catatan REAL COUNT dari sumber-sumber seluruh Indonesia (kawalpemilu.org DOWN, under hacker attacks)
detik Jakarta - Situs kawalpemilu.org sempat down karena serbuan pengunjung atau hacker. Pengelola situs pun mengakui sempat kewalahan dan minta doa.
"Ya ini tadi sempat kewalahan (menghadapi hacker)," kata koordinator situs kawalpemilu.org, Ainun Najib, sambil terkekeh saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (17/7/2014) pukul 14.20 WIB.
Ainun lantas mengatakan bahwa serangan yang ditujukan ke situs yang digawanginya bersama dengan teman-temannya ini menunjukkan bahwa ada ketidaksukaan yang serius.
"Kita mohon doanya dari masyarakat Indonesia. Ini menunjukkan ada pihak-pihak yang tidak menyukai kawalpemilu.org, padahal ini inisiatif independen. Mohon dukungan masyarakat, ini tandanya serius menjatuhkan kawalpemilu.org," tandas pria yang sudah 7 tahun bekerja di perusahaan IT di Singapura itu.
Sebelumnya, Ainun mengungkapkan situs kawalpemilu.org sempat down karena serbuan pengunjung dan hacker. Untuk menghadapi hacker, pengelola situs menyiagakan apa yang disebutnya 'Pandawa 5'.
"Ada 3 orang hacker putih yang standby. Tapi mereka (para peretas) sudah ditangani 2 teman di Silicon Valley (pembuat situs), yang saya bilang 'Pandawa 5'," tutur pria yang juga alumni Tim Olimpiade Matematika Indonesia (TOMI) ini.
Serangan-serangan peretas itu selalu ada tiap hari dan semuanya berasal dari Indonesia. Hingga pukul 14.40 WIB, situs kawalpemilu.org sudah normal.
detik Jakarta -
Berbagai upaya dilakukan putra-putri bangsa untuk mengawal hasil Pilpres 2014, termasuk dengan membangun situs kawalpemilu.org.
Situs yang dibesut anak-anak muda Indonesia ahli IT ini menampilkan
hasil real count yang berbasis formulir C1 yang dimuat di website KPU.
Data sementara di kawalpemilu.org hingga Rabu (16/7/2014) pukul 12.30 WIB menunjukkan keunggulan pasangan Jokowi-JK dengan angka 52,82 persen sedangkan Prabowo-Hatta 47,17 persen.
Data yang telah masuk sebanyak 93 persen dan terus diperbarui setiap 10 menit.
Dalam data yang ditampilkan kawalpemilu.org, tercatat kemenangan masing-masing pasangan di setiap provinsi. Berikut data real count di kawalpemilu.org di 33 provinsi:
1. Aceh: Prabowo-Hatta 56,17% dan Jokowi-JK 43,82%
2. Sumatera Utara: Prabowo-Hatta 44,59% dan Jokowi-JK 55,40%
3. Sumatera Barat: Prabowo-Hatta 77,82% dan Jokowi-JK 22,17%
4. Riau: Prabowo-Hatta 51,25% dan Jokowi-JK 48,74%
5. Jambi: Prabowo-Hatta 49,16% dan Jokowi-JK 50,83%
6. Sumatera Selatan: Prabowo-Hatta 51,37% dan Jokowi-JK 48,62%
7. Bengkulu: Prabowo-Hatta 45,27% dan Jokowi-JK 54,72%
8. Lampung: Prabowo Hatta 46,22% dan Jokowi JK 53,77%
9. Kepulauan Bangka Belitung: Prabowo Hatta 33,15% dan Jokowi JK 66,84%
10. Kepulauan Riau: Prabowo-Hatta 51.22% dan Jokowi-JK 48.77%
11. DKI Jakarta :1 Prabowo-Hatta 46.95% dan Jokowi-JK 53.04%
12. Jawa Barat: Prabowo-Hatta 60.27% dan Jokowi-JK 39.72%
13. Jawa Tengah: Prabowo-Hatta 33.07% dan Jokowi-JK 66.92%
14. Daerah Istimewa Yogyakarta: Prabowo-Hatta 44.13% dan Jokowi-JK 55.86%
15. Jawa Timur: Prabowo-Hatta 47.00% dan Jokowi-JK 52.99%
16. Banten: Prabowo-Hatta 57.07% dan Jokowi-JK 42.92%
17. Bali: Prabowo Hatta 28.53% dan Jokowi-JK 71.46%
18. Nusa Tenggara Barat: Prabowo-Hatta 72.15% dan Jokowi-JK 27.84%
19. Nusa Tenggara Timur: Prabowo-Hatta 33.15% dan Jokowi-JK 66.84%
20. Kalimantan Barat: Prabowo-Hatta 39.84% dan Jokowi-JK 60.15%
21. Kalimantan Selatan: Prabowo-Hatta 50.11% dan Jokowi-JK 49.88%
22. Kalimantan Tengah: Prabowo-Hatta 40.27% dan Jokowi-JK 59.72%
23. kalimantan Timur: Prabowo-Hatta 37.96% dan Jokowi-JK 62.03%
24. Sulawesi Utara: Prabowo-Hatta 45.95% dan Jokowi-JK 54.04%
25. Sulawesi Tengah: Prabowo-Hatta 45.10% dan Jokowi-JK 54.89%
26. Sulawesi Selatan: Prabowo-Hatta 28.85% dan Jokowi-JK 71.14%
27. Sulawesi Tenggara: Prabowo-Hatta 44.64% dan jokowi-JK 55.35%
28. Gorontalo: Prabowo-Hatta 63.11%220.935 dan Jokowi-JK 36.88%
29. Sulawesi Barat: Prabowo-Hatta 27.57% dan Jokowi-JK 72.42%
30. Maluku: Prabowo-Hatta 49.24% dan Jokowi-JK 50.75%
31. maluku Utara: Prabowo-Hatta 54.59% dan Jokowi-JK 45.40%
32. Papua: Prabowo-Hatta 34.90% dan Jokowi JK 65.09%
33 Papua Barat: Prabowo-Hatta 32.79% dan Jokowi JK 67.20%
Data di situs ini berasal dari scan form C1 yang dipublish oleh KPU dan didigitisasi dengan bantuan relawan netizen (pengguna internet aktif) yang independen. Website kawalpemilu.org bukan situs resmi dari KPU. KPU akan mengumumkan hasil resmi perghitungan mereka pada 22 Juli 2014. Kedua kubu capres juga mengimbau masyarakat untuk menunggu pengumuman KPU tersebut.
Rabu, 16/07/2014 07:22 WIB
Data sementara di kawalpemilu.org hingga Rabu (16/7/2014) pukul 12.30 WIB menunjukkan keunggulan pasangan Jokowi-JK dengan angka 52,82 persen sedangkan Prabowo-Hatta 47,17 persen.
Data yang telah masuk sebanyak 93 persen dan terus diperbarui setiap 10 menit.
