never die Yasmin-Filadelfia


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyegelan Gereja Kristen Indonesia Yasmin di Bogor, Jawa Barat, masih berlanjut sampai saat ini. Namun, para jemaat dijanjikan dapat melaksanakan ibadah di gerejanya jika Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, mengaku langkah Prabowo membuka GKI Yasmin setelah menemui puluhan pendeta. Pernyataan Hashim ini terlontar saat diskusi di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta (STTJ), Jakarta Pusat, Senin (2/6/2014).

"Prabowo sudah mengatakan di depan puluhan pendeta. Ia akan perintahkan Kapolri untuk membuka GKI Yasmin," kata Hashim. Pernyataan Hashim sekaligus jawaban atas pertanyaan salah satu peserta diskusi soal sikap Prabowo terkait penyegelan GKI Yasmin.

GKI Yasmin hingga hari ini masih disegel Pemerintah Kota Bogor. Pada 2005 lalu, gereja ini sudah mengantongi IMB. Saat pembangunan berlangsung, sekelompok orang mengaku warga sekitar protes dan menuding GKI Yasmin telah memalsukan tanda tangan warga dalam surat persetujuan pembangunan gereja.

Atas protes tersebut, IMB yang sudah dipegang pun dibekukan. Pemalsuan tersebut kemudian dibuktikan di Pengadilan Negri Bogor pada 2011 lalu, dan IMB pun dicabut. Pemerintah memberi jemaat GKI Yasmin opsi untuk beribadah di gedung yang disiapkan Pemkot Bogor, namun ditolak.

Dalam kesempatan itu Hashim mengaku sebagai jemaah GKI. Dan GKI Yasmin adalah salah satu bagian dari gereja GKI. Karena ia berkomitmen memperjuangkan pembukaan GKI Yasmin yang selama ini disegel. "Saya tahu dia (Prabowo, red) komit untuk Pancasila," ujarnya.

Adik Prabowo ini bercerita, keluarganya sangat pluralis. Hashim sendiri menganut Kristen Protestan, mengikuti agama ibunya Dora Marie Sigar. Sedangkan Prabowo memeluk Islam, agama yang diyakini ayahnya Soemitro Dojojohadikusumo.

"Di keluarga kami, dari dulu agama tidak jadi masalah. Ada keluarga kami yang Islam, ada yang Protestan. Keluarga kami adalah keluarga Pancasila, dari dulu sampai dan yang akan datang, terang ayah tiga anak ini.

 

New Bogor Mayor Promises to Resolve GKI Yasmin Church Dispute

By Vento Saudale on 03:59 pm Apr 17, 2014



Bogor. The recently inaugurated mayor of Bogor, Bima Arya, has pledged to resolve a longstanding dispute surrounding GKI Yasmin, a protestant congregation that was exiled from its own church following a campaign by local Muslim hard-liners in 2010.
The congregation has worshipped in makeshift spaces ever since, despite two Supreme Court rulings in its favor.
“I’m optimistic we will reach an agreement to solve this problem and achieve finality,” Bima said on Thursday, after meeting with Albert Hasibuan, an adviser to President Susilo Bambang Yudhoyono.
Bima said he would prioritize communication between all sides to resolve the problem.
“I will communicate with all parties to get all the information in order to reach a decision,” he said, adding that he would not be afraid to take on the hard-liners. “Difference [of opinion] is part of a dynamic democracy — I’m sure the disagreement will be solved if we sit together.”
The homeless congregation, which identifies itself as Calvinist, has held prayers outside the State Palace to protest what they have called is a lack of action by the president.
The church was sealed by previous mayor Diani Budiarto in 2010, two years after he granted the building permit, which was granted in 2006.
Protes film hina nabi, jemaat 2 gereja ibadah di depan Istana Minggu, 23 September 2012 18:44:38 Reporter: Nurul Julaikah merdeka Jemaat GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi memperingati hari perdamaian dunia dengan melakukan ibadah di depan Istana Negara di Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Minggu (23/9). Juru bicara GKI Yasmin, Bona Sigalingging mengatakan, aksi itu dilakukan guna menyerukan perdamaian dunia. "Kami umat kristiani mengecam munculnya film Innocent of Muslims yang melecehkan umat Islam. Perbuatan tersebut seharusnya tidak patut terjadi," ujar dia di depan Istana Negara, Jakarta. Menurutnya, ada dua syarat untuk mewujudkan cita-cita konstitusi, yakni perdamaian dunia. Pertama adalah keadilan, kedua, penghargaan akan semua perbedaan yang ada, termasuk perbedaan keyakinan iman dari semua manusia. "Perdamaian dunia kembali menghadapi tantangan memalui adanya sebuah film pendek tersebut. Jadi tidak pada tempatnya ada bentuk film atau bentuk apapun yang menghina keyakinan iman dari siapapun," terangnya. Lebih lanjut dia menjelaskan, jemaat berharap kepada pemerintah dapat menjadi penegak keadilan di negeri sendiri. "Dari segi keadilan pemerintah harus bisa memperlihatkan bahwa sebagaimana konstitusi di Indonesia menjamin dan melindungi semua pemeluk agama apapun, termasuk melindungi hak-haknya untuk beribadah," lanjut dia. "Dengan menegakkan hukum maka pemerintah akan menunjukkan bahwa pada dasarnya semua agama, suku bangsa, dihormati dan dihargai secara sama di mata hukum dan di mata negaranya," tambah dia. Dia mengatakan, film Innocent of Muslim adalah sebuah film yang menghina keyakinan umat Islam dan menghina semua orang beriman. [dan]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu ITU PALING AROGAN, tidak ada yang lebih arogan

janji Jokowi (4) (ANTI GRATIFIKA$1): pilpres 2019

Allah di balik Sejarah: Penantian Baru BTP (hati nurani Pemilu 2024) #02