negara, LAKI-LAKI, agama, dan PEREMPUAN

Senin, 22/02/2010 04:28 WIB
Arab Saudi Izinkan Perempuan Berdebat di Pengadilan
Aprizal Rahmatullah - detikNews

bbc.co.uk Riyadh - Pemerintah Arab Saudi terkenal dengan sistem patriarki dan sangat ketat memberikan ruang kepada perempuan. Arab Saudi berencana untuk membuat aturan baru yang memungkinkan pengacara wanita berdebat di pengadilan untuk pertama kalinya.

Menteri Kehakiman Mohammed al-Eissa mengatakan, aturan tersebut merupakan bagian dari rencana Raja Abdullah untuk mengembangkan sistem hukum. "Aturan akan dikeluarkan dalam beberapa hari mendatang yang memungkinkan kaum perempuan untuk muncul di pengadilan pada kasus-kasus yang berhubungan dengan keluarga, termasuk perceraian dan perwalian anak," kata Eissa seeprti dikutip dari BBC.co.uk, Senin (22/2/2010) pagi.

Selama ini, perempuan Arab Saudi hanya bisa bekerja di belakang layar dalam pemerintahan dan kantor-kantor pengadilan. Peraturan baru juga akan memungkinkan perempuan Saudi untuk menyelesaikan prosedur tertentu tanpa kehadiran saksi.

"Sesuai dengan undang-undang baru, perempuan akan mampu menyelesaikan prosedur awal dengan notaris dengan hanya menampilkan ID mereka," kata pejabat Departemen Kehakiman Osama al-Mirdas, menurut Arab News.

Di bawah sistem perwalian laki-laki, wanita Arab Saudi ditempatkan terpisah dari laki-laki. Semua aktivitas di depan publik dibatasi.

Mereka tidak diijinkan untuk mengemudi, dan wanita dibawah 45 tahun harus mendapat izin dari suaminya ketika mereka melakukan perjalanan.

Kesempatan untuk pendidikan dan pekerjaan juga tergantung pada wali laki-laki. Namun, sejumlah langkah telah diambil untuk mengurangi pembatasan, misalnya perempuan sekarang diizinkan tinggal di hotel tanpa ditemani.
(ape/lia)
Senin, 22/02/2010 15:14 WIB
Rahma Azhari Tuding Mario Teguh Rasis
Rachman Haryanto - detikhot


Rahma Azhari (ebi/hot) Jakarta Di akun Twitternya, Mario Teguh menulis "Wanita yang pantas untuk teman pesta, clubbing, begadang sampai pagi, chitcat yang snob, merokok dan kadang mabuk, tidak mungkin direncanakan jadi istri'. Rahma Azhari yang mengetahui tulisan Mario Teguh tersebut pun menyayangkannya.

Rahma bahkan menuding motivator ulung itu sebagai sosok yang rasis. "Rasis banget dong kalau begitu, karena dia menjudge semua wanita seperti itu" ujarnya ketika berbincang dengan detikhot lewat sambungan telepon, Senin (22/2/2010).

Rasis yang dimaksud Rahma ialah kalau Mario terlalu menyamakan semua perempuan yang dugem, begadang, merokok atau menenggak minuman keras tidak baik. Padahal belum tentu semua perempuan seperti apa yang ditulis Mario di akun Twitternya.

"Sekarang lihat aja, ada berapa banyak perempuan yang ke klub, apakah seperti
itu semua?" cetusnya.

Menurut adik Ayu Azhari itu dunia malam memang sudah bisa dikatakan sebagai bagian dari gaya hidup. Untuk bersenang-senang, bergaul atau mungkin juga ada yang menjadikannya sebagai tempat mata pencaharian.

"Tapi buktinya, banyak dari mereka yang baik-baik saja. Mereka menikah, punya
anak, dan mereka punya kehidupan sendiri kok," jelas perempuan kelahiran Jakarta 17 September 1981.(rac/fjr)
Minggu, 21/02/2010 16:55 WIB
Mario Teguh Minta Maaf dan Siap Tanggung Jawab
Amanda Ferdina - detikNews

Jakarta - Motivator ulung Mario Teguh meminta maaf atas postingannya di Mario Teguh Open Forum no.6 (#MTOF 6). Mario mengaku dirinya adalah satu-satunya pihak yang bertanggungjawab atas postingan tersebut.

"Dan untuk itu saya dengan sangat tulus memohon maaf dan merasa sedih menyaksikan mereka yang menjadi tujuan dari pelayanan kami menjadi tidak damai oleh cara-cara kami," demikian klarifikasi Mario Teguh dalam Facebook-nya, 'Klarifikasi Penutupan Twitter Account Mario Teguh MTGW', Minggu (22/2/2010).

Mario menegaskan siap mengambil tanggung jawab penuh atas ketidaknyamanan akibat postingan di twitter-nya tersebut. "Baik yang tidak menyukai posting langsung dari kami atau yang dimarahkan oleh editing lepas dari judul diskusi tersebut di media yang sama atau yang lain," jelasnya.

Mario menjelaskan, #MTOF 6 adalah sebuah diskusi yang menasihati para perempuan untuk tidak mempersulit masa depan kehidupan pribadi dan pernikahan mereka sendiri. "Mohon ditaruh konteks no. 6 sebagai semangat dan niat dari tweet #MTOF 6, sebagai berikut: “Wanita yang pas untuk teman, pesta, clubbing, bergadang sampai pagi, chitchat yang snob, merokok n kadang mabuk – tidak mungkin direncanakan jadi istri” jelasnya.

Sebagai mata diskusi, #MTOF 6 adalah judul dari diskusi, dan lebih ditujukan untuk memulai proses diskusi, bukan suatu judgment terhadap wanita tertentu.

"Tetapi kami bisa memahami kesalah penafsiran bisa terjadi terutama karena posting tersebut dibatasi sebanyak maksimal 140 huruf yang kemudian dapat di edit dan di post ulang (retweet) dengan bebas tanpa harus setia kepada keseluruhan maksud dari posting awalnya," jelasnya.

Akan tetapi, lanjut Mario, para Moderator MTSC tidak perlu dihukum atau menerima penalti apapun sebagai buntut posting tersebut. "Karena kami yang menugaskan mereka dan mereka terjamin dan terlindungi oleh tanggung jawab saya sebagai pemberi tugas," tuturnya.
(amd/iy)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu ITU PALING AROGAN, tidak ada yang lebih arogan

janji Jokowi (4) (ANTI GRATIFIKA$1): pilpres 2019

Allah di balik Sejarah: Penantian Baru BTP (hati nurani Pemilu 2024) #02