Dalam data yang ditampilkan kawalpemilu.org, tercatat kemenangan masing-masing pasangan di setiap provinsi. Berikut data real count di kawalpemilu.org di 33 provinsi:
1. Aceh: Prabowo-Hatta 56,17% dan Jokowi-JK 43,82%
2. Sumatera Utara: Prabowo-Hatta 44,59% dan Jokowi-JK 55,40%
3. Sumatera Barat: Prabowo-Hatta 77,82% dan Jokowi-JK 22,17%
4. Riau: Prabowo-Hatta 51,25% dan Jokowi-JK 48,74%
5. Jambi: Prabowo-Hatta 49,16% dan Jokowi-JK 50,83%
6. Sumatera Selatan: Prabowo-Hatta 51,37% dan Jokowi-JK 48,62%
7. Bengkulu: Prabowo-Hatta 45,27% dan Jokowi-JK 54,72%
8. Lampung: Prabowo Hatta 46,22% dan Jokowi JK 53,77%
9. Kepulauan Bangka Belitung: Prabowo Hatta 33,15% dan Jokowi JK 66,84%
10. Kepulauan Riau: Prabowo-Hatta 51.22% dan Jokowi-JK 48.77%
11. DKI Jakarta :1 Prabowo-Hatta 46.95% dan Jokowi-JK 53.04%
12. Jawa Barat: Prabowo-Hatta 60.27% dan Jokowi-JK 39.72%
13. Jawa Tengah: Prabowo-Hatta 33.07% dan Jokowi-JK 66.92%
14. Daerah Istimewa Yogyakarta: Prabowo-Hatta 44.13% dan Jokowi-JK 55.86%
15. Jawa Timur: Prabowo-Hatta 47.00% dan Jokowi-JK 52.99%
16. Banten: Prabowo-Hatta 57.07% dan Jokowi-JK 42.92%
17. Bali: Prabowo Hatta 28.53% dan Jokowi-JK 71.46%
18. Nusa Tenggara Barat: Prabowo-Hatta 72.15% dan Jokowi-JK 27.84%
19. Nusa Tenggara Timur: Prabowo-Hatta 33.15% dan Jokowi-JK 66.84%
20. Kalimantan Barat: Prabowo-Hatta 39.84% dan Jokowi-JK 60.15%
21. Kalimantan Selatan: Prabowo-Hatta 50.11% dan Jokowi-JK 49.88%
22. Kalimantan Tengah: Prabowo-Hatta 40.27% dan Jokowi-JK 59.72%
23. kalimantan Timur: Prabowo-Hatta 37.96% dan Jokowi-JK 62.03%
24. Sulawesi Utara: Prabowo-Hatta 45.95% dan Jokowi-JK 54.04%
25. Sulawesi Tengah: Prabowo-Hatta 45.10% dan Jokowi-JK 54.89%
26. Sulawesi Selatan: Prabowo-Hatta 28.85% dan Jokowi-JK 71.14%
27. Sulawesi Tenggara: Prabowo-Hatta 44.64% dan jokowi-JK 55.35%
28. Gorontalo: Prabowo-Hatta 63.11%220.935 dan Jokowi-JK 36.88%
29. Sulawesi Barat: Prabowo-Hatta 27.57% dan Jokowi-JK 72.42%
30. Maluku: Prabowo-Hatta 49.24% dan Jokowi-JK 50.75%
31. maluku Utara: Prabowo-Hatta 54.59% dan Jokowi-JK 45.40%
32. Papua: Prabowo-Hatta 34.90% dan Jokowi JK 65.09%
33 Papua Barat: Prabowo-Hatta 32.79% dan Jokowi JK 67.20%
Data di situs ini berasal dari scan form C1 yang dipublish oleh KPU dan didigitisasi dengan bantuan relawan netizen (pengguna internet aktif) yang independen. Website kawalpemilu.org bukan situs resmi dari KPU. KPU akan mengumumkan hasil resmi perghitungan mereka pada 22 Juli 2014. Kedua kubu capres juga mengimbau masyarakat untuk menunggu pengumuman KPU tersebut.
Rabu, 16/07/2014 07:22 WIB
Hasil Rekap RMI: Jokowi-JK Menang di Basis Muhammadiyah
detik Jakarta - Relawan Matahari Indonesia (RMI) melakukan rekapitulasi suara di 4.144 tempat pemungutan suara (TPS) di 23 provinsi Indonesia dengan total suara 1.119.230. Hasilnya, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 573.457 suara (48 persen), sedangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapat 623.645 (52 persen)."Ini murni pemantauan, bukan survei maupun penelitian. RMI menempatkan relawannya untuk memantau TPS khususnya yang ada basis warga Muhammadiyah," kata anggota tim pemantau Pilpres RMI, Satia Chandra Wiguna dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/7/2014).
Tujuan pemantauan selain untuk mengawal suara Jokowi-JK juga dilakukan untuk mengevaluasi kinerja RMI.
"Kami ingin mengetahui seberapa besar dukungan warga Muhammadiyah ke Jokowi JK. Perkiraan awal kami bisa meraih dukungan hingga 60%, tapi hasilnya ternyata 52%, dan ini tidak terlalu jauh dari hasil quick count yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei," sambung Chandra.
Koordinator Nasional RMI M Izzul Muslimin mengatakan hasil pemantauan yang dilakukan RMI menunjukkan bahwa penggunaan isu SARA untuk menjatuhkan Jokowi ternyata tidak berhasil.
Warga Muhammadiyah cukup cerdas untuk memilah informasi sehingga tidak mudah terpengaruh. Apalagi setelah Buya Ahmad Syafii Maarif secara tegas mendukung Jokowi, banyak warga Muhammadiyah yang semakin mantap memilih Jokowi.
"Nggak mungkinlah orang yang dituduh merugikan umat Islam justru malah didukung Buya Syafii Maarif," kata Izzul.
investor daily JAKARTA – Pasangan Jokowi-JK berhasil
meraih 517.395 suara (60,14% ) dan unggul telak di enam kecamatan
Jakarta Utara. Sedangkan pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta
Rajasa berhasil meraih 342.896 (39,86%) suara. Demikian antara lain
hasil rapat pleno terbuka dan rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum Kota
Administrasi Jakarta Utara, Rabu (16/7).
Di Jakarta Utara, jumlah suara sah 860.291, suara tidak sah 7.944 hingga secara total jumlah suara 868.235. Dengan perolehan suara tersebut, KPU kota administrasi Jakarta Utara menetapkan pasangan Jokowi-JK sebagai pemenang Pemilu Presiden 2014.
Di Jakarta Barat, pasangan Jokowi-JK menang di tujuh kecamatan dari delapan kecamatan. Menurut Ketua KPUD Jakarta Barat, Sunardi Sutrisno, data pemilih wilayah Jakarta Barat ada 1.746.826 dan yang menggunakan hak pilih berjumlah 1.233.195.
Dari jumlah suara sah itu, pasangan Prabowo- Hatta meraih sebanyak 479.815 atau sekitar 38,9% dan untuk pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebanyak 742.103 suara (61,1%).
Baca selengkapnya di Investor Daily versi cetak di http://www.investor.co.id/pages/investordailyku/paidsubscription.php
SURABAYA – Pasangan mana yang menang di Surabaya,
tampaknya, tidak perlu menunggu rekapitulasi KPU Surabaya pada 17 Juli.
Setidaknya, gambarannya sudah bisa terlihat di real count yang dilakukan
sejumlah partai berdasar formulir C1.
Di Jakarta Utara, jumlah suara sah 860.291, suara tidak sah 7.944 hingga secara total jumlah suara 868.235. Dengan perolehan suara tersebut, KPU kota administrasi Jakarta Utara menetapkan pasangan Jokowi-JK sebagai pemenang Pemilu Presiden 2014.
Di Jakarta Barat, pasangan Jokowi-JK menang di tujuh kecamatan dari delapan kecamatan. Menurut Ketua KPUD Jakarta Barat, Sunardi Sutrisno, data pemilih wilayah Jakarta Barat ada 1.746.826 dan yang menggunakan hak pilih berjumlah 1.233.195.
Dari jumlah suara sah itu, pasangan Prabowo- Hatta meraih sebanyak 479.815 atau sekitar 38,9% dan untuk pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebanyak 742.103 suara (61,1%).
Baca selengkapnya di Investor Daily versi cetak di http://www.investor.co.id/pages/investordailyku/paidsubscription.php
Hasilnya, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla menjadi jawara dengan perolehan 824.340 suara atau 64,32 persen. Rivalnya, pasangan Prabowo-Hatta, hanya mendapat 457.383 suara atau 35,68 persen. Itu klop dengan sejumlah lembaga survei yang melakukan quick count. ’’Hasil quick count kami, Surabaya memang mendapat 64 persen,’’ kata Juru Bicara Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ardian Sopa.
Menurut Ketua DPC PDIP Surabaya Whisnu Sakti Buana, pihaknya melakukan real count dengan amat berhati-hati. ’’Kami sampai memverifikasi formulir C1 dengan SMS yang dikirim para saksi. Supaya, bila ada data yang berbeda, kami bisa segera melakukan verifikasi silang,’’ ucapnya. Baru Kamis (10/7) petang, PDIP merampungkan real count suara se-Surabaya.
Sekretaris DPC PDIP Surabaya Armuji menambahkan bahwa pihaknya memang serius mempersiapkan saksi. ’’Kami bahkan mewajibkan saksi untuk mempunyai ponsel berkamera. Jadi, selain mencatat hasil coblosan dalam formulir C1, mereka harus memotret rekapitulasi yang berada di C1 plano,’’ tegasnya. ’’Jadi, kami siap beradu data dengan pihak mana pun terkait dengan hasil pilpres di Surabaya,’’ tambahnya.
Data yang dilansir PDIP tersebut menunjukkan bahwa pasangan Jokowi-JK hanya tumbang di Kecamatan Semampir. Namun, tidak terlalu telak, hanya berselisih 1.300-an suara. Yakni, 34.708 yang diraup pasangan nomor urut 1 berbanding 33.423 suara yang direbut pasangan nomor 2.
