.
Penulis: /HA
Sumber:RRI
berita satu Bekasi
- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi, Jawa Barat, berhasil
menyelesaikan penghitungan hasil perolehan suara Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden 2014, Kamis (17/7) dini hari.
Sama seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Bekasi, pasangan nomor urut satu, Prabowo-Hatta, juga meraih kemenangan di Kota Bekasi. Prabowo-Hatta memperoleh 671.405 suara atau 54,72 persen dari total jumlah suara sebanyak 1.226.930 suara. Sementara, pasangan nomor urut dua, Jokowi-JK, mendapat 555.525 suara atau 45.28 persen.
Keunggulan Prabowo-Hatta tampak dari kemenangannya di 11 dari 12 kecamatan yang berada di Kota Bekasi. Pasangan yang didukung koalisi tujuh partai ini hanya menelan kekalahan di Kecamatan di Pondokmelati dengan perolehan suara 34.176 suara, kalah tipis dari pasangan Jokowi-JK yang memperoleh 35.050 suara,
Dari perolehan suara di 12 kecamatan, tercatat suara sah mencapai 1.226.930 suara sedangakan suara tidak sah sebanyak 10.831 suara. “Sehingga jumlah partisipasi pemilih 1.237.761 orang atau 70,64 persen. Tingkat partisipasi pemilih dalam Pilpres meningkat sekitar 7 persen dibanding Pileg lalu,” ujar Ketua KPU Kota Bekasi, Ucu Asmara Sandi. KPU Kota Bekasi mendata sebanyak 1.752.194 warga yang masuk dalam pemilih tetap (DPT) Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.
Menanggapi hasil Pilpres kali ini, saksi dari pasangan Jokowi-JK, Darius Dolok Saribu, mengatakan ada beberapa catatan yang diperhatikan oleh penyelenggara Pilpres. Salah satunya, terkait adanya dugaan kecurangan tindak pidana yang dilakukan penyelenggara Pilpres di TPS 41, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara yang dilakukan pencoblosan ulang.
“Ada indikasi kecurangan tindak pidana di TPS 41. Ke depan, menjadi catatan kepada KPU dan jajarannya hingga ke tingkat KPPS, untuk memperbaiki kinerja penyelenggara Pemilu,” kata Darius.
Saksi dari pasangan nomor urut satu, Ariyanto Hendrata, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu pelaksanaan Pilpres dan terutama kepada pendukung pasangan Prabowo-Hatta yang telah meraih kemenangan di Kota Bekasi.
Sama seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Bekasi, pasangan nomor urut satu, Prabowo-Hatta, juga meraih kemenangan di Kota Bekasi. Prabowo-Hatta memperoleh 671.405 suara atau 54,72 persen dari total jumlah suara sebanyak 1.226.930 suara. Sementara, pasangan nomor urut dua, Jokowi-JK, mendapat 555.525 suara atau 45.28 persen.
Keunggulan Prabowo-Hatta tampak dari kemenangannya di 11 dari 12 kecamatan yang berada di Kota Bekasi. Pasangan yang didukung koalisi tujuh partai ini hanya menelan kekalahan di Kecamatan di Pondokmelati dengan perolehan suara 34.176 suara, kalah tipis dari pasangan Jokowi-JK yang memperoleh 35.050 suara,
Dari perolehan suara di 12 kecamatan, tercatat suara sah mencapai 1.226.930 suara sedangakan suara tidak sah sebanyak 10.831 suara. “Sehingga jumlah partisipasi pemilih 1.237.761 orang atau 70,64 persen. Tingkat partisipasi pemilih dalam Pilpres meningkat sekitar 7 persen dibanding Pileg lalu,” ujar Ketua KPU Kota Bekasi, Ucu Asmara Sandi. KPU Kota Bekasi mendata sebanyak 1.752.194 warga yang masuk dalam pemilih tetap (DPT) Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.
Menanggapi hasil Pilpres kali ini, saksi dari pasangan Jokowi-JK, Darius Dolok Saribu, mengatakan ada beberapa catatan yang diperhatikan oleh penyelenggara Pilpres. Salah satunya, terkait adanya dugaan kecurangan tindak pidana yang dilakukan penyelenggara Pilpres di TPS 41, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara yang dilakukan pencoblosan ulang.
