risiko berita, tantangan hatinurani
Selasa, 06/07/2010 11:12 WIB
Kantor Tempo Dibom Molotov
HMI: Itu Tindakan Anarkis, Tak Beradab dan Ancam Kebebasan Pers
Nograhany Widhi K - detikNews
Jakarta - Pelemparan bom molotov di kantor Majalah Tempo dinilai adalah tindakan anarkis dan tidak beradab. Polisi dituntut segera menangkap otak dibalik aksi pelemparan bom itu.
"Tindakan teror dengan menggunakan bom molotov tersebut adalah tindak anarkis dan tidak beradab yang mengancam kebebasan pers di negeri kita," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) M Chozin Amirullah dalam rilisnya yang diterima detikcom, Selasa (6/7/2010).
PB HMI, imbuh Chozin, mendukung penuh majalah Tempo untuk tidak takut terhadap segala aksi terror dan kekerasan. "Tetaplah bersuara lantang mengungkap kejahatan dan menyuarakan kebenaran," tegas dia.
Pihaknya juga menuntut agar Polri segera menangkap pelempar bom molotov dan mengungkap aktor serta motif di belakang aksi teror tersebut. Ini penting karena akan memberikan kejelasan ke publik mengenai duduk persoalan sebenarnya.
"Negeri ini adalah negara hukum, bukan negeri preman yang orang bisa seenaknya saja main otot, main ancam, dan main kekerasan," tutup Chozin.
(nwk/nwk)
Kantor Tempo Dibom Molotov
HMI: Itu Tindakan Anarkis, Tak Beradab dan Ancam Kebebasan Pers
Nograhany Widhi K - detikNews
Jakarta - Pelemparan bom molotov di kantor Majalah Tempo dinilai adalah tindakan anarkis dan tidak beradab. Polisi dituntut segera menangkap otak dibalik aksi pelemparan bom itu.
"Tindakan teror dengan menggunakan bom molotov tersebut adalah tindak anarkis dan tidak beradab yang mengancam kebebasan pers di negeri kita," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) M Chozin Amirullah dalam rilisnya yang diterima detikcom, Selasa (6/7/2010).
PB HMI, imbuh Chozin, mendukung penuh majalah Tempo untuk tidak takut terhadap segala aksi terror dan kekerasan. "Tetaplah bersuara lantang mengungkap kejahatan dan menyuarakan kebenaran," tegas dia.
Pihaknya juga menuntut agar Polri segera menangkap pelempar bom molotov dan mengungkap aktor serta motif di belakang aksi teror tersebut. Ini penting karena akan memberikan kejelasan ke publik mengenai duduk persoalan sebenarnya.
"Negeri ini adalah negara hukum, bukan negeri preman yang orang bisa seenaknya saja main otot, main ancam, dan main kekerasan," tutup Chozin.
(nwk/nwk)
Kantor Majalah Tempo Dilempar Bom Molotov
SELASA, 06 JULI 2010 | 05:45 WIB
l
Majalah Tempo Edisi 28 Juni - 4 Juli 2010
TEMPO Interaktif, Jakarta -Kantor Majalah Tempo di jalan Proklamasi 72 Menteng Jakarta Pusat dilempari dua bom molotov Selasa (6/7) dini hari pukul 02.40.
Bom meledak tepat di kaca depan kantor Tempo. Bom tersebut dilempar dari luar gerbang Tempo yang berjarak 10 meter dari kaca depan. Aksi pelemparan ini diketahui oleh penjaga keamanan, Sutrisno, Rambat, Tri Prianto, dan Mulyana.
Menurut Tri, pelakunya dua orang mengendarai satu motor bebek. Tapi Tri tidak melihat wajah pelempar dan plat nomor motor. “Mereka pakai jaket warna gelap,” katanya. Aksi dua orang ini sangat cepat. Satu orang sebagai pengendara, yang lain menyulut api dan melemparkan bom.
Api dari dua botol minuman energi itu berhasil dipadamkan oleh petugas keamanan Tempo. Tak lama, anggota Kepolisian Sektor Menteng menangani dan memeriksa keadaan.
AKBAR TRI KURNIAWAN
Bom meledak tepat di kaca depan kantor Tempo. Bom tersebut dilempar dari luar gerbang Tempo yang berjarak 10 meter dari kaca depan. Aksi pelemparan ini diketahui oleh penjaga keamanan, Sutrisno, Rambat, Tri Prianto, dan Mulyana.
Menurut Tri, pelakunya dua orang mengendarai satu motor bebek. Tapi Tri tidak melihat wajah pelempar dan plat nomor motor. “Mereka pakai jaket warna gelap,” katanya. Aksi dua orang ini sangat cepat. Satu orang sebagai pengendara, yang lain menyulut api dan melemparkan bom.
Api dari dua botol minuman energi itu berhasil dipadamkan oleh petugas keamanan Tempo. Tak lama, anggota Kepolisian Sektor Menteng menangani dan memeriksa keadaan.
AKBAR TRI KURNIAWAN
Komentar
Posting Komentar