Di kecamatan selebihnya, pasangan Jokowi-JK unggul telak. Untuk kelas menengah atas, seperti yang menjadi ciri penduduk di Kecamatan Genteng, pasangan itu unggul telak. Pasangan Prabowo-Hatta hanya menyabet 8.744 suara, sedangkan Jokowi-JK meraup 20.740.
Keunggulan telak diperlihatkan di kawasan yang secara tradisional menjadi basis pemilih PDIP. Misalnya, di Kecamatan Tambaksari. Raihan pasangan yang diusung Gerindra-Golkar-PKS-PAN-PPP sebanyak 32.927 suara seperti tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan total 76.376 suara untuk rivalnya tersebut.
Bila pihak Jokowi-JK terbuka dengan hasil real count-nya, tidak demikian halnya dengan kubu pasangan Prabowo-Hatta. Salah satu parpol pengusung utama pasangan Prabowo-Hatta justru terkesan tertutup dan tidak mau membeber hasil real count-nya. (git/ano/c7/end)
detik Jakarta - Proses rekapitulasi suara pemilu 2014 hari ini mulai memasuki tahap selanjutnya yaitu tingkat kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Rekap ini dijadwalkan selambatnya hingga Selasa (15/7).
"Hari ini sudah di kecamatan, jadwalnya sampai tanggal 15 Juli," kata ketua KPU DKI Sumarno kepada detikcom, Minggu (13/7/2014).
Menurutnya, proses rekapitulasi suara sebelumnya di tingkat kelurahan di Jakarta yang berlangsung Kamis (10/7) lalu sudah tuntas, sehingga hari ini bisa serentak di kecamatan.
"(Rekap tingkat kecamatan hari ini) ada yang sudah selesai seperti Mampang, ada yang baru mulai abis duhur, ada juga yang nanti malam," terangnya.
Proses rekapitulasi di tingkat kecamatan itu sama seperti di tingkat desa/kelurahan. Rekap digelar dalam rapat pleno terbuka dihadiri saksi kedua pasangan calon, pengawas pemilu, termasuk polisi.
"Jadi karena pleno terbuka dibacakan per kelurahan, dihadiri saksi dan kedua pasangan calon," ucap Sumarno.
Sementara itu, proses pengunggah hasil scan C1 hingga pukul 15.10 WIB sudah mencapai 82,47 persen atau sebanyak 394.877 TPS dari toal 478.828 TPS se-Indonesia.
Berikut tahapan rekapitulasi suara Pilpres 2014:
10-12 Juli: Rekapitulasi suara di tingkat desa/kelurahan oleh Panitia Pemungtuan Suara (PPS).
13-15 Juli: Rekapitulasi suara di tingkat kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
16-17 Juli 2014: Rekapitulasi suara di tingkat Kabupaten/Kota oleh KPU Kabupaten/Kota.
18-19 Juli: Rekapitulasi suara di tingkat provinsi oleh KPU provinsi.
20-22 Juli: Rekapitulasi tingkat akhir oleh KPU RI.
MANADO-Perhitungan real count Litbang Manado Post, pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla menang dalam Pemilihan Umum Presiden RI, 9 Juli 2014. Pengumpulan perolehan suara sementara yang dilakukan seluruh wartawan Manado Post (masih sementara berlangsung hingga saat ini) Jokowi-JK menang 54,68%. Pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sendiri meraih suara 45,32%.
Perhitungan Litbang Manado Post ini sendiri berbeda dengan perhitungan yang dilakukan lembaga-lembaga survei. Lembaga survei sebatas Qick Count atau perhitungan cepat. Tetapi Manado Post mengambil data perolehan suara langsung dari kecamatan-kecamatan di 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara. Infrastruktur yang kuat, membuat Manado Post bisa mendapatkan data sampai di tingkat kecamatan bahkan desa.
Setelah menurunkan seluruh reporter, berhasil dikumpulkan 1.007.922 suara atau 53,39 persen dari total pemilih di Sulut. Hasilnya, untuk sementara Jokowi-JK meraih 551,1 ribu suara (54,68%), sementara Prabowo-Hatta dipilih oleh 456,7 ribu orang (45,32%). Ini baru berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT). Jika berdasarkan suara sah, presentase bisa bertambah.(Ikuti berita perolehan data lengkap di Manado Post edisi cetak Jumat, 11 Juli 2014). (myw)
Jokowi-JK Unggul di Bengkalis
BENGKALIS
(RIAUPOS.CO) - Pasangan Jokowi - JK untuk sementara unggul di Kabupaten
Bengkalis. Dari data sementara yang berhasil dihimpun,
pasangan
Jokowi-JK berhasil meraup 134.866 suara atau 54,25 persen dari total
suara pemilih sebanyak 380.273 suara. Sedangkan pasangan Prabowo-Hatta
memperoleh 113.747 suara atau 45,75 persen.
“Ini
hasil sementara dan keputusan siapa yang unggul menunggu Rapat Pleno
KPU nantinya. Sedangkan untuk pemilih terdata 65,45 persen menggunakan
hak pilih, ini juga sementara,” ungkap Ketua KPU Bengkalis Defitri Akbar
kepada wartawan, Kamis (10/7/14). (evi)
SEMARANG (KRjogja.com)- Mitos bawa Jawa Tengah yang merupakan kandangnya 'Banteng" atau lumbung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres 2014) akan 'pecah', tidak terbukti. Bahkan sebaliknya semakin kokoh, terlebih dengan masuknya sejumlah partai berkoalisi, seperti Nasdem dan PKB serta Hanura
Menurut Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Jateng Heru Sudjatmoko, mayoritas masyarakat Jawa Tengah memilih pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada Pemilu Presiden 2014."66,45 persen masyarakat Jateng atau dua per tiga dari suara sah pilpres di Jateng memilih Jokowi-JK," ujar Heru Sudjatmoko yang juga Wagub Jateng di depan wartawan, Sabtu (12/07/2014).
Dikatakan, pasangan nomor urut dua Jokowi-JK unggul di seluruh kabupaten dan kota di Jateng, sedangkan posisi pertama ditempati Kota Surakarta dengan persentase pemilih mencapai 84,45 persen atau 277.540 orang. "Posisi 10 besar daerah yang masyarakatnya terbanyak memilih Jokowi-JK setelah Surakarta adalah Kabupaten Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali, Sragen, Klaten, Grobogan, Pati, Karanganyar, dan Jepara," tegasnya.
Menurut Heru, pencapaian perolehan suara pasangan capres Jokowi-JK di Jateng, bukan hasil kerja dari PDIP, melainkan kerja keras dari jajaran partai koalisi di semua tingkatan serta dukungan masyarakat Jateng.
Heru yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Jateng itu mengaku optimistis, penghitungan yang akan diumumkan KPU RI pada 22 Juli 2014, hasilnya relatif sama dengan hasil "real count" tim pemenangan Jokowi-JK Jateng."Kami berkeyakinan hasilnya (penetapan rekapitulasi perolehan suara oleh KPU RI, red.) kurang lebih sama karena 'real count' yang kami lakukan sesuai kondisi riil di seluruh TPS di Jateng dan bukan estimasi atau hasil survei," katanya.(Bdi)
SEMARANG (KRjogja.com)- Mitos bawa Jawa Tengah yang merupakan kandangnya 'Banteng" atau lumbung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres 2014) akan 'pecah', tidak terbukti. Bahkan sebaliknya semakin kokoh, terlebih dengan masuknya sejumlah partai berkoalisi, seperti Nasdem dan PKB serta Hanura
Menurut Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Jateng Heru Sudjatmoko, mayoritas masyarakat Jawa Tengah memilih pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada Pemilu Presiden 2014."66,45 persen masyarakat Jateng atau dua per tiga dari suara sah pilpres di Jateng memilih Jokowi-JK," ujar Heru Sudjatmoko yang juga Wagub Jateng di depan wartawan, Sabtu (12/07/2014).
Dikatakan, pasangan nomor urut dua Jokowi-JK unggul di seluruh kabupaten dan kota di Jateng, sedangkan posisi pertama ditempati Kota Surakarta dengan persentase pemilih mencapai 84,45 persen atau 277.540 orang. "Posisi 10 besar daerah yang masyarakatnya terbanyak memilih Jokowi-JK setelah Surakarta adalah Kabupaten Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali, Sragen, Klaten, Grobogan, Pati, Karanganyar, dan Jepara," tegasnya.
Menurut Heru, pencapaian perolehan suara pasangan capres Jokowi-JK di Jateng, bukan hasil kerja dari PDIP, melainkan kerja keras dari jajaran partai koalisi di semua tingkatan serta dukungan masyarakat Jateng.
