jaNgaN leNgah, terorisme SELALU ADA

2011, Polri Tetapkan 84 Tersangka Teroris Jumat, 30 Desember 2011 | 22:56 investor daily JAKARTA - Kepolisian Negara RI (Polri) sepanjang tahun 2011 telah menetapkan 84 tersangka kasus teroris yang berhasil tertangkap dan meninggal. "Jumlah tersangka sebanyak 84 orang, meninggal sebanyak enam orang, luka-luka satu orang, proses pengadilan sebanyak 22 orang dan proses sidik sebanyak 15 orang," kata Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo saat Rilis Akhir Tahun di Mabes Polri Jakarta, Jumat. Selama tahun 2011, jelas Timur, Polri khususnya Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror telah menangani sekitar 10 kasus teror. “Di antaranya tindak pidana teror bom di Klaten, Polda Jateng, bom buku yang terjadi di Polda Metro Jaya, bom bunuh diri Cirebon di Polda Jawa Barat, bom Lubuk Linggau di Polda Sumatera Selatan dan kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Keputon Solo,” ujarnya. Menurut Kapolri, korban dari anggota Polri dalam penanganan aksi teror selama tahun 2011 di antaranya bom Cirebon sebanyak 25 orang luka-luka, bom buku sebanyak tiga orang luka-luka, penembakan di Palu sebanyak tiga orang meninggal dan penusukan di NTB satu orang meninggal. Sedangkan tersangka yang masuk jadi daftar pencarian orang (DPO) masih dalam proses pengejaran di antaranya yaitu Kamaludin alias Hasan usia 31 tahun, pernah diproses hukum dalam kasus bom Cimanggis pada 21 Maret 2004 dan Umar alias Bujang alias Rosi alias Dede usia 28 tahun kurir dari Dulmatin. Kemudian, Taufik Bulaga alias Upik Lawanga berumur 33 tahun, mempunyai keahlian merakit bom, selanjutnya adalah Hamzah (35), Agus Marsal (35), Ujang (38), Enjang (38), Yaya (30), dan Syekh Nana (50). "Masyarakat diharapkan terus meningkatkan kewaspadaan akan ancaman aksi teroris yang hingga kini masih nyata dan terus mengancam tata kehidupan bermasyarakat," kata Timur. (ant/gor)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Allah di balik Sejarah: Penantian Baru BTP (hati nurani Pemilu 2024) #02

janji Jokowi (4) (ANTI GRATIFIKA$1): pilpres 2019

die hard of terrorism: final fate of ISiS (3): ISIS bukan ISLAM, menganut teologi PEMBUNUHAN