YTH: Anggota DPR, yang KAYA RAYA
Selasa, 15/11/2011 16:11 WIB
Wow! Nilai Kendaraan Mewah Bambang Soesatyo Tembus Rp 10,4 M
Fajar Pratama - detikNews
Jakarta - Bambang Soesatyo menjadi buah bibir. Kepemilikan mobil mewahnya menjadi sebuah fenomena, walau tidak aneh karena Bambang seorang pengusaha yang kini duduk menjadi anggota DPR di Komisi III.
Nah, dalam laporan harta kekayaannya, tak tanggung-tanggung, nilai total harta tak bergeraknya yang terdiri dari 15 kendaraan mencapai Rp 10,4 miliar.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya per 2010, Selasa (15/11/2011) diketahui Bambang Soesatyo ternyata tidak hanya memiliki dua buah mobil mewah bermerek Bentley dan Hummer. Lebih dari itu, Bambang memiliki mobil mewah lainnya seperti Land Rover, Mercedes Benz, dan Alphard, dan Harley Davidson.
Kendaraan-kendaraan Bambang itu berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diserahkan Bambang ke KPK pada 28 Januari 2010. Pada LHKPN itu, total harta kekayaan Bambang senilai Rp 24,1 miliar dan 20.095 dolar AS.
Beberapa waktu lalu, politisi Golkar ini sudah buka suara soal kepemilikan mobil mewahnya. Baginya, tak ada gunanya berpura-pura miskin kalau hanya untuk mengejar simpati.
"Terkait berita soal mobil mewah merk Bentley milik anggota DPR, sebetulnya yang begini ini tidak enak untuk dikomentari. Karena sebaik-baiknya hidup, ya apa adanya saja. Tidak perlu berlagak kaya atau tiba-tiba berlagak miskin untuk mendapat simpati. Yang penting jangan pamer," kata Bambang kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/11).
Dia menjelaskan, Tuhan mengatur rezeki masing-masing umatnya, ada kaya ada juga yang miskin. "Jadi, jangan takut kaya atau takut miskin. Yang penting, kalau kaya harus banyak sedekah," tutur Bambang.
(fjr/ndr)
Selasa, 15/11/2011 13:04 WIB
Ultah ke-65 Ical Jadi Ajang Pamer Mobil Mewah
Rizki Maulana - detikNews
Porsche Cayenne di Hut ke-65 Ical Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) memerintahkan anak buahnya di Golkar untuk bergaya hidup sederhana. Namun kenyataannya, dalam acara ulang tahun ke-65 Ical di kantor DPP Golkar, berjejer aneka mobil mewah.
Pantauan detikcom, Selasa (15/11/2011) di halaman parkir DPP Partai Golkar Jl Anggrek Nelly, Slipi, Jakarta Barat, berjejer sekitar 10 mobil mewah. Mobil itu antara lain BMW X5, Toyota Alphard, sedan Toyota Lexus, Porsche Cayenne warna hitam, Range Rover warna hitam, dan Jaguar warna hijau.
Sementara ultah Ical diisi dengan syukuran dengan sekitar 500 anak yatim piatu. Acara diisi dengan pengajian dan sambutan dari Waketum Golkar Cicip Sutardjo. Hadir dalam acara itu Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, Tantowi Yahya, Nurul Arifin, Nudirman Munir. Anak Ical Ardie Bakrie, dan menantu Ical Nia Ramadhani juga datang ke acara itu.
Acara juga diisi dengan nyanyian 'Selamat Ulang Tahun', tiup lilin dan potong tumpeng dan kue ulang tahun. Ical yang mengenakan kemeja coklat tampak sumringah dengan dirayakan ulang tahunnya.
Karangan bunga juga menghiasi pintu masuk gedung Golkar. Karangan itu antara lain dari Agung Laksono, dan Setya Novanto.
Sebelumnya, Ical meminta seluruh kadernya bergaya sederhana. Ical juga telah meminta anggota dewan dari Golkar tidak memakai mobil mewah meskipun dari hasil keringat sendiri.
"Saya sudah mengimbau kepada seluruh anggota Partai Golkar yang duduk di dalam parlemen untuk tidak memakai mobil mewahnya ke DPR meskipun dari hasil keringat sendiri," kata Ical usai menyampaikan pidato politik di DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly, Slipi, Jakarta Barat, Senin (14/11) kemarin.
Kebijakan Promosi Jabatan di Polri Timbulkan Adanya Praktik Suap
Penulis : Torie Natallova
Rabu, 01 Februari 2012 15:40 WIB
JAKARTA--MICOM: Komisi III DPR mempertanyakan kebijakan promosi dan mutasi jabatan pejabat Polri yang tidak dilakukan secara profesional. Kebijakan ini memunculkan adanya praktik suap untuk mencapai promosi ataupun jabatan yang diinginkan.
"Praktik suap terjadi di promosi-jabatan. Seorang AKBP ingin menjadi wadir lantas, ia melakukan pendekatan Kabagmusjab. Namun, ia harus menyiapkan Rp750 juta. Karena tidak bisa menyiapkan (dana), ia jadi Wadir Pengamanan Obyek Vital (Pam Obvit). Dalam empat bulan satu kombes polisi bisa punya empat jabatan," ujar Herman Hery dari Fraksi PDIP, dalam rapat bersama Kapolri, di Jakarta, Rabu (1/2).
Kebijakan tersebut tentu saja memandulkan fungsi Polri yang harusnya mengutamakan pelayanan publik. Menurut anggota Komisi III, Eva Sundari, kebijakan tersebut tidak lagi mengandalkan kinerja dan prestasi anggota Polri.
"Ini tentu menimbulkan demoralisasi dan bukan insentif bagi aparat yang berprestasi. Dampaknya secara akumulatif tentu menganggu kualitas pelayanan publik," jelas Eva, ketika dihubungi, Rabu.
Kabar yang beredar di masyarakat bahwa ada banderol yang dipasang untuk mutasi dan promosi. Bahkan, kata Eva, kabarnya jabatan Kapolda Sumut 'berharga' Rp5 miliar. Hal ini, tutur Eva, tidak terlepas dari internal kepolisian, yang supply menciptakan demand.
Kebijakan Mabes Polri menyebabkan aparat mencari duit dengan segala cara, agar bisa naik pangkat. Di saat yang sama, mereka (yang telah mengeluarkan biaya gara naik pangkat) harus mencari pengembaliannya dong," jelasnya.
Celah ini memberikan peluang bagi masuknya sponsor yang tentu minta kontra-prestasi atas beberapa kasus.
"Ujungnya, muncul fenomena pelayanan polisi yang memihak pemodal. Publik yang dirugikan," jelas Eva, merujuk kasus di Mesuji dan Pelabuhan Sape. (*/OL-10)
(nik/fay)
Komentar
Posting Komentar