Heru yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Jateng itu mengaku optimistis, penghitungan yang akan diumumkan KPU RI pada 22 Juli 2014, hasilnya relatif sama dengan hasil "real count" tim pemenangan Jokowi-JK Jateng."Kami berkeyakinan hasilnya (penetapan rekapitulasi perolehan suara oleh KPU RI, red.) kurang lebih sama karena 'real count' yang kami lakukan sesuai kondisi riil di seluruh TPS di Jateng dan bukan estimasi atau hasil survei," katanya.(Bdi)
Tim Merah Putih Klaim Prabowo Unggul di Kota
BENGKULU Rakyat Bengkulu
– Setelah melakukan rekapitulasi internal berdasarkan data yang masuk
dari setiap saksi yang ditempatkan di setiap TPS di Kota Bengkulu, Tim
Pemenangan Merah Putih Kota Bengkulu menyatakan bahwa pasangan capres
dan cawapres Prabowo-Hatta unggul di Kota Bengkulu dengan persentase
51,33 persen.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta
Kota Bengkulu Asmawar Arfan mengatakan dari seluruh saksi yang
ditempatkan 655 TPS di Kota Bengkulu, semuanya sudah meyerahkan hasil
penghitungan suara yang telah dilakukan baik di tingkat TPS maupun PPS.
Dan hasil yang didapatkan adalah keunggulan pasangan Prabowo-Hatta dari
pasangan Jokowi-JK.
“Semua data dari saksi yang kita
tempatkan sudah masuk semua. Kita tidak memakai quick count, namun kita
memakai real count,” terang Asmawar kepada RB di kantor Pemenangan Merah
Putih Kota Bengkulu, kemarin (11/7).
Kemudian berdasarkan hasil yang didapat
tersebut, terang Asmawar, secara nasional untuk sementara ini pasangan
Prabowo-Hatta unggul dibandingkan dengan pasangan Jokowi-JK pada pilpres
kali ini. “Namun kita tetap menghargai legalitas dari KPU RI yang nanti
akan mengesahkannya. Untuk itulah saat ini berdasarkan instruksi
nasional, kita tidak melakukan euphoria apapun,” jelas Asmawar.
Namun sehubungan dengan itu, Asmawar
menjelaskan sangat wajar apabila pihaknya melakukan langkah-langkah
memberitahukan kepada masyarakat sembari mengucapkan terimakasih kepada
masyarakat khususnya di Kota Bengkulu melalui media spanduk atau media
lainnya. “Menurut kami inilah cara kami yang lebih elegan dalam
memberikan apresiasi atas apa yang telah kami capai. Karena kami tidak
diperbolehkan untuk turun ke jalan atau melakukan konvoi kendaraan
merayakan kemenangan. Kami hanya melakukan langkah-langkah yang santun
tanpa harus mengganggu aktivitas umum,” ujar Asmawar.
Dijelaskan Asmawar, pihaknya tidak
bermaksud mengklaim kemenangan namun pihaknya tetap menyatakan
keunggulan berdasarkan hasil yang telah dicapai dan sesuai dengan data
yang berhasil dihimpun di lapangan. “Sekali lagi, semua pengesahannya
ada di KPU, saat ini kami hanya memberitahu kepada masyarakat pendukung
dan simpatisan Prabowo-Hatta di Kota Bengkulu bahwa saat ini kita
unggul,” paparnya.
Temukan Indikasi Kecurangan
Selain itu, selama masa pemungutan suara
pilpres lalu tim merah putih Kota Bengkulu menemukan adanya indikasi
kecurangan dimana ditemukannya indikasi mobilisasi pemilih eksodus di
beberapa TPS di wilayah perbatasan. “Ya memang kita menemukan ada
indikasi kearah itu. Saat ini kita telah melakukan kordinasi internal
dan akan segera menyikapinya dengan membentuk tim investigasi,” terang
Asmawar.
Ditambahkan Asmawar, indikasi kecurangan
tersebut terjadi di daerah pinggiran kota Bengkulu serta daerah
perbatasan. Namun Asmawar mengakui bahwa hal tersebut perlu dipastikan
lebih lanjut kebenarannya. “Kita akan memastikannya melalui investigasi
yang akan kita lakukan dan nantinya akan kita coba cocokkan lagi dengan
jumlah matapilih yang ada,” pungkasnya. (sly)
BENGKULU Rakyat Bengkulu - Peluang
kemenangan pasangan nomor urut 2, Jokowi-Jusuf Kalla di Bengkulu semakin
terlihat. Dari hasil verifikasi sementara penghitungan C1 yang
dilakukan KPU Provinsi Bengkulu hingga tadi malam (11/7), posisi
Jokowi-Jusuf Kalla masih unggul. Minus 3 kabupaten, perolehan
Jokowi-Jusuf Kalla di Provinsi Bengkulu sudah mencapai 319.273 suara
atau 54,25 persen dari total 588.534 suara sah.
Sementara pasangan nomor urut 1,
Prabowo-Hatta baru meraup 269.261 suara atau 45,75 persen dari total
suara sah. Jokowi-Jusuf Kalla unggul dari Prabowo-Hatta dengan selisih
suara hingga 50.012 suara. Itu karena Jokowi-JK unggul di Bengkulu
Selatan, Bengkulu Tengah, Kaur, Kota Bengkulu, Lebong dan Seluma.
Sedangkan Prabowo-Hatta hanya unggul di Kepahiang.
Tujuh kabupaten/kota yang C1 nya sudah
diverifikasi itu, Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Kaur, Kepahiang,
Kota Bengkulu, Lebong dan Seluma. Di Bengkulu Selatan, Prabowo-Hatta
meraup 31.154 suara, sedangkan Jokowi-JK meraup 44.964 suara. Bengkulu
Tengah, Prabowo-Hatta 26.268 suara dan Jokowi-JK 33.422 suara.
Di Kaur, Prabowo-Hatta dapat 26.317
suara dan Jokowi-JK meraup 36.471 suara. Kota Bengkulu, Prabowo-Hatta
81.182 suara dan Jokowi-JK 83.181 suara. Lebong, Prabowo-Hatta 22.935
suara dan Jokowi-JK 29.369 suara. Seluma, Prabowo-Hatta 39.815 suara dan
Jokowi-JK 59.410 suara.
Untuk Kepahiang, Prabowo-Hatta unggul
dengan meraup 41.590 suara. Sedangkan Jokowi-JK hanya 32.456 suara.
Sementara 3 kabupaten yang C1 nya belum selesai diverifikasi itu, Rejang
Lebong, Bengkulu Utara dan Mukomuko. Dipastikan hari ini, verifikasi C1
di 3 kabupaten ini juga akan selesai karena seluruh PPS harus pleno
pengesahan hasil penghitungan suara paling telat malam ini.
Divisi Teknis dan Penyelenggaraan
Pemilu KPU Provinsi Bengkulu, Eko Sugianto, SP, M.Si tidak menyangkal
dari hasil verifikasi sementara terhadap C1 yang dilakukan KPU Provinsi,
suara Jokowi-Jusuf Kalla yang lebih unggul. Enam dari 7 kabupaten/kota,
dikuasai oleh Jokowi-JK. Benar tidaknya hasil penghitungan suara oleh
KPPS itu, harus dihitung kembali dalam verifikasi di PPS hari ini.
‘’Termasuk verifikasi di PPK Selasa, 15
Juli, verifikasi di KPU kabupaten/kota Kamis, 17 Juli dan verifikasi di
KPU Provinsi Sabtu, 19 Juli. Dari pleno KPU Provinsi itu nanti baru
bisa dipastikan Jokowi atau Prabowo yang unggul di Bengkulu. Kalau untuk
sementara, dari hasil penghitungan C1 di 7 kabupaten/kota dari total 10
kabupaten/kota, memang Jokowi-Jusuf Kalla yang memimpin,’’ kata Eko
kepada RB.
Terpisah, pengamat politik dari
Universitas Bengkulu, Drs. Lamhir Syam Sinaga, M.Si mengatakan, untuk
bisa menggeser posisi Jokowi-JK, Prabowo-Hatta harus menguasai suara di 3
kabupaten lain dengan kemenangan 80 persen. Itu jika hasil verifikasi
C1 oleh KPU Provinsi itu memang benar. Jika tidak bisa menguasai suara 3
kabupaten yang belum selesai verifikasi C1 itu, dipastikan Jokowi-JK
yang memenangkan suara di Bengkulu.