“Ada indikasi kecurangan tindak pidana di TPS 41. Ke depan, menjadi catatan kepada KPU dan jajarannya hingga ke tingkat KPPS, untuk memperbaiki kinerja penyelenggara Pemilu,” kata Darius.
Saksi dari pasangan nomor urut satu, Ariyanto Hendrata, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu pelaksanaan Pilpres dan terutama kepada pendukung pasangan Prabowo-Hatta yang telah meraih kemenangan di Kota Bekasi.
Penulis: MKL/ED
Sumber:Suara Pembaruan
berita satu Yogyakarta -
Hasil rekapitulasi pemilihan presiden di kota Yogyakarta menunjukkan
pasangan calon nomor urut 2, Joko Widodo (Jokowi) dan Yusuf Kalla (JK),
memenangi pemilu dengan perolehan 147.900, sementara pasangan nomor urut
1 Prabowo Subiyanto dan Hatta Rajasa memperoleh 98.441 suara, demikian
menurut laporan situs Radio Republik Indonesia (RRI).
"Rekapitulasi hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 untuk tingkat Kota Yogyakarta, meskipun terjadi beberapa permasalahan seperti tidak samanya jumlah undangan yang masuk dengan jumlah pemilih di wilayah Kecamatan Kraton, tetapi tidak mempengaruhi hasil perolehan suara," terang Ketua KPU Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto, Rabu (16/7).
Di wilayah tetangga, yaitu Kabupaten Sleman, penghitungan akhir hasil suara Pilpres berjalan mulus dan mendapatkan pengawalan aparat Kepolisian. Proses ini disaksikan langsung oleh Bupati Sleman Sri Purnomo dan Wakilnya Yuni Satya Rahayu, Kapolres Sleman AKBP Ikhsan Amin, Dandim Sleman Letkol Bambang Yudhi Kustiwa, serta Kepala Kejaksaaan Negeri Sleman maupun Ketua DPRD Sleman, Kuswanto.
Menurut Ketua KPU Sleman Achmad Sidqi, dari hasil akhir penghitungan suara Pilpres di daerahnya pasangan Prabowo–Hatta memperoleh suara total 303.420 suara atau 46,01 persen. Sedang untuk pasangan Jokowi-JK, mendapatkan suara 355.975 atau 53.99 persen, dari total suara sah di Kabupaten itu.
Untuk Pemilihan Presiden di Sleman, pasangan Jokowi-JK berhasil unggul di 13 kecamatan, sedang pasangan Prabowo-Hatta hanya unggul di empat kecamatan, masing-masing Moyudan, Seyegan, Tempel dan Turi.
"Rekapitulasi hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 untuk tingkat Kota Yogyakarta, meskipun terjadi beberapa permasalahan seperti tidak samanya jumlah undangan yang masuk dengan jumlah pemilih di wilayah Kecamatan Kraton, tetapi tidak mempengaruhi hasil perolehan suara," terang Ketua KPU Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto, Rabu (16/7).
Di wilayah tetangga, yaitu Kabupaten Sleman, penghitungan akhir hasil suara Pilpres berjalan mulus dan mendapatkan pengawalan aparat Kepolisian. Proses ini disaksikan langsung oleh Bupati Sleman Sri Purnomo dan Wakilnya Yuni Satya Rahayu, Kapolres Sleman AKBP Ikhsan Amin, Dandim Sleman Letkol Bambang Yudhi Kustiwa, serta Kepala Kejaksaaan Negeri Sleman maupun Ketua DPRD Sleman, Kuswanto.
Menurut Ketua KPU Sleman Achmad Sidqi, dari hasil akhir penghitungan suara Pilpres di daerahnya pasangan Prabowo–Hatta memperoleh suara total 303.420 suara atau 46,01 persen. Sedang untuk pasangan Jokowi-JK, mendapatkan suara 355.975 atau 53.99 persen, dari total suara sah di Kabupaten itu.
Untuk Pemilihan Presiden di Sleman, pasangan Jokowi-JK berhasil unggul di 13 kecamatan, sedang pasangan Prabowo-Hatta hanya unggul di empat kecamatan, masing-masing Moyudan, Seyegan, Tempel dan Turi.
Penulis: /HA
Sumber:RRI
Komentar
Posting Komentar