Un-European UK Now (?)

@ 13th of December 2019: UK have decided to go br-EXIT from European Union.
What does it mean? In my understanding, this attitude reflects the WANT of UK to separate from mainland Europe.
Why does it happen? Because of the frustration of the "1800s BRITAIN RULE OF THE WAVE" UK and the un-engagement of NOW-adaptation to the Real Changes.
If it's true, BYE-BYE UN-EUROPEAN UK.
It may be followed by the separation of Scotland and Northern Ireland as well from UK, to join the Most Powerful European Union.

🍉

London, Beritasatu.com - Kemenangan Chelsea atas Tottenham Hotspur dalam laga pekan ke-18 Liga Inggris di London, Minggu (22/12/2019) atau Senin dini hari WIB, diwarnai pelecehan rasial suporter tuan rumah terhadap bek Antonio Ruediger.

Ruediger sebelumnya terlibat dalam insiden yang berujung kartu merah untuk penyerang Tottenham Son Heung-min pada menit ke-62 yang diputuskan setelah peninjauan VAR.

Advertisement

Kapten Chelsea Cesar Azpilicueta mengatakan ia diberi tahu Ruediger yang mengaku mendapat pelecehan rasial berupa ejekan meniru gestur kera dari suporter di area tribune tuan rumah.


"Toni memberi tahu saya bahwa ia mendengar bebunyian mirip kera dari tribun penonton. Saya melaporkannya kepada wasit," kata Azpilicueta dilansir Reuters.

"Perintahnya jelas bahwa kami harus melapor ke wasit jika ada indikasi tersebut. Kita harus menghentikannya bersama-sama. Saya harap segalanya jelas dan kita bisa memberantas kelakuan itu sesegera mungkin," ujarnya menambahkan.


Laporan itu segera direspons Tottenham dengan mengumumkan lewat pengeras suara bahwa "kelakuan rasialis dari penonton mengganggu pertandingan" sementara wasit Anthony Taylor menghentikan pertandingan sejenak dan berbicara kepada para pemain.

"Pemahaman saya ada komentar atau gestur rasialis. Saya tahu Antonio melaporkannya kepada kapten Cesar Azpilicueta di dalam lapangan," kata manajer Chelsea Frank Lampard.

"Mereka saat ini membicarakan itu kepada pihak berwenang untuk mengikuti prosedur berlaku. Tidak peduli di stadion mana, hal seperti itu tak diinginkan dalam sebuah pertandingan," ujarnya menambahkan.

Lampard juga menolak ide bahwa pemainnya bisa saja melakukan aksi walk-out dari pertandingan, menegaskan bahwa harus ada fakta jelas sebelum mengambil tindakan gegabah.

Belakangan aksi rasial mulai bermunculan lagi di antara para suporter di Premier League.

Juli lalu, Chelsea melarang seorang suporter mendatangi Stamford Bridge seumur hidup karena dugaan pelecehan rasial terhadap penyerang Manchester City Raheem Sterling.

Lantas beberapa pekan lalu, gelandang Manchester United Fred juga mengklaim mendapat pelecehan rasial berupa gestur kera dari suporter Manchester City dalam Derbi Manchester.

Chelsea memetik poin maksimal dalam pertandingan sesama klub London ini. Dua gol kemenangan The Blues diborong lewat aksi Willian. Dia menjebol gawang tuan rumah pada menit ke-12 setelah mendapat umpan dari Mateo Kovacic. 

Di pengujung babak pertama, dia menambah keunggulan Chelsea lewat tendangan penalti. Wasit Anthony Taylor menunjuk titik putih setelah Paulo Gazzaniga melakukan pelanggaran di kotak penalti. Wasit sempat berkonsultasi dengan VAR untuk memastikan hadiah tendangan dari titik putih.

Laga ini juga sempat diwarnai kartu merah langsung untuk striker Tottenham, Son Heung Min pada menit ke-62 setelah melakukan pelanggaran. Keputusan wasit mengeluarkan pemain asal Korea Selatan ini dikritik manajer Spurs, Jose Mourinho. 

Hasil ini membuat Tottenham kini menempati posisi ketujuh dengan raihan 26 poin. Sementara Chelsea berada di urutan keempat dengan koleksi 32 poin.



Sumber: ANTARA/Premier League

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Allah di balik Sejarah: Penantian Baru BTP (hati nurani Pemilu 2024) #02

janji Jokowi (4) (ANTI GRATIFIKA$1): pilpres 2019

die hard of terrorism: final fate of ISiS (3): ISIS bukan ISLAM, menganut teologi PEMBUNUHAN