‘’Sebenarnya, memang sudah terlihat
kemenangan Jokowi-JK di Bengkulu. Terlepas hasil quick count yang
dilakukan lembaga survey secara nasional, penghitungan para saksi di TPS
juga rata-rata unggul untuk Jokowi-JK. Namun kita semua harus menunggu
pleno KPU untuk kepastiannya,’’ seloroh Lamhir. (sca)
PRABUMULIH Palembang Pos - Rekapitulasi suara tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) se Kota Prabumulih telah selesai dilangsungkan. Berdasarkan hasil rekapitulasi tersebut, pasangan capres (calon presiden) nomor urut 2 unggul dengan 45.901 suara, sementara pasangan Prabowo-Hatta 44278 suara.
”Pasangan capres no urut 1. H Prabowo Subianto-Ir H Hatta Rajasa unggul di 17 desa dan kelurahan. Sementara capres nomor urut 2, Ir H Joko Widodo-Drs H Jusuf Kalla unggul di 15 PPS di kota Prabumulih. Namun untuk total perolehan suara, Pasangan capres Jokowi-JK unggul dengan 45.901 suara, sedangkan pasangan Prabowo-Hatta memperoleh suara sebanyak 44278 suara,” katanya.
Ketua Komisi Pemilihan umum (KPU) Kota Prabumulih, M Takhyul SIP melalui Komisioner Teknis Penyelenggara, Wawan Irawan SSi, ketika dikonfirmasi membenarkan proses rekapitulasi ditingkat panitia pemungutan suara telah selesai dilaksanakan. “Terakhir yang menyelesaikan rekapitulasi itu PPS Gunung Ibul,” ujar mantan Komisioner Panwaslu Kota Prabumulih ini.
Dijelaskan Wawan lebih lanjut, setelah dilakukan rekapitulasi tingkat PPS tahap selanjutnya akan dilakukan rekapitulasi tingkat PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan). “Semua hasil rekapitulasi tingkat PPS telah dimasukkan kedalam kotak, selanjutnya dibawa ke Kecamatan. Nantinya Minggu (13/07) akan kita lanjutkan dengan tahap selanjutnya yaitu rekapitulasi tingkat PPK,” bebernya.
Disinggung mengenai hasil rekapitulasi tingkat PPS, Wawan enggan berkomentar. Menurut dirinya, KPU Kota Prabumulih baru akan mengumumkan hasil rekapitulasi setelah dilakukan penghitungan tingkat kota. “Nanti tunggu kita lakukan rekapitulasi, baru kita bias umumkan kepada semuanya,” pungkasnya. (abu)
MUBA Palembang pos - Meskipun jadual rekap suara ditingkat kecamatan baru akan dilakukan besok, namun saat ini sudah ada kecamatan di kabupaten Muba yang telah merampungkan hasil rekapitulasi suara ditingkat kecamatan, yakni kecamatan Sungai Lilin. Berdasarkan hasil rekap suara tersebut, pasangan capres no urut 1, Prabowo-Hatta menang tipis dari capres no urut 2 Jokowi-JK.
Berdasarkan pantauan koran ini dilapangan, saat ini ada satu Kecamatan dari 14 Kecamatan di Muba yang telah melakukan rekapitulasi suara, yakni Kecamatan Sungai Lilin. Dari hasil perhitungan tersebut, calon Presiden no urut 1 memimpin dengan jumlah 14.776. Sedangkan capres no urut 2 Jokowi-JK mengantongi 14.556 suara. Sementara 13 kecamatan lainnya di Muba, baru akan melakukan rekap suara Minggu (13/7).
“Saat ini di Kecamatan Sungai Lilin kita telah melakukan perhitungan, sementara yang unggul disini capres no urut 1. Alhamdulillah, rekap suara pilpres di Sungai Lilin berjalan lancar,” ujar Camat Sungai Lilin, Iskandar SSTP.
Menanggapi Kecamatan Sungai Lilin yang melakukan rekap suara diluar jadual yang telah ditetapkan KPU, Ketua Panwaslu Muba, Sigit Nugroho mengatakan, proses rekapitulasi di Kecamatan Sungai Lilin telah melalui kesepakatan dari semua anggota, mulai dari anggota PPK, saksi, polisi dan pihak terkait lainnya. ”Semuanya telah sepakat untuk melakukan perhitungan suara, jadi itu sah-saha saja,” katanya.
Ditambahkan Nugroho, secara garis besar semua proses rekapitulasi berlangsung aman dan lancar. “Alhamdulillah masih aman saja, belum ada temuan maupu laporan dari kedua belah pihak ke Panwaslu,”pungkasnya.
Sementara itu proses rekapitulasi suara di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) berlangsung aman dan kondusif. Bahkan 226 Desa yang tersebar di 14 Kecamatan telah usai melakukan rekapitulasi, dan semua kotak suara telah berada di Kecamatan masing-masing Desa yang selanjutnya tanggal 13-15 akan dilakukan rekapitulasi kembali.
Humas Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Muba, Solehkhan mengatakan, untuk tahap Desa semua sudah selesai, tapi untuk tahap Kecamatan kita belum bisa melakukan perhitungan karena harus sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
Dijelaskan Solehkhan, saat ini proses perhitungan suara di Muba telah selesai ditingkat Desa atau Kelurahan dan berjalan lancar. (Omi)
PRABUMULIH Palembang Pos - Rekapitulasi suara tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) se Kota Prabumulih telah selesai dilangsungkan. Berdasarkan hasil rekapitulasi tersebut, pasangan capres (calon presiden) nomor urut 2 unggul dengan 45.901 suara, sementara pasangan Prabowo-Hatta 44278 suara.
”Pasangan capres no urut 1. H Prabowo Subianto-Ir H Hatta Rajasa unggul di 17 desa dan kelurahan. Sementara capres nomor urut 2, Ir H Joko Widodo-Drs H Jusuf Kalla unggul di 15 PPS di kota Prabumulih. Namun untuk total perolehan suara, Pasangan capres Jokowi-JK unggul dengan 45.901 suara, sedangkan pasangan Prabowo-Hatta memperoleh suara sebanyak 44278 suara,” katanya.
Ketua Komisi Pemilihan umum (KPU) Kota Prabumulih, M Takhyul SIP melalui Komisioner Teknis Penyelenggara, Wawan Irawan SSi, ketika dikonfirmasi membenarkan proses rekapitulasi ditingkat panitia pemungutan suara telah selesai dilaksanakan. “Terakhir yang menyelesaikan rekapitulasi itu PPS Gunung Ibul,” ujar mantan Komisioner Panwaslu Kota Prabumulih ini.
Dijelaskan Wawan lebih lanjut, setelah dilakukan rekapitulasi tingkat PPS tahap selanjutnya akan dilakukan rekapitulasi tingkat PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan). “Semua hasil rekapitulasi tingkat PPS telah dimasukkan kedalam kotak, selanjutnya dibawa ke Kecamatan. Nantinya Minggu (13/07) akan kita lanjutkan dengan tahap selanjutnya yaitu rekapitulasi tingkat PPK,” bebernya.
Disinggung mengenai hasil rekapitulasi tingkat PPS, Wawan enggan berkomentar. Menurut dirinya, KPU Kota Prabumulih baru akan mengumumkan hasil rekapitulasi setelah dilakukan penghitungan tingkat kota. “Nanti tunggu kita lakukan rekapitulasi, baru kita bias umumkan kepada semuanya,” pungkasnya. (abu)
MUBA Palembang pos - Meskipun jadual rekap suara ditingkat kecamatan baru akan dilakukan besok, namun saat ini sudah ada kecamatan di kabupaten Muba yang telah merampungkan hasil rekapitulasi suara ditingkat kecamatan, yakni kecamatan Sungai Lilin. Berdasarkan hasil rekap suara tersebut, pasangan capres no urut 1, Prabowo-Hatta menang tipis dari capres no urut 2 Jokowi-JK.
Berdasarkan pantauan koran ini dilapangan, saat ini ada satu Kecamatan dari 14 Kecamatan di Muba yang telah melakukan rekapitulasi suara, yakni Kecamatan Sungai Lilin. Dari hasil perhitungan tersebut, calon Presiden no urut 1 memimpin dengan jumlah 14.776. Sedangkan capres no urut 2 Jokowi-JK mengantongi 14.556 suara. Sementara 13 kecamatan lainnya di Muba, baru akan melakukan rekap suara Minggu (13/7).
“Saat ini di Kecamatan Sungai Lilin kita telah melakukan perhitungan, sementara yang unggul disini capres no urut 1. Alhamdulillah, rekap suara pilpres di Sungai Lilin berjalan lancar,” ujar Camat Sungai Lilin, Iskandar SSTP.
Menanggapi Kecamatan Sungai Lilin yang melakukan rekap suara diluar jadual yang telah ditetapkan KPU, Ketua Panwaslu Muba, Sigit Nugroho mengatakan, proses rekapitulasi di Kecamatan Sungai Lilin telah melalui kesepakatan dari semua anggota, mulai dari anggota PPK, saksi, polisi dan pihak terkait lainnya. ”Semuanya telah sepakat untuk melakukan perhitungan suara, jadi itu sah-saha saja,” katanya.
Ditambahkan Nugroho, secara garis besar semua proses rekapitulasi berlangsung aman dan lancar. “Alhamdulillah masih aman saja, belum ada temuan maupu laporan dari kedua belah pihak ke Panwaslu,”pungkasnya.
Sementara itu proses rekapitulasi suara di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) berlangsung aman dan kondusif. Bahkan 226 Desa yang tersebar di 14 Kecamatan telah usai melakukan rekapitulasi, dan semua kotak suara telah berada di Kecamatan masing-masing Desa yang selanjutnya tanggal 13-15 akan dilakukan rekapitulasi kembali.
Humas Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Muba, Solehkhan mengatakan, untuk tahap Desa semua sudah selesai, tapi untuk tahap Kecamatan kita belum bisa melakukan perhitungan karena harus sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
Dijelaskan Solehkhan, saat ini proses perhitungan suara di Muba telah selesai ditingkat Desa atau Kelurahan dan berjalan lancar. (Omi)
INDRAMAYU (Lampost.co): Satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, gelar pemungutan suara ulang. Pasangan
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapatkan suara terbanyak setelah
dilakukan perhitungan.
Berdasarkan pantauan, pemungutan suara ulang di Kabupaten Indramayu terjadi di TPS 10 Blok BTN Desa Kalianyar Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu, Sabtu (12/7).
Warga pun kembali menyalurkan hak pilih setelah sebelumnya sudah melakukannya pada 9 Juli 2014. Pencoblosan ulang ini mendapatkan perhatian khusus dari berbagai pihak. Terlihat hadir di antaranya Kapolres Indramayu AKB Wahyu Bintoro, Ketua KPU Kabupaten Indramayu M Romdon, anggota Panwaslu Kabupaten Indramayu Supendi, dan anggota Badan Pengawas Pemilu Jabar Wasikin Marzuki.
Anggota Panwaslu Indramayu Supendi mengungkapkan, pemungutan suara ulang di TPS tersebut dilakukan karena pada pemungutan suara 9 Juli ada 3 orang warga yang membawa surat undangan lebih dari 1.
"Bahkan ada satu warga yang membawa hingga 5 surat undangan untuk mencoblos," katanya.
Dikatakan mereka jika surat undangan tersebut milik kakak, adik, atau anggota keluarga lainnya yang tidak bisa mencoblos karena alasan tertentu. Merasa sayang tidak digunakan, mereka pun berinisiatif menggunakan surat undangan itu untuk mencoblos. (MTVN)
Editor : Delima Natalia Napitupulu
CILEGON, BANPOS - Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Kota Cilegon mengklaim pasangan yang diusungnya berhasil meraup suara 61,9 persen di Kota Cilegon. Perolehan suara tersebut mengungguli perolehan pasangan Jokowi-JK yang hanya 38,1 persen.
Sekretaris tim yang juga Ketua DPD Gerindra Kota Cilegon, Hasbi Sidik, kemarin, mengatakan, Prabowo-Hatta unggul di 8 kecamatan yang ada di Kota Cilegon.
“Data real count kami mencatat, Prabowo-Hatta meraih 128.112 suara atau sekitar 61,9 persen. Sedangkan Jokowi-JK hanya meraih 78.845 suara atau sekitar 38,1 persen,” kata Hasbi.
Diterangkan Hasbi, rekapitulasi suara tersebut dilakukan pihaknya dari data saksi di 630 TPS se-kota Cilegon. “Kami unggul di 41 dari 43 kelurahan se-Kota Cilegon," katanya.
Hasbi menambahkan, Prabowo-Hatta hanya kalah di dua kelurahan, yakni di Kelurahan Ramanuju, Kecamatan Purwakarta, dan di Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak.
"Di dua kelurahan tersebut, kami kalah tipis. Di Kelurahan Taman Sari misalnya, Prabowo-Hatta 3.381 suara, Jokowi-JK unggul dengan 3.997 suara," jelasnya.
Menanggapi itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Cilegon Nana Sumarna, bereaksi dingin. Menurut Nana, hasil perhitungan pihaknya, Jokowi-JK mampu mengumpulkan suara di atas 40 persen di Kota Cilegon.
"Ya itu sah-sah saja. Sejak awal kami katakan untuk menang di Cilegon sangat sulit. Tapi raihan suara Jokowi-JK , kami yakin di atas 40 persen," katanya.
Terpisah, Ketua KPU Cilegon Fathullah Hasyim menegaskan, masyarakat harus bersabar, karena KPU Cilegon saat ini tengah dalam proses rekapitulasi suara. Menurutnya, hasil resmi penghitungan suara di Kota Cilegon baru diketahui 17 Juli mendatang. Adapun secara nasional, KPU Pusat akan menetapkan pemenang Pilpres 2014 pada 21-22 Juli mendatang.
"Mulai 10 hingga 12 Juli kegiatan rekapitulasi ada di tingkatan kelurahan oleh PPS (Panitia Pemungutan Suara tingkat desa)," kata Fathullah.
Setelah itu, lanjutnya, rekapitulasi suara tingkat kecamatan akan dilaksanakan pada 13-15 Juli, tingkat kabupaten/kota pada 16-17 Juli, tingkat provinsi pada 18-19 Juli, dan tingkat nasional pada 20-22 Juli. (DEN/IDM)
JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk sementara unggul telak dibanding pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemungutan suara Pemilu Presiden 2014 di Malaysia.
Berdasarkan pemantauan Kompas.com, hingga Sabtu (12/7/2014) siang, dari 53.013 suara yang masuk, pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 43.770 suara (83 persen) dan Jokowi-JK 8.525 suara (16 persen). Ada 718 suara tidak sah.
Hasil rekapitulasi sementara itu dipublikasi Panitia Pemilihan Luar Negeri Perwakilan RI Kuala Lumpur melalui website www.ppln.kbrikl.org.
Perolehan suara itu berdasarkan perhitungan suara pemilih yang datang di 60 TPS dan yang dikirim melalui pos. Prabowo-Hatta bisa unggul telak lantaran memperoleh banyak suara yang dikirim melalui pos.
Prabowo-hatta memperoleh hingga 39.671 suara (90 persen) dari perhitungan surat suara dari pos. Sementara Jokowi-JK hanya memperoleh 3709 suara (8 persen). Ada 625 suara tidak sah.
Adapun suara yang disalurkan melalui drop box hingga Sabtu siang masih nol untuk kedua pasangan.
Jadi, jika dikurangi antara total rekapitulasi sementara dengan suara yang dikirim dari pos, pasangan Jokowi-JK unggul dalam pemungutan suara TPS. Jokowi-JK memeroleh 4.816 suara dan Prabowo-Hatta 4.099 suara.
SUBANG- Relawan Koalisi Besar Rakyat Pemenangan Jokowi-JK Kabupaten Subang klaim pasangan Joko Widodo- Jusuf Kalla menang di Kabupaten Subang pada Pilpres yang digelar Rabu (9/7) kemarin.
Andi Lukman Hakim,Sekertaris Koalisi Besar Rakyat Relawan Jokowi-JK mengatakan, sudah diprediksi sebelumnya, pasangan Jokowi-JK akan meraih suara terbanyak dalam Pilpres 2014
Dikatakan Andi, pasangan Jokowi-JK memimpin dengan raihan suara di Kabupaten Subang sebanyak 469.539 atau 53,35 persen. Sedangkan Prabowo-Hatta 410.660 .46 persen.
"Perbedaan angka dari perolehan suara ke dua pasangan itu berdasarkan lapaoran yang kami terima dari ratusan para relawan yang tersebar di 30 kecamatan di Kabupaten Subang,"kata Andi.
Walau hasil resmi dari KPU belum diumumkan, tambah Andi, angin kemenangan pasangan Jokowi-JK
di Kabupaten Subang telah berpihak terhadap Jokowi-JK.
"Atas nama koalisi besar rakyat relawan Jokowi-JK Kabupaten Subang saya ucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan relawan atas kegigihan hingga apa yang kita harapkan kita bersama telah kita petik hasil dari kerja keras kita,"pungkas Andi. (anr)
PADALARANG- Tim Pemenangan Jokowi-JK Kabupaten Bandung Barat mengakui kekalahan suara Jokowi-JK di Pilpres 9 Juli lalu. "Kita meraih 38 % itu hasil sementara bukan vesi KPU, bisa saja nanti versi KPU naik menjadi 40 persen," ujar Ketua Tim Jokowi-JK Dapil IV Jejen Zaenal Arifin kepada Radar Bandung, Kamis (10/7).
Jejen menyebutkan, ada beberapa hal kendala seperti koalisi partai lain lebih gemuk, didukung media, dan tim suskses pasangan nomor 1 diketuai langsung oleh gubernur. "Jadi mungkin saja melihat melihat faktor figur Pak Ahmad Heryawan," tuturnya.
Pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin dengan mengerahkan mesin partai. "Namun bicara wilayah Dapil V suara Jokowi-JK masih bagus, dan itu basis suara partai," tuturnya.
Jejen menyayangkan, revolusi mental yang didengungkan Capres Jokowi belum bisa diterima masyarakat Bandung Barat. "Mungkin masyarakat belum siap ke arah lebih baik di pimpin oleh pemimpin yang bersih, dan jujur," katanya.
Kendati begitu, Jejen mengaku bangga, jika Jokowi-JK masih dipercaya masyarakat Indonesia kebanyakan. "Saya bangga rakyat Indonesia masih mempercayai sosok Jokowi sebagai orang jujur, bersih, dan sederhana. Namun sekali lagi hal ini belum bisa diterima di KBB," tuturnya.
Pihaknya akan melakukan pengawalan suara Jokowi-JK saat rekapitulasi di KPU, dan meyakinakan tidak ada manipulasi data lantaran masing-masing kandidat memegang formulir C1. "Di KBB belum ada pelanggaran kalau pun ada riak-riak, itu dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab," tandasnya. (bwo)
Berdasarkan pantauan, pemungutan suara ulang di Kabupaten Indramayu terjadi di TPS 10 Blok BTN Desa Kalianyar Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu, Sabtu (12/7).
Warga pun kembali menyalurkan hak pilih setelah sebelumnya sudah melakukannya pada 9 Juli 2014. Pencoblosan ulang ini mendapatkan perhatian khusus dari berbagai pihak. Terlihat hadir di antaranya Kapolres Indramayu AKB Wahyu Bintoro, Ketua KPU Kabupaten Indramayu M Romdon, anggota Panwaslu Kabupaten Indramayu Supendi, dan anggota Badan Pengawas Pemilu Jabar Wasikin Marzuki.
Anggota Panwaslu Indramayu Supendi mengungkapkan, pemungutan suara ulang di TPS tersebut dilakukan karena pada pemungutan suara 9 Juli ada 3 orang warga yang membawa surat undangan lebih dari 1.
"Bahkan ada satu warga yang membawa hingga 5 surat undangan untuk mencoblos," katanya.
Dikatakan mereka jika surat undangan tersebut milik kakak, adik, atau anggota keluarga lainnya yang tidak bisa mencoblos karena alasan tertentu. Merasa sayang tidak digunakan, mereka pun berinisiatif menggunakan surat undangan itu untuk mencoblos. (MTVN)
Editor : Delima Natalia Napitupulu
CILEGON, BANPOS - Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Kota Cilegon mengklaim pasangan yang diusungnya berhasil meraup suara 61,9 persen di Kota Cilegon. Perolehan suara tersebut mengungguli perolehan pasangan Jokowi-JK yang hanya 38,1 persen.
Sekretaris tim yang juga Ketua DPD Gerindra Kota Cilegon, Hasbi Sidik, kemarin, mengatakan, Prabowo-Hatta unggul di 8 kecamatan yang ada di Kota Cilegon.
“Data real count kami mencatat, Prabowo-Hatta meraih 128.112 suara atau sekitar 61,9 persen. Sedangkan Jokowi-JK hanya meraih 78.845 suara atau sekitar 38,1 persen,” kata Hasbi.
Diterangkan Hasbi, rekapitulasi suara tersebut dilakukan pihaknya dari data saksi di 630 TPS se-kota Cilegon. “Kami unggul di 41 dari 43 kelurahan se-Kota Cilegon," katanya.
Hasbi menambahkan, Prabowo-Hatta hanya kalah di dua kelurahan, yakni di Kelurahan Ramanuju, Kecamatan Purwakarta, dan di Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak.
"Di dua kelurahan tersebut, kami kalah tipis. Di Kelurahan Taman Sari misalnya, Prabowo-Hatta 3.381 suara, Jokowi-JK unggul dengan 3.997 suara," jelasnya.
Menanggapi itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Cilegon Nana Sumarna, bereaksi dingin. Menurut Nana, hasil perhitungan pihaknya, Jokowi-JK mampu mengumpulkan suara di atas 40 persen di Kota Cilegon.
"Ya itu sah-sah saja. Sejak awal kami katakan untuk menang di Cilegon sangat sulit. Tapi raihan suara Jokowi-JK , kami yakin di atas 40 persen," katanya.
Terpisah, Ketua KPU Cilegon Fathullah Hasyim menegaskan, masyarakat harus bersabar, karena KPU Cilegon saat ini tengah dalam proses rekapitulasi suara. Menurutnya, hasil resmi penghitungan suara di Kota Cilegon baru diketahui 17 Juli mendatang. Adapun secara nasional, KPU Pusat akan menetapkan pemenang Pilpres 2014 pada 21-22 Juli mendatang.
"Mulai 10 hingga 12 Juli kegiatan rekapitulasi ada di tingkatan kelurahan oleh PPS (Panitia Pemungutan Suara tingkat desa)," kata Fathullah.
Setelah itu, lanjutnya, rekapitulasi suara tingkat kecamatan akan dilaksanakan pada 13-15 Juli, tingkat kabupaten/kota pada 16-17 Juli, tingkat provinsi pada 18-19 Juli, dan tingkat nasional pada 20-22 Juli. (DEN/IDM)
JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk sementara unggul telak dibanding pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemungutan suara Pemilu Presiden 2014 di Malaysia.
Berdasarkan pemantauan Kompas.com, hingga Sabtu (12/7/2014) siang, dari 53.013 suara yang masuk, pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 43.770 suara (83 persen) dan Jokowi-JK 8.525 suara (16 persen). Ada 718 suara tidak sah.
Hasil rekapitulasi sementara itu dipublikasi Panitia Pemilihan Luar Negeri Perwakilan RI Kuala Lumpur melalui website www.ppln.kbrikl.org.
Perolehan suara itu berdasarkan perhitungan suara pemilih yang datang di 60 TPS dan yang dikirim melalui pos. Prabowo-Hatta bisa unggul telak lantaran memperoleh banyak suara yang dikirim melalui pos.
Prabowo-hatta memperoleh hingga 39.671 suara (90 persen) dari perhitungan surat suara dari pos. Sementara Jokowi-JK hanya memperoleh 3709 suara (8 persen). Ada 625 suara tidak sah.
Adapun suara yang disalurkan melalui drop box hingga Sabtu siang masih nol untuk kedua pasangan.
Jadi, jika dikurangi antara total rekapitulasi sementara dengan suara yang dikirim dari pos, pasangan Jokowi-JK unggul dalam pemungutan suara TPS. Jokowi-JK memeroleh 4.816 suara dan Prabowo-Hatta 4.099 suara.
SUBANG- Relawan Koalisi Besar Rakyat Pemenangan Jokowi-JK Kabupaten Subang klaim pasangan Joko Widodo- Jusuf Kalla menang di Kabupaten Subang pada Pilpres yang digelar Rabu (9/7) kemarin.
Andi Lukman Hakim,Sekertaris Koalisi Besar Rakyat Relawan Jokowi-JK mengatakan, sudah diprediksi sebelumnya, pasangan Jokowi-JK akan meraih suara terbanyak dalam Pilpres 2014
Dikatakan Andi, pasangan Jokowi-JK memimpin dengan raihan suara di Kabupaten Subang sebanyak 469.539 atau 53,35 persen. Sedangkan Prabowo-Hatta 410.660 .46 persen.
"Perbedaan angka dari perolehan suara ke dua pasangan itu berdasarkan lapaoran yang kami terima dari ratusan para relawan yang tersebar di 30 kecamatan di Kabupaten Subang,"kata Andi.
Walau hasil resmi dari KPU belum diumumkan, tambah Andi, angin kemenangan pasangan Jokowi-JK
di Kabupaten Subang telah berpihak terhadap Jokowi-JK.
"Atas nama koalisi besar rakyat relawan Jokowi-JK Kabupaten Subang saya ucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan relawan atas kegigihan hingga apa yang kita harapkan kita bersama telah kita petik hasil dari kerja keras kita,"pungkas Andi. (anr)
PADALARANG- Tim Pemenangan Jokowi-JK Kabupaten Bandung Barat mengakui kekalahan suara Jokowi-JK di Pilpres 9 Juli lalu. "Kita meraih 38 % itu hasil sementara bukan vesi KPU, bisa saja nanti versi KPU naik menjadi 40 persen," ujar Ketua Tim Jokowi-JK Dapil IV Jejen Zaenal Arifin kepada Radar Bandung, Kamis (10/7).
Jejen menyebutkan, ada beberapa hal kendala seperti koalisi partai lain lebih gemuk, didukung media, dan tim suskses pasangan nomor 1 diketuai langsung oleh gubernur. "Jadi mungkin saja melihat melihat faktor figur Pak Ahmad Heryawan," tuturnya.
Pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin dengan mengerahkan mesin partai. "Namun bicara wilayah Dapil V suara Jokowi-JK masih bagus, dan itu basis suara partai," tuturnya.
Jejen menyayangkan, revolusi mental yang didengungkan Capres Jokowi belum bisa diterima masyarakat Bandung Barat. "Mungkin masyarakat belum siap ke arah lebih baik di pimpin oleh pemimpin yang bersih, dan jujur," katanya.
Kendati begitu, Jejen mengaku bangga, jika Jokowi-JK masih dipercaya masyarakat Indonesia kebanyakan. "Saya bangga rakyat Indonesia masih mempercayai sosok Jokowi sebagai orang jujur, bersih, dan sederhana. Namun sekali lagi hal ini belum bisa diterima di KBB," tuturnya.
Pihaknya akan melakukan pengawalan suara Jokowi-JK saat rekapitulasi di KPU, dan meyakinakan tidak ada manipulasi data lantaran masing-masing kandidat memegang formulir C1. "Di KBB belum ada pelanggaran kalau pun ada riak-riak, itu dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab," tandasnya. (bwo)
SUMEDANG, (PRLM).-Hasil perolehan suara
sementara di KPU Kab. Sumedang, Kamis (10/7/2014) hingga pukul 14.00
WIB, pasangan capres (calon presiden)-cawapres (calon wakil presiden)
nomor urut 1, Prabowo Subianto- Hatta Rajasa untuk sementara unggul
dengan raihan suara sebanyak 142.307 atau senilai 61,86 persen.
Sementara pasangan nomor urut 2, Joko Widodo- Jusuf Kalla memperoleh
suara sebanyak 87.756 atau senilai 38,14 persen.
Perolehan suara sementara di KPU itu, hasil perolehan suara di TPS (tempat pemungutan suara) yang ada di wilayah 11 kecamatan dari 26 kecamatan yang ada di Kab. Sumedang. Sementara perolehan suara di 15 kecamatan lainnya yang belum masuk ke KPU, hingga kini masih proses rekapitulasi di tingkat PPS (Panitia Pemungutan Suara).
Dari perolehan suara di 11 kecamatan, raihan suara pasangan Prabowo-Hatta Rajasa menang di 9 kecamatan, yakni Kec. Cimanggung, Darmaraja, Ganeas, Jatinunggal, Pamulihan, Rancakalong, Situraja, Tanjungmedar dan Wado. Sementara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, menang di dua kecamatan yakni Kec. Cisarua dan Ujungjaya.
“Kami masih menunggu hasil perolehan suara dari 15 kecamatan lainnya yang belum masuk ke KPU. Prosesnya hingga kini masih rekapitulasi di tingkat PPS,” kata Penanggungjawab Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Humas dan Data Informasi KPU Kab. Sumedang, Elsya Tri Ahaddini ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (10/7/2014).
Menurut dia, diharapkan perolehan suara Pilpres dari 15 kecamatan lainnya, semuanya bisa masuk Jumat (11/7/2014). Setelah semua hasil perolehan suara dari 26 kecamatan selesai, selanjutnya KPU akan melakukan rekapitulasi perolehan suara di Kab. Sumedang, tanggal 16-17 Juli mendatang. “Sementara di tingkat nasional, tanggal 22 Juli nanti,” tutur Elsya.
Menyinggung relatif banyak hasil survey hitung cepat dengan hasil yang berbeda-beda hingga membingungkan masyarakat, ia mengatakan, hasil survey hitung cepat yang dilakukan beberapa lembaga survey, bukan hasil resmi. Hasil perolehan suara Pilpres yang resmi, keputusannya ada ditangan KPU.
Hanya saja, dikarenakan hasil perolehan suaranya harus valid, akurat dan bisa dipertanggungjawabkan, sehingga masyarakat perlu bersabar. Sebab, proses perhitungan suara di TPS hingga rekapitulasi di PPS, PPK hingga di KPU kabupaten, provinsi dan pusat, memerlukan waktu relatif lama.
“Kalau di KPU, proses perhitungan dan rekapitulasi hasil perolehan suara berikut pengisian berbagai formulirnya, harus benar, tepat dan bisa dipertanggungjawabkan. Supaya hasilnya valid, tidak boleh tergesa-gesa. Oleh karena itu, masyarakat mohon bersabar. Kita paham, ketika masyarakat bingung dengan hasil survey hitung cepat, untuk memastikannya masyarakat kini bergantung pada hasil rekapitulasi di KPU,” tutur Elsya. (Adang Jukardi/A-89)***
Perolehan suara sementara di KPU itu, hasil perolehan suara di TPS (tempat pemungutan suara) yang ada di wilayah 11 kecamatan dari 26 kecamatan yang ada di Kab. Sumedang. Sementara perolehan suara di 15 kecamatan lainnya yang belum masuk ke KPU, hingga kini masih proses rekapitulasi di tingkat PPS (Panitia Pemungutan Suara).
Dari perolehan suara di 11 kecamatan, raihan suara pasangan Prabowo-Hatta Rajasa menang di 9 kecamatan, yakni Kec. Cimanggung, Darmaraja, Ganeas, Jatinunggal, Pamulihan, Rancakalong, Situraja, Tanjungmedar dan Wado. Sementara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, menang di dua kecamatan yakni Kec. Cisarua dan Ujungjaya.
“Kami masih menunggu hasil perolehan suara dari 15 kecamatan lainnya yang belum masuk ke KPU. Prosesnya hingga kini masih rekapitulasi di tingkat PPS,” kata Penanggungjawab Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Humas dan Data Informasi KPU Kab. Sumedang, Elsya Tri Ahaddini ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (10/7/2014).
Menurut dia, diharapkan perolehan suara Pilpres dari 15 kecamatan lainnya, semuanya bisa masuk Jumat (11/7/2014). Setelah semua hasil perolehan suara dari 26 kecamatan selesai, selanjutnya KPU akan melakukan rekapitulasi perolehan suara di Kab. Sumedang, tanggal 16-17 Juli mendatang. “Sementara di tingkat nasional, tanggal 22 Juli nanti,” tutur Elsya.
Menyinggung relatif banyak hasil survey hitung cepat dengan hasil yang berbeda-beda hingga membingungkan masyarakat, ia mengatakan, hasil survey hitung cepat yang dilakukan beberapa lembaga survey, bukan hasil resmi. Hasil perolehan suara Pilpres yang resmi, keputusannya ada ditangan KPU.
Hanya saja, dikarenakan hasil perolehan suaranya harus valid, akurat dan bisa dipertanggungjawabkan, sehingga masyarakat perlu bersabar. Sebab, proses perhitungan suara di TPS hingga rekapitulasi di PPS, PPK hingga di KPU kabupaten, provinsi dan pusat, memerlukan waktu relatif lama.
“Kalau di KPU, proses perhitungan dan rekapitulasi hasil perolehan suara berikut pengisian berbagai formulirnya, harus benar, tepat dan bisa dipertanggungjawabkan. Supaya hasilnya valid, tidak boleh tergesa-gesa. Oleh karena itu, masyarakat mohon bersabar. Kita paham, ketika masyarakat bingung dengan hasil survey hitung cepat, untuk memastikannya masyarakat kini bergantung pada hasil rekapitulasi di KPU,” tutur Elsya. (Adang Jukardi/A-89)***
Komentar
Posting Komentar